1. Ruang Lingkup Standar ini menetapkan istilah dan definisi , syarat mutu , pengambilan contoh dan cara uji keripik singkong . Standar ini berlaku juga untuk keripik singkong yang disalut dengan bahan pangan lain. 2. Acuan Normatif Dokumen berikut merupakan bagian tidak terpisahkan untuk menggunakan dokumen ini.Untuk acuan bertanggal , hanya edisi yang diacu digunakan . Untuk acuan tidak bertanggal , edisi terakhir dari dokumen acuan ( termasuk amandemen ) yang digunakan . SNI 0428, Petunjuk pengambilan contoh padatan . SNI ISO 21527–2, Mikrobiologi bahan pangan dan pakan – Metode horizontal untuk enumerasi kapang dan khamir – Bagian 1: Teknik penghitungan koloni pada produk dengan aktivitas air kurang dari atau sama dengan 0,95.
2. Acuan Normatif SNI ISO 21528-2 Mikrobiologi bahan pangan dan pakan – Metode horizontal untuk deteksi dan enumerasi Enterobacteriaceae – Bagian 2: Metode penghitungan jumlah koloni . SNI ISO 4833-1, Mikrobiologi rantai pangan – Metode horizontal untuk enumerasi mikroorganisme – Bagian 1: Penghitungan koloni pada suhu 30˚C dengan teknik cawan tuang . SNI ISO 6579, Mikrobiologi bahan pangan dan pakan – Metode horizontal untuk deteksi Salmonella spp. SNI ISO 660, Lemak dan minyak hewani dan nabati – Penentuan bilangan asam dan keasaman . SNI ISO 6887-1, 6887-1, Mikrobiologi bahan pangan dan pakan – Penyiapan contoh uji, suspensi awal dan pengenceran desimal untuk pengujian mikrobiologi – Bagian 1: Aturan umum untuk penyiapan s penyiapan suspensi uspensi awal dan pe awal dan pengenceran d ngenceran desimal . SNI ISO 6887-4, Mikrobiologi Mikrobiologi bahan pangan bahan pangan dan pakan dan pakan – Penyiapan contoh uji, Penyiapan contoh uji, suspensi suspensi awal dan pengenceran desimal untuk pengujian mikrobiologi – Bagian 4: Aturan khusus untuk penyiapan produk lain selain susu dan produk susu, daging dan produk daging,dan ikan serta produk perikanan
2. Acuan Normatif SNI ISO 6888-1, Mikrobiologi bahan pangan dan pakan – Metoda horizontal untuk enumerasi staphylococcik enumerasi staphylococcikoagulasi -po oagulasi-positif (Staphylococcus aureus sitif (Staphylococcus aureus dan spesies dan spesies lain) – lain) – Bagian 1: Teknik menggunakan media Baird Parker Agar. SNI ISO 712, Sereal dan sereal produk – Penentuan kadar air – Metode acuan rutin. 3. Istilah dan Definisi Keripik singkong makanan ringan yang dibuat dari umbi singkong (Manihot sp.) berbentuk irisan tipis dari singkong utuh atau irisan singkong yang sudah dipotong dan diolah dengan proses penggorengan atau pemanggangan atau proses lain yang sesuai , sehingga diperoleh produk bertekstur renyah siap konsumsi dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan
4. Komposisi 4.1 Bahan baku Umbi singkong (Manihot sp ). 4.2 Bahan pangan lain Bahan pangan yang sesuai untuk keripik singkong . 4.3 Bahan tambahan pangan Bahan tambahan pangan yang diizikan sesuai untuk keripuk singkong dengan peraturan perundang-undangan .
Syarat mutu keripik singkong sesuai Tabel 1 di bawah ini . 5. Syarat Mutu No Kriteria uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan 1.1 Bau - Normal 1.2 Rasa - Normal 1.3 Tekstur - Renyah 1.4 Penampakan - Normal 1.5 Keutuhan - 1.5.1 Utuh * Fraksi massa ,% Min.60 1.5.2 Remahan ** Fraksi massa ,% Maks.10 2 Kadar Air 2.1 Keripik singkong Fraksi massa ,% Maks.4 2.2 Keripik singkong yang disalut Fraksi massa ,% Maks.7 Tabel 1 – Syarat mutu keripik singkong
5. Syarat Mutu No Kriteria uji Satuan Persyaratan 3 Kadar abu tidak larut dalam asam Fraksi massa , % Maks. 0,1 4 Bilangan asam *** mg KOH/g minyak Maks. 2,0 5 Kadar sianida (HCN) mg/kg Maks. 10,0 6 Cemaran logam 6.1 Kadmium (Cd) mg/kg Maks. 0,05 6.2 Timbal (Pb) mg/kg Maks. 0,025 6.3 Timah (Sn) mg/kg Maks. 40 6.4 Merkuri (Hg) mg/kg Maks. 0,03 7 Cemaran arsen mg/kg Maks. 0,25 8 Kriteria mikroba Memenuhi tabel 2 CATATAN *) Bagian yang utuh dihitung berdasarkan massa kepingan keripik utuh dan keripik dengan bagian yang patah kurang dari 10% dalam satu kepingan **) Bagian patahan kepingan dengan ukuran lebih kecil dari 10% kepingan utuh terkecil ***) Hanya untuk produk yang di goreng Tabel 1 – Syarat mutu keripik singkong
5. Syarat Mutu No Jenis cemaran mikroba n c m M 1 Angka lempeng total 5 2 10 3 koloni/g 10 4 koloni/g 5* 2* 5 x 10 3 koloni /g 5 x 10 4 koloni/g* 2 Entero bacteriaceae 5 2 10 koloni /g 10 2 koloni/g 3 Salmonella 5 Negatif /25g NA 4 Staphylococcus 5 1 10 2 koloni/g 2 x 10 2 koloni /g Keterangan n) adalah jumlah sampel yang diambil dan dianalisis c) adalah jumlah maksimum sampel yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan suatu produk pangan m, M) adalah batas mikroba NA) adalah Not Applicable *) poduk dengan salut Tabel 2 – Kriteria mikrobiologi
