Materi Persentasi Nyeri Kepala UKMPPD.pdf

IWayanDikiWahyuAdina 6 views 30 slides Sep 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

Materi yang baik untuk persiapan UKMPPD


Slide Content

NYERI
KEPALA

BANGUNAN PEKA NYERI
+
Sinus venosus dan vena-vena yang bermuara dalam sinus tersebut
+
Arteri-arteri di basis cranii
+
Dura yang melapisi fossa cranii anterior, media dan posterior
+
Nervus Kranialis

TIMBULNYA NYERI KEPALA
+
Dilatasi pembuluh darah-pembuluh darah intrakranium
+
Dilatasi pembuluh darah-pembuluh darah ekstrakranium
+
Iritasi dari meninges
+
Kompresi langsung pada saraf
+
Nyeri alih (Mata, THT, Gigi, Tulang leher)
+
Kontraksi kronis dari otot-otot kepala

KLASIFIKASI
●Nyeri Kepala Primer
●Nyeri Kepala Sekunder
NYERI KEPALA

Nyeri Kepala
Tipe Tension
0
4
0
3
Nyeri Kepala
Cluster
Trigeminal
Neuralgia
Nyeri Kepala
Migrain
0
2
0
1
KLASIFIKASI NYERI KEPALA PRIMER

NYERI KEPALA0
1
TENSION

PATOFISIOLOGI
Kontraksi otot yang terus menerus akan
menyebabkan turunnya perfusi darah
dan melepaskan substansi pemicu nyeri
(laktat, asam piruvat dan sebagainya).

SUB-TIPE NYERI KEPALA TENSION
Sub-Tipe Kriteria A
Infrequent Episodic TTH≥ 10 episode per tahun, < 12 hari per tahun, memenuhi
kriteria B–D
Frequent Episodic TTH≥ 10 episode yang terjadi 1–14 hari per bulan selama ≥ 3
bulan, memenuhi kriteria B–D
Chronic TTH Terjadi ≥ 15 hari per bulan selama > 3 bulan (≥ 180 hari per
tahun), memenuhi kriteria B–D

SUB-TIPE NYERI KEPALA TENSION
Kriteria B Durasi serangan: 30 menit hingga 7 hari
Kriteria C Minimal dua karakteristik berikut:
1.Lokasi bilateral (kedua sisi kepala)
2.Kualitas nyeri tekan atau mengencang (bukan berdenyut)
3.Intensitas ringan hingga sedang
4.Tidak memburuk dengan aktivitas fisik rutin (misal berjalan
atau naik tangga)
Kriteria D Tidak disertai dengan:
●Mual atau muntah
●Maksimal satu gejala berupa: fotofobia (sensitivitas cahaya)
atau fonofobia (sensitivitas suara)
Kriteria E Tidak dijelaskan lebih baik oleh diagnosis gangguan kepala
lainnya.

●Aspirin 1000 mg/hari
●Asetaminofen 1000 mg/hari
●NSAID (Naproxen 660-750 mg/hari,
Ketoprofen 25-50 mg/hari, asam
mefenamat, ibuprofen 800 mg/hari,
diklofenak 50-100 mg/hari)
●Kafein (analgetik adjuvan) 65 mg.
●Kronik: Antidepresan, antiansietas

●Meyakinkan pasien bahwa tidak
ditemukan kelainan fisik
●Mengurangi kecemasan atau
depresi

TATALAKSANA
Medikamentosa Edukasi

NYERI KEPALA0
2
MIGRAIN

PATOFISIOLOGI
Instabilitas periodik dari pembuluh-pembuluh
darah intrakranial. Vasokonstriksi pembuluh
darah intrakranial akan menginduksi iskemia
jaringan. Kemudian terjadi rebound
vasodilatasi yang mengaktifkan saraf nosiseptif
perivaskular yang menyebabkan nyeri kepala.

