Materi tentang pertumbuhan dan perkembangan_DKK.pptx
satyaegianata
7 views
64 slides
Oct 26, 2025
Slide 1 of 64
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
About This Presentation
Tumbang balita
Size: 14.83 MB
Language: none
Added: Oct 26, 2025
Slides: 64 pages
Slide Content
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH DAN ALUR RUJUKAN TUMBUH KEMBANG Anindian Setyo Rahmawati
Bacaan Wajib !!
Kerangka Konsep Pemantauan Tumbuh Kembang Balita dan Anak Prasekolah
PENTINGNYA PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Pertumbuhan adalah bertambah besar , pertambahan ukuran : berat badan, panjang / tinggi badan, lingkar kepala Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan? Perkembangan adalah bertambah pintar , peningkatan kemampuan dalam gerak kasar , gerak halus , bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian Pertumbuhan Perkembangan
Cara DETEKSI DINI Tumbuh Kembang PERTUMBUHAN : Timbang berat badannya (BB) Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK) Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik PERKEMBANGAN Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) Tanyakan daya pendengaran nya dengan TDD (Tes Daya Dengar ), penglihatannya dengan TDL (Tes Daya Lihat), Tanyakan masalah perilaku dgn kuesioner KMPE , autis dengan M - CHAT R , gangguan pemusatan perhatian dgn kuesioner Conners
Jadwal dan jenis deteksi dini tumbuh kembang anak di Puskesmas
PERTUMBUHAN
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1919/2022 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1182/2022 tentang Standar Alat Antropometri dan Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak Alat ukur berat badan bayi ( baby scale ) dan balita Alat ukur panjang badan ( infantometer/length board ) Alat ukur tinggi badan ( stadiometer ) Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala
Pengukuran lingkar lengan atas ( LiLA ) Penimbangan berat badan bayi dan balita Pengukuran panjang badan Pengukuran tinggi badan Pengukuran lingkar kepala
Jika pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan secara berdiri , maka hasil pengukuran harus ditambahkan 0,7 cm Jika pengukuran tinggi badan balita maka hasil pengukuran yang diperoleh dikurangi 0,7 cm
Apa saja yang tercatat di kartu pemantauan pertumbuhan / Kartu menuju Sehat (KMS)? Nama anak Tanggal lahir Jenis kelamin Berat badan lahir Grafik BB Kondisi sakit ASI eksklusif dll
12 Umur anak (bulan) Bulan ditimbang Berat badan (kg) KBM Status Naik / tidak Naik Aida 312200783345xx Siti Badriah 31087654477xx ASI eksklusif Diisi bulan lahir
Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak Letakkan ploting titik berat badan hasil penimbangan . Tulis berat badan pada kolom bulan penimbangan dan letakkan titik berat badan pada titik temu garis tegak ( bulan penimbangan ) dan garis datar ( berat badan) Aida Penimbangan bulan juni 2019 BB 6,0kg Menghubungkan dua titik Jika balita bulan lalu tidak ditimbang, maka garis pertumbuhan tidak dapat dihubungkan
Mencatat setiap kejadian yang dialami anak . Apabila anak mengalami masalah makan ( tidak nafsu makan ) atau sakit ( diare , demam , batuk dll ), kejadian tersebut dicatat dalam grafik pertumbuhan di KMS
Kader mendeteksi lebih dini : balita dengan weight faltering (BB Tidak Naik), underweight (BB kurang ), gizi kurang Keterangan Weight Faltering (T) : A : BB Tidak Naik (BB Naik, tapi tidak sesuai dengan KBM dan tidak mengikuti garis pertumbuhan ) B : BB Tidak Naik (BB Tetap ) C : BB Tidak Naik (BB Turun ) Tindak lanjut : Kader melapor dan merujuk balita ke Tenaga Kesehatan A B C
Menentukan status gizi berdasarkan PERMENKES No 2/2020 Penilaian dan Interpretasi INDIKATOR KEGUNAAN BB/U Menilai tren pertumbuhan Sangat baik untuk mengidentifikasi gagal tumbuh TB/U Menilai perawakan tubuh Sangat baik untuk menentukan malnutrisi kronis BB/TB Menilai status gizi Sangat baik untuk menentukan malnutrisi akut IMT/U Menilai penumpukan lemak Sangat baik untuk menentukan obesitas LLA Sangat baik digunakan sebagai skrining awal status gizi . Batasan: <11,5 cm gizi buruk 11,5 - 12,5 gizi kurang > 12,5 gizi baik
PERKEMBANGAN
Aspek Perkembangan Balita yang perlu dipantau dengan Buku KIA (1): Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan balita dan anak prasekolah melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri , berjalan dan sebagainya Gerak kasar atau motorik kasar
2. Gerak halus atau motorik halus Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan balita dan anak prasekolah melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil , serta memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu , memegang sendok , menjimpit , menulis , dan sebagainya .
