Melakukan Pendampingan Usaha kOPERASI 2018.ppt

Melakukan Pendampingan Usaha kOPERASI 2018.ppt

2. Salam KJK .....
(KJK SP. 02.007.01)
MELAKUKAN PENDAMPINGAN USAHA
UPTD BADIKLATKOP DAN UMKM PROVINSI LAMPUNG
Jl. Dr. Susilo No 39 Telp/Fax [phone] B. Lampung

3. HENDRIK NL.TOBING
Berbagi ilmu itu indah
081369694939
[email protected]
Hendrik NL. Tobing Fix
081379500039
WIDYAISWARA
[email protected]
Anggota Komite Akreditasi Lembaga
Diklat Prov. Lampung dari tahun
2015 - sekarang
Widyaiswara Ahli Madya di Balai
Diklat Koperasi dan UKM Prov.
Lampung

Pernah mengikuti diklat 4 Pilar
Kebangsaan tahun 2015 di Jakarta
Pernah mengikuti diklat TOT.
Aparatur Pelopor Revolusi Mental
(APRM) Kemendagri tahun 2017 di
Jakarta
Pernah Mengikuti Diklat Kompetensi
Fasilitator Koperasi Tahun 2017
1
2
3
4
5

4. MELAKUKAN PENDAMPINGAN USAHAMELAKUKAN PENDAMPINGAN USAHA
KJK. SP02.007.01KJK. SP02.007.01
Unit ini berhubungan dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam melakukan
pendampingan usaha anggota pada
Koperasi Jasa Keuangan.

5. P E N D A H U L U A N
Fungsi dari KSP/USP (konvensional/syariah) selaku lembaga intermediasi
adalah menghimpun dana, mengelola dana dan menyalurkan dana dalam
bentuk pinjaman/pembiayaan pada anggotanya yang merupakan pemilik
sekaligus sebagai pengguna jasa KSP/USP (konvesional/syariah). Fungsi
penghimpunan dan penyaluran dana dua-duanya harus berjalan seimbang
dengan menganut prinsip kehati-hatian. Khusus untuk kegiatan penyaluran
dana dalam bentuk pinjaman/pembiayaan fungsi KSP/USP
(konvensional/syariah) juga turut dalam memberdayakan anggotanya dalam
meningkatkan kapasitas usahanya. Adalah menjadi tugas pengelola KSP/USP
(konvensional/syariah) membimbing, membina dan memberdayakan usaha
anggota agar pinjaman/pembiayaan yang diberikan dapat dikembalikan sesuai
dengan perjanjian/akad.
Untuk itu diperlukan pendampingan usaha pada anggota oleh pengelola
KSP/KSPPS. Pendampingan adalah proses peningkatan produktifitas dan
daya saing usaha anggota melalui bimbingan konsultasi, fasilitasi dan
advokasi.

6. LATAR BELAKANG
•KSP/USP (konvensional/syariah) dituntut
memberikan layanan lebih kepada mitra usahanya
(anggota koperasi)
•Anggota koperasi adalah salah satu sumber
kekuatan KSP/USP (konvensional/syariah)
•KSP/USP (konvensional/syariah) dituntut harus
mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya.
•KSP/USP (konvensional/syariah) harus mampu
membuat dirinya berbeda dengan pemain di industri
keuangan mikro lainnya.
•KSP/USP (konvensional/syariah) harus mampu
memberikan pelayanan prima (Service excellence)

7. PENGERTIAN
•Pendampingan merupakan alat pemberdayaan
yang dianggap ampuh dan efektif dalam membantu
seseorang atau lembaga/organisasi dalam
mewujudkan cita-citanya.
•Pendampingan merupakan kerjasama antara dua
belah pihak (Pendamping dan klien) yang
didasarkan pada sikap saling percaya dan saling
menghormati.

8. Yang dimaksud dengan
pendampingan USAHA adalah:
•Kegiatan untuk penguatan organisasi,
kelembagaan, manajemen dan usaha oleh
Pendamping terhadap MITRA USAHA/ANGGOTA
KSP/USP (Konvensional/Syariah) sehingga
mampu  meningkatkan produktifitas dan daya
saingnya agar mampu tumbuh menjadi usaha
yang berkelanjutan dengan skala yang lebih
besar (naik kelas atau scalling up).

