MATERI PROYEK 1 pengantar dan dasar dan cara merancang

IRWANHERYK 0 views 29 slides Oct 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 29
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29

About This Presentation

berisi pengantar proyek


Slide Content

ALOKASI MATERI PROYEK
MINGGUMATERI
1 s/d 4Teori pengantar proyek instalasi listrik
5Evaluasi teori
6 Contoh proyek
7 s/d 9Desain 01. Rumah tinggal
10 s/d 13Desain 02. Perumahan dan Fasilitas
14 s/d 17Perhitungan Biaya Penawaran Proyek
18 & 19Evaluasi proyek
1

2
No Judul / Tema / Nama
Proyek/Jabatan
Tahun Tempat
Penerapan
Pengguna Jasa
1 Rencana Umum
Ketenagalistrikan Daerah
(RUKD)/Team Leader
2005 Kab. Pasuruan PT. Indra Karya
(persero) wilayah
1
2 Rencana Umum
Ketenagalistrikan Daerah
(RUKD)/Team Leader
2006 Kab. Banyuwangi PT. Indra Karya
(persero) wilayah
1
3 Rencana Umum
Ketenagalistrikan Daerah
(RUKD)/Electrical Engineer
2007 Kab.Mojokerto P2M Univ.
Brawijaya
4 Rencana Umum
Ketenagalistrikan Daerah
(RUKD)/Electrical Engineer
2008 Kab.Jember P2M Fakultas
Teknik Univ.
Brawijaya
5 Supervisi Konstruksi SUTT
150 kV Jawa Timur dan Bali /
Project Construction Manager
(PCM)
2007 - 2011 Pacitan - Bali PT. Rekadaya
Elektrika, PT
PLN (persero)
UIP JBN
6 Desain PLTA Warsamson 3 x
50 MW / Electrical, Control and
Communication Engineer
2011 Sorong- Papua BPP- Univ.
Brawijaya
7 Desain PLTA Bintang Bano 4 x
2 MW / Team Leader and
Electrical Engineering
2011 Sumbawa PT Indra Karya
(persero)
8 DED PLTM cascade Cianten 2x
1 MW, 2 x 3 MW dan 2 x 2
MW / Team Leader
2011-2012 Jabar PT Indra Karya
(persero)
9 DED PLTA Wamena 10 x 5
MW / Electrical, Control and
Communication Engineer
2012 Wamena Papua BPP – Univ.
Brawijaya
10 PLTM tersebar di Pegunungan
Bintang Papua / Electrical
Engineer
2012 Papua BPP – Univ.
Brawijaya
11 DED PLTA Poigar 3x 15
MW/electrical and
Transmission Engineer
2015 Sulawesi Utara PT Indra Karya
(persero)/Brantas
Energy
12 PLTA Ketahun 3 x 10 MW
Bengkulu/Transmission
Engineer
2016 Sumatera PT SMEC
DENKA
Australia
13 FS PLTA Pebatua 4 x 75 MW /
Transmission Engineer 150 kV
2018 Sulteng PT Shankara
Multi Solusindo
14 DED PLTA Wado 4 x 15 MW
/Electrical and Transmission
Engineer
2018-2019 Jabar PT Indra Karya
(persero)/Waskita
Karya Energy
15 Due Diligent PLTS Gorontalo 2
MWp /Energy and Cost
Analysis Engineer
2022 Sulawesi Utara PT Indra Karya
(persero)/PT
Brantas Energy

3
BAB I. PENGANTAR PROYEK
A. Pengertian Umum
Anggaran :
Adalah biaya yang dikeluarkan dengan rencana kerja dan
syarat-syarat/aturan permainan dalam pelaksanaan
pekerjaan (RKS), yang dihitung oleh Ahli/Konsultan dan
disetujui oleh pemberi tugas (owner).
Borongan :
Pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan pada rencana
kerja dan syarat-syarat/aturan kerja (RKS/bestek) yang
telah ditetapkan bersama dalam kontrak kerja antara
pemberi tugas dengan pelaksana/pemborong.