Cara pengambilan contoh sesuai dengan SNI 0428. 6. Pengambilan Contoh 7. Cara Uji Cara uji keripik singkong seperti di bawah ini Persiapan contoh sesuai Lampiran A.1 Cara uji keadaan sesuai Lampiran A.2 Cara uji bau sesuai Lampiran A.2.1 Cara uji rasa sesuai Lampiran A.2.2 Cara uji tekstur sesuai Lampiran A.2.3 Cara uji p a uji penampakan sesuai Lampiran A.2.4 Cara uji keutuhan sesuai Lampiran A.2.5 Cara uji kadar air sesuai SNI ISO 712 Cara uji kadar abu tidak larut asam sesuai Lampiran A.3
7. Cara Uji e) Cara uji kadar bilangan asam sesuai Lampiran A.4 dan SNI ISO 660 f) Cara uji kadar sianida sesuai Lampiran A.5 g) Cara uji cemaran logam berat sesuai Lampiran A.6 Cara uji kadmium (Cd) dan timbal (Pb) sesuai Lampiran A.6.1 Cara uji timah (Sn) sesuai Lampiran A.6.2 Cara uji merkuri (Hg) sesuai Lampiran A.6.3 h) Cara uji cemaran arsen (As) s n (As) sesuai Lampiran A.7 Cara uji cemaran mikroba : Penyiapan contoh uji cemaran mikroba sesuai dengan SNI ISO 6887-1 dan SNI ISO 6887-4 Cara uji Angka Lempeng Total sesuai SNI ISO Cara uji Angka Lempeng Total sesuai SNI ISO 4833-1; 4833-1 Cara uji Enterobacteriaceae sesuai SNI ISO Cara uji Enterobacteriaceae sesuai SNI ISO 21528-2; 21528-2 Cara uji Salmonella sesuai SNI ISO 6579 Cara uji Staphylococcu Staphylococcus aureus sesuai SNI ISO 6888-1
8. Syarat Lulus Uji Syarat lulus uji Produk dinyatakan lulus uji apabila memenuhi syarat mutu sesuai Tabel 1. Produk dikemas dalam wadah yang tertutup rapat , tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi , aman selama penyimpanan dan pengangkutan . 10. Pengemasan 9. Higiene Cara memproduksi produk yang higienis termasuk cara penyiapan dan penanganannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku . 11. Syarat penandaan Syarat penandaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A1 A.1 Persiapan contoh Persiapan contoh terdiri atas persiapan contoh untuk uji mikrobiologi , uji keadaan , dan uji kimia . Pengambilan contoh untuk uji mikrobiologi dilakukan pertama , kemudian dilanjutkan dengan pengambilan contoh untuk uji organoleptik dan uji kimia . A.1.1 Persiapan contoh untuk uji mikrobiologi mikrobiologi Buka kemasan contoh keripik singkong dan ambil contoh secara aseptik sebanyak 400 g, kemudian tempatkan dalam wadah steril . A.1.2 Persiapan contoh untuk uji keadaan Buka kemasan contoh keripik singkong dan ambil contoh sebanyak 100 g, kemudian tempatkan dalam wadah yang bersih dan kering . Untuk pengujian keutuhan , contoh yang diperlukan sebanyak satu kemasan terkecil dari produk yang diuji A.1.3 Persiapan Persiapan contoh untuk uji kimia Buka ke Buka kemasan conto n contoh kerip h keripik sing ik singkong d an amb il con toh seb toh sebanyak 400 g, kem k 400 g, kemudian tempatkan dalam wadahyang bersih dan kering ; b) hancurkan conto n contoh denga h dengan mengg n menggunakan blen an blender dan sa der dan saring me ring menggunakan sarin n saringan mesh no. 20; c) masukkan ke dalam botol contoh yang bersih , kering dan kedap udara .
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A2 A.2 Keadaan A.2.1 Bau A.2.1.1 Prinsip Pengujian contoh dengan indera penciuman yang dilakukan oleh panelis yang terlatih atau kompeten untuk pengujian keadaan . A.2.1.2 Cara kerja Ambil conto l contoh uji dan leta h uji dan letakkan di ata kkan di atas wadah ya s wadah yang bers ng bersih dan ker ih dan kering ; cium contoh uji untuk mengetahui baunya ; dan lakukan p lakukan pengerjaan engerjaan minimum minimum oleh 3 orang pa orang panelis ya nelis yang terlatih ng terlatih atau 1 orang ten orang tenaga ahli aga ahli . A.2.1.3 Cara menyatakan menyatakan hasil Jika tid Jika tidak terci ak tercium bau asi um bau asing , mak ng, maka hasil di a hasil dinyatakan “n akan “normal”; dan l”; dan jika ter jika tercium ba cium bau asing u asing , maka hasi , maka hasil dinya l dinyatakan “ tidak no n “ tidak normal”.
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A2 A.2.2 Rasa A.2.2.1 Prinsip Pengujian contoh dengan indera pengecap ( lidah ) yang dilakukan oleh panelis yang terlatih atau kompeten untuk pengujian keadaan . A.2.2.2 Cara kerja Ambil contoh uji danrasakan dengan indera pengecap ( lidah ); dan lakukan lakukan pengerjaa pengerjaan minimum oleh 3 orang panelis atau 1 orang tenaga ahli . A.2.2.3 Cara menyatakan menyatakan hasil Jika tidak terasa asing , maka hasil dinyatakan “normal”; dan jika terasa rasa asing , maka hasil dinyatakan “ tidak normal”. A.2.3 Tekstur A.2.3.1 Prinsip Pengujian contoh uji dengan cara digigit yang dilakukan oleh panelis yang terlatih atau kompeten untuk pengujian keadaan . A.2.3.2 Cara kerja Ambil contoh uji dan letakkan di atas wadah yang bersih dan kering ; gigit contoh uji un h uji untuk mengetahui teksturnya ; dan lakukan pengerjaan minimum oleh 3 orang panelis yang terlatih atau 1 orang tenaga ahli .
