MATERI PERKULIAHAN Hukum mendel pertemuan ke 2.ppt

AribHilmi1 0 views 66 slides Oct 05, 2025
Slide 1
Slide 1 of 66
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66

About This Presentation

MATERI HUKUM MENDEL


Slide Content

Mendelisme
•GREGOR JOHANN MENDEL
•Lahir tanggal 22 Juli 1822 di Heizendorf,
Cekoslowakia.
•Anak dari suami istri petani kecil (Anton dan
Rosine mendel).cara bercocok tanam &
mempertinggi hasil tanaman
•Persilangan tanaman kapri atau ercis (Pisum
sativum),mengamati sifat keturunan dari
generasi kegenerasi dan membuat perhitungan
matematika tentang sifat genetis tersebut

GENETIKA : ILMU GENETIKA : ILMU
TENTANG PEWARISAN TENTANG PEWARISAN
INFORMASI PADAINFORMASI PADA
ORGANISMEORGANISME
Gregor Mendel (1822-1884), Gregor Mendel (1822-1884),
SEORANG RAHIB DARI AUSTRIA, SEORANG RAHIB DARI AUSTRIA,
TINGGAL DI KOTA Brunn DENGAN TINGGAL DI KOTA Brunn DENGAN
MENGGUNAKAN PERCOBAAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN
PERKAWINAN SILANG TANAMAN PERKAWINAN SILANG TANAMAN
Ercis (Ercis (Pisum sativumPisum sativum).).

•Tanaman Ercis mempunyai banyak variasi sifat, al :

•Tahun 1865membawakan makalahnya
didepan perhimpunan IPA dinegaranya.
•Tahun 1886diterbitkan dalam
perhimpunan majalah tersebut, namun
tidak mendapat perhatian bukan
biologiwan
•Tahun 1890Correns (Jerman),Devries
(Belanda), Tsechermack (Cekoslawakia)
meneliti secara terpisahhasil penemuan
mendel benarbapak genetika.

•Pada tahap awal Mendel Mengisolasi semua jenis
tanaman tersebut dalam tempat yang terpisah dan
melakukan seleksi fenotif (galur murni)
•Kemudian dilakukan uji peryerbukan buatan antar
varietas untuk mendapatkan filial pertamanya
berdasarkan pasangan tetuanya. Selanjutnya F1
tersebut ditanam kembali dan dibiarkan terjadi
peryerbukan secara alami untuk mendapatkan F2.
•berdasarkan sifat sifat yang muncul dari F2, sifat
F3, dari perkawinan antar F 2. dsb, Mendel
menyusun teori hereditasnya.

•Gregor mendel mengembangkan konsep
sistim hereditas dari suatu ekprimen,
•bahwa material heriditas berasal dari kedua
induknya (Maternal-Paternal) dalam bentuk
unit terpisah
•dimana akan berekspresi dalam anakan
pada generasi berikutnya.
• Dari hasil penemuan tentang konsep
hereditas ini mendel disebut sebagai
peletak pertama konsep genetika

Hipotesis Mendel
•Informasi untuk semua sifat (Warna) adalah
faktor tertentu yang diwariskan oleh (Gen)
•Gen berada dalam bentuk berpasangan
yang disebut alel.
•Pada organisme diploid, alel dominan suatu
gen mungkin menutupi ekspresi alel resesif

Alasan Mendel
•Pasangan sifat beda menjolok
•Autogami sifat yang Konstan
•Mudah melakukan penyerbukan silang
•Waktu yang diperlukan singkat
•Keturunannya banyak

Pasangan Sifat Beda
NoCiri Tanaman Sifat Beda
1Bentuk biji Bulat >< Kriput
2Warna biji Kuning >< Hijau
3Warna bunga Ungu >< Putih
4Bentuk polong Gembung >< Kriput
5Warna polong Hijau >< Kuning
6Letak bunga Aksial (ketiak daun) ><
Terminal (ujung batang)
7Panjang batangPanjang (2-2.5 m) ><
pendek (0.25-0.5 m)

KESIMPULAN PENELITIAN
•Hibrid adalah hasil persilangan dua individu
dengan tanda beda.
•Karakter (sifat) dari keturunan suatu hibrid selalu
timbul kembali secara teratur dan ini memberi
petunjuk bahwa ada faktor yang mengambil
dalam pemindahan sifat.
•Apabila faktor-faktor keturunan mengikuti
distribusi yang logis, maka pola akan diketahui
dengan cara persilangan.