2. Ada tiga unsur/instansi, yaitu :
A. Pemberi tugas/bouwheer/owner/majikan.
B. Pelaksana/pemborong/kontraktor/annemer.
C. Konsultan/perencana/ahli/adviser/designer.
B. Unsur-unsur yang Berperan
1.Dalam pelaksanaan suatu proyek sering timbul pertanyaan :
A. Siapa yang punya?
B. Siapa pelaksana/pemborongnya?
C. Siapa yang merencanakan ?
4

Ketiga unsur diatas memiliki persamaan/perbedaan sbb:
Persamaan : a. Perorangan/individu.
b. Badan hukum/instansi
5
Perbedaan :
a.Pemberi tugas
ØYang berkeinginan membuat proyek.
ØHarus mempunyai modal.
ØHarus ada manfaat baginya.
ØUmumnya tidak mengerti tentang teknik
b. Pelaksana/pemborong
Ø Yang membangun proyek secara fisik berdasarkan bestek & gambar
bestek.
Ø Pekerjaan yang mendapatkan keuntungan.
Ø Biasanya dalam pelaksanaan pekerjaan, pemborong menunjuk
seseorang teknisi/pelaksana/pengawas, yang bertanggung jawab
atas pelaksanaan proyek, dengan persetujuan direksi.

C. Prosedur/Tata Cara Hubungan Kerja
6
C. Perencana (Designer)
Ø Yang menerima pekerjaan dari pemberi tugas/owner.
ØHasilnya berupa nasehat dalam bentuk bestek dan gambar bestek.
ØBiasanya ahli dlm hal teknik, terutama dalam penyusunan bestek.
ØBiasanya dalam pelaksanaan pekerjaan, ahli/konsutan ditunjuk
sebagai staf direksi atau pengawas pelaksanaan proyek.
BOHEER/OWNER/PEMBERI TUGAS
AHLI/PERENCANA
(DESIGNER)
PEMBORONG/PELAKSANA
(KONTRAKTOR)
1.1 1.2 1.3 1.42.4 2.3 2.2 2.1
3.4

Keterangan :
Prosedur Owner dengan Designer
1.1 permintaan tertulis
1.2 jawaban
1.3 kontrak kerja (KK)
1.4 hubungan kerja (HK)
Prosedur antara Owner dengan pelaksana/kontraktor
2.1 permintaan (cara tersendiri)
2.2 kesanggupan
2.3 kontrak kerja (KK)
2.4 hubungan kerja (HK)
Prosedur antara perancana dengan pelaksana
3.4 hubungan kerja (HK)
7

OWNER
KONSULTAN
(DESIGNER)
PENGAWASD I R E K S I
1. Wakil Owner
2. Wk. Instansi Pemerintah
P E L A K S A N A
8
D. Prosedur Pelaksanaan Sebuah Proyek

9
1. Langkah menuju perencanaan yang matang
a.Mengenal komponen-komponen
b.Pengenalan hokum-hukum/peraturan/norma-norma
c.Pengenalan semua sistem kelistrikan yang digunakan
d.Perencanaan (tergantung kebutuhan)
2. Tahapan kerja perencanaan
a. Pra-rencana
Terdiri dari gambar-gambar sketsa berdasarkan denah/lokasi,
berikut perkiraan biaya (secara global).
b. Rencana pelaksanaan
Merupakan lanjutan dari pra-rencana dengan gambar yang lebih
detail dan lengkap dengan uraian rencana kerja serta syarat-syarat
pekerjaan (bestek), berikut perhitungan detail Rencana Anggaran
Biaya (RAB) proyek (instalasi listrik).
c. Gambar detail
Menggambar dengan jelas seluruh pekerjaan/instalasi yang diperlukan
untuk pelelangan pekerjaan, termasuk perhitungan-perhitungan khusus.
E. Dasar-dasar Perencanaan