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A2 A.2.3.3 Cara menyatakan menyatakan hasil Jika tekstur terasa renyah , maka hasil dinyatakan “ renyah ”; dan jika tekstur tidak renyah , maka disebutkan tekstur yang diamati . A.2.4 Penampakan A.2.4.1 Prinsip Pengujian contoh uji dengan cara visual yang dilakukan oleh panelis yang terlatih atau kompeten untuk pengujian keadaan . A.2.4.2 Cara kerja Ambil contoh uji dan letakkan di atas wadah yang bersih dan kering lihat contoh uji untuk mengetahui penampakannya dan lakukan pengerjaan minimum oleh 3 orang panelis yang terlatih atau 1 orang tenaga ahli . A.2.4.3 Cara menyatakan menyatakan hasil Jika penampakan terasa normal, maka hasil dinyatakan “normal”; dan jika tekstur tidak normal, maka disebutkan tekstur yang diama diamati
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A2 A.2.5.2 Cara kerja Ambil contoh uji dari kemasan utuh dan letakkan di atas wadah yang bersih dan kering ; timbang bobot seluruh keripik (W); pisahkan kepingan keripik yang utuh lalu timbang (W1); pisahkan kepingan keripik dengan ukuran lebih kecil dari 10 persen ukuran kepingan keripik utuh terkecil dan timbang (W2). A.2.5.3 Perhitungan Utuh % = Remahan % = Keterangan : W adalah bobot keripik keripik dalam satu kemasan , kemasan , dinyatakan dinyatakan dalam gram (g); W1 adalah bobot keripik yang keripik yang patah atau tidak sempurna ( patah tidak sempurna ( patah lebih dari 10%), dinyatakan dalam dinyatakan dalam gram (g); W2 adalah bagian patahan kepingan dengan ukuran lebih kecil dari 10 persen kepingan utuh
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A2 A.2.5 Keutuhan A.2.5.1 Prinsip Kadar bagian yang utuh dihitung berdasarkan massa keripik yang sempurna atau keripik dengan bagian yang patah kurang dari 10% dalam satu keping . Jika terdapat keripik yang memiliki tepi rata sebagai akibat dari potongan pisau pada proses sebelumnya maka keripik tersebut diangap sebagai utuh seperti ditunjukkan pada Gambar ada Gambar A.1 Gambar A.1 – Contoh keripik dengan tepi rata akibat potongan pisau
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A3 A.3 Abu tidak larut asam A.3.1 Prinsip Bagian abu yang tidak larut dalam asam dihitung setelah destruksi menggunakan asam A.3.2 Peralatan Tanur (600±15)˚C; Burner Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg Desikator yang berisi desikan Cawan porselen /platina volume 50 mL. Penangas air Kertas saring tak berabu (Whatman No. 40 atau No. 40 atau yang setara ). A.3.3 Pereaksi Larutan asam klorida , HCl pekat , bj : 1.19
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A3 A.3.4 Cara kerja Timbang dengan akurat 10 g contoh yang telah telah dihancurkan (W), masukkan ke dalam kkan ke dalam cawan ; Panaskan hati-hati dengan menggunakan bunsen atau burner sampai semua bahan terbakar Pindahkan pindahkan cawan yang cawan yang berisi contoh tersebut ke dalam tanur pada suhu (600 suhu (600+-15) °C sampai diperoleh residu yang apabila ditimbang diperoleh hasil penimbangan yang tetap Berat residu pada saat ini dapat digunakan untuk memperkirakan abu total dalam contoh tambahkan 5 ml hcl ke dalam residu dan panaskan hingga mendidih Uapkan campuran sampai kering di atas penangas air Lanjutkan pemanasan residu yang diperoleh pada butir (d) di atas penangas air selama 30 menit ; Tambahkan 5 ml hcl pekat terhadap residu yang diperoleh pada butir (e) dan panaskan sampai mendidih . Lalu tambahkan 20 ml air suling dan panaskan ; Saring larutan dengan kertas saring tak berabu ( whatman no. 40 atau yang setara ) dan cuci dengan 150 ml air suling panas sampai bebas klorida ; Masukkan kertas saring ke dalam cawan porselen (platina) yang telah diketahui bobotnya keringkan dalam tanur (550 5) °C sampai terbentuk abu berwarna putih Pindahkan segera ke dalam desikator sehingga suhunya sama dengan suhu ruang kemudian timbang (W1) penimbangan diulangi sampai bobot tetap
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A3 A.3.5 Perhitungan Keterangan : W adalah bobot cawan kosong , dalam g W 1 adalah bobot cawan + contoh sebelum diabukan W 2 adalah bobot cawan + abu setelah ditambahkan asam , disaring dan dipanaskan A.3. 6 Ketelitian Kisaran RPD maksimum 5% dari nilai rata-rata hasil abu tidak larut asam . Jika RPD lebih besar dari 5%, maka uji harus diulang kembali .
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A4 A.4 Bilangan asam A.4.1 Ekstraksi minyak A.4.1.2 Prinsip Ekstraksi menggunakan pelarut petroleum eter . A.4.1.3 Peralatan Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg; Rotary evaporator ; Labu Erlenmeyer berukuran 200 mL; dan Corong pemisah . A.4.1.4 Pereaksi Petroleum eter ; Natrium sulfat (Na2SO4).
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A4 A.4.1.5 Cara kerja Timbang 25 g contoh ke dalam labu Erlenmeyer 200 mL; Hilangkan udara dalam labu erlenmeyer dengan menambahkan gas N 2 ; Tambahkan 100 ml petroleum eter ; Tutup labu dan biarkan selama 2 jam; Saring supernatan menggunakan kertas saring lalu masukkan ke dalam corong pemisah ; Tambahkan 50 ml petroleum eter ke endapan lalu saring supernatan dengan kertas saring lalu masukkan kembali ke dalam corong pemisah ; Tambahkan 75 ml air ke dalam corong pemisah , lalu kocok dengan baik ; Biarkan lapisan memisah dan alirkan lapisan air; Tambah kembali air lalu kocok . Setelah itu alirkan kembali lapisan air seperti butir A.4.1.5.H; Sesudah didehidrasi dengan na 2 so 4 , tampung lapisan petroleum eter dan masukkan ke dalam labu evaporator; Uapkan lapisan petroleum eter menggunakan rotary evaporator dengan suhu tidak lebih dari 40 °C; Semprot gas N2 ke dalam labu evaporator untuk menghilangkan semua petroleum eter Minyak yang telah diekstrak kemudian dijadikan sebagai contoh untuk penetapan bilangan asam . A.4.2 Penetapan bilangan asam Sesuai dengan SNI ISO 660.
