Jl. BUKIT DARMO RAYA NO.1 , GRAHA FAMILI SURABAYA INDONESIA 60226 [email protected] www.kadininstitute.ac.id PELUANG KERJA BAGI DISABILITAS
S E L E KSI P ROGRAM KBK Sarana / Prasarana Tenaga Pendidik Biaya Manajemen PENDIDIKAN VOKASI AKRIDITASI T U K SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL ( UU.20 /200 4 , UU. 12/2012, P ERPRES .8/2012, PP. 10/2018, Permendikbud 3 /20) KKNI SKKNI CALON PESERTA DIDIK LULUSAN NAKER KOMPETEN SERTIFI- KASI NAKER PENGALAMAN BNSP LSP Std.Itl.& Khs BAN-PT D U D I PP R .8/2012 PP.23/2004 UU 20 /200 4
KKNI – PEPRES 8 TAHUN 2012
KOLABORASI PEMBANGUNAN SDM KOMPETEN INDUSTRI / PENGGUNA LEMBAGA PENDIDIKAN/ PELATIHAN KKNI SKKNI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI BNSP/ LSP INSTANSI PEMBINA SEKTOR MENGEMBANGKAN KOMPETENSI MEMASTIKAN & MEMELIHARA KOMPETENSI HARMONISASI, 29 NOV 2019
Menyusun dan memperbarui Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) terkini . Mendukung ketersediaan tenaga pendidik dan instruktur yang sesuai Standar Kompetensi Kerja (SKK). Mendirikan lembaga pendidikan dan/ atau pelatihan vokasi di daerah yang diprioritaskan , seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri , dan Kawasan Berikat . Penyelarsana Penyelarasan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi Tugas KADIN DALAM PERPRES NOMOR 68 TAHUN 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi ( Pasal 13 ,14,15) 1 2 3 4
Dunia kerja di era globalisasi sekarang ini memang menuntut sumber daya manusia yang berkualitas . Tingkat persaingan yang ketat dalam mencari pekerjaan disebabkan oleh beberapa faktor diantarnya adalah banyaknya pencari kerja baik di tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi , tidak seimbangnya kualifikasi jenis pekerjaan yang dibuka dengan jumlah tenaga kerja sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dan sempitnya jumlah lapangan kerja di Indonesia.
Keanekaragam khususnya terkait kondisi fisik seseorang menjadi pertimbangan pemilik dunia usaha dan/ atau penyedia lapangan kerja dalam memilih tenaga kerja yang mereka gunakan . Keanekaragaman yang ada pada dasarnya tidak boleh ada pembedaan perlakuan atas manusia satu dengan yang lainnya baik itu dengan alasan suku , ras , agama atau golongan , demikian juga kondisi fisik atau dikenal dengan disabilitas ( different ability / kemampuan berbeda ). Perlakuan yang diskrimantif terhadap kaum disabilitas masih mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita . Pembangunan fisik insfrastruktur kota masih banyak yang belum responsif bagi kaum disabilitas , masih bnyak ditemukan kebijakan pemerintah yang belum memberikan ruang-ruang partisipasi public bagi kaum disabilitas tersebut . Pihak swasta juga belum beritikad baik dalam membuka peluang yang sama atas mereka dalam pendidikan , ekonomi , budaya , politik dan sektor lainnya .
Faktor diversitas disini adalah ras , budaya , ethnis , jender , usia , cacat (disability), dan pengalaman kerja . Untuk menyempurnakan disain perubahan kultural yang menghargai diversitas termasuk memodifikasi praktikpraktik dan prosedur-prosedur yang telah ada , berawal dari fungsi sumber daya manusia . Junaedi , C. Marliana (2003:22) menyimpulakan diversitas dari berbagai ahli dalam dua hal penting yaitu keanekaragaman atau perbedaaan yang dimiliki karyawan . Isu disabilitas dalam dunia kerja akan menjadi bagian dalam diversitas . Diungkapakan oleh Guy dan Newman (2005: 151) bahwa disabilitas adalah fakta lain dalam diversitas “ along with gender, race, and age, disability is another facet of diversity”.
PELUANG AKSESBILITAS KERJA DISABILITAS DALAM PERUNDANG-UNDANGAN
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia saat ini adalah tingginya tingkat pengangguran , pencari kerja yang memenuhi standar kesehatan fisik masih mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan , Bagi pencari kerja dari kaum rentan yaitu disabilitas juga masih mengalami problem yang lebih serius dalam mengakses kesempatan kerja . Pasal 5 UU No 13 Tahun 2003 mengamanatkan perihal kesempatan bagi disabilitas , bahwa setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan . PERMASALAHAN DAN UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR TENTANG PEKERJA DENGAN DISABILITAS
Tantangan disabilitas dalam memasuki dunia kerja berikutnya adalah terkait sikap terhadap diservitas yang muncul , masyarakat masih belum dapat berlaku objektif terhadap penerimaan penilaian pada perbedaan , serta kaum disabilitas juga akan menghadapi kesulitan dalam promosi kerja dan peningkatan upah. Jika melihat faktor tantangan yang muncul dari dalam diri disabilitas tentunya berkaitan dengan kompetensi dan kapasitas disabilitas dalam bekerja . Minimnya lapangan pekerjaan yang memperkerjakan disabilitas dapat dikarenakan pertimbangan kapasitas kerja disabilitas . Minimnya pembentukan sumber daya manusia dengan kebutuhan khusus akan berdampak bagi kaum disabilitas dalam menembus kesempatan kerja yang semakin sempit meskipun regulasi nasional dan daerah telah mengamanatkan kuota kesempatan kerja bagi disabilitas . TANTANGAN DISABILITAS
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional ( Susenas ) pada 2012 menunjukkan 37,85 persen penyandang disabilitas berumur 10 tahun ke atas memiliki pekerjaan dalam satu minggu terakhir setelah survei diterbitkan . Sebagian besar bidang pekerjaan yang dilakukan adalah pertanian . Penyandang disabilitas di Indonesia pada 2008 sudah mencapai angka 1.536.208 orang, sebagaimana yang tertulis pada situs Departemen Sosial . Sedang , data jumlah penyandang disabilitas dan jenis pekerjaannya sebagai berikut : Jasa 18,31 persen . Perdagangan 15,29 persen . Industri 8,94 persen . Pertanian 51,41 persen . Lainnya 6,06 persen Data departemen sosial tentang jumlah penduduk disabilitas di DKI Jakarta pada 2008 menunjukkan : Kepulauan Seribu 240 orang. Jakarta Selatan 2.961 orang. Jakarta Timur 5.666 orang. Jakarta Pusat 3.653 orang. Jakarta Barat 3.717 orang. Jakarta Utara 5.842 orang.
PELUANG KARIR BAGI PENYANDANG DISABILITAS Bekerja Pada Instansi Pemerintahan Menjadi Atlet Olahraga Nasional Menjadi Guru Membangun Usaha Sendiri Menjadi Penulis Menjadi Youtuber Membangun Website Berjualan Produk Secara Online Menjadi Pakar Programmer