materipemanfaatanlahanpekarangantikam-240429112152-0e1256d8.ppt

uptdpkpsumedangutara 10 views 19 slides Sep 19, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

Pemanfaatan lahan pekarangan


Slide Content

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN
Oleh :
Tika Maryati, SP

PENDAHULUAN
Kabupaten Garut memiliki potensi sumber daya hayati yang sangat kaya
dengan berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura. Dapat tumbuh dan
berkembang di Wilayah Kabupaten Garut ini. Namun potensi tersebut belum
dimanfaatkan secara optimal.
Kabupaten Garut mempunyai lahan pekarangan seluas 6.128 hektar yang
berpeluang untuk ditanami tanaman pertanian, hal ini diperlukan peran aktif
gerakan perempuan terhadap optimalisasi pekarangan untuk mewujudkan
kemandirian pangan dan memenuhi kebutuhan keluarga baik diperkotaan
maupun dipedesaan.

I.Tujuan Pemanfaatan Pekarangan
•Meningkatkan fungsi pekarangan
untuk memenuhi kebutuhan
anggota keluarga
•Meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan keluarga

II.Fungsi Pekarangan
1.Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yaitu :
Tanaman sayuran, buah – buahan dan tanaman hias
Pemeliharaan hewan ternak dan ikan
2.Estetika yang akan menghasilkan keindahan sehingga menambah keasrian
dari rumah itu sendiri
3.Pelestarian Sumber Daya Alam (SDA)
Lumbung Hidup : pemeliharaan ternak dan ikan yang dapat di konsumsi
sebagai bahan makanan
Warung Hidup : berbagai macam pangan seperti sayuran, buah – buahan,
bunga dan rempah

Apotik hidup : Dapat menanam tanaman
yang bisa digunakan sebagai Tanaman Obat
Keluarga (TOGA)
Pagar Hidup : Tanaman yang berfungsi
sebagai pembatas halaman atau untuk
keamanan

III. Pola Tanam Pekarangan
1.Untuk lahan pekarangan yang sempit bisa
melaksanakan penanaman dalam
TABULAPOT
2.Lahan pekarangan luas bisa melaksanakan
penanaman langsung di lahan pekarangan
disebut TABULAKAR.
3.Metode vertikultur, yaitu cara budidaya
tanaman dengan cara bertingkat/bersusun
ke arah atas.

IV. Tata letak Tanaman Pekarangan
1.Tanaman Halaman Muka
Tanaman yang tinggi agak ketepi halaman
agar tidak menghalangi cahaya matahari
Warna daun / bunga yang berdekatan
sebaiknya kontras. Misalnya : sekelompok
bunga warna merah dengan sekelompok
bunga warna Kuning

2.Tanaman di Belakang Rumah
Tanaman palawija
Tanaman tahunan

3.Peternakan Pekarangan
Kandang untuk memelihara ayam, itik,
kambing sebaiknya dibelakang rumah,
jarak dari rumah kurang lebih 10 meter.
Ada tempat untuk membuang sampah atau
kotoran hewan.
Ternak yang akan dipelihara harus
mendapatkan cukup sinar matahari.
4.Kolam Pekarangan
Penempatan kolam tergantung kepada
tersedianya air sebaiknya diletakkan pada
tempat air yang mengalir.

Kriteria pemilihan jenis dan varietas tanaman adalah :
a.Tanaman cocok dengan agroklimat setempat dan tumbuh serta
berhasil baik
b.Memberikan manfaat dan daya guna bagi penghuni dan masyarakat
c.Mudah ditanam, diperbanyak, cepat tumbuh, gampang diatur dan
tidak mengganggu tanaman, hewan dan manusia.
d.Pilih yang paling disukai oleh anggota keluarga

Penggolongan Jenis tanaman Pekarangan :
a.Tanaman pangan seperti padi dan
palawija
b.Tanaman hortikultura seperti sayuran,
buah-buahan dan biofarmaka.
c.Tanaman perkebunan seperti cengkeh,
kelapa dll.

8 Macam Fungsi Tanaman Pekarangan
1.Tanaman penyerap polutan (polusi) seperti beringin
2.Tanaman peredam bunyi seperti bambu jepang
3.Tanaman penyegar suasana rumah seperti kaca piring dan sedap malam
4.Tanaman bumbu tambahan seperti kunyit, kencur, lengkuas, kayu manis dan
lada
5.Tanaman peneduh seperti kersen
6.Tanaman pengusir serangga seperti bunga lavender
7.Tanaman penghias rumah/pagar seperti sirih belanda, mawar, kaktus dan
sedap malam
8.Tanaman sayuran seperti sawi, cabe, brokoli, kangkung, bayam, tomat dll

V. Sampah Rumah Menjadi Pupuk Organik
1.Cingcang sisa sayuran/sayuran basi dll
2.Siapkan tong plastik atau bekas cat tembok 25 kg lengkap dengan tutupnya
3.Siapkan kantong plastik dengan diberi beberapa lubang ± 1 cm, lubang ini
untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong
4.Siapkan gula yang sudah dilarutkan untuk mengaktifkan MOL

5. Siapkan MOL untuk mempermudah proses pelarutan MOL bisa dibuat dari air
sumur ditambah buah-buahan busuk/ tape masukan dalam botol air mineral,
tambahkan 5 sendok makan gula pasir, kocok sampai hancur, kemudain buka
tutupnya biarkan selama 3 hari.
6. Siapkan air sumur, jangan menggunakan air hujan/air pam/irigasi karena dapat
tercemar zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba

Lanjutan . . .
7. Campur sampah hijau, MOL dan air gula 5 Ons ke dalam
kantong plastik dan kantong plastik tersebut diikat lalu
dimasukan ke dalam tong plastik dan tutup rapat selama 3-
4 minggu
8. Setelah 3-4 minggu maka sampah dalam tong tadi tidak
berbau dan menjadi pupuk padat sedangkan air dalam tong
menjadi pupuk cair.

VI. Kesimpulan
Tanaman Pekarangan dapat memenuhi kebutuhan anggota
keluarga sehari-hari, sumber lumbung hidup dan apotek
hidup sehingga meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan keluarga.

MEMBANGUN KEMBALI BUDAYA TANI

PADI DALAM POT
TERIMA KASIH
Tags