media pembelajaran paleolitikum dan mesolitikum.pptx
rheiswanto
8 views
13 slides
Sep 23, 2025
Slide 1 of 13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
About This Presentation
ppt untuk materi paleolitikum dan mesolitikum
Size: 2.93 MB
Language: none
Added: Sep 23, 2025
Slides: 13 pages
Slide Content
SEJARAH FASE E KELAS X Oleh. Riswanto , S.Pd NIP. 199005012020121006 SMAN 1 Ranah Batahan
CIRI CORAK KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA
Paleolitikum : masa berburu dan mengumpulkan makanan Tingkat sederhana Secara etimologis , kata paleolitikum diambil dari bahasa Yunani, yaitu paleo yang berarti tua atau kuno dan lithos yaitu batu. Kata “batu tua ” merujuk pada peralatan yang digunakan manusia zaman itu yang menggunakan batu untuk bertahan hidup dan berburu . Peralatan batu yang digunakan pun masih sangat sederhana dan kasar . Dalam bertahan hidup , manusia zaman paleolitikum masih berburu dan dan mengumpulkan makanan karena peralatan mereka masih sederhana dan ketidakmampuan mereka untuk memproduksi makanan .
Ciri – ciri paleolitikum Manusia belum mengenal tulisan. Manusia masih sepenuhnya bergantung kepada alam . Hidup berpindah-pindah ( nomaden ) di dekat gua dan sungai . Peralatan yang digunakan berasal dari batu. Pada masa ini batu belum diolah , jadi bentuk batu kasar dan sederhana .
Kebudayaan Paleolitikum di Indonesia Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong . Kedua nama tersebut diambil dari nama wilayah yang menjadi lokasi penemuan peninggalan manusia era paleolitikum . Kebudayaan Ngandong berkembang di daerah Kabupaten Blora , Jawa Tengah . Sementara Kebudayaan Pacitan berkembang di wilayah Pacitan , Jawa Timur .
Kebudayaan Ngandong Kebudayaan Ngandong pertama kali ditemukkan oleh Von Koenigswald, seorang ahli Paleontologi dan geologi asal Jerman, pada tahun 1934 . Bentuk dari kebudayaan tersebut adalah alat serpih atau flakes dominan dari tulang dan tanduk rusa Flakes biasanya digunakan sebagai pisau , belati , ataupun alat untuk menusuk . Selain itu , ditemukan juga kapak genggam .
Kebudayaan Pacitan Hasil kebudayaan Pacitan juga pertama kali ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1935. Kebudayaan ini ditemukan di Desa Punung , Pacitan . Beberapa hasil penemuannya adalah kapak perimbas dan alat serpih dominan dari batu . Kapak genggam merupakan sebuah alat yang serupa dengan kapak , tetapi tidak bertangkai . Kapak ini juga disebut juga sebagai kapak perimbas . Pembuatan kapak genggam sangatlah sederhana . Satu sisi batu dipangkas atau dipotong sampai tajam . Sedangkan , sisi lainnya dibiarkan sebagai alat untuk menggenggam .
Manusia pendukung Manusia purba pendukung kebudayaan seperti : Pithecanthropus erectus. Meganthropus Palaeojavanicus
Mesolitikum : masa berburu dan mengumpulkan makanan tk lanjut Mesolitikum dapat diartikan sebagai zaman batu tengah . Zaman mesolithikum terjadi antara zaman batu tua dan zaman batu muda . Pola kehidupan pada masa mesolithikum tidak begitu berbeda dengan masa sebelumnya yaitu berburu dan mengumpulkan makanan . Manusia pada masa ini sudah mulai memiliki tempat tinggal semi menetap . Tempat tinggal manusia pada masa ini adalah di tepi pantai dan di goa – goa.
Ciri Zaman Mesolitikum Tempat tinggal semi menetap Bertempat tinggal di pantai dan di goa – goa Manusia pada zaman ini sudah bisa membuat kerajinan gerabah
Hasil Kebudayaan Zaman Mesolitikum Kjokkenmoddinger ( Sampah Dapur ) Kjokkenmoddinger adalah fosil berupa timbunan atau tumpukan kulit kerang dan siput yang mencapai ketinggian kurang lebih 7 meter. Kjokkenmoddinger ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatera yaitu di daerah Langsa hingga Medan.
Abris sous roche Abis Sous Roche ini pertama kali diselidiki oleh Dr. Van Stein Callenfels pada tahun 1928-1931 di goa Lawa. Di goa ini ditemukan banyak alat-alat pada zaman mesolitikum .
Kapak Genggam Sumatera ( Sumateralith ) Pipisan Didalam kjokkenmoddinger atau tumpukan kerang ternyata juga ditemukan pipisan . Batu pipisan adalah batu penggiling beserta landasannya . Batu pipisan digunakan untuk menggiling makanan dan penghalus cat merah yang berasal dari tanah merah . Cat merah ini diperkirakan berfungsi sebagai keperluan keagamaan dan untuk ilmu sihir .