DASAR HUKUM
1. PERKAP NO. POL. 24 TA.2007 TTG SISTIM PENGAMANAN
MANAJEMEN PERUSAHAAN/INSTANSI PEMERINTAHAN;
2. PERKAP KAPOLRI NO.POL. 18 TA. 2006 TTG PELATIHAN DAN
KURIKULUM SATUAN PENGAMANAN;
3. PERKAP NO. POL. 17 TA.2006 TTG PEDOMAN PEMBINAAN BADAN
USAHA JASA PENGAMANAN DAN PENYELAMATAN;
4. SKEP KAPOLRI NO. PO. : SKEP/1021/XII/2002 TTG NOMOR REGISTRASI
DAN KTA SATPAM;
5. SKEP KAPOLRI NO.POL. : SKEP/1019/XII/2002 TTG PAKAIAN
SERAGAM SATUAN2 PENGAMAN;
6. SKEP KAPOLRI NO.POL. : SKEP/302/III/1993 TTG TANDA KUALIFIKASI
PENDIDIKAN ANGGOTA SATPAM;
7. SURAT KEP BERSAMA MENAKER NO. KEP.275/MEN/1989 DAN
KAPOLRI NO.POL. KEP/04/V/1989 TTG PENGATURAN JAM KERJA,
SHIFT DAN JAM ISTIRAHAT SERTA PEMBINAAN TENAGA KERJA
SATUAN PENGAMANAN.
Indikator Hasil Belajar
Setelah menyelesaikan pelatihan ini diharapkan Peserta pelatihan
mampu :
a.Melaksanakan kegiatan persiapan sebelum melakukan TPTKP
di lingkungan/kawasan kerjanya secara benar :
• 1) melakukan pemeriksaan kelengkapan diri dan peralatan yang akan
• digunakan dalam kegiatan TPTKP;
•2) mengimplementasikan briefing pimpinan.
b.Melaksanakan pengamanan TKP dan tindakan lain untuk memperlancar
proses penanganan TKP di lingkungan/kawasan :
•- melakukan penutupan TKP agar terjaga keasliannya;
•- melakukan tindakan yang tepat terhadap korban di TKP;
•- melakukan tindakan yang tepat terhadap saksi di TKP;
•- melaksanakan tindakan yang tepat terhadap tersangka di TKP;
• - melakukan tindakan menangani barang bukti.
•
•c.Melakukan tindakan PPPK dengan benar :
• - mengangkut / memindahkan korban dgn benar (berbaring /
duduk );
• - melakukan pernapasan buatan;
• - mengatasi pendarahan;
• - mengatasi korban tenggelam;
• - mengatasi luka bakar.
• d.Melakukan tindakan penyelesaian administrasi
• TPTKP dengan membuat laporan akhir TPTKP :
• - membuat laporan akhir tugas TPTKP dengan benar.
LATAR BELAKANG
•Sebagaimana kita ketahui bahwa kejahatan yg terjadi
dimuka bumi ini sm tuanya dengan sejarah manusia itu
sendiri.
•Semenjak dulu orang sudah mencuri, Menipu, menyakiti,
memperkosa dan bahkan membunuh. Perbuatan jahat yg
menimbulkan kerugian dan penderitaan serta kematian itu
dirasakan oleh masy akan merusak keamanan dan perdamian,
Oleh sebab itu hrs diberantas melalui upaya yg bersifat
Represif dan Preventif.
•Dlm upaya melakukan tindakan tsb maka dibentuklah badan-
badan yg ditugasi utk menangkap, mengadili dn menghukum
org yg bersalah.
•KUHAP yg merupakan pembangunan di bidang hukum Nas scr
nyata.
•TKP adalah suatu tmpt dimana suatu TP terjadi
atau dimana BB/Korban berhub dgn TP.
•TKP merupakan sumber dr bahan-bahan penyidikan
perkara krn terdapat bekas2 dr peristiwa itu
berupa bekas Kaki, Tangan, darah, muntahan dan
alat/benda sbgai alat bukti di Pengadilan.
•Selain itu digunakan bahan penyidikan perkara ,
tindakan yg dilaks di TKP dlm bntuk TPTKP dan
OLAH TKP.