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A5 A.5 Kadar Sianida A.5.1 Prinsip Kadar asam sianida dalam contoh ditentukan secara titrimetric A.5.2 Peralatan Neraca analitik ; Ayakan No.20; Labu kjeldhal ; Buret ; Pipet volum kapasitas 1 mL; dan Seperangkat alat distilasi . A.5.3 Pereaksi Larutan perak nitrat (AgNO3) 0,02 M; Asam nitrat (HNO3); Kalium Larutasianan tiot (KSCN) 0,02 M; Larutan NaOH (0.5 g NaOH dalam 20 mL air); Larutan NH4OH 6 M; Larutan KI 5%.
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A5 A.5.4 Cara kerja A.5.4.1 Metode titrasi titrasi asam Timbang contoh uji sebanyak 10 g sampai 20 g, masukkan ke dalam labu kjeldahl , tambahkan 100 ml air dan maserasi pada suhu ruang selama 2 jam Tambahkan 100 ml air dan lakukan distilasi ; Kumpulkan distilat ke dalam 10 ml larutan agno 3 0,02 M yang telah diasamkan dengan HNO3; Bila 150 ml llarutan telah didistilasi , saring distilat menggunakan cawan gooch , bilas penampung dan cawan gooch dengan air; Titrasi kelebihan agno 3 dengan larutan KSCN 0,02 M menggunakan indikator alum besi ; Hitung kadar asam sianida dengan konversi sebagai berikut 1 mL larutan AgNO3 0,02 M = 0,54 mg HCN A.5.4.2 Metode titrasi basa Timbang contoh uji sebanyak 10 g sampai 20 g, masukkan ke dalam labu kjeldahl , tambahkan 200 ml air dan biarkan selama 2 jam sampai 4 jam; Lakukan distilasi , kumpulkan 150 ml sampai 160 ml distilat ke dalam larutan naoh dan encerkan hingga didapat volum tertentu ; Ambil distilat yang telah diencerkan sebanyak 100 ml, tambahkan 8 ml larutan NH4OH 6M dan 2 ml larutan KI 5%; Titrasi dengan larutan AgNO 3 menggunakan mikroburet hingga titik akhir tercapai , yaitu kekeruhan yang permanen ; Hitung kadar asam sianida dengan konversi sebagai berikut : 1 mL 0.02 M AgNO3 = 1,08 mg HCN
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6 Cemaran logam A.6.1 Timbal (Pb)dan kadmium (Cd) A.6.1.1 Prinsip Destruksi contoh dengan cara pengabuan kering pada suhu 450˚ pelarutan dalam larutan asam . Logam yang terlarut dihitung menggunakan alatC yang dilanjutkan dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dengan panjang gelombang maksimal 228,8 nm untuk Cd dan 283,3 nm untuk Pb. A .6.1.2 Peralatan SSA beserta kelengkapannya ( lampu katoda Cd dan Pb) ( sebaiknya menggunakan grafit furnace); Tanur dengan ketelitian 1 ˚C; Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg; Pemanas listrik ; Penangas air; Pipet ukur berskala 0,05 mL atau mikro buret ; Labu ukur 1 000 mL, 100 mL, dan 50 mL; Gelas ukur kapasitas 10 mL; Gelas piala 250 mL; Botol polipropilen ; Cawan porselen /platina/ kwarsa 50 mL sampai dengan 100 mL; dan Kertas saring tidak berabu dengan spesifikasi particle retention liquid 20µm sampai 25 µm.
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6.1.3 Pereaksi Asam nitrat , HNO 3 pekat ; Asam klorida , HCl pekat ; Larutan asam nitrat , HNO 3 0,1 N; encerkan 7 mL HNO3 pekat dengan aquabides dalam labu ukur 1 000 mL dan encerkan sampai tanda garis. Larutan asam klorida , HCl 6 N; encerkan 500 mL HCl pekat dengan aquabides dalam labu ukur 1 000 mL dan encerkan sampai tanda garis. Larutan baku 1000 µg/mL Pb; larutkan 1,000 g Pb dengan 7 mL HNO 3 pekat dalam gelas piala 250 mL dan masukkan ke dalam labu ukur 1000 mL kemudian encerkan dengan aquabides sampai tanda garis atau bisa digunakan larutan baku Pb 1000 µg/mL siap pakai . Larutan baku 100 µg/mL Pb; pipet 10 mL larutan baku Pb 1 000 µg/mL ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku kedua ini memiliki konsentrasi 100 µg/mL Pb. Larutan baku 10 µg/mL Pb; pipet 10 mL larutan standar Pb100 mg/L ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku ketiga ini memiliki konsentrasi 10 µg/mL Pb Larutan baku kerja Pb; pipet ke dalam labu ukur 100 mL masing-masing sebanyak 0 mL; 0,1 mL; 0,25 mL; 0,5 mL; 1 mL; 5 mL dan 10 mL larutan baku 10 µg/mL kemudian tambahkan 5 mL larutan HNO 3 1 N atau HCl 6 N, dan encerkan dengan aquabides sampai tanda garis kemudian kocok . Larutan baku kerja ini memiliki konsentrasi 0 µg/mL; 0,01 µg/mL; 0,025 µg/mL; 0,05 µg/mL; 0,1 µg/mL; 0,5 µg/mL dan 1,0 µg/mL Pb.