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara , mengikuti perintah , berbicara , berkomunikasi , dan lain sebagainya . ) 20 3. Kemampuan Bicara dan Bahasa
4. Sosialisasi dan kemandirian Adalah aspek yang berhubungan dengan pencapaian kemandirian balita dan anak prasekolah dalam melakukan aktivitas sehari-hari : Mampu makan sendiri dan membereskan mainan setelah selesai bermain serta aktivitas sosial lainnya Mampu menguasai diri saat berpisah dari ibu atau pengasuh atau mampu bersosialisasi dan bermain dengan anak lain atau anggota keluarga lainnya ). 21
Perkembangan anak Sulit diprediksi hasil akhirnya Awalnya normal Berkembang abnormal Awalnya abnormal Berkembang normal SEMUA ANAK BERISIKO ..!!
Bagaimana Melakukan Pemantauan Perkembangan ? Langkah-Langkah Melakukan Pemantauan Perkembangan menggunakan buku KIA….
1. Tentukan usia balita Umur kurang dari sama dengan 15 hari maka dibulatkan menjadi bulan dan 16 hari atau lebih dari maka dibulatkan menjadi 1 bulan . contoh : 20 bulan 17 hari dibulatkan menjadi 21 bulan 20 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 20 bulan 19 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 20 bulan 24 Usia Anak = Tanggal saat dilakukan pemeriksaan – Tanggal Lahir
Menghitung Usia Koreksi Usia Koreksi Bayi Prematur (usia bayi saat ini + usia kehamilan) – 40 minggu = (… minggu + … minggu) – 40 minggu = … minggu – 40 minggu = … minggu Contoh: Ibu melahirkan saat usia kehamilan 32 minggu. Saat ini, bayi sudah berusia 4 bulan (16 minggu). Maka, usia koreksinya adalah: (usia bayi saat ini + usia kehamilan ) – 40 minggu = ( 16 + 32 minggu) – 40 minggu = 48 minggu – 40 minggu = 8 minggu (atau setara dengan 2 bulan)
Langkah-Langkah pemantauan perkembangan dengan buku KIA ( lanjutan ) Pilih ceklis pemantauan perkembangan sesuai kelompok usia balita ( secara lengkap dapat dilihat pada Buku KIA) Isi tabel ceklis di bagian : “ Ya ” jika bayi atau anak sudah dapat melakukan tahap perkembangan tersebut “ Tidak ” jika bayi atau anak belum dapat melakukan tahap perkembangan tersebut . 26
4. Untuk balita yang belum memasuki usia tertentu tersebut , maka gunakan ceklist kelompok usia sebelumnya 27
Cara pemilihan ceklis pemantuan Perkembangan Menggunakan Buku KIA 28 Perawatan Bayi Usia 9 – 12 Bulan Perawatan Bayi Usia 12 – 18 Bulan
Pemilihan Ceklist Pemantauan USIA ANAK CEKLIST 4 BULAN 3 BULAN 11 BULAN 9 BULAN 7 BULAN 6 BULAN 12 BULAN 12 BULAN
Buka buku KIA ( baru ) bagian anak halaman 70 Isi di bagian tabel berwarna kuning sesuai usianya : LENGKAP (L) jika hasil ceklis perkembangannya terisi “YA” semua TIDAK LENGKAP (TL) jika masih ada ceklis perkembangan yang terisi “TIDAK” 30
ISI TABEL YANG BERWARNA KUNING 31
Jika pada usia deteksi (3,6, 9, 12, 18, 24 bulan , dan 3,4,5,6 tahun ) : Seluruh jawaban ( centang ) adalah “ Ya ” maka perkembangan balita dan anak prasekolah yang dipantau sesuai dengan kelompok usianya , maka berikan pujian kepada ibu Jika ada jawaban ( centang ) “ Tidak ”, 1 atau lebih maka balita dan anak prasekolah tersebut HARUS segera di rujuk ke Puskesmas / Fasilitas kesehatan 32 7. Interpretasi dan Tindak Lanjut