M A T E R I
PELATIHAN KUALIFIKASI GADA PRATAMA
1.PUD (POLA KURIKULUM);
2.TUPOKSIRAN SATPAM;
3.ETIKA PROFESI;
4.PELAYANAN PRIMA;
5.INTERPERSONAL SKILL (IPS);
6.H A M;
7.PBB;
8.BELA DIRI POLRI;
9.TONGKAT BORGOL;
10.PENGENALAN NARKOBA;
11.PENGENALAN HANDAK;
12.TURJAWALI;
13.LAPORAN INFORMASI;
14.TPTKP;
15.TANGKAP DAN GELEDAH;
16.PEMBUATAN BAP;
17.KAPITA SELEKTA.
PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
1.PENANGANAN TPTKP;
2.PEMANGGILAN TERSANGKA DAN SAKSI;
3.PENANGKAPAN;
4.PENAHANAN;
5.PENGGELEDAHAN;
6.PENYITAAN BARANG BUKTI;
7.PEMERIKSAAN TERSANGKA DAN SAKSI;
8.PEMBUATAN TERSANGKA DAN SAKSI;
9.PEMBUATAN RESUME;
10.PENYUSUNAN ISI BERKAS PERKARA DAN PEMBERKASAN;
11.PENYERAHAN BERKAS PERKARA;
12. ADMINISTRASI PENYIDIKAN;
13.HUBUNGAN KERJA ANTARA PENYIDIK POLRI DGN PPNS
14.SUMPAH/JANJI SAKSI DAN SAKSI AHLI DI TINGKAT PENYIDIKAN;
15.PRA PEARDILAN.
KETENTUAN HUKUM PADA TPTKP
1.Pasal 5 ayat (1) a.1 dan Pasal 7 ayat (1) a, Pasal 11 KUHAP, Tentang Penyidik/Penyidik Pembantu
dan Penyelidik berwenang menerima Laporan atau Pengaduan;
2.Pasal 7 ayat (1) b, Pasal 11 KUHAP, Tentang Penyidik/Penyidik Pembantu dan Penyelidik
berwenang melakukan tindakan pertama pada saat ditempat Kejadian perkara (TKP);
3.Pasal 11 ayat (3) dan Pasal 4 KUHAP, Tentang Penyidik/Penyidik Pembantu dan Penyelidik
berkewajiban mendatangi TKP;
4.Pasal 5 ayat (1) a.2 KUHAP, Tentang Penyelidik karena kewajibannya untuk mencari keterangan
dan Barang- bukti;
KETERANGAN :
PENYELIDIKAN : SERANGKAIAN TINDAKAN PENYIDIK UTUK MENCARI DAN MENGUMPULKAN BUKTI YG DGN
BUKTI ITU MEMBUAT TERANG TTG TP YG TERJADI DAN GUNA MENEMUKAN TSKNYA DLM HAL DAN MENURUT CARA YG
DIATUR DLM KUHAP;
PENYIDIK : ADALAH PEJABAT POLISI NEGARA RI ATAU PEJABAT PPNS TERTENTU YG DIBERI WEWENANG
KHUSUS OLEH UU UTK MELAKUKAN PENYELIDIKAN;
PENYIDIK PEMBANTU : ADALAH PEJABAT POLISI NEGARA RI YG KRN DIBERI WEWENANG TERTENTU DPT
MELAKUKAN TGS PENYIDIKAN YG DIATUR DLM KUHAP;
PENYELIDIK : ADALAH PEJABAT POLISI NEGARA RI YG DIBERI WEWENANG OLEH KUHAP UTK MELAKUKAN
PENYELIDIKAN.
TUJUAN PENANGANAN TKP
1. Menjaga agar TKP berada dalam keadaannya, sebagaimana
pada saat dilihat dan diketemukan petugas yang melakukan
TPTKP , serta memberikan pertolongan /perlindungan kepada
Korban bila diperlukan,. Sambil menunggu petugas olah TKP.
2.Melindungi agar BB yg diperlukan tdk hilang, Rusak, tdk ada
penambahan/pengurangan dan tidak berubah letaknya yg
berakibat menyulitkan/mengaburkan pengolahan TKP dan
pemeriksaan secara tehnik Ilmiah;
3.Utk memperoleh Ket. Dan Fakta sbagi bahan penyidikan lebih
lanjut dlm menjajagi/menentukan pelaku, Korban dan saksi-saksi,
BB, MO dan alat yg digunakan dlm rangka mengungkap TP yg
terjadi.
