SEJARAH PANJAT TEBING Panjat tebing sudah dikenal sejak sebelum zaman PD I, terutama oleh kalangan militer Namun dalam perkembangannya kegiatan ini menjadi digemari masyarakat umum . SEJARAH PANJAT TEBING DUNIA 1910 Kegiatan panjat tebing mulai dikenal pertama kali di kawasan Eropa ( pegunungan Alpen ) , sebelum PD I di Austria . Teknik pemanjatan tebing dengan menggunakan tali baru dikenal pada tahun 1920. Tahun 1930 adalah tahun keemasan pemanjatan di kawasan Alpen . Mulai dari tebing kecil , menengah hingga puncak - puncak tertinggi . Klimaksnya pada saat PD II meletus . SEJARAH PANJAT TEBING INDONESIA 1960 Di Indonesia panjat tebing dikenal sejak tahun 60`an dimana berdiri beberapa perkumpulan / kelompok Pecinta Alam Universitas Indonesia dan Wanadri yang mempunyai akar kegiatan mendaki gunung .
1975 kegiatan panjat tebing secara utuh dan tersendiri dikenal sebagai tonggak kebangkitan Panjat Tebing Indonesia : Harry Suliztiarto , Agus Resmonohadi , Heri Hermanu dan Deddy Hikmat ( tebing Citatah , Jawa Barat ) 1988 kantor Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Pusat Kebudayaan Perancis (CCF) Patrick Bernhault , Jean Baptise Tribout dan Corrine Lebrune Jean Harau ( instruktur Teknis Panjat Tebing yang kemudian memunculkan inspirasi untuk mendirikan FGTI) 1989 FEDERASI PANJAT TEBING GUNUNGINDONESIA (FPTGI) dan melalui ikrar yang dikeluarkan oleh sekitar40`an orang dari perkumpulan PA yang ada di Jakarta, Bandung, Padang, Medan, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Ujung Pandang di Tugu Monas tanggal 21 April 1988.
1992 FPTGI kemudian berubah nama hanya menjadi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI ). FPTI diakui menjadi anggota Union Internationale des Assosiations d`Alpinisme (UIAA ). UIIA merupakan organisasi olahraga dunia yangbertaggung jawab pada semua kegiatan olahraga dunia termasuk Olimpiade . 1994 secara resmi FPTI diakui sebagai induk olahraga panjat tebing oleh KONI ( Komite Olahraga Nasional Indonesia ) 1996 ( PON ) DEFINISI PANJAT TEBING Panjat Tebing adalah Seni olahraga atau Hobi yang dilakukan dengan mengandalkan kelenturan dan kekuatan otot serta tekhnik tersendiri untuk memanjat mencapai Puncak Tertinggi . ETIKA PEMANJATAN Secara umum : 1 . Dilarang mengambil sesuatu kecuali gambar 2. Dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak 3. Dilarang membunuh sesuatu kecuali waktu
Secara khusus : 1. Menghormati adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat . 2. Menjaga kelestarian alam . 3. Merintis jalur baru 4. Memanjat jalur bernama 5. Pemberian nama jalur 6. Memberi keamanan bagi pemanjat lain ALAT – ALAT PEMANJATAN 1. Tali carmentel Static Dynamic 2. Harnest 3.Carabiner 4. Helmet
SIMPUL YANG DIGUNAKAN DALAM PEMANJATAN 1. Simpul Delapan Ganda 2. Simpul Delapan Tunggal 3. Simpul Pangkal 4. Simpul Jangkar 5. Simpul Kambing / bowline knot 6. Simpul Kupu – kupu / Butterfly knot 7. Simpul Nelayan / Fisherman Knot 8. Simpul Frusik 9. Simpul Pita 10. Simpul Italy BAGIAN – BAGIAN TEBING Poin : Bagian Pada Tebing yang bias dijadikan tempat Pegangan dan Pijakan Rekahan : Bagian Tebing Yang retak membentuk rekahan Rock : Bagian / Poin tebing yang terjatuh kedasar tebing Roof : Bagian Tebing yang berbentuk Kursi terbalik .