Contoh : 1. Anak A berusia 12 bulan menggunakan ceklis pemantauan perkembangan usia 9-12 bulan . Pada ceklis tersebut terdapat 1 atau lebih centang “ Tidak ”, maka balita dan anak prasekolah tersebut HARUS segera dirujuk ke Puskemas / Fasilitas Kesehatan. 2. Anak B usia 11 bulan menggunakan ceklis pemantauan perkembangan usia 9-12 bulan terdapat 1 centang “ Tidak ”. Seharusnya Anak B menggunakan ceklis usia 6-9 bulan , jika hasil ceklis semua centang “ Ya ”, maka beri edukasi stimulasi untuk item yang belum bisa serta minta ibu datang bulan berikutnya untuk pemantauan perkembangan usia 12 bulan Jika hasil ceklis usia 6-9 bulan , terdapat 1 atau lebih centang “ Tidak ”, maka balita dan anak prasekolah tersebut HARUS segera dirujuk ke Puskemas / Fasilitas Kesehatan.
Catatan Penting : Kader mengingatkan pada setiap anak yang berumur 6, 9, 18, 24, 36, 48, 60, dan 72 bulan walaupun hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berdasarkan buku KIA normal tetap harus dilakukan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan dengan menggunakan Pedoman SDIDTK oleh Nakes . Kegiatan ini dapat dilakukan di puskesmas / fasilitas kesehatan sesuai jadwal pemeriksaan yang disepakati . 34
Stimulasi dan Deteksi Dini di Buku KIA
Cara Melakukan pemantuan Perkembangan 36 Pemantauan Perkembangan Pada Bayi Usia 29 Hari – 3 Bulan Stimulasi bayi pada rentang usia 0-3 bulan dengan : Ciptakan rasa nyaman, aman, senang Peluk, cium, ayun Senyum, tatap mata, ajak bicara Tirukan ocehan dan mimik bayi Interaksi langsung untuk mengenalkan berbagai suara, bunyi, atau nyanyian Gantung benda berwarna, berbunyi Meraih, meraba, pegang mainan, angkat kepala Gulingkan kanan – kiri, tengkurap - telentang Setiap saat lakukan stimulasi sesuai usia bayi dalam suasana menyenangkan , baik oleh orang tua maupun anggota keluarga . Jika ada 1 atau lebih centang “ T idak ”, maka rujuk ke Puskesmas
Tanda Bahaya / Red Flags Ketidakmampuan mencapai tahapan perkembangan sesuai usia Kemunduran perkembangan ( misalnya : kehilangan kemampuan bicara pada anak yang sebelumnya sudah dapat berbicara ) 37
1. KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) Formulir berisi 9-10 pertanyaan Sasarannya anak usia 0-72 bulan Alat bantu: pensil , kertas , bola tenis , kacang tanah , kismis , potongan biscuit berukuran 0,5-1cm Penilaian : “ Ya ” , bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan atau pernah atau sering atau kadang-kadang . “ Tidak ” , bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu tidak tahu
Alat & Kuesioner
Interpretasi KPSP… Bila jawaban KPSP : Ya 9 – 10 Artinya : perkembangan anak sesuai dengan umurnya (S) beri pujian pada ibu teruskan pola asuh teruskan stimulas i sesuai tahap perkembangan berikutnya Ikutkan anak di Posyandu , PAUD, dsb
Bila jawaban KPSP : Ya 7 – 8 Artinya : perkembangan anak meragukan (M) Beri dukungan ibu Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembangan Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan KPSP sesuai umur anak Jika hasil KPSP ulangan “ Ya ” tetap 7 - 8, maka kemungkinan ada penyimpangan (P) rujuk ke RS / Klinik Tumbuh Kembang terdekat Interpretasi KPSP…
Bila jawaban KPSP : Ya <6 Artinya : Kemungkinan ada penyimpangan perkembangan (P) Segera rujuk ke Rumah Sakit / Klinik Tumbuh Kembang terdekat Perinci jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan ( mis . gerak kasar , halus , bicara & bahasa , sosial dan kemandirian ) Interpretasi KPSP…