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6.1.3 Pereaksi Larutan baku 1000 µg/mL Cd; larutkan 1,000 g Cd dengan 7 mL HNO 3 pekat dalam gelas piala 250 mL dan masukkan ke dalam labu ukur 1 000 mL kemudian encerkan dengan aquabides sampai tanda garis atau bisa digunakan larutan baku Cd 1000 µg/mL siap pakai . Larutan baku 200 µg/mL Cd; pipet 10 mL larutan baku 1 000 µg/mL Cd ke dalam labu ukur 50 mL kemudian encerkan dengan aquabides sampai tanda garis kemudian dikocok . Larutan baku kedua ini memiliki konsentrasi 200 µg/mL Cd. Larutan baku 10 µg/mL Cd; dan pipet 20 mL larutan baku 200 µg/mL Cd ke dalam labu ukur 100 mL kemudian encerkan dengan aquabides sampai tanda garis kemudian dikocok . Larutan baku ketiga ini memiliki konsentrasi 10 µg/mL Cd. Larutan baku kerja Cd. pipet ke dalam labu ukur 100 mL masing-masing sebanyak 0 mL; 0,1 mL; 0,25 mL; 0,5 mL; 1 mL; 5 mL dan 10 mL larutan baku 10 µg/mL kemudian tambahkan 5 mL larutan HNO 3 1 N atau HCl 6 N, dan encerkan dengan aquabides sampai tanda garis kemudian kocok . Larutan baku kerja ini memiliki konsentrasi 0 µg/mL; 0,01 µg/mL; 0,025 µg/mL; 0,05 µg/mL; 0,1 µg/mL; 0,5 µg/mL dan 1,0 µg/mL Cd.
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6.1.4 Cara Kerja Timbang 10 g sampai 20 g contoh dengan teliti dalam cawan porselen /platina/ kuarsa (W); Tempatkan cawan berisi contoh uji di atas pemanas listrik dan panaskan secara bertahap sampai contoh uji tidak berasap lagi ; Lanjutkan pengabuan dalam tanur pada suhu (450 ± 5) C sampai abu berwarna putih , bebas dari karbon ; Apabila abu belum bebas dari karbon yang ditandai dengan warna keabu-abuan , basahkan dengan beberapa tetes air dan tambahkan tetes demi tetes HNO 3 pekat kirakira 0,5 ml sampai 3 ml; Keringkan cawan di atas pemanas listrik dan masukkan kembali ke dalam tanur pada suhu (450 ± 5) C kemudian lanjutkan pemanasan sampai abu menjadi putih.Penambahan HNO 3 pekat dapat diulangi apabila abu masih berwarna keabu-abuan ; Larutkan abu berwarna putih dalam 5 ml hcl 6 N, sambil dipanaskan di atas pemanas listrik atau penangas air sampai kering , kemudian larutkan dengan HNO 3 0,1 N dan masukkan ke dalam labu ukur 50 ml kemudian tepatkan hingga tanda garis dengan air suling, jika perlu , saring larutan menggunakan kertas saring ke dalam botol polipropilen ; Siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi dan perlakuan yang sama seperti contoh ; Baca absorbans larutan baku kerja dan larutan contoh terhadap blanko menggunakan SSA pada panjang gelombang maksimal sekitar 228,8 nm untuk Cd dan 283,3 nm untuk Pb;
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6.1.4 Cara Kerja B uat kurva kalibrasi antara konsentrasi logam (µg/mL) sebagai sumbu X dan absorbansebagai sumbu Y;plot H asil pembacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi (C) Hitung kandungan logam dalam contoh A.6.1.5 Perhitungan Kandungan logam , (mg/kg) = Keterangan : C adalah konsentrasi logam dari kurva kalibrasi , dinyatakan dalam mikrogram per mililiter (µg/mL); V adalah volume larutan akhir , dinyatakan dalam mililiter (mL); dan W adalah bobot contoh , dinyatakan dalam gram (g). A.6.1.6 Ketelitian Kisaran Relative Standard Deviation (RSD) dari dua kali ulangan maksimal 16%. JikaRSD lebih besar dari 16%, maka uji harus diulang kembali
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6.2 Timah (Sn) A.6.2.1 Prinsip Contoh didekstruksi dengan HNO3 dan HCl kemudian tambahkan KCl untuk mengurangi gangguan . Sn dibaca menggunakan SSA pada panjang gelombang maksimal 235,5 nm dengan nyala oksidasi N2O-C2H2. A.6.2.2 Peralatan SSA beserta kelengkapannya ( lampu katoda Sn); Tanur dengan ketelitian 1 ˚C; Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg; Pemanas listrik ; Penangas air; Labu ukur 1000 mL, 100 mL dan 50 mL; Pipet ukur berskala 0,1 mL; Erlenmeyer 250 mL; Gelas ukur 50 mL; dan Gelas piala 250 mL.
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6.2.3 Pereaksi Larutan kalium klorida , 10 mg/mL K; larutkan 1,91 g KCl dengan air menjadi 100 mL. Asam nitrat , HNO 3 pekat ; Asam klorida , HCl pekat ; Larutan baku 1 000 mg/mL Sn; larutkan 1,000 g Sn dengan 200 mL HCl pekat dalam labu ukur 1 000 mL, tambahkan 200 mL aquabides , dinginkan pada suhu ruang dan encerkan dengan aquabides sampai tanda garis. Larutan baku 100 µg/mL Sn; pipet 10 mL larutan baku As 1 000 µg/mL ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku kedua ini memiliki konsentrasi 100 µg/mL Sn. Larutan baku kerja Sn. Pipet 10 mL HCl pekat dan 1,0 mL larutan KCl ke dalam masing-masing labu ukur 100 mL. Tambahkan masing-masing 0 mL; 0,5 mL; 1,0 mL; 2,0 mL, 5,0 mL 10,0 mL dan 15,0 mL larutan baku 100 mg/mL Sn dan encerkan dengan aquabides sampai tanda garis. Larutan baku kerja ini memiliki konsentrasi 0 µg/mL; 0,5 µg/mL; 1 µg/mL; 2 µg/mL; 5 µg/mL; 10 µg/mL dan 15 µg/mL Sn.