9. TUJUAN UMUM
Pendampingan merupakan strategi yang
BISA dilakukan oleh lembaga USAHA
TERMASUK KOPERASI (KSP/USP) baik pola
konvensional maupun pola syariah untuk 
kesinambungan USAHA KOPERASI ITU
SENDIRI.

10. Tujuan pendampingan usaha
•Memastikan pengembalian pembiayaan/pinjaman dapat
tepat waktu.
•Membantu Menumbuhkan pemasaran yg berjenjang
(MLM) yg kondusif (anggota kop/peminjam) yg umkm.
•Memberikan saran dan masukan bagi anggota/peminjam
dari segi keuangan agar dalam mengelola manajemen
keuangan usaha dapat lebih terencana, tumbuh dan
efisien.
Tujuan pendampingan usaha yang merupakan pembinaan lanjutan
yang dilakukan oleh KSP/USP (Konvensional/Syariah),
dimaksudkan:

11. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1.Merencanakan
pendampingan usaha
1.1
1.2
1.3
1.4
Karakteristik pinjaman/pembiayaan anggota
diidentifikasi.
Strategi pendampingan usaha dipilih.
Skala Prioritas pendampingan ditetapkan.
Jadwal dan materi pendampingan disusun.
2. Melakukan
pendampingan usaha
2.1
2.2
2.3
2.4
Kunjungan kerja pada peminjam/mitra pembiayaan
dilaksanakan.
Peminjam/mitra pembiayaan diberikan konsultasi
dan bimbingan.
Kerjasama antara peminjam/mitra pembiayaan
dengan sumberdaya produktif dibangun.
Hasil Pendampingan usaha dievaluasi.
3. Melaporkan hasil
kegiatan melakukan
pendampingan usaha
3.1
3.2
Format laporan disiapkan.
Laporan pendampingan usaha dibuat dan
dilaporkan.
TUJUAN KHUSUS PELATIHAN

12. ELEMEN
KOMPETENSI
MELAKUKAN
PENDAMPINGAN USAHA

13. ELEMEN KOMPETENSI
Krietria Unjuk KerjaKrietria Unjuk Kerja

16. Dalam rangka pencapaian hasil yang maksimal dalam program
pendampingan, maka seorang pendamping harus dapat
mengupayakan beberapa langkah strategis, sebagai berikut :
1.
Identifikasi
dan Pemetaan
Usaha
1) Instrumen Identifikasi
Identifikasi Wirausaha
Identifikasi Usaha
Informasi Pendukung
lainnya
2)Hasil Akhir Proses Identifikasi
Memperoleh informasi kewirausahaan
yang potensial
Memperoleh informasi klasifikasi usaha
Mengetahui jenis dan jumlah usaha yang
ada
Memiliki peta permaasalahan dan potensi
usaha

17. 2.
Fasilitasi
Kebutuhan
Pengembangan
1) Tujuan yang ingin dicapai
Memberikan alternatif
pemecahan masalah
atau kebutuhan yang
diinginkan
2)Bentuk Fasilitasi
Pelatihan kewirausahaan, pembukuan dan
teknis produksi
Diskusi/pertemuan berkala
Studi banding
Pembukaan akses pasar, permodalan dan
peluang usaha lainnya

18. 3.
Pengembangan
Jaringan
Pemasaran
1) Pengelolaan Cluster(sentra bisnis)
2)Pengelolaan Lingkage (kerjasama –
kemitraan)
3)Pengelolaan Mass Market adalah pola
pemasaran dengan target seluruh usaha
produktif

19. 4.
Pengembangan
Akses
Permodalan
1)KUR
2)LPDB
3)CSR

20. 5.
Monitoring dan
Evaluasi
1)Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk
mengetahui perkembangan UMKM
serta menjaga kontinuitas program.
2)Secara berkala, setiap 3 (tiga) bulan
sekali dilakukan penilaian untuk
mengetahui tingkat kemajuan sesuai
dengan klasifikasi yang ditetapkan.

21. n
1.3. Skala Prioritas Pendampingan ditetapkan :
Setelah strategi pendampingan usaha dipilih, maka
selanjutnya ditetapkan skala prioritas
pendampingan :
a. Pada capacity building (peningkatan kapasitas)

SDM
b. Pada technical building (peningkatan teknis),
- produksi/pemasaran, keuangan/permodalan
dll.