2. Tes Daya Lihat (TDL) TDL kartu E
Interpretasi TDL
3. Tes daya dengar (TDD)
Interpretasi TDD
4. Kuesioner Masalah Perilaku & Emosional (KMPE)
PEDOMAN PELAKSANAAN Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar 162 Algoritme pemeriksaan masalah perilaku emosional: Hasil pemeriksaan Interpretasi Tindakan Tidak ada jawaban ‘Ya’ Normal Berikan pujian kepada orang tua atau pengasuh dan anak Lanjutkan stimulasi sesuai umur Jadwalkan kunjungan berikutnya Ada 1 jawaban ‘Ya’ Kemungkinan anak mengalami masalah perilaku emosional (meragukan) Konseling kepada orang tua terkait intervensi dini masalah perilaku dan emosi Jadwalkan kunjungan berikutnya 1 bulan lagi. Bila tidak ada perubahan, rujuk ke RS rujukan tumbuh kembang level 1 Ada 2 jawaban ‘Ya’ Kemungkinan anak mengalami masalah perilaku emosional Rujuk ke RS rujukan tumbuh kembang level 1 Tanyakan setiap pertanyaan pada KMPE dengan lambat, jelas, dan nyaring. Catat jawaban ‘Ya’, kemudian hitung jumlah jawaban ‘Ya’:
5. Deteksi Dini AUTIS
Modified Checklist for Autism in Toodler (M-CHAT)
166 Hasil pemeriksaan Interpretasi Intervensi Skor 0- 2 Risiko rendah gangguan spektrum autisme Berikan pujian kepada orang tua atau pengasuh dan anak Lanjutkan stimulasi sesuai umur Pada anak umur <24 bulan, lakukan pemeriksaan ulang setelah ulang tahun kedua Jadwalkan kunjungan berikutnya Skor 3- 20 Risiko sedang- tinggi gangguan spektrum autisme Rujuk ke RS tumbuh kembang level 1 Tanyakan kepada orang tua atau pengasuh apakah ada keluhan: Terlambat bicara Gangguan komunikasi atau interaksi so s ial Perilaku yang berulang-ulang Apabila ada, tanyakan keadaan anak sesuai ceklis. Hitung jawaban ‘Tidak’ pada semua pertanyaan kecuali 2, 5, dan 12: Algoritme pemeriksaan M-CHAT- R
6. Deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian& Hiperaktif (GPPH) GPPH/ ADHD merupakan gangguan perilaku yang paling banyak dijumpai pada anak / remaja Kronis , bila tidak ditangani dengan komprehensif dewasa (30-50%) Gejala penyerta harus dicari baik m edis (epilepsi) dan psikososial dan perilaku lain seperti kecemasan, depresi, anti sosial
Abbreviated Conner’s Rating Scale
169 Hasil pemeriksaan Interpretasi Intervensi Nilai total <13 Normal Berikan pujian kepada orang tua atau pengasuh dan anak Lanjutkan stimulasi sesuai umur Jadwalkan kunjungan berikutnya Nilai total <13 namun pemeriksa merasa ragu Meragukan La kukan intervensi dini masalah perilaku dan emosi Evaluasi ulang 1 bulan kemudian dengan buku SDIDTK Jika hasil evaluasi tetap meragukan, rujuk ke RS tumbuh kembang level 1 Nilai total ≥13 Kemungkinan GPPH Rujuk ke RS tumbuh kembang level 1 Algoritme pemeriksaan GPPH
Pelaksanaan kegiatan DDTK di Puskesmas sebagai berikut : 1. Pelayanan DDTK diberikan saat balita atau anak prasekolah kontak dengan petugas di Puskesmas , adapun pelayanan yang diberikan sebagai berikut : a. Pemeriksaaan kesehatan , pemantauan BB, PB/TB, LLA, LK dan deteksi dini tumbuh kembang b. Identifikasi penyakit penyerta ( red flags ), menentukan klasifikasi penyakit , status pertumbuhan dan status gizi , serta penyimpangan tumbuh kembang c. Melakukan intervensi atau tindakan spesifik untuk penyimpangan tumbuh kembang sesuai standar d. Konseling kepada ibu , pengasuh , atau keluarga 2. Pembinaan ke kader Posyandu , pendidik PAUD, dan satuan PAUD sejenis TINGKAT PUSKESMAS