• TINDAKAN PERTAMA DI TKP
• Persiapan Sebelum Tugas
TINDAKAN PERTAMA DI TKP
•Persiapan Sebelum Tugas
• - TKP adalah tempat dimana suatu tindak pidana terjadi atau akibat
yang ditimbulkannya dan tempat – tempat lain dimana barang bukti atau
korban yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dapat
ditemukan.
• - TKP merupakan salah satu sumber keterangan yang penting dan bukti–
bukti yang harus diolah dalam usaha untuk mengungkapkan suatu
peristiwa pidana.
•- Tindakan tersebut dinamakan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian
Perkara (TPTKP). Untuk dapat menangani suatu TKP dengan baik maka
diperlukan peralatan–peralatan memadai yang dapat menunjang
keberhasilan pelaksanaan tugas dan hal ini perlu dipersiapkan dengan
sebaik–baiknya.
•
Sebelum pelaksanaan TPTKP setiap petugas harus
memahami benar-benar apa tugas dan tanggung jawabnya
dan juga tugas anggota tim yang lain.
Untuk itu perlu dimengerti benar-benar apa yang
disampaikan Pimpinan pada waktu APP sebelum
pelaksanaan tugas.
Bila kurang jelas menanyakan kepada pimpinan sehingga
tidak ragu- ragu dalam melaksanakan tugas.
BRIEFING PIMPINAN
•Yang disebut APP adalah arahan dari Pimpinan kepada para pelaksana
tugas, diadakan sebelum pelaksanaan tugas dalam bentuk briefing yang
berisi petunjuk–petunjuk/penjelasan yang singkat namun padat, lengkap
dan jelas. Biasanya diberikan sendiri oleh pimpinan secara langsung.
•Dalam APP tersebut disampaikan keterangan–keterangan, instruksi
khusus serta penyampaian terinci atas pelaksanaan tugas.
•Pada umumnya bentuk dan isi dari APP antara lain :
• Arahan tentang tugas :
•1) Mengenai situasi medan/keadaan sasaran (kemampuan/ kelemahan, bentuk
• kegiatan), lokasi dan informasi lain – lain.
- Cara – cara pelaksanaan tugas.
–Pembagian tugas antar pelaksana / masing – masing bagian.
– - Penekanan tugas adalah hal–hal yang perlu diwaspadai, hambatan/
– kendala yang ada, kewajiban melaporkan pelaksanaan tugas serta
– koordinasi antar petugas.
PERSIAPAN SEBELUM MENDATANGI TKP
1.PESONIL; (termasuk bantuan teknis, Labkrim, Identifikasi dan
Dokter) bila ada;
2. Kendaraan yg dipersipakan;
3.Peralatan yg diperlukan dlm penangnan TKP; antara lain :
• a. Kompas penting untuk menentukan arah utama dari suatu TKP;
• b. Pengukuran jarak (meteran) sebagai Pembuatan Sketsa;
• c. Alat–alat tulis berupa pensil, penggaris, kertas gambar atau kertas
• milimeter block untuk pembuatan sketsa;
• d. Tali, kapur tulis, senter, papan nomer untuk keperluan penutupan
• TKP dan menandai letak barang bukti, mencari jejak latent dan
• sebagainya.
• e. Borgol, pisau, Senjata api, dan gunting.
• f. Alat Pembungkus Barang Bukti, berupa kantong–kantong plastik,
• tabung gelas, kertas sampul, amplop, kertas dan lain–lain.
Hans Gross menyatakan keterangan saksi yang diberikan
sering tidak menunjukkan data atau keterangan yang
pasti
Kesalahan Umum Selama Pemeriksaan TKP
- Persiapan TPTKP kurang maksimal;
- Mengabaikan sebuah benda;
- Mengejar pengakuan tersangka;
- Menambah hal-hal yang sebenarnya tidak ada;
- Mengganti/ memalsu;
- Melompat-lompat atau tidak sistematis.
PENGAMANAN
DI TKP
•Sebagai kelanjutan dari adanya laporan masyarakat,
petugas wajib datang ke TKP dan melakukan tindakan
pertama di TKP ( TPTKP ). Pada pokoknya tujuan utama
TPTKP adalah terjaganya keaslian TKP dan tersedianya
informasi yang diperlukan umtuk kepentingan
pemeriksaan selanjutnya.