22. 1.4. Jadwal dan materi pendampingan disusun :
Hari/tgl/Waktu Materi Bahasan
Petugas

23. ELEMEN KOMPETENSI
Krietria Unjuk KerjaKrietria Unjuk Kerja

24. KERANGKA SKENARIO KETERAMPILAN
Pendamping
Apa perannya?  melakukan kegiatan
pendampingan (men-
toring): membantu
pihak lain memecah-
kan masalahnya.
Di tugasi secara
formal.
BUKAN MENGGANTIKAN 
MELAINKAN MEMBANTUNYA DENGAN
MENGAJAR-NYA (perlu keterampilan
personal).
FOKUS PADA SIAPA SASARANNYA.
 individu (pengambil keputusan atau
pelaku);
 kelompok/team kerja;
 kelompok umum;
MEMERLUKAN
KETE-RAMPILAN
KHUSUS:
 Pemecahan masa-lah
dan Pengambilan
Keputusan;
Pendekatan sesuai
dengan kebutuhan
(konsultasi, Advoka si,
Fasilitasi).
PILIHAN PENDEKATAN  MANA YANG DIPAKAI; BAGAIMANA LANGKAHNYA; APA
PERSYA-RATAN YG HARUS DIPENUHI; KAITAN DENGAN SIAPA PIHAK YANG AKAN
DIBANTU. GUNAKAN METODE: WHAT;WHO; WHERE; WHEN; WHY dan HOW IT WORKS.

25. 2.1. Kunjungan kerja pada peminjam / mitra
pembiayaan dilaksanakan :

26. BAGAIMANA
KETERAMPILA
N
ITU DAPAT
DIKUASAI
1.KENALI MASALAH YANG ADA
2.PILIH PENDEKATAN YANG AKAN DIAPLIKASIKAN
3.KENALI INFORMASI TERKAIT MASALAH
1.PAHAMI PERSYARATAN APA YANG HARUS
DIPE-NUHI;
2.KEMBANGKAN SIKAP EMPATI  UNTUK
DAPAT MENANGKAP SITUASI PIHAK YG
DIBANTU;
3.KENALI BERSAMA MASALAH YANG
DIHADAPI.
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

27. PENGENALAN MASALAH SECARA TEPAT DAPAT
ME-NUNJUK PADA NILAINYA (Besar – Kecil; Umum –
Spesifik; Regional – Lokal dsb);
KEMBANGKAN LANGKAH STRATEGIS (RENCANA
TIN DAK)  KONSULTASIKAN DAN SEPAKATI 
SASAR AN DAN JADWAL, TERMASUK
SUMBERDAYA;
SUSUN MODEL MONEV DAN LAKUKAN SESUAI
JADWAL.

28. 2.2.Peminjam / mitra pembiayaan diberikan
bimbingan dan konsultasi :

29. BEBERAPA PENDEKATAN
PENDAMPINGAN
KONSULTASI
ADA PERBEDAAN ANTARA KONSULTAN &
KONSULTASI

KONSULTAN ADALAH SESEORANG YANG MELAKUKAN
KEGIATAN/JASA KEAHLIAN TERTENTU, UNTUK
MEMBANTU SECARA PROFESIONAL MENYELESAIKAN
MASALAH (INDIVIDU DAN ORGANISASI)

POSISINYA ADA YANG INTERNAL (STATUSNYA
PERSONIL ORGANISASI SENDIRI) DAN EKSTERNAL
(SEBAGAI UNDANGAN DAN MEMPEROLEH BALAS JASA)

30. CARA KERJA LUAS, MENGGUNAKAN BERBAGAI TEKNOLOGI
(INDUSTRI atau PRAKTEK LAPANGAN)  KONSULTAN
MANAJEMEN

MEREKA , ADA KONSULTAN MEMBANTU MEMECAHKAN
MASALAH SAJA (LANGSUNG), tetapi ADA YANG SIFATNYA
BERTUGAS STRUKTURAL (MELAKUKAN TRANSFORMASI  TIDAK
LANGSUNG)

 KEAHLIAN BERTUMPU PADA PENGETAHUAN (KNOW-HOW)
PERLU DUKUNGAN KETERAMPILAN (SKILL) : PERSONAL, TEHNIS,
RISET & ANALISIS;
 KEMAMPUAN BERHUBUNGAN DENGAN ORANG 
MENYEDIAKAN PENDAPAT/NASEHAT/SARAN SECARA
TERSTRUKTUR  MEMIMPIN PROSES PENYELESAIAN
MASALAHNYA.