– Natural Ancor / Penambat Alami adalah penambat alamiah yang tersedia oleh alam,Contoh : Batang pohon , Akar pohon , Batu besar yang dijamin kuat – Artificial Ancor / Penambat Buatan adalah Alat yang didesain secara khusus untuk digunakan sebagai penambat , contoh : Piton, sky hook, Brigbo , ramset, hunger, stoper , Contoh – contoh Artificial ancor : 1) Paku Piton Merupakan pengaman sisipan yg berguna sebagai pasak . 2) Stopper Digunakan untuk celah vertical yg menyempit kebawah dengan prinsip kerja menjepit celah membentuk sudut atau menyempi 3) Sky Hook Sebagai pengaman sementara dengan prinsip kerja menyisipkan ujung sky hook pada celah bebatuan dan harus terbebani , usahakan meminimalkan gerak . JENIS ANCOR
4) Ramset dan Hanger Satu set peralatan dalam artificial climbing yg berfungsi untuk menanamkan bolt dan kemudian digabungkan dengan hanger sehingga menjadi pengaman tetap . 5) Friend Pengaman yg diselipkan pada celah batu dengan bermacam ukuran . Friend ada 2 macam : – Regular Friend Terbuat dari allumunium alloy dan mempunyai kelemahan yaitu berbentuk static/ tidak mempunyai kelenturan . Alat ini bekerja dengan baik dicelah overhang. – Fleksibel Friend Bentuknya sama dengan regular friend hnya mempunyai kelebihan terbuat dari kawat baja yg menjadikan friend ini sangat fleksibel , dan dapat dipasang disemua celah dan segala posisi . 6) Hexa Prinsip kerja sama dengan stopper hanya berbeda pada bentuk round ( bulat ) dan hexagonal ( segi enam ). 7) Chocker Alat bantu yg berfungsi untuk melepaskan hexa atau stopper yg terkait di celah batu . 8) Etrier / tangga gantung &daisy chain o Etrier : alat yg terbuat dari webbing yg menyerupai tangga untuk membantu menambah ketinggian . o Daisy chain : terbuat dari webbing, berfungsi untuk menambah ketinggian serta menjaga apabila etrier jatuh .
Kode – kode pemanjatan adalah sebagai berikut : 1. Climb : Pemanjat Menginstrusi kepada Pembilay bahwa pemanjat siap memanjat 2. Climbing : Pembilay Memberitahukan kepada pemanjat bhw dia siap mengamankan pemanjat 3. On Belay : Pemanjat Menginstrusi kepada pembilay bahwa pemanjat memulai memanjat 4. Belay On : Pembilay Memberitahukan kepada pemanjat bhw dia telah mengamankan pemanjat 5. Full : Pemanjat Menginstrusi kepada pembilay agar tali dikencangkan 6. Slack : Pemanjat Menginstrusi kepada pembilay agar tali dikendorkan 7. Rock : Pemanjat Memberitahukan kepada orang yang berada dibawah bahwa ada batuan tebing yang jatuh 8. Top : Pemanjat Memberitahukan bahwa dia telah sampai pada puncak 9. Belay of : Pemanjat Menginstrusi kepada pembilay bahwa dia tidak membutuhkan lagi pengamanan 10. Of Belay : Pembilay Menginstrusi kepada pemanjat bahwa dia tidak mengamankan lagi KODE – KODE YANG DIGUNAKAN DALAM PEMANJATAN