d. Uraian dan syarat-syarat (RKS/bestek)
•Merupakan uraian dari seluruh pekerjaan , yang meluputi ketentuan Administrasi,
matrial, instalasi dan syarat-syarat pelaksanaan.
e. Anggaran biaya
•Meliputi perhitungan banyaknya/besarnya biaya yang diperlukan untuk bahan, upah
pekerjaan, dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
f. Pelelangan/tender
•Meliputi pekerjaan-pekerjaan penyediaan gambar-gambar teknik dan syarat-
syarat/aturan pekerjaan (RKS), pengadaan undangan, memberikan penjelasan dan
petunjuk-petunjuk (aanwizjing), menerima penawaran-penawaran, dan melakukan
seleksi, kemudian menyusun dan menyediakan kontrak pekerjaan pelaksanaan.
g. Pengawasan
•Pengawasan pelaksanaan pekerjaan berarti mewakili Owner (staf direksi) dalam segala
hal yang menyangkut pelaksanaan antara lain, memimpin dan mengadakan
pengawasan utama dalam pelaksanaan pekerjaan, mengatur pembayaran angsuran
biaya pelaksanaan, memeriksa kualitas (sesuai SPEC) dan volume penyelesaian
pekerjaan dan lain-lain.
10

Kontrak kerja antara Designer – Owner
Tugas Konsultan/Ahli
Tugas Pelaksana
Tugas Owner
abcdefg
11
Keterangan :
a.Perencanaan
b.Rencana pelaksanaan
c.Gambar detail
d.Uraian dan syarat-syarat pekerjaan (bestek)
e.Anggaran biaya
f.Pelelangan/Tender
g.Pengawasan/direksi

3. Honorarium ahli (Fee)
12
Honorarium Ahli/konsultan/perencana/designer, biasanya ditetapkan
berdasarkan klasifikasi perusahaan/proyek (pekerjaan) / borongan dan
beberapa hal lainnya yang berhubungan dengan pekerjaannya sebagai
designer.
Untuk instalatir misalnya dibagi atasempat gologan :
Kelas A = Pekerjaan maksimum 25 kVA
Kelas B = Pekerjaan maksimum 99 kVA
Kelas C = Pekerjaan maksimum 500 kVA/gardu/jaringan TM
Kelas D = Pekerjaan sentral dan jaringan (TR/TT/PTL)
Honorarium untuk seluruh tahap pekerjaan konsultan/perencana
biasanya dinyatakan dalam prosentase dari biaya total proyek.
Misalnya : Kelas A = 4,4 % , B = 5,57 %, C = 7,33%, D = 9,3%

F. Administrasi pelelangan/tender
1. Tujuan pelelangan
Adalah untuk mencari pelaksana/kontraktor/pemborong untuk
melaksanakan secara fisik seluruh pekerjaan, dengan cara mengadakan
penawaran biaya pekerjaan secara tertulis.
2. Macam-acam pelelangan
a. Pelelangan yang bersifat umum, terbuka & tidak terbatas.
Biasanya diberikan kesempatan kepada siapa saja untuk ikut melakuka
penawaran biaya pekerjaan, asalkan mampu.
b. Pelelangan bersifat terbatas dan atas undangan.
Biasanya kontraktor/perusahaan yang diundang diseleksi dari segi
keampuan, administrasi terpercaya, bonafid dll.
c. Pelelangan bersifat bawah tangan/ditunjuk.
Pelelangan cara ini biasanya dilakukan untuk proyek atau pekerjaan yang
sederhana dengan biaya tidak terlalu besar.
13

3. Cara pelelangan
ACBDEF
III
7654321
Keterangan :
Notasi angka
1 = Pengumuman/iklan/undangan
2 = Rapat penjelasan (aanwijzing)
3 = Pelelangan/tender
4 = Keputuan/pelulusan pekerjaan
5 = Penandatanganan KK (start)
6 = Penyerahan pekerjaan tahap I
7 = Penyerahan pekerjaan tahap II
Notasi abjad/huruf
A = Waktu untuk memperoleh dan mempelajari
dokumen tender
B = Calon pemborong/pelaksana membuat
kalkulasi biaya pekerjaan
C = Penawarandan seleksi
D = Penyediaan kontrak
E = Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
F = Jangka waktu pemeliharaan/percobaan.
14

Bagian muka sampul
Bagian belakang sampul
P
L
Bagian yang bertuliskan :
Penawaran biaya pelaksanaan pekerjaan
………(sudut kiri atas)
Kepada yth. ………….. (sudut kanan
bawah)
Bagian belakang sampul dilak pada 5
tempat. (alamat pengirim/tanpa alamat
pengirim)
15
b. Isi surat penawaran
Surat penawaran
Lampiran-lampiran : Daftar material/bahan, satuan, harga satuan, dan
perincian harga penawaran., Jawaban Questioner.
4. Dokumen pelelangan/tender
a. Sampul : Ukuran A x B cm
Warna ………. (biasanya ditentukan)