SUB-TIPE MIGRAIN TANPA AURA
Kriteria A Minimal 5 serangan yang memenuhi kriteria B–D.
Kriteria B Durasi nyeri kepala 4–72 jam (bila tidak diobati atau gagal
diobati).
Kriteria C Nyeri kepala memiliki ≥2 karakteristik berikut:
●Lokasi unilateral (satu sisi kepala).
●Sifat berdenyut (pulsating).
●Intensitas sedang hingga berat.
●Memburuk dengan aktivitas fisik rutin atau menyebabkan
menghindari aktivitas tersebut.
Kriteria D Selama nyeri kepala, terdapat ≥1 dari:
●Mual dan/atau muntah.
●Fotofobia (sensitif cahaya) dan fonofobia (sensitif suara).
Kriteria E Tidak lebih baik dijelaskan oleh diagnosis lain menurut
ICHD-3.

SUB-TIPE MIGRAIN TANPA AURA
Kriteria A Setidaknya 2 serangan yang memenuhi kriteria B–C.
Kriteria B Gejala aura yang sepenuhnya reversibel, yang bisa berupa:
●Visual (paling sering: kilatan cahaya, skotoma).
●Sensorik (kesemutan, rasa baal).
●Bicara/bahasa (afasia).
●Motorik (jarang, kelemahan).
●Serebelar (vertigo, ataksia).
●Retinal (gangguan penglihatan pada satu mata).
Kriteria C Karakteristik aura:
●Setidaknya 1 gejala aura berkembang secara bertahap selama
≥5 menit, atau dua gejala muncul secara berurutan.
●Setiap gejala aura berlangsung 5–60 menit.
●Nyeri kepala migrain menyertai aura atau muncul dalam ≤60
menit setelahnya.
Kriteria D ●Tidak lebih baik dijelaskan oleh diagnosis lain.

TATALAKSANA
Non-Spesifik
●Aspirin 500-1000 mg tiap
4-6 jam
●Ibuprofen 400-800 mg tiap
6 jam
●Parasetamol 500-1000 mg
tiap 6-8 jam
●Kalium diklofenak
(powder) 50-100 mg per
hari dosis tunggal
Spesifik
●Beta-bloker: Propanolol
80-240 mg per hari, Timolol
10-15 mg dua kali/hari dan
metropolol 45-200 mg/hari
●Antiepilepsi: Topiramat
25-200 mg per hari, Asam
Valproat 400-1000 mg per hari
●Antidepresi: Amitriptilin 10-75
mg per hari
●NSAID: Ibuprofen 200 mg dua
kali/hari

Preventif
●Sumatriptan 30 mg
●Eletriptan 40-80 mg
●rizatriptan 10 mg
●Ergotamin

NYERI KEPALA
CLUSTER
0
3

PATOFISIOLOGI
Hiperaktivitas saraf trigeminal cabang oftalmika
(N.V1). Terjadi vasodilatasi duramater dan vena
jugularis serta peningkatan gejala otonom karena
aktivasi serabut saraf kranial yang mengaktifkan
sistem vasomotor dan sekremotor.

KRITERIA DIAGNOSIS CLUSTER
Kriteria A Setidaknya 5 serangan yang memenuhi kriteria B–D.
Kriteria B Nyeri kepala berat atau sangat berat, unilateral (satu sisi),
orbital, supraorbital, dan/atau temporal, berlangsung 15–180
menit bila tidak diobati.
Kriteria C Nyeri kepala disertai ≥1 dari tanda/gejala berikut di sisi yang
sama dengan nyeri (ipsilateral):
1.Gejala otonom kranial: Injeksi konjungtiva (mata merah) dan/atau
lakrimasi (mata berair), Kongesti hidung dan/atau rinore (hidung
tersumbat/berair), Edema kelopak mata, Keringat pada dahi atau
wajah, Flushing pada wajah, Miosis (pupil mengecil) dan/atau ptosis
(kelopak turun).
2.Kegelisahan atau agitasi (pasien sering tidak bisa diam).
Kriteria D Frekuensi serangan: antara 1 setiap 2 hari sampai 8 per hari
selama periode cluster.
Kriteria E Tidak lebih baik dijelaskan oleh diagnosis lain menurut ICHD-3.

