What We Are Learning On Pengertian Kerusakan Lingkungan Hidup dan Sebab-Sebab Terjadinya 1 Balasan Bagi pe rusak Lingkungan Hidup 3 Sebab-Sebab dilarang Me rusak Lingkungan Hidup 2
Pengertian Kerusakan Lingkungan Hidup dan Sebab-Sebab Terjadinya QS. Ar-Rūm (30): 41-42
QS. Ar-Rūm (30): 41-42 41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia , Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari ( akibat ) perbuatan mereka , agar mereka kembali ( ke jalan yang benar ). 42 . Katakanlah (Muhammad): " Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu . Kebanyakan dari mereka adalah orangorang yang mempersekutukan (Allah)".
Penafsiran Kata ẓahara pada awalnya berarti terjadinya sesuatu di permukaan bumi , sehingga nampak , terang dan jelas secara banyak dan tersebar . Kata al- fasād menurut al- Asfahani adalah keluarnya sesuatu dari keseimbangan baik sedikit maupun banyak . Kata ini digunakan menunjuk apa saja , baik jasmani , jiwa maupun hal-hal lain. Ia juga diartikan sebagai antonim dari ashshalih yang berarti manfaat atau berguna . Dalam makna sempit , berarti kerusakan tertentu seperti kemusyrikan , pembunuhan , perampokan , pemberontakan dan kemaksiatan lainnya . Ulama kontemporer memahaminya dalam arti luas yaitu kerusakan lingkungan , karena ayat di atas mengaitkan al- fasād dengan kata al- barr dan al- bahr laut , seperti eksploitasi alam , percobaan senjata , merusak flora, fauna, biota laut , mencemari sungai , laut dan lainnya . Allah Swt . menegaskan bahwa akibat buruk perusakan alam hanya sebagian saja yang dirasakan oleh manusia , sebab sebagian lainnya telah diatasi oleh -Nya dengan menyediakan sistem dalam alam yang dapat menetralisir atau memulihkan kerusakan alam . Hal ini sebagi bukti bahwa Allah Swt . menyayangi manusia , sebab jika seluruh akibat buruk perusakan alam dirasakan oleh manusia , maka seluruh alam ini akan rusak dan tidak dapat lagi dihuni dan dimanfaatkan . Balasan atas perbuatan mereka yang merusak alam akan terjadi secara lengkap di akhirat nanti . Allah Swt . berfirman :
Lanjutan Artinya : Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat , niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini , tetapi Dia menangguhkan ( hukuman )- nya , sampai waktu yang sudah ditentukan . Nanti apabila ajal mereka tiba , maka sesungguhnya Allah Maha Melihat ( keadaan ) hamba - hamba -Nya. (QS. Fāṭir [35]:45) Dengan demikian Allah Swt . berharap manusia akan sadar dan bertaubat , tidak lagi merusak alam akan tetapi memeliharanya . Tidak lagi mengingkari dan menyekutukan Allah Swt . tetapi mengimaninya . Sebagai khalifah di bumi , maka manusia harus mengikuti dan mematuhi semua hukum Allah dan bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup di bumi .
Sebab-Sebab dilarang Me rusak Lingkungan Hidup QS. Al- A‘rāf (7): 56
QS. Al- A‘rāf (7): 56 Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi , setelah diciptakan dengan baik . Berdo`alah kepada -Nya dengan rasa takut dan penuh harap . Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan .
Penafsiran Dalam ayat ini Allah Swt . melarang manusia membuat kerusakan di muka bumi . Larangan membuat kerusakan ini mencakup semua bidang , yaitu kerusakan jiwa ( pembunuhan dan mutilasi ), harta ( perampokan ), agama ( kekafiran dan bid’ah ), nasab / keturunan ( berzina atau menuduh zina ) dan akal ( meminum khamr ), dan juga merusak lingkungan alam . Bumi sudah diciptakan Allah Swt . secara harmonis , serasi dan memenuhi kebutuhan makhluk dengan segala kelengkapannya , seperti gunung , lembah , sungai , lautan , daratan , hutan dan lainlain , yang semuanya ditujukan untuk keperluan manusia agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan mereka . Allah Swt . juga telah menurunkan agama ( kitab - kitab -Nya) dan mengutus para Rasul untuk memberi petunjuk agar manusia dapat hidup dalam kebahagiaan , keamanan dan kedamaian . Sebagai penutup kenabian , Allah Swt . mengutus Rasulullah Saw. yang membawa ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam .
Balasan Bagi pe rusak Lingkungan Hidup QS. Al- Baqarah (2): 204 - 206
QS. Al- Baqarah (2): 204 - 206 204. Dan di antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan engkau (Muhammad), dan dia bersaksi kepada Allah mengenai isi hatinya , padahal dia adalah penentang yang paling keras . 205 . Dan apabila dia berpaling ( dari engkau ), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi , serta merusak tanam-tanaman dan ternak , sedang Allah tidak menyukai kerusakan . 206 . Dan apabila dikatakan kepadanya : " Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa . Maka pantaslah baginya neraka Jahannam, dan sungguh (Jahannam itu ) tempat tinggal yang terburuk .
Penafsiran Dalam ayat ini Allah Swt . melarang manusia membuat kerusakan di muka bumi . Larangan membuat kerusakan ini mencakup semua bidang , yaitu kerusakan jiwa ( pembunuhan dan mutilasi ), harta ( perampokan ), agama ( kekafiran dan bid’ah ), nasab / keturunan ( berzina atau menuduh zina ) dan akal ( meminum khamr ), dan juga merusak lingkungan alam . Bumi sudah diciptakan Allah Swt . secara harmonis , serasi dan memenuhi kebutuhan makhluk dengan segala kelengkapannya , seperti gunung , lembah , sungai , lautan , daratan , hutan dan lainlain , yang semuanya ditujukan untuk keperluan manusia agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan mereka . Allah Swt . juga telah menurunkan agama ( kitab - kitab -Nya) dan mengutus para Rasul untuk memberi petunjuk agar manusia dapat hidup dalam kebahagiaan , keamanan dan kedamaian . Sebagai penutup kenabian , Allah Swt . mengutus Rasulullah Saw. yang membawa ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta alam . Siapa yang tidak menyambut kedatangan Rasul atau menghambat misi mereka , maka dia telah melakukan salah satu bentuk pengrusakan di bumi . Bila manusia mengikuti ajaran Islam dengan benar , maka seluruhnya akan menjadi baik . Allah Swt . dekat dengan orang-orang muhsin , bukan hanya kedekatan rahmat -Nya tetapi kedekatan Allah dengan segala sifat - sifat -Nya yang agung . Anjuran untuk berbuat baik banyak diungkap dalam Al-Qur`an, seperti berbuat baik terhadap sesama manusia maupun kepada binatang . Karena itu apabila menyembelih binatang hendaklah ia melakukan dengan baik agar tidak menyebabkan penderitaan bagi binatang tersebut