TERMINOLOGI ISTILAH-
ISTILAH
•Genotipe @ sifat atau karakter yang
ditentukan oleh gen dan bersifat tidak
tampak. Biasanya dinyatakan dengan symbol
huruf pertama dari fenotib dan doble (AA, Tt,
bb)
•Fenotipe @ sifat atau karakter yang
ditentukan oleh gen dan lingkungan dan
bersifat tampak. Dinyatakan dg kata2
(ukuran, warna, bentuk, rasa dst).

•P = parental/ induk
•F= filial/ keturunan
•Homozigot = sifat individu yang genotipnya terdiri
dari gen-gen yang sama/indifidu yg kromosomnya
memiliki gen2 identic dari sepasang atau seri alel
(BB, aa, TT)
•Heterozigot = sifat indifidu yang genotipnya terdiri
dari gen-gen yang berbeda dari sepasang atau seri
alel tertentu (Tt, Aa, Tt)
•Alel = anggota dari sepasang gen atau suatu seri
gen-gen yang terdapat pada suatu lokus (tempat)
tertentu pada kromosom2 homolog (T alelnya T
atau t )

•Dominan = Sifat yang mmengalahkan/ menutupi sifat
lain. (merah dominan terhadap putih)
•Resesif = sifat yang dikalahkan/ditutupi oleh sifat lain
(putih resesif dari merah)
•Intermmediet = Sifat antara dari sifat dominan dan
resesif (merah jambu, campuran merah dengan putih)
•Gen = Suatu unit keturunan berupa suatu segmen
tertentu dari molekul DNA dan memperlihatkan
ekspresinya berupa fenotip, dinyatakan dengan huruf
tunggal (T untuk tinggi, t untuk pendek)
•Hibrid = hasil persilangan 2 indifidu yang memiliki sifat
beda (monohibrid, dihibrid dst)

Tuti N., dkkd
Genotype vs Phenotype

Tuti N., dkkd
Alleles

Tuti N., dkkd
Hibrid: P, F1, F2

Tuti N., dkkd
DIAGRAM SILSILAH
= Perempuan normal
= Laki-laki normal
= ada perkawinan
= perkawinan inbreeding
= kembar dua telur
= individu dengan penyakit
= heterozigot gen resesif autosom
= Carrier gen terangkai X

Tuti N., dkkd
•MATERI HEREDITAS (DNA)

Istilah gen seringkali digunakan untuk menunjukkan baik
alel maupun lokus
Alel terdiri atas alel normal/umum dijumpai (wild type) dan
yang telah berubah (mutan)
Individu (2n) bila pada lokus yang sama dari 2
kromosom homolog terdapat alel yang sama, maka
individu tersebut dikatakan :
Homozygot --- normal dan normal
mutan 1 dan mutan 1
Bila alelnya tidak sama : Heterozygot -- (normal dan
mutan 1)

Kombinasi alel menentukan fenotip individu
Fenotip dapat ditentukan hanya dari kombinasi 2 alel (A dan
a  AA, Aa, aa) atau lebih dari 2 alel/ alel ganda (A, B, O
 AA, AO, BB, BO, AB, OO)
Apabila alel-alel yang menentukan 1 fenotip tersebut
terdapat pada lebih dari 1 lokus, maka fenotip / sifat
tersebut dinamakan Poligen
Pada saat meiosis terjadi pemisahan kromatid : Aa --
mengganda -- A-A , a-a -- memisah menjadi 2 sel -- A-A
dan a-a -- masing-masing memisah : A, A, a, a
Kesimpulan : individu heterozygot Aa akan membentuk 2
macam gamet, yaitu A dan a  ada pemisahan alel / gen

Hukum Mendel I
•@ hukum segregasi /pemisahan gen
sealel/ segregation of allelic gens.
•Terlihat sewaktu pembuatan gamet
indifidu yang genotipnya heterozigot.
•Dapat dijelaskan dan hanya berlaku pada
persilangan monohibrid .

