MATERI SOSIALISASI BNN KABUPATEN NGANJUK.pptx

SriNingrum 2 views 27 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

MATERI SOSIALISASI BNN KABUPATEN NGANJUK.pptx


Slide Content

Oleh : DIDA PRAYOJANA MAHARDIKA S.T., PERAN STRATEGIS GENERASI MUDA DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA BERSINAR (BERSIH NARKOBA) KABUPATEN NGANJUK

BADAN NARKOTIKA NASIONAL S esuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika , Badan Narkotika Nasional atau BNN adalah lembaga pemerintah dibawah Presiden yang memiliki tugas khusus dalam upaya pencegahan , pemberantasan , penyalahgunaan , dan peredaran gelap narkotika .

BNN Kab . Nganjuk Mengampu 5 (Lima) W ilayah Pelayanan K a b u p a t e n N g aw i K o t a M a d i u n Kabupaten Madiun Kabupaten Magetan Luas 688,85 km² Populasi 678.343 18 Kecamatan 235 Desa/ Kelurahan Luas 1.037,58 km² Populasi 747.589 15 Kecamatan 198 Desa/ Kelurahan Luas 33,23 km² Populasi 204.544 3 Kecamatan 27 Kelurahan Luas 1.395,80 km² Populasi 913.553 19 Kecamatan 213 Desa/ Kelurahan K a b u p a t e n N g anjuk Luas 1.224,25 km² Populasi 1.139.617 20 Kecamatan 284 Desa/Kelurahan

TUGAS UTAMA BNN KAB. NGANJUK PENCEGAHAN PEMBERANTASAN REHABILITASI KERJASAMA/ PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Sosialisasi , edukasi , dan kampanye anti- narkoba penyelidikan , penangkapan , dan proses hukum . Memberikan layanan rehabilitasi bagi para penyalahguna narkoba . Membangun kerjasama dengan berbagai pihak dalam memberantas narkoba .

Undang-Undang tentang Narkotika bertujuan: Menjamin ketersediaan Narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; Mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan Narkotika; Memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; dan Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi Penyalah Guna dan pecandu Narkotika. PASAL 4 UNDANG – UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009

Kondisi Terkini Penyalahgunaan Narkoba Jawa Timur termasuk daerah rawan, khususnya lintas selatan dan jalur pantura Indonesia darurat narkoba : 3,6 juta orang penyalahguna (BNN RI 2023) Narkoba menyasar generasi muda, terutama usia 15–24 tahun Modus terbaru: narkoba dalam bentuk permen, cairan vape, hingga kosmetik

NARKOTIKA UNDANG- UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman , baik sintesis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan Dibagi menjadi 3 Golongan Untuk ilmu pengetahuan dan Tidak digunakan dalam pengobatan I Heroin, ganja, cocain , opium, Amfetamin , shabu , extacy , dll . Digunakan dalam pengobatan II Morfin , pethidin , metadona dll Digunakan dalam pengobatan III Codein , etilmorfina ( dionin ) dll 201 JENIS 91 JENIS 15 JENIS Permenkes No 9 Thn 20 22

PSIKOTROPIKA UNDANG - UNDANG NO. 5 TAHUN 1997 Adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak serta merangsang susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan reaksi berupa halusinasi , ilusi , gangguan cara berpikir , perubahan perasaan yang tiba-tiba , dan menimbulkan rasa kecanduan pada pemakainya . Dibagi menjadi 3 Golongan Dimasukan Gol Narkotika I & II Amfetamin , shabu , ectacy Digunakan dalam pengobatan III Amobarbital , Pentobarbital ( obat Penenang ) dll Digunakan dalam pengobatan IV Diazepam, Nitrazepam dll

BAHAN ADIKTIF LAINNYA B ahan / zat selain Narkotika dan Psikotropika yang dapat menyebabkan kecanduan contoh rokok, alkohol/miras, inhalant Uap dari zat beracun yang dihirup untuk mendapatkan rasa ‘high’ Lebih dari seribu jenis bahan rumahtangga dan bahan umum dpt disalahgunakan (lem, thinner, semir sepatu, bensin, dll) Dapat merusak jantung, ginjal, otak, liver, sumsum tulang dan organ lainnya

