kBC Kementerian Agama adalah kurikulum yang bertujuan menanamkan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan toleransi sejak dini untuk membentuk generasi yang cerdas secara intelektual maupun spiritual, serta cinta akan keberagaman dan kelestarian lingkungan, yang disimbolkan dengan "Panca Cinta&quo...
kBC Kementerian Agama adalah kurikulum yang bertujuan menanamkan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan toleransi sejak dini untuk membentuk generasi yang cerdas secara intelektual maupun spiritual, serta cinta akan keberagaman dan kelestarian lingkungan, yang disimbolkan dengan "Panca Cinta" meliputi cinta kepada Tuhan, diri dan sesama, ilmu pengetahuan, lingkungan, dan bangsa/negara.
Size: 2.31 MB
Language: none
Added: Sep 05, 2025
Slides: 48 pages
Slide Content
Membangun Karakter
Dengan
Kurikulum
BerbasisCinta
Dr. Agus Akhmadi, M.Pd
Widyaiswara Ahli Utama
HP. 08113697999
Balai Diklat Keagamaan Surabaya
Latar Belakang KBC
Global ➔ de humanisasi
Lokal ➔ intoleransi, bully
•Krisiskaraktersemakinnyatadi kalangangenerasi
muda.
•Perilakumenyimpang, kurangnyaempati, dan
kekerasanverbal menjadifenomenaumumdi
sekolah.
•Pendidikan saatinimenitikberatkanaspek
kognitifdan akademik.
•Dimensihatidan cintadalampendidikankurang
mendapatkanporsiyang memadai.
•Sekolahbelum berhasil/seringgagalmenjadi
ruangyang menumbuhkannilaikasihsayang,
empati, dan kebahagiaan.
humanity is only one (Rani, 2024; Yaputra, 2024) ➔peran pemberdayaan umat
difokuskan pada basis kemanusiaan dan harmoni kehidupan yang keduanya
dieratkan oleh dasar cinta.
“Saya melihat guru agama dalam mengajarkan agamanya, kita
yang paling benar, yang lain salah, sesat….
Apa jadinya kalau anak-anak disuguhi kebencian dalam NKRI
yang sangat plural ini.
Toleransi yang sesungguhnya adalah menanamkan rasa cinta
antar satu sama lain sesama manusia dan warga negara
Indonesia” (Nasaruddin Umar, 2025)
Urgensi Kurikulum
Berbasis Cinta
•menawarkan pendekatan pendidikan yang menyentuh aspek afektif siswa.
•Mengintegrasikan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan kepedulian.
•Membentuk pribadi siswa yang utuh: cerdas secara intelektual dan
emosional.
•solusi atas kekosongan nilai dalam sistem pendidikan (terlalu akademik).
•Mendorong terwujudnya sekolah ramah anak dan sehat psikososial.
KurikulumBerbasisCinta
mengintegrasikannilaicintadantoleransidalam
pembelajaransebagaisolusiterhadapkonfliksosial,
diskriminasi,danketidakadilan.Pendekatanini
bertujuanmenciptakanduniayangdamai,
harmonis,danberkeadabanmelalui
sikapsalingmencintai.
KurikulumCintahadirsebagaistrategi
untuk menanamkannilaikasihsayang,
harmoni,danperadabanyang
berlandaskansikapsalingmencintai.
Pendidikan tidak
hanya berperan dalam
mentransfer ilmu,
tetapi juga dalam
membentukkarakter
dannilaimoral,
mencetakgenerasi
yang cerdas,
berintegritas,dansiap
menghadapitantangan
masadepan.
Konsep Kurikulum& Kurikulum Cinta
KurikulumCintasebagaisebuahkurikulumyang dirancang dengan menitikberatkan
pada pengembangan karakter, pembelajaranberbasispengalaman,danperhatian
mendalamterhadap aspeksosialdanemosionaldalampendidikan, untuk melahirkan
insanyanghumanis,nasionalis,naturalis,toleran, danselalumengedepankancinta
sebagaiprinsipdasardalamkehidupan.
Konsepkurikulumdapatdipahamidalamtigadimensi,yaitukurikulumsebagai
ide(curriculumasidea),kurikulumsebagairencanatertulis(curriculumasplan),
kurikulumsebagaikegiatan/impelementasi(realcurriculum),dankurikulum
sebagaihasil(curriculumasoutcome).