No
Sifat beda induk atau
parental (P)
Banyaknya Individu
Perbandingan
F1 (keturunan 1) F2 (keturunan 2)
1Biji bulat >< kriput Semua bulat 5.474 bulat : 1.850 kriput
2.96 : 1
2Biji kuning >< hijau Semua kuning 6.022 kuning : 2.001 hijau
3.01 : 1
3Bunga ungu >< putih Semua merah 705 ungu : 224 putih
3.15 : 1
4Polong gembung >< kriputSemua gembung 882 gembung : 299 kriput
2.95 : 1
5Polong hijau >< kuningSemua hijau 428 hijau : 152 kuning
2.82 : 1
6Bunga aksial >< terminalSemua aksial 651 aksial : 207 terminal
3.14 : 1
7Batang panjang >< pendekSemua panjang 787 panjang : 277 pendek
2.84 : 1
Perbandingan rata-rata 3 : 1

•Salah satu contoh persilangan Mendel,
antara biji bulat dengan biji keriput
sampai generasi kedua yang
menghasilkan perbandingan bulat :
keriput = 3 : 1

P BB (bulat) bb (kriput)
F1 B b
Bb (bulat)
F2 B b
B BB Bb
b bB bb
><
Bb
Bb
Bulat : Kriput = 3 : 1
B

PERKAWINAN MONOHIBRID
1.Disebabkan gen dominan : warna bulu
marmot, polidaktili, sifat pengecap, rambut
ikal, lesung pipit, lekuk dagu, rambut tebal
dada lengan tangan, Wido’s peak,
menggulung ujung lidah, katarak
2.Disebabkan gen resesif
Albino, mata biru, daun telinga melekat

•Marmot (rambut marmot, juga pada manusia,
tikus, dll)
•Marmot normal berambut hitam disebabkan
memiliki gen dominan A yang menentukan
pembentukan pigmen melanin
•Alelnya a dalam keadaan homozygotik
menyebabkan melanin tidak terbentuk
sehingga marmot berambut putih (albino)

aa (albino) AA
(hitam=normal)
F1 a
A
Aa
(hitam)
F2 B b
B AA Aa
b Aa aa
>
<
A
a
Aa
Hitam :
albino = 3 : 1
a AA

Perkawinan Monohibrid pada Manusia
•Kulit albino seperti pada marmot, Jari
lebih (polydactyli), kemampuan
merasakan rasa pahit atau tidak, mata
biru, rambut ikal, celah langit-langit dan
celah bibir, ayan (epilepsi), kencing
manis (diabetes), dll

P ♂ Tt x ♀ Tt
(Pengcap) (Pengecap)
TT
Pengecap
Tt
Pengecap
Tt
(Pengecap)
tt
(Buta pengecap)
F1

P ♂ Dd x ♀ Dd
(Normal) (Normal)
DD
Normal
Dd
Normal
Dd
Normal
dd
Diabetes
F1

P ♂ Thth x ♀ Thth
(Thalassemia minor) (Thalassemia minor)
ThTh
T Mayor (mati)
Thth
T Minor
Thth
T Minor
thth
normal
F1
Thalassemia @ penyakit darah bawaan yang menyebabkan sel
darah merah (eritrosit) pecah (hemolisis)

SIFAT INTERMEDIER
•Sifat antara dari kedua induk yang
nampak pada keturunannya
•Perbandingan F2 = 1:2:1

Sifat Intermedier
•Contoh : Tanaman bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa)
P ♂ MM x ♀ mm
(bunga merah) (bunga putih)
MM
merah
Mm
Merah jambu
Mm
Merah jambu
mm
putih
F1
F2
Mm (bunga merah jambu)

Perkawinan monohybrid pada marmot:
Bulu hitam dg albino
P (parental) : jantan hitam (AA) x betina albino (aa)
F 1 (filial 1) : hitam (Aa)
Gamet F 1 -- jantan : A dan a ; betina : A dan a
F 2 A a
A AA Aa
a Aa aa AA : Aa : aa = 1 : 2 : 1
Hitam mengalahkan putih : Hitam = dominan ; Putih = resesif
Sifat yang dapat diamati disebut Fenotip
Konstitusi genetik suatu individu disebut Genotip

Resiprok
Perkawinan kebalikan dari yang telah dilakukan
sebelumnya
Contoh : Resiprok dari perkawinan di atas adalah
mengawinkan ---- jantan albino dan betina hitam
Backcross
Perkawinan antara individu F 1 dengan salah satu
induknya (jantan maupun betina)
Testcross
Perkawinan antara individu F 1 dengan individu
homozygot resesif

