Materi Sosialisasi KRB Kabupaten Tojo Una Una.pdf

ruzh 0 views 36 slides Oct 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 36
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36

About This Presentation

Sosialisasi KRB Tojo Una Una.pdf


Slide Content

Sosialisasi
Penyunan Kajian Risiko Bencana
Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah
04 juni 2025

•Intensitas gempabumi
meningkat dan menimbulkan
bencana turunan
•Keberadaan Gunung Api
(Gunung Colo)
•Perubahan kondisi alam
•Perubahan Iklim (Banjir, Lonsor,
Cuaca Ekstrim dan Kebakaran
Hutan dan Lahan)
LATAR BELAKANG

Menyadari tingginya ancaman dan kerentanan terhadap tsunami, Pemerintah Indonesia
telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ketangguhan bangsa dalam
menanggulangi tsunami. Kesadaran untuk melakukan upaya-upaya pengurangan risiko
bencana (PRB) ini mencapai puncaknya setelah kejadian tsunami Aceh 2004.

Belajar dari bencana tahun 2018, prioritas utama peningkatan ketangguhan bencana
terletak bidang (i) investasi dalam pengurangan risiko bencana; (ii) kesadaran dan
kesiapsiagaan masyarakat; (iii) kapasitas sistem peringatan dini; (iv) kapasitas
manajemen darurat; dan (v) perencanaan pembangunan yang tangguh terhadap bencana.

Sebagai salah satu agenda pembangunan nasional adalah pembangunan kawasan sektor
pariwisata dan pembangunan infrastruktur.
LATAR BELAKANG

PEMERINTAH DAERAH KAB TOJO UNA-UNA melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab
Tojo Una-Una melaksanakan kegiatan Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana Tahun 2026-
2030
LATAR BELAKANG

Konsep Risiko Bencana
BENCANA ; Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik
oleh faktor alam dan /atau non alam mapun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya KORBAN JIWA MANUSIA, KERUSAKAN
LINGKUNGAN, KERUGIAN HARTA BENDA dan DAMPAK PSIKOLOGIS. (UU
24/2007)
RISIKO; Potensi KERUGIAN yang ditimbulkan akibat BENCANA pada suatu
kawasan tertentu dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa Kematian, Luka,
Sakit, Jiwa Terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau
kehilangan harta dan gangguan kegiatan masyarakat (Perka BNPB 2/2012)

Konsep Risiko Bencana
RISIKO TINGGI : JIKA ; BAHAYA TINGGI, KERENTANAN TINGGI, KAPASITAS RENDAH

RISIKO TINGGI ; JIKA BAHAYA RENDAH, KERENTANAN TINGGI, KAPASITAS RENDAH

RISIKO RENDAH ; JIKA BAHAYA RENDAH, KERENTANAN RENDAH, KAPASITAS TINGGI

PRINSIP DASAR KRB
•KRB disusun berdasarkan perka BNPB no 2/2012 beserta revisian dari
tim asistensi BNPB
•Skala peta minimal adalah 1:50.000 untuk kabupaten/kota
•Memenuhi aturan tingkat kedetailan analisis di tingkat kabupaten/kota
minimal hingga tingkat kelurahan/desa/kam-pung/nagari).
•Menggunakan gis dengan analisis grid (1 ha) dalam pemetaan risiko
bencana.
•Mampu untuk menghitung potensi jumlah jiwa terpapar (orang),
kerugian harta benda (rp) dan kerusakan lingkungan (ha);
•Dapat diterjemahkan menjadi kebijakan pengurangan risiko bencana

Kedudukan pengkajian risiko bencana

Tujuan kajian risiko bencana
1. Mengetahui tingkat dan sebaran (secara spasial/peta) mengenai ;
a). Ancaman bencana
b)Kerentanan Sosial, Ekonomi, Fisik dan Lingkungan
c).Risiko Bencana
2. Menghitung kemungkinan dampak/paparan risiko bencana ;
a)Jumlah Jiwa yang berada di wilayah berisiko bencana
b)Jumlah nilai fisik bangunan di wilayah berisiko bencana (yg menjadi
tanggungan pemerintah)
c)Jumlah nilai potensi ekonomi di wilayah berisiko bencana
d)Jumlah luas lahan lingkungan di wilayah berisiko bencana
3. Mengetahui tingkat kemampuan / kapasitas pemerintah dalam mengelola
risiko bencana

OUTPUT PENGKAJIAN RISIKO BENCANA
1)Pengkajian Risiko Bencana adalah dasar
bagi penyusunan rencana-rencana yang
digunakan dalam penanggulangan bencana
2)BNPB (Badan Nasional penanggulangan
Bencana) telah memberikan standar
metodologi penyusunan KRB dalam Perka
Nomor 2 Tahun 2012
3)Pengkajian Risiko Bencana akan
menghasilkan ;
Album Peta Risiko Bencana
Dokumen Kajian Risiko Bencana

Tahapan Umum Penyusunan KRB Kab/Kota
•Koordinasi dengan BNPB
•Koordinasi dengan BPBD
•Koordinasi internal
Finalisasi Peta
KRB Kab/Kota