•Pokok – pokok kegiatan TPTKP :
• - Mengumpulkan / mencari baket;
• - Mengumpulkan / mencari barang bukti;
• - Mengamankan TKP;
• - Melakukan tindakan secara maksimal di tempat lain yang diduga
• ada hubungannya dengan tindak pidana yang terjadi;
•- - Membuat laporan / berita acara penyelidikan yang
• telah dilakukan.
DALAM HAL YANG PATUT DICURIGAI
– Memerintahkan seseorang yang dicurigai untuk tinggal di tempat
- Agar waspada terhadap adanya kemungkinan perlawanan.;
- Mempersiapkan senjata menurut kemungkinan /
keperluan.;
- Bersikap tegas, cermat dan tepat;
- Lakukan penggeledahan pakaian;
- Minta identitas ( KTP ) orang tersebut.
•
–Dalam hal terdapat petunjuk kuat / ditemukannya hal - hal yang
dicurigai ( senjata tajam, senpi ) tidak ada surat identitas diri
segera orang tersebut dibawa ke kantor Polisi untuk untuk
diadakan tindakan upaya hukum selanjutnya.
• Dalam membawa seseorang yang dicurigai agar mengikuti
Juknis yang ada ( teknis pengawalan ).
•
–Dalam hal tertangkap tangan.
•Lakukan penangkapan sesuai SOP;
•Dilarang meninggalkan tempat dan lakukan penggeledahan
pakaian sesuai dengan juknis, segera membawa ke kantor
Polisi untuk di adakan tindakan upaya hukum lainnya;
– Melakukan tindakan lain dipandang perlu dengan
memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
•Tidak bertentangan dengan hukum / Undang -Undang yang
berlaku;
•Selaras dengan kewajiban hukum yg mengharuskan utk
melakukan tindakan;
•Tindakan tsb harus patut dan masuk akal termasuk dalam
lingkungan jabatannya.
• - Menghormati hak azasi.
•Penutupan TKP.
• TPTKP adalah tindakan petugas yang
harus dilakukan segera setelah terjadinya
tindak pidana dengan tujuan untuk
melakukan pertolongan atau perlindungan
kepada korban atau masyarakat serta
melakukan penutupan / pengamanan TTKP
guna persiapan penyelidikan selanjutnya.
•Penanganan Korban
•. Tindakan terhadap korban
• - Periksa apabila masih ada tanda – tanda kehidupan pada
• korban dengan cara :
• 1). Meraba bagian – bagian badan apakah sudah dingin
• masih panas;
• 2). Meraba pergelangan tangan, apakah masih ada
• denyut nadi;
• 3). Mengecek apakah masih ada tanda – tanda
• pernafasan ( dengan kaca jernih);
• 4). Bila masih ada tanda – tanda kehidupan, segera
• diberikan pertolongan ;
• 5). Bila mungkin, dimintakan keterangan tentang
• identitas pelaku;
• 6). Angkut korban segera ke rumah sakit;
• 7). Beri tanda – tanda letak korban di TKP.
•
–Penanganan Saksi
•
•Tindakan terhadap saksi
•Cari saksi sebanyak - banyaknya, catat keterangan saksi – saksi yang
mengetahui dan jaga jangan sampai berhubungan satu sama lainnya
(isolasi ).
•Tahan saksi ditempat kejadian menunggu sampai datangnya petugas
penyidik.
•Catat nama, pekerjaan dan alamat para saksi yang meninggalkan TKP.
•Perintahkan siapapun yang dicurigai untuk tidak meninggalkan TKP.
•Geledah badan para saksi yang dicurigai jika dianggap perlu.
•Melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan
kepada orang - orang / pihak - pihak yang diperkirakan / diduga melihat,
mendengar, mengetahui atau mengalami kejadian tersebut,
•Mengklasifikasikan saksi - saksi yang diduga keras terlibat dalam tindak
pidana tersebut.
•Mengadakan pemeriksaan singkat terhadap saksi - saksi dan catat
identitasnya serta melarang untuk meninggalkan TKP untuk sementara.
•
–Penanganan Tersangka
• Tindakan terhadap pelaku
•Tangkap pelaku bila masih berada di TKP dan lakukan tugas
penggeledahan sebagaimana mestinya bila perlu di borgol dan
bawa ke kantor untuk diadakan pemeriksaan.