Ide
Rencana
tertulis
Implementa
si
Hasil
Tujuan CP Proses
penerapan
Proses Belajar
yang terjadi
Nilai Tujuan
pembelajaran
Praktek/tindakan
Pendidikan
pembelajaran
Apa yang dicapai
PD
PrinsipAlur tujuan
pembelajaran
Di kelas/diluar
kelas
Dampak nyata
PD
Harapan
Masyarakat
Efektifitas
mencapai tujuan
Abstrak dan
filosofis
Konkrit dan
menjadi pedoman
pembelajaran
Cinta?
•sebagai perasaanataukeadaanyangmendorong
seseoranguntukmenyayangi,mengasihi, atau
menghargaioranglain. Cintadapatmencakup
berbagaibentuk,seperticinta terhadap
pasangan,keluarga,teman,bahkanterhadap
sesuatuyanglebihluas (KBBI).
•Cinta dapat dipahami melalui berbagai
perspektif, baik dari filsafat, psikologi,sosiologi,
antropologi,hinggaagamadansufistik
KonsepCinta Perspektif filsafat
•Plato(428-348 SM) cinta sebagai
keinginan untuk bersatu dengan
kebaikan yang abadi dan tidak berubah
•sebagai keinginan untuk kebaikan dan
kebahagiaan orang lain (Aristoteles,
2020)
•sebagaikeputusanuntukmemilihdan
berkomitmenpada orang lain (Sartre,
1957)
KonsepCinta Perspektif Psikologi
•keinginan untuk memuaskan
kebutuhanseksualdanemosional
(Freud,1975)
•keinginanuntukmemberidan
menerima, serta membangun
hubungan yang seimbang dan saling
menghormati (Fromm, 1956)
•cinta yangterdiri atastigakomponen
utama: intimasi, komitmen, dan
gairah (Sternberg, 1986).
KonsepCinta Perspektif Sosiologi
•sebagai keinginan untuk memenuhi
kebutuhan sosial dan emosional, yang pada
gilirannya membangun hubungan harmonis
dengan masyarakat secara utuh (Durkheim,
1915)
•sebagaielemenyangpentingdalam
menciptakan hubungansosialyangberimbang
dansalingmenghormati(Weber,1930)
•sebagai sarana untuk memuaskan kebutuhan
kultural dan emosional,yangmemungkinkan
pembentukanhubunganyangsaling
menghargai dalammasyarakat(Geertz,1973;
Ortner,1989)
KonsepCinta
Perspektif Agama
Cinta merupakan elemen mendasar danesensial
meskisifatnyalebihmengarahpadadimensi
spiritual.Dalam Islam;
•cintadimulaikepadaAllah,menjadisumber
utamadari segalabentukcinta.(Q;2;165)“Di
antaramanusiaadayangmengangkat tandingan-
tandingan (kepada Allah) dan mereka
mencintainya seperti cinta mereka kepada Allah.
•Nabi Muhammad saw. ➔pentingnyacinta
antarsesamamanusia,“Tidak beriman salah
seorang di antara kalianhinggaiamencintai
saudaranyasepertiiamencintaidirinyasendiri.”
(Bukhari dan Muslim),
•cintasebagaijalanmenujuTuhan,cintatidak
hanya terbataspadabentukfisikatau emosional,
tetapi rasakerinduan spiritualyangmendalam
terhadapTuhan(Arabi,2013).
•cinta sebagai perjalanan spiritual yang penuh
dengan pengorbanan diri dan penyucian hati
(Gharib, 2012).
PerspektifAgama Agama
Indikator Cinta dan kasih sayang
Perhatian dan Pengertian
Keterbukaan, Komunikasi dan Jujur
Dukungan emosional
Keinginan untuk menghabiskan waktu bersama
Toleransi (rasa hormat)
Memberi rasa aman
Niatan jangka panjang
Tindakan kasih sayang
Komitmen
Memberi dan menerima
Kepedulian
Sikap nasionalisme
KurikulumCinta
•Kurikuluminidirancangpada pengembangan
karakter,pembelajaranberbasispengalaman,
sertaperhatianmendalamterhadapaspek
sosialdanemosionaldalampendidikan.
•Tujuannyauntukmelahirkaninsanyang
humanis,nasionalis,naturalis,toleran, dan
selalumengedepankancintasebagaiprinsip
dasardalamkehidupan.