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6.2.4 Cara Kerja Timbang contoh 10 g sampai 20 g (W) dengan teliti ke dalam Erlenmeyer 250 mL, tambahkan 30 mL HNO 3 pekat dan biarkan 15 menit ; Panaskan perlahan selama 15 menit di dalam lemari asam , hindari terjadinya percikan yang berlebihan ; Lanjutkan pemanasan sehingga sisa volume 3 ml sampai 6 ml atau sampai contoh mulai kering pada bagian bawahnya , hindari terbentuknya arang ; Sampai selama 15 menit sampai letupan dari uap clangkat erlenmeyer dari pemanas listrik , tambahkan 2 berhenti;25 ml hcl pekat , dan panaskan Tingkatkan pemanasan dan didihkan sehingga sisa volume 10 ml sampai 15 ml; Tambahkan 40 ml air suling, aduk , dan tuangkan ke dalam labu ukur 100 ml, bilas erlenmeyer tersebut dengan 10 ml air suling (V); Tambahkan 1,0 mL KCl , dinginkan pada suhu ruang , tepatkan dengan air suling sampai tanda garis dan saring ;
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 Siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi dan perlakuan yang sama seperti contoh ; Baca absorbans larutan baku kerja dan larutan contoh terhadap blanko menggunakan Buat kurva SSA pada panjang gelombang maksimal 235,5 nm dengan nyala oksidasi nkalibrasi antara konsentrasi logam (µg/ml) sebagai sumbu X dan absorbans2o-c2h2; sebagai sumbu Y; Plot hasil pembacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi (C); Lakukan pengerjaan duplo ; dan Hitung kandungan sn dalam contoh . A.6.2.5 Perhitungan Kandungan timah , (mg/kg) = C adalah konsentrasi timah dari kurva kalibrasi , dinyatakan dalam mikrogram per mililiter (µg/mL); V adalah volume larutan akhir , dinyatakan dalam mililiter (mL); dan W adalah bobot contoh , dinyatakan dalam gram (g). A.6.2.6 Ketelitian Kisaran RSD dari dua kali ulangan maksimal 16%. JikaRSD lebih besar dari 16%, maka uji harus diulang kembali .
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6.3 Merkuri (Hg) A.6.3.1 Prinsip Reaksi antara senyawa merkuri dengan NaBH4 atau SnCl2 dalam keadaan asam akan membentuk gas atomik Hg. Jumlah Hg yang terbentuk sebanding dengan absorbans Hg yang dibaca menggunakan SSA tanpa nyala pada panjang gelombang maksimal 253,7 nm. A.6.3.2 Peralatan SSA yang dilengkapi lampu katoda Hg dan generator uap hidrida (HVG); Microwave digester ; Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg; Pemanas listrik ; Pendingin terbuat dari borosilikat , diameter 12 mm sampai 18 mm, tinggi 400 mm diisi dengan cincin Raschig setinggi 100 mm, dan dilapisi dengan batu didih berdiameter 4 mm di atas cincin setinggi 20 mm; Tabung destruksi ; Labu destruksi 250 mL berdasar bulat ; Labu ukur 1 000 mL, 500 mL, dan 100 mL; Gelas ukur 25 mL;
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6.3 Merkuri (Hg) A.6.3.1 Prinsip Reaksi antara senyawa merkuri dengan NaBH4 atau SnCl2 dalam keadaan asam akan membentuk gas atomik Hg. Jumlah Hg yang terbentuk sebanding dengan absorbans Hg yang dibaca menggunakan SSA tanpa nyala pada panjang gelombang maksimal 253,7 nm. A.6.3.2 Peralatan SSA yang dilengkapi lampu katoda Hg dan generator uap hidrida (HVG); Microwave digester ; Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg; Pemanas listrik ; Pendingin terbuat dari borosilikat , diameter 12 mm sampai 18 mm, tinggi 400 mm diisi dengan cincin Raschig setinggi 100 mm, dan dilapisi dengan batu didih berdiameter 4 mm di atas cincin setinggi 20 mm; Tabung destruksi ; Labu destruksi 250 mL berdasar bulat ; Labu ukur 1 000 mL, 500 mL, dan 100 mL; Gelas ukur 25 mL; Pipet ukur berskala 0,05 ml atau mikro buret dan Gelas piala 500 ml
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6.3.3 Pereaksi Larutan asam sulfat , H 2 SO 4 9 M; Larutan asam nitrat , HNO 3 7 M; Campuran HNO 3 : HClO 4 (1:1); Hidrogen peroksida , H 2 O 2 pekat; Larutan natrium molibdat , NaMoO 4 .7H 2 O 2%; Larutan pereduksi ; campurkan 50 mL H 2 SO 4 dengan 300 mL aquabides dalam gelas piala 500 mL dan dinginkan sampai suhu ruang kemudian tambahkan 15 g NaCl, 15 g hidroksilamin sulfat , dan 25 g SnCl 2 . Pindahkan ke dalam labu ukur 500 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan natrium borohidrida , NaBH 4 ; larutkan 3 g serbuk NaBH 4 dan 3 g NaOH dengan air suling dalam labu ukur 500 mL. h) Larutan pengencer ; masukkan 300 mL sampai 500 mL air suling kedalam labu ukur 1000 mL dan tambahkan 58 mL HNO 3 kemudian tambahkan 67mL H 2 SO 4 . Encerkan dengan air suling sampai tanda garis dan kocok . Larutan baku 1 000 µg/mL Hg; larutkan 0,1354 g HgCl 2 dengan kira-kira 25 mL air suling dalam gelas piala 250 mL dan masukkan ke dalam labu ukur 100 mL kemudian encerkan dengan air suling sampai tanda garis.