•Catat nama, umur, pekerjaan, alamat dan konfrontasikan
dengan pihak korban.
•Cegah jangan sampai pelaku menghapus bekas /
menghilangkan bukti - bukti.
•Adakan pencarian singkat kalau pelaku kiranya masih berada
di sekitar TKP.
•
Penanganan Barang Bukti
1. Pelaku pada umumnya meninggalkan jejak/ bekas di TKP dan pada
tubuh korban, karena setiap terjadi kontak fisik antara dua objek
akan terjadi perpindahan materiil dari masing-masing objek;
2. suatu barang YG di TKP ADALAH tinggi nilainya;
3. Barang yang umum akan menjadi tinggi nilainya apabila ada ciri
khusus dari barang tersebut;
4. Selalu beranggapan bahwa barang yang mungkin tidak berarti
bagi kita bisa menjadi barang yang penting bagi orang yang ahli;
5. Berupaya memperoleh bermacam-macam barang bukti dan
mencari hubungannya;
6. Dalam penggeledahan badan harus teliti dan cermat dan selalu
berprasangka.
Proses Pencarian Barang Bukti
1). Metode Spiral (Hutan, semak, Lapang dll),
Caranya : 3 org petugas atau lebih menjelajahi tempat kejadian, dgn cara masing2 berderet
ke belakang (yg satu dibelakang yg lain)dgn jarak tertentu, kmdian bergerak mengikuti bentuk
spiral berputar ke arah dalam.
2). Metode Zone (baik utk pekarangan, Rumah atau tmpt tertutup).
Caranya : Luas TKP di bagi 4 bagian, dr tiap bagian dibagi-bagi menjadi 4 bagian, jadi
masing2 bagian 1/16 dr luas TKP seluruhnya, utk tiap2 1/16 bagian tsb di tunjuk 2 atau 4 org
ptgs utk menggeledahnya.
3). Metode Strip (baik utk daerah yg berlereng);
Caranya : 3 org ptgs masing2 berdampingan satu dgn yg lain, dlm jarak yg sm dan sejjr,
kmdian bergerak serentak sisi yg satu ke sisi yg lainnya di TKP,
4). Metode Roda ( cocok utk di ruangan);
Caranya : Bbrpa org ptgs bergerak bersama2 ke arah luar dimulai dr ttk tengah TKP, dimana
msng2 ptgs menuju ke arah sasarannya sensiri2 shngga mrpakan arah delapan penjuru angin.
Pengam
bilan dan Pembungkusan Barang Bukti
1. Pisau; menggunakan tali pada pangkal pisau. Dibungkus pada karton
tebal;
2. Senjata Api; menggunakan tali diikat pada bagian pemegang dan pangkal larasnya. Dibungkus dengan karton tebal;
3. Anak Peluru; bungkus dengan kapas dan pisahkan antara satu peluru dengan peluru yang lain;
4. Selongsong; Sama dengan anak peluru;
5. Mesiu; tetesi dengan lilin/ parafin, kemudian setelah kering masukkan kedalam plastik dan label;
6. Darah; Basah berada ditempat lunak; pakaian. Gunting setengah tempat darah tersebut masukkan kedalam botol
berisi cairan saline (larutan garam dapur NaCl 0.9 %);
7. Sperma; Basah, pindahkan ke botol kaca dan tutup rapat, Sperma Kering, biarkan pada tempatnya dan bungkus
bersama tempatnya;
8. Rambut; Ambil dengan pinset tempatkan pada kertas putih dan lipatlah sehingga posisi rambut ada ditengah,
masukkan ke dalam kantong plastik dan label;
9. Barang dari gas; Harus dengan bantuan ahli dengan cara mengumpulkan gas yang ada ke dalam kantung plastik
terbuat dari nylon dari beberapa tempat di TKP;
10.Dokumen dan surat; Jangan sampai terjadi kerusakan pada saat pengambilan,
jangan membuat coretan-coretan, simpan dalam amplop.
Evaluasi
1.Persiapan apa yang harus dilakukan petugas
sebelum melaksanakan TPTKP ?
2.Apa saja Peralatan yang harus dipersiap
kan ?, dan Jelaskan pula kegunaan
peralatan tersebut dalam kegiatan di TKP !