Testcross
Dari perkawinan di atas, terdapat 2 kemungkinan
1. P. AA x aa --- F 1. Aa (hitam ; 100%)
2. P. Aa x aa --- F 1. Aa : aa (hitam : albino = 1 : 1)
Jadi testcross dapat digunakan untuk mengetahui
apakah suatu individu bersifat homozygot atau
heterozygot

Alel Kodominan
•Kadang-kadang sepasang alel dalam
keadaan heterozygotik tidak menghasilkan
intermedier, melainkan membentuk sifat baru
•Alel demikian disebut alel kodominan
•Contoh warna bulu pada sapi Shorthorn :
dikenal 3 warna, yaitu merah, coklat, dan
putih

Alel Kodominan
•Sapi merah mempunyai genotip C
R
C
R
•Sapi coklat mempunyai genotip C
R
C
W
•Sapi putih mempunyai genotip C
W
C
W
P ♂ C
R
C
W
x ♀ C
R
C
W

(Sapi coklat) (Sapi coklat)
C
R
C
R
Sapi merah
C
R
C
W
Sapi coklat
C
R
C
W
Sapi coklat
C
W
C
W
Sapi putih

Hukum Mendel II
•Segregasi suatu pasangan gen tidak
bergantung kepada segregasi pasangan gen
lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang
terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-
gen secara bebas.
•@ hukum asortasi, pengelompokkan gen
secara bebas
•Dapat dijelaskan dan hanya berlaku pada
persilangan dihibrida dst

Contoh
•Contoh P : BBKK (bulat, kuning) >< bbkk
(kriput, hijau)
•Gamet : BK. Bk, bK, bk >< BK, Bk, bK, bk
•Gamet-gamet ini dapat berpasangan
secara bebas (Hukum Mendel II) sehingga
F2 dapat digambarkan sebagai berikut :
•Keterangan : Bulat kuning : 1, 2, 3, 4, 5, 7,
9, 10, 13 Keriput kuning : 11, 12, 15 Bulat
hijau : 6, 8, 14 Keriput hijau : 16

BBKK (bulat kuning) >< bbkk (kriput hijau)
Gamet BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bk BBkK BBkk BbkK Bbkk
bK bBKK bBKk bbKK bbKk
bk bBkK bBkk bbkK bbkk

Perkawinan Dihibrid pada Hewan
Gamet HK Hk hK hk
HK HHKK HHKk HhKKHhKk
Hk HHKk HHkk HhKkHhkk
hK HhKK HhKk hhKKhhKk
hk HhKk Hhkk hhKkhhkk
Rambut marmot: H=dominan hitam, h=resesif putih; K=rambut kasar, k=rambut halus
F1 = rambut warna hitam rambut kasar
F2 = 9 hitam kasar : 3 hitam halus : 3 putih kasar : 1 putih halus

Perkawinan Dihibrid pada Manusia
Gamet HK Hk hK hk
HK HHKK HHKk HhKKHhKk
Hk HHKk HHkk HhKkHhkk
hK HhKK HhKk hhKKhhKk
hk HhKk Hhkk hhKkhhkk
Kd=dominan normal, kd=resesif kidal; Kr=rambut kriting, kr=rambut
normal lurus
F1 = tangan normal rambut kriting
F2 = 9 normal kriting : 3 normal lurus : 3 kidal kriting : 1 kidal lurus

Sifat Intermedier pada Dihibrida
Gamet LM Lm lM lm
LM LLMM LLMm LlMMLlMm
Lm LLMm LLmm LlMmLlmm
lM LlMM LlMm llMMllMm
lm LlMm Llmm llMmllmm
Bunga pukul empat: L=dominan daun lebar, l=daun sempit; M=bunga
merah, m=bunga putih
F1 = daun sedang bunga merah jambu
F2 = 1 Lebar merah : 2 lebar merah jambu : 1 lebar putih : 2 sedang merah :
4 sedang MJ : 2 sedang putih : 1 sempit merah : 2 sempit MJ : 1 sempit putih

Macam-macam gamet dan fenotipe dari
persilangan : Back Cross dan Test Cross
Back CrossF1 Kk (Kuning)Induk (?) (putih)
Gamet K ?
k ?
Hasil Kk (kuning) kk (putih)
Test Cross ? (bulat)bb (kriput)
Gamet ? b
? b
Hasil Bb (bulat)Bb (bulat)