1. Open Grip : Pegangan pada pemanjatan yang dilakukan dengan posisi tangan terbuka,biasanya digunakan pada tebing – tebing datar 2. Cling Grip : Pegangan pada pemanjatan yang dilakukan degan menggunakan seluruh jari tangan dan dan agak mirip mencubit biasanya digunakan pada tebing yang permukaannya banyak tonjolan , 3. Pinch Grip : Pegangan pada pemanjatan yang mirip dengan mencubit,dan mengandalkan kekuatan jempol dan telunjuk yang biasa digunakan untuk memegang poin – poin kecil pada tebing 4. Poket Grip : Pegangan pada pemanjatan dilakukan dengan cara memasukkan jari – jari kedalam celahan / lobang tebing , biasanya digunakan pada tebing limenstone ( kapur ) yang banyak memiliki poin lobang . 5. Vertikal Grip : Pegangan pada pemanjatan yang bertumpu pada poin tebing dengan menggunakan kekuatan lengan untuk bertumpu dan menaikkan badan . JENIS PEGANGAN
1. Frinction Steep : Pijakan dalam pemanjatan yang bertumpu pada kaki bagian depan dan mengandalkan gesekan karet sepatu . 2. Eadging : Pijakan dalam pemanjatan yang menggunakan sisi luar kaki. 3. Mearing : Pijakan dalam pemanjatan yang menggunakan seluruh alas kaki ( Pijakan Biasa ) 4. Hel Hooking : Pijakan dalam pemanjatan yang dilakukan untuk mengantisipasi poin2 yang menggantung dengan menggunakan kekuatan kaki untuk mengangkat badan keatas untuk menggapai poin selanjutnya JENIS PIJAKAN
1. Artificial Climbing Adalah olahraga yang dilakukan pada tebing-tebing dengan tingkat kesulitan yang tinggi dengan bermodalkan alat yang diselipkan pada celah-celah batu atau memanfaatkan pengaman alam (natural anchor). Artificial climbing ini dimana alat benar-benar digunakan sebagai penambah ketinggian disampin sebagai pengaman pemanjatan . 2. Soloing Adalah Pemanjatan yang dilakukan dengan mengandalkan kekuatan tubuh untuk langsung mencapai top tanpa menggunakan pengaman , biasanya dilakukan oleh pemanjat profesional karna sangat berbahaya . Boldering Pemanjatan yang dilakukan untuk melatih kekuatan dan kelenturan badan yang biasanya dilakukan secara enyamping pada tebing – tebing pendek atau tebing buatan . JENIS – JENIS/ TEKHNIK PEMANJATAN
4. Free Climbing Pada prinsipnya hampir sama dengan pemanjatan artificial hanya dalam free climbing alat digunakan hanya sebagai pengaman saja sedangkan untuk menambah ketinggian menggunakan pegangan tangan dan friksi ( gaya gesek ) kaki sebagai pijakan . 5. Runer to runer Pemanjatan yang dilakukan tahap demi tahap,dilakukan pada pemanjatan yang sudah memiliki jalur yang berupa ancor / penambat , biasa juga diperlombakan pada wall buatan . Beberapa batuan yang sering dijumpai yang terutama lokasi dimana sering dijadikan ajang pemanjatan di Indonesia. 1. Batuan Limenstone Batuan yang banyak memiliki lobang – lobang dan berwarna putih . 2. Batuan Beku - Andersit,berwarna hitam keabu-abuan massif dan kompak – Lava Andersit,seperti andersit dan biasanya dijumpai lubang-lubang kecil bekas keluarnya gas dan dijumpai dengan kesan berlapis – Breksi lava,menyerupai batu breksi pada umumnya – Granit,berwarna terang dengan warna dasar putih MACAM – MACAM TEBING
3. Batuan Sedimen – Batu Gamping,berwarna putih kekuningan,kompak,banyak dijumpai retakan atau lubang,dan biasanya berlapis . – Breksi Sedimen,seperti halnya breksi lava tapi batu ini biasanya berupa batu pasir . 4. Batu Metamorf Hampir sama dengan batu gamping tapi disini sudah mengalami rekristalisasi dan warnanya sangat beragam .