4. Jelaskan apa yang disebut APP ?
5. Apa yang di jelaskan oleh Pimpinan pada
waktu mengambil APP?
6. Apa kewajiban petugas/angg dalam APP ?
7. Coba contohkan cara bertanya dalam APP ?
8. Tindakan petugas setelah menerima laporan dari masyarakat adalah
datang ke TKP dan melakukan TPTKP.,Jelaskan pokok - pokok
tindakan di TKP secara garis besar dan berurutan !
9.Tujuan TPTKP adalah agar TKP tetap terjaga keasliannya dengan
melakukan penutupan TKP, Jelaskan apa saja langkah - langkah
tindakan penutupan TKP terhadap : -. Orang, -. Lalulintas, -.
Iklim;
10. Jelaskan bagaimana penanganan terhadap korban di TKP :
•- Bila masih ada tanda - tanda hidup / kritis
•- Bila sudah mati
11. Jelaskan bagaimana cara penanganan terhadap saksi di TKP ?
12. Jelaskan bagaimana cara penanganan terhadap
tersangka di TKP ?
PERTOLONGAN
PERTAMA PADA
KECELAKAAN
(P3K)
•Memindahkan / Mengangkut Korban
•
Pemindahan korban.
•Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa
sebagai pedoman pokok didalam menghadapi setiap
kecelakaan sangat dihindarkan untuk memindahkan
korban dari tempat kejadian secara terburu – buru,
hal ini dikhawatirkan pada kejadian kecelakaan
tersebut terjadi patah tulang belakang ( Vertebrae
) yang bila tehnik pemindahan korban tidak benar
akan memperparah korban dengan terjadinya
putusnya sistem persyarafan yang melalui tulang
belakang, sehingga akan timbul kelumpuhan.
•Prinsip dasar pemindahan korban yang benar adalah
penolong harus pada posisi satu garis/sisi, misal
ada tiga penolong maka ketiganya harus mengambil
posisi kesemuanya ada disebelah kanan atau kiri
korban, penolong pertama menopang kepala dan
leher, penolong ditengah menopang dada dan perut
sedangkan penolong ketiga menopang pantat dan
kaki, pengangkatan korban harus secara bersama –
sama dalam satu komando.
•Pengangkutan korban
•Mengangkut korban berbaring.
•Korban – korban yang pingsan, patah tulang, patah
kaki bagian atas dan bawah.
•
•Pernapasan Buatan
• Pertolongan Pernapasan dengan Cara dari Mulut ke Mulut.
• a. Telentangkan korban dan kemudian dorong kepalanya kebelakang hingga
• dagunya tegak ke atas. Pada penderita patah tulang leher, kepala tidak
• boleh di dorong menengadah, cukup diberi bantal di bawah lehernya.
• b. Dorong dagu korban, sehingga mulut korban terbuka sedikit. Bersihkan
• mulut tersebut dari kotoran yang menghalangi.
• Mulut penolong dibuka lebar dan diletakan ke mulut korban. Bersamaan
• dengan itu hidung korban di pencet rapat – rapat.
• Bila mulut korban cidera atau terkunci, penolong meletakkan mulutnya di
• hidung korban. Dalam hal ini, harus dijaga agar mulut korban tetap
• tertutup rapat.
• Hembuskanlah ( baik melalui mulut maupun hidung korban ) kuat – kuat
ke dalam saluran nafas korban, selanjutnya angkatlah mulut penolong untuk
memberi jalan bagi arus udara yang keluar dari mulut korban.
•Mengatasi Perdarahan
• Perdarahan
•Perdarahan dapat terjadi karena suatu Trauma ( kekerasan)
yang mengenai pembuluh darah. Di dalam tubuh manusia
secara anatomi ada dua jenis pembulu darah yaitu Pembuluh
Darah Nadi ( Arteri ) dan Pembuluh Darah Balik ( Vena ). -
•Perdarahan yang berasal dari pembuluh darah nadi
mempunyai sifat menyembur sesuai dengan irama denyut
jantung, sedang perdarahan yang berasal dari pembuluh
darah Vena mempunyai sifat merembes.
• Perdarahan menyebabkan kematian bila perdarahan yang
terjadi cukup banyak sehingga korban mengalami
( Kekurangan cairan tubuh ) yang berkepanjangan, hal ini
terutama terjadi pada perdarahan yang berasal dari Arteri.