31. UNTUK ITU TUGAS KONSULTASI (JADI SPESIFIK SIFATNYA)
KARENANYA HARUS SPESIFIK CARANYA DAN DISESUAIKAN
DENGAN MASALAH YANG DIBANTU PENYELESAIANNYA.

DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN HENDAKNYA DITERAP KAN
SIKAP EMPATI DAN MELATIH (COACHING), DISAMPING
MENGENDALIKAN PROSES PENYELESAIAN SAMPAI TUNTAS.

 DALAM MELAKUKAN COACHING, KONSULTAN HARUS
MEMILIKI KOMPETENSI TERTENTU YANG SESUAI DENGAN
MASALAH YANG DITANGANI;
 HUBUNGAN DENGAN ORANG-ORANG HARUS MEMBA-NGUN
RASA PERCAYA  KARENA ITU KONSULTAN HARUS JUJUR,
CERDIK, CERMAT DAN CERDAS (TETAPI BUKAN BERSIKAP SEBAGAI
PENYIDIK, HANYA LEBIH TERFOKUS PERTANYAANNYA)

32. ADVOKASI
TEKNIK PENDAMPINGAN LAIN, YANG DIPERLUKAN UNTUK
MENUNJUKKAN KEBERPIHAKAN DIKENAL SEBAGAI ADVOKASI

ADVOKAT DIKENAL UMUMNYA MELAKUKAN PEMBELAAN DI
BIDANG HUKUM. DALAM HUBUNGAN INI KEGIATAN ADVOKASI
DIMAKSUDKAN MELAKUKAN SESUATU HAL UNTUK DAPAT
MENGHASILKAN DUKUNGAN KHUSUSNYA BAGI PIHAK YANG
DIDAMPINGI.

LANGKAHNYA DAPAT DILAKUKAN SECARA FORMAL DAN
ADMINISTRATIF, DENGAN ORIENTASI MENUNJUKKAN
KEBERPIHAKAN, BERDASAR PERTIMBANGAN KETENTUAN
HUKUM, POLITIK, SOSIAL DAN EKONOMI, PADA KONDISI YANG
TIDAK MENGUNTUNGKAN DALAM JANGKA PANJANG.

33. SECARA LEBIH JAUH KARENA UPAYA ADVOKASI BANYAK
DIKAITKAN DENGAN ASPEK POLITIK, SEHINGGA PERLU
DILAKUKAN DENGAN CARA MEMPENGARUHI, MENGUBAH,
MENGUSULKAN HAL-HAL YANG DAPAT MEMPENGARUHI ASPEK
KELEMBAGAANNYA .

LANGKAHNYA DAPAT DILAKUKAN DENGAN MELAKUI BERBAGAI
CARA AKTIF SEPERTI: DIANTARANYA KAMPANYE,
PIDATO/SOSIALISASI, MELAKUKAN RISET ATAU EXIT POLL DAN
LOBBYING. ADA CARA TIDAK AKTIF DENGAN MELAKU KAN
PEMBAHASAN, DEBAT, MENCARI KESEPAKATAN BARU DENGAN
MAKSUD UNTUK MENGUBAH DAN MENDUKUNG PERUBAHAN.

KEGIATAN INI MEMPUNYAI POLA KHUSUS UNTUK LANGKAH
ADVOKASI BAGI BERBAGAI HAL/MASALAH

34. CONTOHNYA SEPERTI ADVOKASI ANGGARAN, ADVOKASI
BIROKRASI, ADVOKASI KESEHATAN, DAN LAINNYA. APLIKASI
ADVOKASI LAINNYA BERKAITAN DENGAN FOKUSNYA, SEPERTI
ADVOKASI UNTUK ASPEK:
 HUKUM, ORIENTASINYA BICARA ATAS INDIVIDU;
 POLITIK. ORIENTASINYA MEMPENGARUHI KEBIJAKAN;
 SOSIAL, ORIENTASINYA PENGEMBANGAN ORGANISASI/PROYEK
YANG BERMANFAAT BAGI KEPENTINGAN MASYARAKAT LUAS

DENGAN DEMIKIAN LANGKAH ADVOKASI, MENJADI SALAH SATU
TEKNIK GUNA MENDUKUNG KEBERHASILAN UPAYA
PENDAMPINGAN YANG DILAKUKAN. DAN PENDAMPINGAN ITU
SENDIRI BISA JADI TEKNIK ADVOKASI, DI SAMPING DALAM
PENDAMPINGAN DAPAT DILAKUKAN TEKNIK ADVOKASI.