●Inhalasi oksigen 100% 7-12 liter/menit
selama 15-20 menit
●Dihidroergotamin 0,5-1,5 mg i.v
●Sumatriptan injeksi subkutan 6 mg
●Zolmitriptan 5 mg atau 10 mg per oral
●Anastesi lokal: 1 ml lidokain intranasal
4%
●CCB: Verapamil 120-160 mg 3-4 kali/
hari, Nimodipin 240 mg/hari atau
nifedipin 40-120 mg/hari
●Steroid 50-75 mg setiap pagi dikurangi
10% pada hari ketiga
●Lithium 300-1500 mg/hari
TATALAKSANA
Abortif Preventif

NEURALGIA
TRIGEMINAL
0
3

PATOFISIOLOGI
Tekanan vaskuler terutama arteri
cerebelli superior menyebabkan
demielinasi, yang kemudian menghasilkan
impuls abnormal (ephaptic transmission)
dan hipereksitabilitas saraf.

KRITERIA DIAGNOSIS CLUSTER
Kriteria 1 Serangan nyeri paroksismal yang bertahan selama beberapa detik
hingga 2 menit, mengenai satu atau lebih daerah persarafan cabang
saraf trigeminal.
Kriteria 2 Nyeri harus memenuhi satu dari dua kriteria berikut:
1.Intensitas tinggi, tajam, terasa di permukaan, atau seperti ditusuk-tusuk.
2.Berawal dari trigger zone atau karena sentuhan pemicu.
Kriteria 3 Pola serangan sama terus
Kriteria 4 Tidak ada defisit neurologis
Kriteria 5 Tidak ada penyakit terkait lain yang dapat ditemukan
Neuralgia trigeminal hendaknya memenuhi seluruh tersebut; minimal kriteria 1,2 dan 3.

TATALAKSANA
Farmakologi
●Karbamazepin
(200-1200 mg/hari)
●Oxcarbazepin
(600-1800 mg/hari)
●Baclofen
●Lamotigrin
●Gabapentin
Pembedahan
●Outpatients needle
procedure
●Radiofrekuensi
Rhizotomy
●Glycerol injection
●Ballon Compression
●Peripheral
Neurectomy
Non-Farmakologi
Microvascular
Decompression (MVD)

CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik
TERIMA
KASIH!
Do you have any questions?
[email protected]
+62 8123 725 5790

—SOAL
Pasien perempuan usia 22 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri kepala seperti diikat. Pasien adalah seorang dokter
muda yang hendak ujian. Keluhan sudah terjadi semenjak pasien
menjadi mahasiswa kedokteran karena terlalu banyak deadline tugas
dan ujian. Tidak ada keluhan mual, muntah, ataupun lemah separuh
badan. Pasien mengatakan dalam satu bulan bisa terjadi serangan
setidaknya 20 hari. Pada pemeriksaan tanda vital TD 110/80 mmHg,
N 89 x/menit, RR 20 x/menit, Tax 36,6o C. Pemeriksaan neurologis
dalam batas normal.
Apa diagnosis yang sesuai dengan gejala pasien?
A.Common Migraine
B.Cluster Headache
C.Infrequent TTH
D.Frequent TTH
E.Chronic TTH

—SOAL
Pasien perempuan usia 22 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan nyeri kepala seperti diikat. Pasien adalah seorang dokter
muda yang hendak ujian. Keluhan sudah terjadi semenjak pasien
menjadi mahasiswa kedokteran karena terlalu banyak deadline tugas
dan ujian. Tidak ada keluhan mual, muntah, ataupun lemah separuh
badan. Pasien mengatakan dalam satu bulan bisa terjadi serangan
setidaknya 20 hari. Pada pemeriksaan tanda vital TD 110/80 mmHg,
N 89 x/menit, RR 20 x/menit, Tax 36,6o C. Pemeriksaan neurologis
dalam batas normal.
Apa diagnosis yang sesuai dengan gejala pasien?
A.Common Migraine
B.Cluster Headache
C.Infrequent TTH
D.Frequent TTH
E.Chronic TTH