5. Jaminan Penawaran (temder bon)
Calon pemborong (kontrator) menyerahkan jaminan penawaran
(tender bon) sebesar ± 2 % dari biaya penawaran, dalam bentuk
Bank Garansi dan dapat diambil kembali jika penawaran tidak
diterima/tidak memenangkan tender.
16
6. Dasar pelelangan/tender
Rencana biaya
Harga penawaranVolume pekerjaan
(V)
Harga satuan
(HS)
= x

Cara pengajuan harga :
a. Harga tetap
V dihitung pelaksana
HS dihitung pelaksana
b. Harga sementara
V (sementara) diberitahukan
HS dihitung pelaksana
Seleksi pelaksana :
a. Klasifikasi pelaksana
Pembidangan/pekerjaan,Kemahiran/kelas/golongan
b. Kualifikasi pelaksana
17

G. Pelelangan ulang
Dalam hal tender dinyatakan gagal atau pemenang yang ditunjuk
menundurkan diri dan pemenang urutan kedua tidak bersedia
ditunjuk sebagai pelaksana, maka panitia tender atas persetujuan
owner pimpinan proyek, satuan kerja, akan mengadakan pelelangan
ulang dengan membuat surat berita acara.
Suatu pelelangan / tender dinyatakan gagal apabila :
1.Penawar yang memenuhi syarat kurang dari 3 peserta
2.Harga tender terlampaui/Dana yang tersedia tidak cukup/Harga-
harga yang ditawarkan tidak wajar
3.Sanggahan dari rekanan ternyata benar
4.Berhubung beberapa hal yang tidak memungkinkan
18

H. Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pedoman pelaksanaan pekerjaan
a.Uraian rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan (bestek/RKS)
yang terdiri dari :
Umum/Adm
Bahan/material
Uraian pelaksanaan dan ketentuan teknis
Ketentuan administratif
b. Gambar-gambar bestek.
19
2. Pedoman pelaksanaan pekerjaan
abc
54321

Keterangan :
Notasi angka
1. Penandaan tanganankontrak antara Owner dengan Pelaksana
2. Mulai pekerjaan (start)
3. Penyerahan pekerjaan pertama
4. Terjadi keterlambatan ; karena pada saat tahap penyelesaian (3)
biaya pekerjaan belum dibayarkan semua pada pelaksana (teliti cara-
cara pembayaran biaya pekerjaan); maksudnya untuk memaksa
pelaksana agar dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu/masa
pemeliharaan/percobaan.
5. Penyerahan pekerjaan kedua.
Notasi abjad/huruf
a. Waktu yang telah ditentukan ; biasanya seminggu setelah surat perintah kerja
dikeluarkan.
b. Jangka waktu pelaksanaan.
c. Jangka waktu pemeliharaan/percobaan
20

I. Asuransi (pertanggungan)
Untuk mengurangi resiko, pelaksana harus mengasiransikan bahan dan
peralatan yangdigunakan dalam pekerjaan. Untuk kesejahteraan para
karyawan/pegawai, perusahaan pelaksana harus mengasuransikan
karyawan/pegawainya
Manfaat asuransi bagi peruahaan pelaksana antara lain :
1.Kesadaran dan ketekunan para karyawan dalam bekerja akan lebih baik
karena adanya jaminan asuransi.
2.Perusahaan tidak lagi bimbang/kuatir akan nasib masa depan karyawannya.
3.Persyaratan pemerintah tentang jaminan sosial buruh terpenuhi.
4.Premi asuransi sampai jumlah tertentu dipotong dari penghasilan
perusahaan yang terkena pajak.
Manfaat asuransi bagi karyawan antara lain:
1.Ketentraman dalam bekerja, karena adanya jainan.
2.Nasib keluarganya terjamin bila karyawan tsb meninggal.
21