TINGKAT PAUD 1. Peran pendidik PAUD terlatih Mengisi identitas anak di formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Melakukan pengukuran berat badan Mengisi Kuesioner Tes Daya Dengar (TDD) Melakukan Tes Daya Lihat (TDL) Menuliskan hasil pengukuran dan pemeriksaan perkembangan di formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
TINGKAT PAUD 2. Peran petugas Kesehatan Menentukan status pertumbuhan dan status gizi anak berdasarkan pengukuran berat badan yang telah dilakukan oleh tenaga pendidik PAUD terlatih , PB/TB, LK dan LLA Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan TDD dan TDL yang telah dilakukan oleh pendidik PAUD terlatih Melakukan pemeriksaan dan interpretasi KPSP Melakukan deteksi dini Gangguan Spektrum Autisme jika ada keluhan Melakukan deteksi dini GPPH jika ada keluhan Melakukan deteksi dini masalah perilaku dan emosi dengan menggunakan kuesioner KMPE jika ada keluhan Menuliskan hasil pemeriksaan tersebut di formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Melakukan konseling tentang cara intervensi dini bila ditemukan hasil meragukan Merujuk bila diperlukan
TINGKAT POSYANDU Peran kader Posyandu Mengisi identitas anak di formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Melakukan pengukuran BB, PB/TB, LLA, dan LK, serta menuliskannya di formulir deteksi dini tumbuh kembang anak Memplotkan hasil pengukuran Melakukan interpretasi hasil pengukuran antropometri Melakukan pengamatan kemampuan perkembangan anak dengan menggunakan ceklis perkembangan anak di buku KIA apakah sudah atau belum sesuai , bila sesuai berikan tanda rumput (√), bila belum sesuai beri tanda (-) Memberikan penyuluhan kepada ibu / keluarga mengenai pentingnya stimulasi pada anak agar tumbuh kembang optimal Merujuk anak ke meja 5 pelayanan kesehatan bila : Anak sakit Anak mengalami permasalahan gizi Anak dengan kemampuan perkembangan tidak sesuai umur Ada indikasi / keluhan dari orang tua anak
TINGKAT POSYANDU 2.Peran petugas kesehatan Menentukan status pertumbuhan dan status gizi anak berdasarkan pengukuran BB, PB/TB,LLA dan LK yang telah dilakukan oleh kader Memplotkan hasil pengukuran Melakukan interpretasi hasil pengukuran antropometri Melakukan penilaian asupan makanan Menentukan apakah penyakit penyerta dapat ditangani di Puskesmas atau dirujuk ke spesialis anak Melakukan intervensi dan mengevaluasi masalah gizi serta merujuk bila tidak ada perbaikan Melakukan Tes Daya Dengar (TDD) Melakukan Tes Daya Lihat (TDL)
TINGKAT POSYANDU 2.Peran petugas Kesehatan i.Melakukan pemeriksaan perkembangan anak dengan KPSP pada anak yang kemampuan perkembangannya tidak sesuai umur , atau bila anak berumur 6, 9, 18, 24, 36, 48, 60, dan 72 bulan j.Melakukan deteksi dini Gangguan Spektrum Autisme jika ada keluhan k. Melakukan deteksi dini GPPH jika ada keluhan l. Melakukan deteksi dini masalah perilaku dan emosi dengan menggunakan kuesioner KMPE jika ada keluhan m. Menuliskan hasil pemeriksaan tersebut di formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak n. Melakukan intervensi masalah gizi dan tumbuh kembang o. Merujuk bila diperlukan