Perhitungan Matematika
1. Macam Gamet = 2
n
Contoh monohibrid (Aa) menghasilkan 2
n
= 2
1
= 2
gamet (A dan a), dst.
2. Banyaknya kombinasi dalam F2 = (2
n
)
2
Contoh monohibrid (AaxAa) menghasilkan (2
1
)
2
= 4
kombinasi : AA, Aa, Aa, aa
3. Banyaknya fenotip dalam F2 = 2
n
Contoh monohibrid (AaxAa) menghasilkan 2
1
= 2
fenotip, yang dinyatakan A- dan aa

4. Banyaknya individu yang genotip dan fenotipnya
persis hibridnya = 2
n
Contoh monohibrid (AaxAa) menghasilkan 2
n
= 2
1
= 2
individu yang persis hibridnya: Aa dan Aa
5. Banyaknya individu yg homozygotik = 2
n
Contoh monohibrid (AaxAa) menghasilkan 2
1
= 2
individu homozygot : AA dan aa
6. Banyaknya kombinasi baru yang homozygotik = 2
n
- 2
•Contoh monohibrid (AaxAa) menghasilkan 2
1
– 2 = 0
kombinasi baru yang homozygotik

7. Banyaknya macam genotip dalam F2 = 3
n
Contoh monohibrid (AaxAa) menghasilkan 3
n
= 3
1
= 3
macam genotip : AA, Aa dan aa
8. Meramal bentuk perbandingan fenotip dalam
keturunan dg persilangan 2 hybrid dengan segitiga
pascal.11
1 2 1
1 3 3 1
Contoh (AaxAa): 1x3 pangkat1. 1x3 pangkat0
----- 3 : 1

Contoh soal
•1. Berapa banyak kombinasi akan diperoleh dalam
keturunan dari perkawinan tetrahibrid dan
bagaimanakah bentuk perbandingan dalam keturunan
itu?
•Jawab: tetrahibrid misalnya AaBbCcDd x AaBbCcDd
akan menghasilkan (2
n
)
2
= (2
4
)
2
= 256 kombinasi dalam
keturunan
• perbandingan fenotipnya = 1x3
4
: 4x3
3
: 6x3
2
: 4x3
1
:
1x3
0

Penyimpangan Semu Hukum Mendel
•Dalam percobaan-percobaan genetika, para
ahli sering menemukan ratio fenotip yang ganjil,
seakan-akan tidak mengikuti hukum Mendel.
•Misalnya pada perkawinan antara 2 individu dg
2 sifat beda, ternyata ratio fenotip F2 tidak
selalu 9:3:3:1.
•Tetapi sering dijumpai perbandingan-
perbandingan 9:7, 12:3:1, 15:1, 9:3:4 dll.

Penyimpangan Semu Hukum Mendel
•Bila diteliti betul-betul angka-angka
perbandingan di atas, ternyata juga merupakan
penggabungan angka-angka perbandingan
Mendel.
•9:7 = 9:(3+3+1), 12:3:1 = (9+3):3:1, 15:1 =
(9+3+3):1, 9:3:4 = 9:3:(3+1).
•Oleh sebab itu disebut penyimpangan semu,
karena masih mengikuti hukum Mendel.

Penyimpangan Semu Hukum
Mendel
•Penyimpangan semu hukum Mendel : terjadinya
suatu kerjasama berbagai sifat yang memberikan
fenotip berlainan namun masih mengikuti hukum-
hukum perbandingan genotip dari Mendel.
•Penyimpangan semu ini terjadi karena adanya 2
pasang gen atau lebih saling mempengaruhi dalam
memberikan fenotip pada suatu individu.

1. Epistasis Dominan
→ suatu gen dominan menutupi ekspresi pasangan gen lain yang
bukan alelnya. Nisbah fenotipe pada generasi F2 adalah 12 : 3 : 1
ex” : Pewarisan warna buah waluh besar (Cucurbita pepo).
P gen dominan menyebabkan kulit buah putih, K gen dominan menyebabkan
kuliat buah kuning, P mengalahkan/menutupi K. Bila terdapat p bersama K
buah kuning, p dg k kulit buah hijau
P : PPKK putihx ppkk hijau
F1 PpKk putih x PpKk
F2 : 9 P-K- Putih
3 P-kk Putih
3 ppK- Kuning Putih : Kuning :
Hijau
1 ppkk Hijau 12 : 3 : 1