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 Larutan baku 10 µg/mL Hg; pipet 10 mL larutan baku 1 000 µg/mL Hg ke dalam labu ukur 1000 mL dan encerkan dengan larutan pengencer sampai tanda garis kemudian kocok . Larutan baku kedua ini memiliki konsentrasi 10µg/ mL. Larutan baku 0,1µg/mL Hg; pipet 1 mL larutan baku 10 µg/mL Hg ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan larutan pengencer sampai tanda garis kemudian kocok . Larutan baku kedua ini memiliki konsentrasi 0,1 µg/ mL. Larutan baku kerja Hg; dan pipet masing-masing 0,1mL; 0,25 mL; 0,5 mL; 1,0 mL; 2,0 mL dan 5,0 mL larutan baku 0,1 µg/mL ke dalam labu ukur 100 mL terpisah dan encerkan dengan larutan pengencer sampai tanda garis. Larutan baku kerja ini memiliki konsentrasi 0,0001 µg/mL; 0,00025 µg/mL; 0,0005 µg/mL; 0,001 µg/mL; 0,002 µg/mL dan 0,005 µg/mL Hg. Batu didih .
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 A.6.3.4 Cara kerja A.6.3.4.1 Pengabuan Pengabuan basah Timbang 5 g contoh (W) dengan teliti ke dalam labu destruksi dan tambahkan 25 mL H 2 SO 4 9 M, 20 mL HNO 3 7 M, 1 mL larutan natrium molibdat 2%, dan 5 butir sampai 6 butir batu didih ; Hubungkan labu destruksi dengan pendingin dan panaskan di atas pemanas listrik selama 1 jam. Hentikan pemanasan dan biarkan selama 15 menit ; Tambahkan 20 ml campuran HNO 3 : hclo 4 (1:1) melalui pendingin Hentikan alputih . Lanjuirtakna na ipr epmada pendianasan sneglainm daa 10n panaskan d menit dan edinnggainnk apnanas tinggi ; hingga timbul uap Tambahkan 10 ml air suling melalui pendingin dengan hati-hati sambil labu digoyanggoyangkan ; Didihkan lagi selama 10 menit ; Matikan pemanas listrik dan cuci pendingin dengan 15 ml air suling sebanyak 3 kali kemudian dinginkan sampai suhu ruang ; Pindahkan larutan destruksi contoh ke dalam labu ukur 100 ml secara kuantitatif dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis (V); Pipet 25 ml larutan di atas ke dalam labu ukur 100 ml dan encerkan dengan larutan pengencer sampai tanda garis;
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 Siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi dan perlakuan yang sama seperti contoh ; Tambahkan larutan pereduksi ke dalam larutan baku kerja hg, larutan contoh , dan larutan blanko pada alat “HVG”; Baca absorbans larutan baku kerja , larutan contoh , dan larutan blanko menggunakan SSA tanpa nyala pada panjang gelombang 253,7 nm; Buat kurva kalibrasi antara konsentrasi logam (µg/ml) sebagai sumbu X dan absorbans sebagai sumbu Y; Plot hasil pembacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi (C); Lakukan pengerjaan duplo ; dan Hitung kandungan hg dalam contoh A.6.3.4.2 Destruksi menggunakan microwave digester atau destruksi sistem tertutup Timbang 1 g contoh (m) ke dalam tabung destruksi dan tambahkan 5 mL HNO 3 , 1 mL H2O2 kemudian tutup rapat ; Masukkan ke dalam microwave digester dan kerjakan sesuai dengan petunjuk pemakaian alat ; Pindahkan larutan destruksi contoh ke dalam labu ukur 50 ml secara kuantitatif dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis (V); Siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi dan perlakuan yang sama seperti contoh ;
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A6 Tambahkan larutan pereduksi ke dalam larutan baku kerja , larutan contoh , dan larutan blanko pada alat HVG; Baca absorbans larutan baku kerja , larutan contoh , dan larutan blanko menggunakan SSA tanpa nyala pada panjang gelombang 253,7 nm; Buat kurva kalibrasi antara konsentrasi logam (µg/ml) sebagai sumbu X dan absorbans sebagai sumbu Y; Plot hasil pembacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi (C) Lakukan pengerjaan duplo ; dan Hitung kandungan hg dalam contoh . A.6.2.5 Perhitungan Kandungan timah , (mg/kg) = Keterangan : C adalah konsentrasi logam dari kurva kalibrasi , dinyatakan dalam mikrogram per mililiter (µg/mL); V adalah volume larutan akhir , dinyatakan dalam mililiter (mL); W adalah bobot contoh , dinyatakan dalam gram (g); fp adalah faktor pengenceran . A.6.3.6 Ketelitian Kisaran RSD dari dua kali ulangan maksimal 16%. Jika RSD lebih besar dari 16%, maka uji harus diulang kembali
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A7 A.7 Cemaran arsen A.7.1 Prinsip Contoh didestruksi dengan Contoh didestruksi dengan asam menjadi asam menjadi larutan arsen . larutan arsen . Larutan As Larutan As5+ direduksi dengan KI menjadi As3+ dan direaksikan dengan NaBH4 atau SnCl2 sehingga terbentuk AsH3 yang kemudian dibaca dengan SSA pada panjang gelombang maksimal 193,7 nm A.7.2 Peralatan SSA yang dilengkapi dengan lampu katoda As dan generator uap hidrida (HVG); Tanur dengan ketelitian 1 ˚ C; Microwave digester ; Neraca analitik dengan ketelitian 0,1 mg; Pemanas listrik ; BunsenBurner ; Labu Kjeldahl 250 mL; Labu terbuat dari borosiklat berdasar bulat 50 mL. Labu ukur 1000 mL, 500 mL, 100 mL, dan 50 mL; Gelas ukur 25 mL; Pipet volumetrik 25 mL; Pipet ukur berskala 0,05 mL atau mikro buret ; Cawan porselen kapasitas 50 mL; dan Gelas piala 200 mL.
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A7 A.7.3 Pereaksi Asam nitrat , HNO 3 pekat ; Asam sulfat , H 2 SO 4 pekat ; Asam perklorat , HClO 4 pekat ; Ammonium oksalat , (NH 4 ) 2 C 2 O 4 jenuh ; Hidrogen peroksida , H 2 O 2 pekat ; Larutan natrium borohidrida , NaBH 4 ; larutkan 3 g NaBH 4 dan 3 g NaOH dengan air suling sampai tanda garis ke dalam labu ukur 500 mL. Larutan asam klorida , HCl 8 M; larutkan 66 mL HCl pekat kedalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan timah (II) klorida , SnCl 2 .2H 2 O 10 %; timbang 50 g SnCl 2 .2H 2 O ke dalam gelas piala 200 mL dan tambahkan 100 mL HCl pekat . Panaskan hingga larutan jernih dan dinginkan kemudian tuangkan ke dalam labu ukur 500 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan kalium iodida , KI 20 %; timbang 20 g KI ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis ( larutan harus dibuat langsung sebelum digunakan ).