35. 35
BAGAIMANA RINGKASNYA MELAKUKAN ADVOKASI,
ADA PETUNJUK UMUM YANG DAPAT DIIKUTI:
 BAGAIMANA KEBIJAKAN ITU DITERAPKAN SECARA
ADMINISTRATIF;
 IKUT AKTIF BERPARTISIPASI DALAM AGENDA SAAT
ISU STRATEGIS DI AJUKAN;
 TARGET POLITIKNYA ADALAH BAHWA SISTEMNYA
TIDAK MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT LUAS;
 BAGAIMANA MEMBUAT SISTEM ITU INKLUSIF DAN
TERKAIT DENGAN KEPENTINGAN LUAS;
 USULKAN SISTEM KEBIJAKAN YANG MENJAWAB
KEBUTUHAN;
 BUKA RUANG UNTUK MEMPEROLEH UMPAN BALIK
SECARA TERBUKA DAN LUAS.

36. FASILITASI
INI TEKNIK PENDAMPINGAN DASAR YANG DIPERLUKAN UNTUK
MEWUJUDKAN KEBERHASILAN PROSES PENDAMPINGAN.

FASILITASI SEBAGAI KEGIATAN YG DILAKUKAN UNTUK MENJADI
SARANA MENDAMPINGI KLIEN-NYA DALAM MENYELESAIKAN
TUGASNYA (SEPERTI MENERAPKAN HASIL PEMBELAJARAN BAGI
PENGEMBANGAN USAHANYA) ATAU TUGAS YANG MENJADI
BINAANNYA.

LANGKAHNYA DAPAT DILAKUKAN SECARA PERORANGAN,
MAUPUN MELALUI TIM (KELOMPOK) PEMBINA . MASALAH NYA
TERLETAK PADA PENGORGANISASIAN KONTAK DENGAN KLIEN,
AGAR MEREKA TIDAK MENGALAMI KEGALAUAN DALAM
MENERIMA NASEHAT/PETUNJUK.

37. LANGKAH YANG DILAKUKAN DALAM MEMFASILITASI KEGIATAN
PENDAMPINGAN HARUS PERTAMA BERDASAR KEPERCAYAAN,
DIDUKUNG DENGAN KOMPETENSI DAN RASA EMPATI,
DILENGKAPI DENGAN SIKAP PEMAHAMAN ATAS MASALAH
YANG AKAN DISELESAIKAN.

KARENA ITU HUBUNGAN DENGAN PIHAK KLIEN HARUS JELAS
DAN TERUKUR HASILNYA. PEMAHAMAN DAN SIKAP SALING
MENGERTI MENJADI TITIK MASUK YANG PENTING UNTUK
MEWUJUDKAN KEBERHASILAN PROSES FASILITASI INI.

PELAKUNYA DISEBUT FASILITATOR DENGAN BERBAGAI PER
SYARATAN KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN. HAL MENDA SAR
BAGI FASILITATOR ADALAH HARUS MAMPU MENJADI PALING
TIDAK SEBAGAI MULTI TALENT, YAITU:
INSTRUKTOR/PENGASUH/PELATIH/KONSEPTOR.

38. FASILITATOR DIHARAPKAN JUGA TERAMPIL DALAM MENE
TAPKAN JADWAL DAN MENGENDALIKAN PROSES PERTE-MUAN.
ORIENTASI PADA HASIL HARUS JADI FOKUSNYA.

