Matriks Kepatuhan Proposal (Proposal Compliance Matrix): Tujuan: Untuk memastikan setiap persyaratan dalam Permintaan Proposal (RFP)

FatkurRizalAmami 1 views 9 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

Matrik proposal


Slide Content

MATRIK PENELITIAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FTIK IAIN PONOROGO 2022
NAMA : Fatkur Rizal Amami
NIM : 202190923
KELAS : PBA/A
Judul Penelitian
ة
AAغّللاب ملعتلا تاAAجرخم ىلع يفطاAAعلا ملعتلا تايجيتارتAAسا قيبطت
ةيد
ّمحملا ةّيوناّثلا ةسردملا ةبلط ىدل ةّيبرعلا
١وغورونوف
Latar Belakang Masalah Hasil belajar merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran mencakup
pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan keterampilan (skills). Hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Keberhasilan siswa
dalam pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai. Salah satu indikator tercapai atau
tidaknya proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai siswa. Pencapaian
hasil belajar siswa dalam pembelajaran dipengeruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan segala sesuatu yang melekat pada diri siswa meliputi intelektual, psikologis dan
biologis.
Istilah strategi afektif terdiri dari dua suku kata yaitu kata strategi dan kata afektif. Untuk itu,

agar kita bisa lebih memahami pengertian dari istilah strategi afektif, maka akan kita pahami dulu
secara terpisah dua istilah tersebut, baik secara leksikal ataupun menurut pengertian para ahli, untuk
kemudian akan kita definisikan secara utuh istilah strategi afektif dalam belajar bahasa Arab
tersebut.
Strategi belajar bahasa Arab adalah tindakan spesifik yang diambil oleh peserta didik bahasa
Arab untuk membuat proses belajar bahasa Arab lebih mudah, lebih cepat, lebih menyenangkan,
lebih mandiri, lebih efektif, dan lebih dapat menghadirkan situasi baru sehingga peserta didik tidak
merasa bosan.
Sedangkan kata afektif menurut kamus bahasa Indonesia adalah berkenaan dengan perasaan
(seperti takut, cinta), memengaruhi keadaan perasaan dan emosi, mempunyai gaya atau makna yang
menunjukkan perasaan (tentang gaya bahasa atau makna). Jadi kata afektif memiliki arti yang
mencakup makna perasaan yang ada dalam diri peserta didik, bila kita kaitkan dengan pembelajaran
bahasa Arab.
Untuk itulah strategi afektif didefinisikan sebagai strategi yang digunakan untuk
menghadirkan unsur kesantaian, kesenangan, ketenangan, semangat, dan aspek emosional lainnya.
Strategi afektif yang digunakan meliputi dua sub strategi, yaitu a) menurunkan kecemasan, b)
mendorong diri sendiri. Sub strategi menurunkan kecemasan diterapkan dalam bentuk menggunakan
musik, relaksasi dan pernapasan dalam, dan bersikap cuek, berbicara keras-keras, dan berbicara di
cermin. Adapun sub-strategi mendorong diri diterapkan dalam bentuk membuat pernyataan positif,

menghargai keberhasilan diri, dan berani mengambil risiko.
Strategi afektif untuk belajar bahasa Arab lebih menekankan penggunaan media musik,
suasana yang nyaman, atau lebih memperhatikan perasan peserta didik ketika belajar bahasa Arab
sehingga nantinya peserta didik yang belajar bahasa Arab tidak hanya dapat menguasai keterampilan
bahasa Arab tetapi juga dapat mengendalikan emosi perasaannya. Pembelajaran bahasa Arab yang
menggunakan strategi afektif ini nantinya akan mampu memberikan kenyamanan yang dapat
dirasakan oleh peserta didik ketika belajar bahasa Arab di dalam kelas.
Rumusan Masalah 1.Bagaimana penerapan strategi pembelajaran afektif dapat meningkatkan hasil belajar bahasa
Arab pada siswa Mts Muhammadiyah 1 Ponorogo?
2.Bagaimana penerapan strategi pembelajaran afektif dapat membangkitkan konsentrasi belajar
siswa mata pelajaran bahasa Arab di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo?
Tujuan Penelitian 1.Untuk mengungkap nilai individu. Informasi yang diperoleh ini berupa nilai yang positif dan
yang negatif. Hal-hal yang positif diperkuat dan yang negatif diperlemah dan akhirnya
dihilangkan.
2.Untuk memperoleh informasi minat peserta didik terhadap mata pelajaran bahasa Arab yang
selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran
bahasa Arab jika ternyata minatnya rendah.
3.Untuk melatih bekerja sama, mengemukakan pendapat, menerima pendapat orang lain,
mengajukan argumentasi, dan mengambil keputusan.

Manfaat 1.Dengan menerapkan strategi pembelajaran afektif di dalam kelas, dapat menjadikan proses
pembelajaran yang lebih menyenangkan dan tidak monoton, serta menjadikan siswa berperan
aktif dalam proses pembelajaran.
2.Dengan strategi pembelajaran afektif ini dapat mengembangkan potensi kemampuan peserta
didik untuk menjadi lebih mandiri.
3.Dengan penelitian ini akan diketahui apakah strategi pembelajaran afektif ini masih efektif
atau tidak untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa Arab di MTs Muhammadiyah 1
Ponorogo.
Kajian Pustaka Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha agar mencapai
kemenangan pada suatu pertempuran. Strategi mulanya digunakan pada lingkungan militer, namun
istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk
diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran.
Haudi, Strategi Pembelajaran. Solok: CV Insan Cendekia Mandiri, 2021.
Strategi pembelajaran afektif adalah rangkaian kegiatan pem belajaran yang menekankan
pada pembentukan sikap yang positif pada diri peserta didik. Strategi pembelajaran afektif pada
umum nya menghadapkan peserta didik pada situasi yang mengandung konflik atau situasi yang
problematis. Melalui situasi ini diharap kan peserta didik dapat mengambil keputusan berdasarkan
nilai yang dianggapnya baik (Sanjaya, 2006: 277).

Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya tersembunyi.
Nilai berhubungan dengan pandang an manusia tentang baik dan buruk, indah dan tidak indah, layak
dan tidak layak, adil dan tidak adil, dan lain sebagainya. Pandangan manusia tentang semuanya itu,
dapat diketahui dari perilakunya (Masitoh dan Dewi, 2009: 201).
Uswatun Khasanah, Mohammad Atwi, Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Anak
Usia Dini Menggunakan Big Book. Jakarta: Prenada Media, 2022.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mereka menerima pengalaman
belajar dalam proses pembelajaran. Prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh
seseorang setelah mengikuti kegiatan belajar. Prestasi belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk
angka, simbol, huruf ataupun kalimat (Khusnul Khotimah, 2016:14).
Adapun Hasil belajar siswa dapat diartikan sebagai nilai yang diperoleh siswa selama
kegiatan belajar mengajar. Secara umum pengertian hasil belajar adalah perubahan perilaku dan
kemampuan secara keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang disebabkan oleh pengalaman dan bukan hanya
salah satu aspek potensi saja.
Endang Sri, Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya Peningkatan Keaktifan Dan Hasil
Belajar Siswa. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020

Bahasa bukanlah hanya sekedar alat komunikasi dan alat menyampaikan informasi. Namun
lebih jauh lagi, bahasa merupakan sebuah “aksi” dan bahasa merupakan sebuah “afiliasi” (language
as action and affiliation) (Gee 2005, 1). Afiliasi dalam hal ini dipahami sebagai sebuah pertalian
sebagai anggota atau cabang dan sebuah perhubungan. Bahasa memiliki fungsi yang cukup beragam.
Bahasa pada akhirnya juga akan banyak sekali bersentuhan dengan aktivitas sosial, identitas sosial,
budaya, afiliasi, dan institusi. Masyarakat sosial menggunakan gaya atau style yang berbeda-beda
untuk mengungkapkan tujuan-tujuan yang berbeda. Mereka menggunakan varian bahasa untuk
menunjukkan sebuah identitas. Sebuah usaha untuk menginvestigasi bagaimana “social language’
atau bahasa yang ada dalam masyarakat sosial digunakan, merupakan salah satu bagian penting dari
analisis wacana (Gee 2005, 20).
Muhammad Yunus Anis, Analisis Wacana Bahasa Arab Sebuah Pendekatan Linguistik Dan
Penerjemahan. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020.
Bahasa Arab adalah bahasa yang dipakai sebagai bahasa resmi negara di kawasan Urubah,
yakni kawasan yang meliputi dua puluh satu negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab. Selain
itu, bahasa Arab dipakai sebagai bahasa resmi Islamic World League (Rabithah Alam Islami) dan
Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang beranggotakan empat puluh lima negara Islam atau negara
yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Indonesia. Sejak 1970, bahasa Arab
merupakan bahasa resmi kelima di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, bahasa Arab juga

dipakai sebagai bahasa resmi Organisasi Persatuan Afrika. Dengan demikian, bahasa Arab
merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh berbagai bangsa di dunia. Di samping itu,
bahasa Arab juga merupakan bahasa ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan agama Islam.
Syamsul Hadi, Kata-kata Arab dalam bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2018.
Metode Penelitian Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif,
Sifat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptifanalitis. Data yang diperoleh
(berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka
statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar
angka atau frekuensi. Peneliti segera melakukan analisis data dengan memberi pemaparan
gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.
Hasil penelitian kualitatif sesuai dengan prosedur di atas berupa deskriptif-analitis, yaitu
uraian naratif mengenai suatu proses tingkah laku subjek sesuai dengan masalah yang diteliti.
Sehingga diharapkan dengan penelitian ini dapat dihasilkan sebuah gambaran yang sistematis
tentang fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat dan jelas. Oleh
karena itu, peneliti berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang
diteliti. Dalam hal ini penulis menitik beratkan pada bagaimana Penerapan Story Telling
Dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

Data
Data yang diambil secara langsung oleh peneliti kepada sumbernya tanpa ada perantara.
Peneliti mencari dan menemukan data kepada informan baik wawancara maupun
pengamatan langsung di lapangan. Kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau
diwawancarai merupakan sumber data yang utama.
Sumber Data
Sumber data diperoleh dengan cara menggali sumber asli langsung dari responden,
pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan diperoleh melalui hasil
usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengarkan dan bertanya.
Tempat
Tempat penelitian ini bertempat di Mts Muhammadiyah 1 Ponorogo, Dsn. Ronowijayan, Ds.
Kertosari, Kec. Babadan, Kab. Ponorogo.
Waktu
Waktu penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti saat adanya kegiatan magang, dengan
pengambilan data kurang lebih selama satu bulan.

Ponorogo, 26 Oktober 2022
Menyetujui, Peneliti,
Ketua Jurusan PBA
Ika Rusdiana, M.A. Fatkur Rizal Amami
NIP. 198612052015032002 NIM. 202190023