Bila terjadi perdarahan segera berikan pertolongan
menghentikan perdarahan,
•Ada beberapa cara / tehnik tindakan menghentikan
perdarahan yaitu :
•
•Tekan di tempat pendarahan
•Cara ini merupakan cara terbaik untuk
menghentikan perdarahan pada umumnya.
Tehniknya yaitu dengan cara memberikan tekanan
pada tempat perdarahan dengan mempergunakan
kain bersih sambil meninggikan posisi tempat
perdarahan ( lebih tinggi dari jantung ), tekan di
tempat perdarahan dipertahankan terus sampai
perdarahan berhenti atau selama perjalanan ke
Rumah Sakit.
•Tekanan pada pangkal pembuluh darah
•Tehnik ini paling sulit untuk dilakukan di lapangan,
sebab tehnik ini penolong harus mengetahui
anatomi peredaran darah. Tehniknya yaitu dengan
cara memberikan tekanan pada pangkal pembuluh
darah dengan ibu jari.tehnik menghentikan
perdarahan ini dianjurkan tidak dilakukan di
lapangan.
•
•,Tekanan dengan Torniket ( Torniquet )
•Torniket adalah ikatan yang diberikan pada bagian tubuh
dengan maksud terjasi penjepitan pembuluh darah, sehingga
perdarahan di bagian hilir ( bawahnya ) berhenti. Sehelai
saputangan atau kain bersih atau karet ban dapat
dipergunakan sebagai torniket. Panjang kain yang
dipergunakan harus cukup paling tidak dua kali lilitan pada
daerah yang akan diikat.
•Sebagai tanda bahwa torniket tersebut sudah cukup adalah
bila perdarahan berhenti, denyut nadi berhenti dan kulit
• memucat. Korban yang dilakukan torniket ini
harus segera dikirim ke Rumah Sakit dan selama perjalanan
• torniket ( ikatan ) dikendurkan setiap 10 menit
sekali selama ½ - 1 menit, kemudian dikencangkan kembali,
• demikian seterusnya sampai korban tiba di
• Rumah Sakit.
•Mengatasi Luka Bakar
• Pertolongan Pertama pada Korban Luka Bakar
•Pada umumnya luka bakar disebabkan oleh suhu yang tinggi.
•Berasal dari api, air panas, dan lain - lain.
•Namun demikian, arus listrik, zat kimia dan sinar radioaktif dapat juga memberikan gambaran luka
serupa. Pertolongan pada korban luka bakar harus dilakukan sesegera mungkin dan dengan tepat, untuk
menghindari akibat buruk yang bisa membawa kematian.
•Jauhkan penderita dari sumber panas / penyebab luka bakar. Jangan memperbolehkan penderita
berdiri atau berlari agar api yang masih melekat pada badannya tidak bertambah besar.
•Cepat - cepat padamkan api yang masih berkobar pada pakaian korban dengan cara :
• Menutupi tempat – tempat yang masih terbakar dengan kain basah, selimut atau handuk. Luka bakar
akibat zat kimia dibilas dengan air bersih. Korban luka bakar akibat sengatan arus listrik harus segera
dijauhkan dari sumber listrik. Setelah penyebab luka bakar dijauhkan dari korban, lihat keadaan
umumnya.
•Jangan membubuhi apa - apa pada luka bakar, seperti : mentega, tinta, odol, kopi, kecap,
dan lain - lain, karena akan mempersulit membersihkan luka selanjutnya.
•Tutuplah luka bakar yang luas dengan kapas atau pembalut yang dapat menyerap, karena
akan melekat pada luka bakar.
•Segera usahakan penderita dibawa ke Rumah Sakit untuk pengobatan atau perawatan lebih
lanjut.
•Jangan memberikan minum pada penderita luka bakar.
•Mengatasi Korban Tenggelam
•
•Pernapasan orang yang tenggelam dapat berhenti karena saluran pernafasan tersumbat oleh lumpur,
kotoran atau kemasukan air yang cukup banyak ( aspirasi ). Pemberian tindakan yang sering ditemukan
dilapangan yang salah adalah penolong berupaya untuk mengosongkan perut / paru - paru korban dari
air dengan cara menjungkirkan tubuh korban.