EFEK PENYALAHGUNAAN NARKOBA M engantuk , napas melambat , tekanan darah menurun , dan detak jantung melemah.dan Tidak Sadarkan Diri Rasa ingin dan ingin terus mengkonsumsi zat tertentu . Jika sudah melebihi takaran , maka akan mengakibatkan Overdosis dan berujung pada Kematian . ADIKTIF Mengakibatkan seseorang menjadi berhalusinasi , dan perubahan persepsi ruang dan waktu HALUSINOGEN mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya , sehingga mengakibatkan seseorang merasa senang dan gembira secara berlebihan dan tidak wajar. STIMULAN DEPRESAN

DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA Dampak Kesehatan Kerusakan Organ Tubuh Overdosis Kematian Dampak Psikologis Gangguan mental Depresi Halusinasi 3. Dampak Sosial Kriminalitas Pergaulan Bebas Hilang masa depan 4. Dampak Ekonomi Beban Keuangan Keluarga

CIRI ORANG MEMAKAI NARKOBA Menjadi Tertutup Penuh Rahasia Suka Menyendiri Paranoid Suka Melamun Halusinasi Bicara tidak nyambung Suka Menangis Tertawa Tanpa Sebab Mata Cekung Sering berbohong Menjadi kasar Tidak sopan Sensitif Pemarah dan Pemarah Suka Mencuri Menjual barang rumah Prestasi menurun Berpakaian Berantakan Jarang Mandi

Peran Remaja dalam Pencegahan Aktif dalam Komunitas Positif (OSIS, Pramuka, Rohis, Ekstrakurikuler) Berani Menolak Ajakan Coba-Coba Lapor Jika Tahu: Jangan Takut Melapor ke Guru, Orang Tua, atau Pihak Berwajib Melek Informasi: Kritis terhadap Konten Medsos, Jangan Mudah Percaya

STRATEGI PENCEGAHAN BNN KAB. NGANJUK PEMANFAATAN MEDIA KOMUNIKASI DETEKSI DINI MELALUI TES URINE MANDIRI 2 PEMBENTUKAN SATGAS / RELAWAN ANTI NARKOBA 3 1 SOSIALISASI P4GN PROGRAM UTAMA PROGRAM TAMBAHAN MEDIA LUAR RUANG : BALIHO, SPANDUK / BANNER / BALIHO MEDIA ELEKTRONIK : WEBSITE , MEDIA SOSIAL . DLL

PERAN SERTA MASYARAKAT UU NO. 35 TAHUN 2009 TTG NARKOTIKA PASAL 104 Masyarakat mempunyai kesempatan yg seluas-luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor Narkotika PASAL 105 Masyarakat mempunyai hak dan tanggungjawab dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursornya PASAL 107 Masyarakat dapat melaporkan kepada pejabat yg berwenang atau BNN jika mengetahui adanya penyalahgunaan atau peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika . PASAL 104 PASAL 105 PASAL 107

Pecandu narkotika dan korban penyalahguna narkotika Wajib menjalani rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial . PASAL 54

Setiap Penyalah Guna: a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 ( empat ) tahun ; b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun ; dan c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 ( satu ) tahun . PASAL 12 7

Orang tua wali dari pecandu yang belum Cukup umur sebagaimana dimaksud dalam pasal 54 ayat 1 yang sengaja tidak melapor , dipidana dengan pidana kurungan Paling lama 6 bulan / denda paling banyak 1.000.000 Rupiah PASAL 128

Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki , menyimpan , menguasai , atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman , dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 ( empat ) tahun dan paling lama 12 (dua belas ) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 ( delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 ( delapan miliar rupiah). PASAL 1 12

TERIMAKASIH CALL CENTER bnn kab . NGANJUK 035 8 – 330434 / 0813-5771-3400 CALL CENTER REHABILITASI BNN KAB. NGANJUK 085 236544866
Tags