—SOAL
Seorang wanita usia 25 tahun datang ke poli dengan keluhan nyeri
pada kepala sebelah kanan. Nyeri dirasakan hilang timbul sejak 6
bulan yang lalu dengan frekuensi 2-3x/minggu. Saat akan mengalami
nyeri kepala, pasien mengaku seperti melihat pelangi. Keluhan lain
seperti demam, pusing berputar, pandangan kabur, dan penurunan
berat badan disangkal.
Apa diagnosis yang sesuai dengan gejala pasien?
A.Common Migraine
B.Classic Migraine
C.Tension Type Headache
D.Cluster Type Headache
E.Neuralgia Trigeminal

—SOAL
Seorang wanita usia 25 tahun datang ke poli dengan keluhan nyeri
pada kepala sebelah kanan. Nyeri dirasakan hilang timbul sejak 6
bulan yang lalu dengan frekuensi 2-3x/minggu. Saat akan mengalami
nyeri kepala, pasien mengaku seperti melihat pelangi. Keluhan lain
seperti demam, pusing berputar, pandangan kabur, dan penurunan
berat badan disangkal.
Apa diagnosis yang sesuai dengan gejala pasien?
A.Common Migraine
B.Classic Migraine
C.Tension Type Headache
D.Cluster Type Headache
E.Neuralgia Trigeminal

—SOAL
Tn. Agus, usia 36 tahun datang ke poli umum dengan keluhan rasa
nyeri di daerah mata kiri sejak 1 bulan yang lalu, bersifat hilang timbul.
Rasa nyeri muncul di bawah bola mata kiri dan menjalar ke pelipis.
Saat rasa nyeri timbul, pasien merasa mata kirinya sangat berair dan
berwarna merah. Hidung sisi kiri juga dirasakan seperti tersumbat.
Pada pemeriksaan generalis tidak ditemukan kelainan. Saat dokter
menekan daerah pipi kiri pasien, rasa nyeri tidak meningkat.
Pemeriksaan Nervus Kranialis fasialis dan hipoglossus dalam batas
normal dan simetris. Rasa nyeri kepala bersifat kronis progresif
disangkal.
Terapi preventif utama pada kasus diatas adalah…?
A.Oksigen 100% 7 lpm
B.Ibuprofen 2x400 mg/hari
C.Propranolol 2x40 mg/hari
D.Verapamil 120 mg
E.Sumatriptan 1x30 mg

—SOAL
Tn. Agus, usia 36 tahun datang ke poli umum dengan keluhan rasa
nyeri di daerah mata kiri sejak 1 bulan yang lalu, bersifat hilang timbul.
Rasa nyeri muncul di bawah bola mata kiri dan menjalar ke pelipis.
Saat rasa nyeri timbul, pasien merasa mata kirinya sangat berair dan
berwarna merah. Hidung sisi kiri juga dirasakan seperti tersumbat.
Pada pemeriksaan generalis tidak ditemukan kelainan. Saat dokter
menekan daerah pipi kiri pasien, rasa nyeri tidak meningkat.
Pemeriksaan Nervus Kranialis fasialis dan hipoglossus dalam batas
normal dan simetris. Rasa nyeri kepala bersifat kronis progresif
disangkal.
Terapi preventif utama pada kasus diatas adalah…?
A.Oksigen 100% 7 lpm
B.Ibuprofen 2x400 mg/hari
C.Propranolol 2x40 mg/hari
D.Verapamil 120 mg
E.Sumatriptan 1x30 mg
Tags