2. Epistasi resesif
suatu gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya.
ex” : Pewarisan warna bulu mencit (Mus musculus)
C gen yang menyebabkan warna timbul, c warna tidak timbul
(albino), A gen yang menyebabkan warna kelabu bila disertai C, a gen
yang menyebabkan warna hitam bila disertai gen C
P : AACC x aacc
Kelabu Albino

F1 : AaCc
Kelabu
F2 : 9 A-C- Kelabu
3 A-cc Albino
3 aaC- Hitam Kelabu : Hitam : Albino
1 aacc Albino 9 : 3 : 4

3. Epistasis dominan-resesif
C gen yang menyebabkan bulu ayam bewarna (tidak putih), c
menyebabkan bulu ayam tak bewarna (putih), I menghambat timbulnya
warna (I: inhibitor), i gen yang tak mencegah timbulnya warna
ex” : pewarisan warna bulu ayam ras.
P : IICC putih x iicc putih


F1 : IiCc (putih)
F2 : 9 I-C- putih
3 I-cc putih
3 iiC- berwarna putih : berwarna
1 iicc putih 13 : 3

4. Epistasis resesif ganda
→ apabila gen resesif dari suatu pasangan gen I epistasis
terhadap pasangan gen II, sementara gen resesif dari pasangan
gen II ini juga epistasis terhadap pasangan gen I.
ex” : pada tanaman jagung
Gen K dan P menyebabkan biji jagung warna ungu (purple), bila K
atau P saja atau tak ada gen dominan warna biji kuning

P : PPkk kuning x ppKK kuning

F1 : PpKk ungu x PpKk
F2 : 9 P-K- ungu
3 P-kk kuning
3 ppK- kuning
1 ppkk kuning 9 : 7

5. Epitasis dominan ganda
Gen dominan dari pasangan gen I epistasis terhadap pasangan gen II
yang bukan alelnya, sementara gen dominan dari pasangan gen II ini juga
epistasis terhadap pasangan gen I.
Gen C maupun D sendiri atau Bersama dalam genotip menyebabkan
buah segitiga, tapi bila dalam genotip tak ada gen dominan maka buah
oval
ex” : pada pewarisan bentuk buah capsela
P : CCDD segitiga x ccdd oval
F1 : CcDd. Segitiga x -
F2 : 9 C-D- segitiga
3 C-dd segitiga
3 ccD- segitiga segitiga : oval
1 ccdd oval 15 : 1

6. Epistasis gen duplikat dengan efek kumulatif
→ epistasis yang muncul akibat adanya duplikat dari
gen sebelumnya dengan adanya efek komulatif
ex” : pada Cucurbita pepo yang memiliki tiga macam
bentuk buah yaitu cakram, bulat, lonjong.
P : BBLL x bbll
cakram lonjong

F1 : BbLl cakram
F2 : 9 B-L- cakram
3 B-ll bulat
3 bbL- bulat cakram : bulat : lonjong
1 bbll lonjong 9 : 6 : 1

7. Interaksi gen
→ penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak
melibatkan modifikasi nisbah fenotip, tetapi menimbulkan fenotip-
fenotip yang merupakan hasil kerjasama atau interaksi dua pasang
gen non-alelik
ex” : pewarisan bentuk jengger ayam
P : RRpp x rrPP
mawar kacang

F1 : RrPp
walnut
F2 : 9 R-P- walnut
3 R-pp mawar
3 rrP- kacang walnut : mawar : kacang : tunggal
1 rrpp tunggal 9 : 3 : 3 : 1

walnuttungal
kacang
mawar
BENTUK JENGGER AYAM
DARI GALUR YANG BERBEDA

1. Epistasi dan Hipostasis
•Epistasis @ gen yang menutupi atau
menghalangi gen lainnya
•Hipostasis @ gen yang ditutupi atau dihalangi
gen lainnya

Epistasis dan Hipostasis
•Adalah peristiwa dimana 2 factor/gen yang bukan
pasangan alelanya dapat mempengaruhi bagian yang
sama dari suatu organisme
•Epistasis = sifat yang menutupi
•Hipostasis = sifat yang ditutupi
•Epistasis dominan = bila faktor yang menutupi adalah gen
dominan
•Epistasis resesif
     = bila faktor yang menutupi adalah gen
resesif

ATAVlSME
•adalah sifat yang hipostasis pada suatu
keturunan yang pada suatu saat muncul
kembali (reappearence)