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A7 Larutan Mg(NO 3 ) 2 75 mg/mL; larutkan 3,75 g MgO dengan 30 mL H 2 O secara hati-hati , tambahkan 10 mL HNO 3 , dinginkan dan encerkan hingga 50 mL dengan air suling; Larutan baku 1 000 µg/mL As; larutkan 1,320 3 g As 2 O 3 kering dengan sedikit NaOH 20% dan netralkan dengan HCl atau HNO 3 1:1 (1 bagian asam : 1 bagian air). Masukkan ke dalam labu ukur 1 L dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku 100 µg/mL As; pipet 10 mL larutan baku As 1 000 µg/mL ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku kedua ini memiliki konsentrasi 100 µg/mL As. Larutan baku 1 µg/mL As; dan pipet 1 mL larutan standar arsen 100 mg/L ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku ketiga ini memiliki konsentrasi 1 µg/mL As. Larutan baku kerja As; pipet masing-masing 0,5; 1,0 mL; 2,0 mL; 3,0 mL; 4,0 mLdan 5,0 mL larutan baku 1 µg/mL As ke dalam labu ukur 100 mL terpisah dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis kemudian kocok . Larutan baku kerja ini memiliki konsentrasi 0,005 µg/mL; 0,01 µg/mL; 0,02 µg/mL; 0,03 µg/mL; 0,04 µg/mL dan 0,05 µg/mL As.
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A7 A.7.4 Cara kerja A.7.4.1 Pengabuan Pengabuan basah Timbang 5 g sampai 10 g contoh (m) kedalam labu kjeldahl 250 ml, tambahkan 5 ml sampai 10 ml HNO 3 pekat dan 4 ml sampai 8 ml H 2 SO 4 pekat dengan hati-hati ; Setelah reaksi selesai , panaskan dan tambahkan HNO 3 pekat sedikit demi sedikit Sehingga contoh berwarna coklat atau kehitaman;tambahkan 2 ml hclo4 70% sedikit demi sedikit dan panaskan lagi sehingga larutan menjadi jernih atau berwarna kuning ( jika terjadi pengarangan setelah penambahan hclo 4 , tambahkan lagi sedikit HNO 3 pekat ); Dinginkan , tambahkan 15 ml H 2 O dan 5 ml (NH 4 ) 2 C 2 O 4 jenuh ; Panaskan sehingga timbul uap SO 3 di leher labu ; Dinginkan , pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 50 ml dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis (V); Pipet 25 ml larutan diatas dan tambahkan 2 ml hcl 8 M, 0,1 ml KI 20% kemudian kocok dan biarkan minimal 2 menit ; Siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi dan perlakuan yang sama seperti contoh ;
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A7 Tambahkan larutan pereduksi (nabh 4 ) ke dalam larutan baku kerja as, larutan contoh , dan larutan blanko pada alat HVG; Baca absorbans larutan baku kerja , larutan contoh , dan larutan blanko menggunakan SSA tanpa nyala pada panjang gelombang 193,7 nm; Buat kurva kalibrasi antara konsentrasi logam (µg/ml) sebagai sumbu X dan absorbans sebagai sumbu Y; Plot hasil pembacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi (C); Lakukan pengerjaan duplo ; dan Hitung kandungan as dalam contoh . A.7.4.2 Destruksi menggunakan microwave digester atau destruksi sistem tertutup Timbang 1 g contoh (W) ke dalam tabung destruksi dan tambahkan 5 ml HNO 3 , 1 ml H 2 O 2 kemudian tutup rapat ; Masukkan ke dalam microwave digester dan kerjakan sesuai dengan petunjuk pemakaian alat ; Setelah dingin , pindahkan larutan destruksi ke dalam labu ukur 25 ml secara kuantitatif dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis (V); Pipet 10 ml larutan destruksi ke dalam labu borosilikat berdasar bulat 50 ml, tambahkan 1 ml larutan mg(no 3 ) 2 , uapkan di atas pemanas listrik hingga kering dan arangkan . Abukan dalam tanur dengan suhu 450 C (± 1 jam); Dinginkan , larutkan dengan 2,0 ml hcl 8 M, 0,1 ml KI 20% dan biarkan minimal 2 menit . Tuangkan larutan tersebut ke dalam tabung contoh pada alat ;
Lampiran Cara Uji Keripik Singkong A7 Siapkan nabh 4 dan hcl dalam tempat yang sesuai dengan yang ditentukan oleh alat ; Tuangkan larutan baku kerja as 0,01 µg/ml; 0,02 µg/ml; 0,03 µg/ml; 0,04 µg/ml; 0,05 µg/ml serta blanko ke dalam 6 tabung contoh lainnya . Nyalakan bunsenburnerserta tombol pengatur aliran pereaksi dan aliran contoh ; Baca nilai absorbans tertinggi larutan baku kerja as dan contoh dengan blanko sebagai koreksi ; Buat kurva kalibrasi antara konsentrasi as (µg/ml) sebagai sumbu X dan absorbans sebagai sumbu Y; Plot hasil pembacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi (C); Lakukan pengerjaan duplo ; dan Hitung kandungan as dalam contoh . A.7.5 Perhitungan Kandungan timah , (mg/kg) = Keterangan : C adalah konsentrasi logam dari kurva kalibrasi , dinyatakan dalam mikrogram per mililiter (µg/mL); V adalah volume larutan akhir , dinyatakan dalam mililiter (mL); W adalah bobot contoh , dinyatakan dalam gram (g); fp adalah faktor pengenceran . A.7.6 Ketelitian Kisaran RSD dari dua kali ulangan maksimal 16%. Jika RSD lebih besar dari 16%, maka uji harus diulang kembali