J. Pembayaran
Pembayaran biaya pelaksanaan suatu proyek kepada perusahaan
pemborong/pelaksana biasanya dilakukan dalam tahapan-tahapan/
angsuran yang berdasarkan kepada prestasi kerja/tingkat penyelesaian
pekerjaan.
Cara-cara pembayaran (diberitahukan pada calon pelaksana) :
1. 100 % P 100 % A
Cara pembayaran seperti ini sangat
mempenga-ruhi harga tender/pelelangan
pekerjaan. Pembayaran biaya 100 %
sebelum pekerjaan dimulai. Kemungkinan :
Proyek kecil atau pemborong sudah dikenal
P = Penyelesaian A = Angsuran
22

2. 100 % P 100 % A
Pembayaran 100 % setelah pekerjaan
selesai. Cara ini juga sangat mempengaruhi
harga penawaran.
3. 100 % P 100 % A
Pembayaran dilakukan pada setiap tahap/
penambahan penyelesaian pekerjaan
20 -100 % selesai.
4. Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran pertama sebalum pekerjaan
dimulai, sebesar a %.
100 % P 100 % A
5. Pembayaran dengan metode lain.
Metode tahap/Termin : I , II, III, dan
seterusnya
23

K. Keterlambatan
Dalam jangka waktu pelaksanaan suatu proyek sering kali terjadi keterlambatan
yang pada umumnya disebabkan karena beberapa hal antara lain :
1. Kelalaian pelaksana/pemborong
Kelalaian tanpa alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, akan
dikenakan sanksi :
ØMelanjutkan pekerjaan dengan biaya sendiri.
ØPutuskan hubungan kerja/perjanjian.
ØDenda : besarnya denda 1% / 1‰ dari harga borongan per hari
keterlabatan dengan maksimum denda 5%.
2. Kesalahan pemberi tugas/konsultan
ØPerpanjangan waktu
ØGanti rugi : pemborong/pelaksana rugi karena harus membayar upah
tambahan para pekerja.
24

3. Bukan kesalahan pelaksana/pemberi tugas/konsultan,tetapi
pihak luar yang tidak terduga sebelumnya.
Semua mendapat kerugian.
L. Forse Mejeur
Suatu keadaan dimana semua pihak mendapat kerugian/semua
pekerjaan terhenti oleh perbuatan manusia atau gangguan alam.
Perbuatan manusia :
1. Peraturan pemerintah
Ø Bidang dagang
Ø Moneter
2. Gangguan keamanan
ØPemberontakan
ØHuru-hara
ØPerangsaudara
3. Pemogokan
ØPemogokan umum
ØPemborong tutup pintu
ØPekerja tidak bekerja
Gangguan alam :
ØHujan/curah hujan
ØBanjir di atas normal
ØGempa bumi
ØWabah
ØKebakaran dll.25

M. Claim (tuntutan hak penggantian)
Klaim terjadi apabila :
1. Pemberi tugas/owner menuntut pemborong
Øsoal teknis
Ømutu pekerjaan
2. Pemborong menuntut owner soal administrasi
Øtambahan biaya pelaksanaan yang disebabkan karena kenaikan
upah dan harga bahan
Øperpanjangan waktu pelaksanaan
26

Cara penyelesaian klaim :
Harga bahan à naik à ada klaim (cara penyelesaian)
Upah à naik à tidak ada klaim
Contoh : Harga armature TL 2 x 40 Watt
- Harga kontrak (HK) = Rp. 125.000,-
- Harga pelaksanaan (HP) = Rp. 150.000,-
Klaim = HP – HK = Rp. 150.000 – Rp. 125000
= Rp. 25000,- / armature
Resiko 5 %, HK = Rp. 125000,- Klaim menjadi :
5 % HK = Rp. 6250,- Rp. 150.000,-
Jumlah = Rp. 131250,- Rp. 131250,-
Rp. 18750,-
Klaim = HP - 1,05 HK
27

N. Pengawasan
Pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan berarti mewakili Owner
(sebagai staf direksi) dalam segala hal yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan, antara lain :
1.Memimpin dan mengadakan pengawasan utama dalam pelaksanaan
pekerjaan
2.Mengatur pembayaran angsuran biaya pelaksanaan sesuai dengan
prosentase penyelesaian pekerjaan (atau penentuan termin
pembayaran biaya pekerjaan)
3. Memeriksa hasil pekerjaan (sesuai SPEC/bestek/RKS) dan lain-lain.
28

Penyusunan RAB
29
Tags