FASILITATOR UNTUK BERHASIL PERLU MEMILIKI STANDAR
SIKAP DAN PERILAKU PERSONAL YANG MENDUKUNG;
 TERBUKA ATAS USULAN YANG ADA.
 MEMBANGUN DAN BUKAN MEMAKSA.
 SELALU MEMILIKI RUANG UNTUK MEMBAHAS
 SALING MENGHARGAI DAN MENDUKUNG
 TIDAK MEMBANGUN DOMINASI, TETAPI FASILITASI
 MAMPU MENGATASI KONFLIK SECARA PRODUKTIF

FASILITATOR JUGA DIHARAPKAN MAMPU MEMBANGUN
(EMPOWERING) MELALUI: KONSULTASI, ADVOKASI DAN FASILITASI
YANG DILAKUKAN MELALUI PERTEMUAN, PEMBAHASAN AGENDA,
MEMAHAMI NORMA KELOMPOK DAN DINAMIKA KELOMPOK .

39. ORIENTASI BAGI FASILITATOR ADALAH MENGUASAI DAN
MENGEMBANGKAN KNOW-HOW : BAGAIMANA MELAKUKAN
PENDAMPINGAN DAN MENGUASAI PENGETAHUAN TERKAIT, SERTA
MEMANTAPKAN SKILL : UNTUK MENDAMPINGI KLIEN; MEMECAH
KAN –PERSOALAN DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN; MENGEMBANGKAN
SKENARIO PENYELESAIAN MASALAH (REKOMENDASI); MENDAMPING
KLIEN DAN MEMBUAT LAPORAN.

KARENANYA DALAM MENGUKUR KEBERHASILAN HUBUNG AN
DENGAN KLIEN HARUS TERSEDIA RANCANGAN KEGIAT AN
MONEV BAGI KEGIATANNYA SENDIRI. PROSESNYA DI-LAKUKAN
BERSAMA DENGAN KLIEN, DN HASILNYA MEN-JADI BAGIAN DARI
LAPORAN KEGIATAN PENDAMPINGAN.

UNTU ITU MATERI YANG PENTING, DAN DAPAT DIBAHAS
BERSAMA DENGAN KLIEN ADALAH APA INDIKATOR YANG
DIGUNAKAN UNTUK MENILAI KEBERHASILAN DARI
PENDAMPINGAN INI.

40. DALAM PROSES FASILITASI TERJADI UPAYA
“PENGUATAN” TERHADAP INPUT YANG DISAMPAIKAN
DAN DITERIMA KLIEN ATAS “STIMULUS” YANG
DIBERIKAN OLEH FASILITATOR. KARENANYA
KEBERHASILAN PROSES INI DITENTUKAN OLEH
KETETAPAN TENTANG STIMULUS YANG DIBERIKAN.

HAL ITU MEMAKSA FASILITATOR HARUS MEMBUAT
RENCA NA PEMBERIAN STIMULUS PADA KLIENNYA
(TERJADWAL), DENGAN MAKSUD UNTUK
MEMBUAT/MENGHASILKAN APA ?

DENGAN DEMIKIAN MATERI YANG DITERIMA DALAM
KELAS INI MASIH MEMERLUKAN PROSES
“PENGOLAHAN LEBIH LANJUT” SEHINGGA MENJADI
SATU MODEL FASILITASI DALAM KEGIATAN
PENDAMPINGAN MENDATANG.
COBA KEMBANGKAN KERANGKANYA! (LATIHAN)

41. JADI RINGKASNYA FASILITATOR ADALAH SESEORANG YANG
KOMPETEN DALAM MEMBUAT KELOMPOK DAN ORGA-NISASI
MAMPU BEKERJA LEBIH EFEKTIF DAN MENGKOLABO-RASIKAN
SERTA MENCAPAI SINERGI.

YANG BERSANGKUTAN ADALAH PIHAK YANG NETRAL, SE-HINGGA
DAPAT MENYAMPAIKAN PENDAPATNYA SECARA FASILITATIF ATAU
ADVOKATIF MELALUI TITIK PANDANG TERTENTU DALAM
PERTEMUAN; DENGAN CARA YANG ADIL, TERBUKA, SERTA
MEMANFAATKAN PROSEDUR INKLUSIF, GUNA MENDUKUNG
PENYELESAIAN TUGAS KELOMPOK.