Finalisasi
Dokumen KRB
Kab/Kota
PENYUSUNAN PETA
BAHAYA
PENYUSUNAN PETA
KERENTANAN
PENYUSUNAN PETA
KAPASITAS

Metode Umum Penyusunan KRB

LINGKUP KAJIAN RISIKO BENCANA
1.BANJIR
2.BANJIR BANDANG
3.LONGSOR
4.KEBAKARAN HUTAN
DAN LAHAN
5.KEKERINGAN
6.GEMPABUMI
7.LIKUEFAKSI
8.TSUNAMI

9.CUACA EKSTRIM
10.GELOMBANG EKSTRIM
DAN ABERASI
11.GUNUNG API

1.Tojo Barat
2.Tojo
3.Ulu Bongka
4.Ampana Tete
5.Ampana Kota
6.Ratolindo
7.Una-Una
8.Batudaka
9.Togen
10.Walea Kepulauan
11.Walea Besar
12.Talatako
LINGKUP KAJIAN RISIKO BENCANA
12 Kecamatan
145 Desa dan Kelurahan

BAHAYA BANJIR
No Jenis Data Bentuk Data Sumber
1 Batas Administrasi GIS Vektor (Polygone) BIG/Bappeda
2 Digital Elevasi Model (DEM) GIS Raster BIG
3 Peta Batas Daeah Aliran Sungaii GIS Vektor (Polygone) KLHK
4 Peta Jaringan Sungai (RBI) GIS Vektor (Polygone) BIG
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

CUACA EKTRIM
No Jenis Data Bentuk Data Sumber
1 Batas Administrasi GIS Vektor (Polygone) BIG/Bappeda
2 Tututapn Lahan GIS Vektor (Polygone) BIG/Bappeda/BKLH
3 Curah Hujan Tahunan GIS Raster USGS/BMKG
4 Digital Elevasi Model (DEM) GIS Raster BIG
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

Gelombang Ektrim dan Abrasi
No Jenis Data Bentuk Data Sumber
1 Batas Administrasi GIS Vektor (Polygone) BIG/Bappeda
2 Data/Peta Tinggi Gwlombang Tabulas GIS BMKD/KKP
3 Data/Peta Kecepatan Arus Laut Tabulas GIS BMKD/KKP
4 Tipologi Pantai GIS Vektor (Polygone) BIG
5 Data/Peta Garis Pantai GIS Vektor (Polygone) BIG/KLH/BAPPEDA
6 Tutupan Vegetasi GIS Vektor (Polygone) BIG/Bappeda
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

Tanah Longsor
No Jenis Data Bentuk Data Sumber
1 Batas Administrasi GIS Vektor (Polygone) BIG/Bappeda
2 Digital Elevasi Model (DEM) GIS Raster LAPAN/JAXA
3 Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah GIS Vektor (Polygone)
Kementerian
ESDM -
PVMBG
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

Kebakaran Hutan dan Lahan
No Jenis Data Bentuk Data Sumber
1 Tututapn Lahan
GIS Vektor
(Polygone)
BIG/Bappeda
/BKLH
2 Curah Hujan Tahunan GIS Raster USGS/BMKG
3 Jenis Tanah
GIS Vektor
(Polygone)
BBSDLP
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

Gempabumi
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

Tsunami
No Jenis Data Bentuk Data Sumber
1 Batas Administrasi GIS Vektor (Polygone) BIG/Bappeda
2 Tutupan Lahan GIS Vektor (Polygone) PUPR
3 Garis Pantai GIS Vektor (Polygone) USGS
4 Digital Elevasi Model (DEM) GIS Raster LAPAN/JAXA
5
Ketinggian Gelombang Tsunami
Maksimun
Tabulasi GIS Raster K/L Terkait
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

KERENTANAN
Komponen kerentanan masing-masing diperoleh dari hasil proses
penggabungan dari beberapa parameter penyusun komponen
kerentanan terdiri dari :
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

KERENTANAN
Bobot Komponen Kerentanan masing-masing Jenis Bahaya (Modul Teknis
Kajian Risiko Bencana BNPB, 2019)
No Jenis Bahaya
Kerentanan
Sosial (%)
Kerentanan
Fisik (%)
Kerentanan
Ekonomi (%)
Kerentanan
Lingkungan (%)
1 Gempabumi 40 30 30 -
2 Tsunami 40 25 25 10
3 Banjir 40 25 25 10
4 Banjir Bandang 40 25 25 10
4 Tanah Longsor 40 25 25 10
5 Cuaca Ekstrim 40 25 25 10
6 Gelombang Ekstrim dan
Aberasi
40 25 25 10
7 Kebakaran Hutan dan
Lahan
40 25 25 10
8 Kekeringan 40 30 30 -
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