•Tindakan pertolongan yang diberikan adalah segera setelah korban di tepi berikan pernafasan buatan
dan bila terjadi henti jantung lakukan pula pijat jantung sambil segera dibawa ke Rumah Sakit dan bila
korban segera sadar maka otomatis korban akan memuntahkan air yang tertelan, untuk itu miringkan
tubuh korban beserta kepalanya agar terhindar dari masuknya muntahan ke dalam paru - paru. Setiap
korban tenggelam sebaiknya harus dibawa ke Rumah Sakit / Dokter untuk segera diberikan obat -
obatan anti infeksi sebagai antisipasi terjadinya infeksi paru - paru.
•
•Penanganan korban tenggelam.
•1) Lepaskan pakaian yang menutupi bagian atas
•2) Bersihkan mulut, hidung dan tenggorokan Menegakkan badan ke atas sehingga menggantung ke
• bawah
• Gosok seluruh tubuh.
•Telungkup
•Ganjalan perut
•Dengan kain yang panas
•Dengan menaruh beberapa gulungan pakaian di bawah tulang belikat ( antara perut dan dada )
• Pernafasan buatan
• Mengeluarkan air yang masuk ke dalam paru - paru.
Evaluasi. C
1. Jelaskan bagaimana cara memindahkan dan mengangkut
korban di TKP ( korban masih hidup ) ?
2. Jelaskan bagaimana cara melakukan pernapasan buatan terhadap
korban di TKP !
3. Jelaskan bagaimana cara mengatasi perdarahan !
4. Jelaskan bagaimana cara melakukan tindakan mengatasi luka bakar !
5. Jelaskan bagaimana cara melakukan tindakan mengatasi korban
tenggelam !
ADMINISTRASI
TPTKP
•Laporan Akhir TPTKP
•
•Setelah melakukan tugas TPTKP peetugas wajib membuat
laporan akhir yang pada intinya adalah menjelaskan fakta / apa
yang ditemui di TKP dan tindakan apa yang telah dilakukan
petugas ( termasuk bila telah merubah keaslian TKP karena
suatu kebutuhan ). Petugas perlu memahami bahwa TPTKP
diperlukan untuk kepentingan pemeriksaan selanjutnya. Untuk
membuat terang suatu perkara dengan menjawab pertanyaan
“SI A DI BI BA” :
•A : Apa yang telah terjadi
•SI : Siapa yang terlibat ( pelaku, saksi, korban )
•DI : Dimana
•BI : Bilamana
•BA : Bagaimana peristiwa terjadi
•Laporan akhir TPTKP diusahakan selengkap untuk
memudahkan pemeriksaan selanjutnya dengan berpedoman
menjawab “SI A DI BI BA”.
Evaluasi. D
1.Setelah melakukan tugas TPTKP Petugas wajib membuat
laporan akhir yang membuat unsur unsur
SI A DI BI BA. Jelaskan masing2 unsur tersebut !
2. Coba buatkan laporan akhir TPTKP kasus perusakan
ruangan kantor di kantor X dikawasan kerja oleh
beberapa karyawan yang tidak puas !
SATUAN PENGAMAN
PT. MAYORA SERANG
BERITA ACARA PEMERIKSAAN DI TKP
...... Pada hari ini ............. Tanggal .......... Bulan.............. Tahun 2016............ Jam......... Wib, saya :
------------------------------------------------------ n a m a -------------------------------------------------------------
Selaku petugas Dinas pada hari ini, bersama :
1. -----------------------------------------------
2. ------------------------------------------------
3.-------------------------------------------------
4.------------------------------------------------
5.------------------------------------------------
Berdasarkan Laporan pengaduan Nomor : /bln /thn. Tanggal ......... Bulan.......... Tahun 2016,
Telah emndatangi tempat kejadian perkara di-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1.Hasil-hasil yang ditemukan antara lain :--------------------------------------------------------------------------------------------------------
a. -------------------------------------------------------------------
b.. ---------------------------------------------------------------------
c. ----------------------------------------------------------------------
2.Tindakan-tindakan yang telah diambil sebagai berikut :
a. -------------------------------------------------------------------
b.. ---------------------------------------------------------------------
c. ----------------------------------------------------------------------
---------- Demikian Berita Acara Pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian ditutup
dan ditanda tangani dii Serang paada tanggal .............. Bulan................. Tahun...........,
Yang membuat berita Acara,