FASILITATOR JUGA JADI PIHAK YANG MAMPU MEMAHAMI DAN
MENUNTUN DIALOG, KARENA BERFIKIR MENDALAM TENTANG
ASUMSI YANG DIPAKAI, KEPERCAYAAN YANG DIANUT, DAN NILAI
YANG DIPERCAYAI DAPAT DIGUNAKAN SECARA SISTEMIK DAN
KONSTEKSTUAL (Kaner, 2007)

42. LINGKUP KEGIATAN CAKUPAN AKTIVTASNYA
KONSULTASI DENGAN
KLIEN
FASILITATOR KERJA DENGAN KLIEN, DENGAN YANG MENGUNDANG DAN
MENYUSUN APA KELUARAN DAN OUTCOME DARI KEGIATAN
MENDATANG
MEMBUAT JADWAL
PERTEMUAN
MENYUSUN JADWAL PERTEMUAN, AGENDANYA, LOKASINYA
DANWAKTUNYA SERTA PIHAK YANG TERKAIT
MENYUSUN AGENDA MEMBUAT AGENDA PERTEMUAN SESUAI DENGAN ARAH SKENARIO
PENYELESAI AN MASALAH YANG AKAN DIBANTU, SESUAI DENGAN
RANCANGAN AGENDANYA
MEMAHAMI NORMA MEMBAHAS TENTANG NILAI AMAN AYANG DIGUNAKAN DALAM
MEMBAHAS PE-NYELESAIAN MASALAHNYA
MEMAHAMI DINAMIKA
KELOMPOK
MEMBAHAS HAL-HAL YANG TERKAIT DENGAN NORMA KELOMPOK,
SEHINGGA DAPAT DIKURANGI MASALAH/KONFLIK PENYELESAIAN
MASALAHNYA.
PROSES FASILITASI MELALUI KEGIATAN PROSES FASILITASI MELALUI KEGIATAN
PENGUATAN (EMPOWERMENTPENGUATAN (EMPOWERMENT ))

43. ELEMEN KOMPETENSI
Krietria Unjuk KerjaKrietria Unjuk Kerja

44. MEKANISME PELAPORAN
•Dengan melakukan pelaporan, maka dapat
diketahui perkembangan anggota/peminjam
yang dibiayai KSP/USP (konvensional/syariah).
Selain itu, dapat juga menjadi database untuk
koperasi yg sangat membantu dalam merintis
kerjasama pembiayaan dengan pihak
perbankan maupun lembaga keuangan bukan
bank.

45. LLaporan menurut isinya:aporan menurut isinya:
laporan informatiflaporan informatif
laporan rekomendasilaporan rekomendasi
laporan analisislaporan analisis
laporan pertanggungjawabanlaporan pertanggungjawaban
 laporan kelayakanlaporan kelayakan
LLaporan menurut bentuknyaaporan menurut bentuknya
 laporan berbentuk suratlaporan berbentuk surat
 laporan berbentuk naskahlaporan berbentuk naskah
 llaporan berbentuk memoaporan berbentuk memo
SStruktur truktur LLaporan:aporan:
pendahuluanpendahuluan
 isi laporanisi laporan
 uraian/analisisuraian/analisis
 penutup/saran rekomendasipenutup/saran rekomendasi

46. LANJUTAN ***
3.1. Pelaporan, 3.1. Pelaporan, Kriteria Laporan Kriteria Laporan yang efektifyang efektif ::
a. a. Mudah dimengerti dan dipahamiMudah dimengerti dan dipahami
b. b. Mampu menguraikan masalah serta analisanyaMampu menguraikan masalah serta analisanya
c. c. Mampu menyajikan permasalahan secara logis, Mampu menyajikan permasalahan secara logis,
konsisten, dan sistimatiskonsisten, dan sistimatis
d. d. PersuasifPersuasif
e. e. MeyakinkanMeyakinkan
3.2. Menyusun Pelaporan3.2. Menyusun Pelaporan
a. a. Menyusun persiapan penulisan laporanMenyusun persiapan penulisan laporan
b. b. Menyusun sistematika laporanMenyusun sistematika laporan
c. c. Membuat isi laporanMembuat isi laporan
d. d. Membuat evaluasi (bila ada)Membuat evaluasi (bila ada)
e. e. Menyusun penutup/rekomendasiMenyusun penutup/rekomendasi
3.3. Bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan3.3. Bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan

47. PENUGASAN PENUGASAN
•Menyusun materi pendampingan
•Membuat jadwal pendampingan
•Membuat format laporan
•Menyusun laporan

48. TERIMA KASIH
Caption