KERENTANAN
Sumber Data Parameter Kerentanan Sosial
No Parameter Data Yang digunakan Sumber Data Tahun
1 Jumlah Penduduk Kabupaten Dalam Angka BPS 2023
2 Kelompok Umur Kabupaten Dalam Angka BPS 2023
3
Penduduk
Disabilitas
Potensi Desa BPS 2023
4 Penduduk Miskin
Individu Dengan Kondisi
Kesejahteraan sampai dengan
10% terendah di Indonesia ,
diatas 10%- 20%, diatas 20%-
30%, diatas 30%- 40%
terendah di Indonesia
Tim Nasional
Percepatan
Penanggulangan
Kemiskinan
(TNP2K)
2017
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

KERENTANAN
Penentuan Bobot dan Indeks masing-masing Paramater Kerentanan Sosial
Parameter
Bobot (%)

Kelas
Rendah Sedang Tinggi
(0.-0.333) (0.334-0.666) 0.667-1)
Kepadatan Penduduk 60 <5 jiwa/ha 5 - 10 jiwa/ha >10 jiwa/ha
Rasio Kelompok Rentan
Rasio Jenis Kelamin (%)
40
>40 20-40 <20
Rasio Kelompok Umur
Rentan (10%)
<20 20-40 >40
Rasio Penduduk Cacat
(10)
Rasio Penduduk Miskin
(10%)
Jumlah (laki-laki dan
Perempuan (10%)
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

KERENTANAN
Sumber Data Parameter Kerentanan Fisik
Parameter Kerentanan Fisik
Bobot
(%)
KELAS
RENDAH SEDANG TINGGI
Rumah 40 < 400 juta 400-800 juta > 800 juta
Fasilitas umum 30 < 500 juta 500.ta – 1 M >1 M
Fasilitas Kritis 30 < 500 juta ta – 1 M >1 M
No Parameter Sumber Data Sumber Data Tahun
1 Jumlah Rumah
Jumlah penduduk dari Kecamatan Dalam Angka
Tahun 2019 dengan asumsi 1 rumah berisi 5
orang
BPS 2019
2
Fasilitas Umum
(Fasilitas
Pendidikan)
Portal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia
2017
3
Fasilitas
Kesehatan
Portal Departemen Kesehatan Indonesia 2017
4 Fasilitas Kritis Jumlah Bandara Dan Pelabuhan
Kementerian
Perhubungan
2017
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

KERENTANAN
Parameter Kerentanan Ekonomi
Parameter Kerentanan
Ekonomi
Data Yang Digunakan Sumber Data Tahun
Lahan Produktif Penutup Lahan KLHK 2017
PDRB
Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten
BPS 2019-2024
Parameter Kerentanan Ekonomi
Bobot
(%)
KELAS
RENDAH SEDANG TINGGI
Lahan Produktif 60 < 50 juta 50-200 juta > 200 juta
PDRB 40 < 100 juta
100. juta –
300 juta
>300 juta
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

KERENTANAN
Parameter Kerentanan Lingkungan
Parameter Kerentanan
Lingkungan
Data Yang Digunakan
Sumber
Data
Tahun
Status Kawasan Hutan Kawasan Hutan dan Penutup Lahan KLHK 2017
Penutupan Lahan Penutup Lahan (semak belukar dan rawa) KLHK 2019-2024
Parameter Kerentanan Lingkungan
KELAS
RENDAH SEDANG TINGGI
Hutan Lindung < 20 Ha 20-50 Ha > 50 Ha
Hutan Alam < 25 Ha 25-75 Ha > 75 Ha
Hutan Bakau/Mangrove < 10 Ha 10-30 Ha > 30 Ha
Semak Belukar < 10 Ha 10-30 Ha > 30 Ha
Rawa < 5 Ha 5-20 Ha > 30 Ha

KAPASITAS
Komponen Bobot(%)
Kelas
Rendah
(0-0.333)
Sedang
(0.334-0.666)
Tinggi
(0.667-1)
Ketahanan
Daerah
40
Trasnformasi Nilai
0-0.40
Trasnformasi Nilai
0.41-0.80
Trasnformasi Nilai
0.81-1
Kesiapsiagaan
Masyarakat
60 <0.33 0.34-0.66 0.67-1
METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

??????=(????????????????????????(&#3627409359;&#3627409358;??????)
&#3627409359;/??????
??????=????????????????????????(&#3627409359;−??????)
??????

METODE KAJIAN RISIKO BENCANA

DATA DIPEROLEH MELALUI

METODE KAJIAN RISIKO BENCANA
KONSEPSI RISIKO
BENCANA
??????=(????????????????????????(&#3627409359;&#3627409358;??????)
&#3627409359;/??????
??????=????????????????????????(&#3627409359;−??????)
??????

KESIMPULAN KELAS BAHAYA ADMINISTRATIF
Kelas bahaya (H) diklasifikasi berdasarkan pengelompokan
nilai indeks bahaya sebagai berikut:
Penentuan kesimpulan
kelas bahaya pada
setiap level administrasi
daerah dilakukan
berdasarkan
pendekatan skenario
terburuk atau
berdasarkan kelas
maksimum bahaya.

KEJADIAN BENCANA

KEJADIAN BENCANA
Tags