KBC mengambilposisisebagaijiwa(soul)
dariseluruhpenyelenggaraanpendidikandan
pembelajaranpadaimplementasiKurikulum
Nasional,baikyangmelingkupikegiatanintra
kurikuler,ko-kurikuler,danekstrakurikuler.
KurikulumCinta ➔
Kaitan teori perkembangan sosial,emosional,dan
moralpesertadidik.
•Teori Humanistik (Rogers, 1994) menekankan
pentingnya perkembanganpribadidanpotensi
pesertadidiksebagaiindividuyangunikdan
bernilai (emosional, sosial, dan psikologis, serta
mandiri, kreatif,danmemilikirasatanggung
jawabterhadapdirisendiridanmasyarakat).
•Teori Belajar Sosial (Bandura (1991). Pentingnya
proses belajar melalui observasi, imitasi, dan
penguatan sosial untuk membantu peserta didik
mengembangkan perilaku sosial dan emosional
yang positif dengan mempelajari contoh-contoh
perilaku yang diterima dan dihargai dalam
masyarakat.Pesertadidikdapatbelajaruntuk
mencintaidanmenghargaidiri sendiriserta
oranglainmelaluiinteraksisosialyang
konstruktif.
KurikulumCinta dan kaitan teori
•Kecerdasan Emosional (Goleman(2009). Pentingnya
pengembangan kecerdasan emosional untuk
membimbing peserta didik menciptakan hubungan
yang penuh kasih sayang dan empati, baik di dalam
maupun di luar lingkungan sekolah ➔untuk meraih
kesuksesandalamkehidupanpribadimaupun
profesional.(Berupa kemampuan untuk mengenali,
mengelola, dan mengekspresikanemosidengancara
yangpositif,sertamembangunhubungan yang
efektifdenganoranglain).
•William McNeil (1981) “kurikulum lebih dari
sekadar daftar pelajaran atau bahan ajar, juga
mencakup seluruh prosesbelajaryang
melibatkankontekssertainteraksiantarapeserta
didikdan guru. Hubungan dan dinamika dalam
prosesbelajarmengedepankannilai-nilai
emosional,sosial,danmoral,selain pengetahuan
akademik.
LandasanPengembangan Kurikulum
Cinta
LandasanFilosofis
Dewey,Tyler,danGoodlad: “sebelum menyusun
kurikulum, harus jelas dulu filosofi pendidikan yang
dipegang,karenafilosofipendidikanmenggambarkan
tatananmasyarakat ideal yang diidamkan beserta
gambaran ideal manusianya (Ornstein & Hunkins, 2018”).
•Falsafah Pancasila “mencerdaskan kehidupan bangsa
serta mewujudkan kehidupan manusia dan masyarakat
Indonesia yang berdasar pada: Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah
•Ki Hajar Dewantara (1928) “upaya untuk membangun
manusiamerdeka,yaitumanusiayangsecaralahiratau
batin tidakbergantungkepadaoranglain,tetapi
bersandarataskekuatansendiri”. Pendidikan
dimaksudkan agar anak didik kelak sebagai manusia dan
anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya (Dewantara,1962)
LandasanFilosofis Pancasila
Kurikulum Cinta
a.Kurikulum berakar pada budaya lokal dan
budaya bangsa untuk membangun
kehidupanmasakinidanmasamendatang.
b.Kurikulumdikembangkanberdasarkan
filosofieksperimentalisme
c.Kurikulumyangdikembangkanmemberikan
pengalamanbelajaryang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan di masyarakat
dimasadepan
d.Filosofi rekonstruksi sosial menempatkan
pesertadidik sebagai subjek yang peduli
pada lingkungan sosial, alam, dan
lingkungan budaya
LandasanFilosofis Pengembangan
KurikulumCinta
a.Pendidikan mendorong tercapainya kemajuan dengan berpegangdan
mempertimbangkankonteksIndonesiaterutamaakar budaya
Indonesia.
b.Pendidikan diarahkan untuk membentuk manusia Indonesia yang
humanis, yang dapat mengoptimalkan potensi diri denganbaik,
untuktujuanyanglebihluasdanbesar.
c.Pendidikanresponsifterhadapperubahansosial,ekonomi, politik, dan
budaya.
d.Keseimbangan antara penguasaan kompetensi dan karakter peserta
didik.
e.Keleluasaan madrasah dalam menyusun kurikulum dan
mengimplementasikannya.
f.Pembelajaranperlumelayanikeberagamandanmenyesuaikandengan
tingkat perkembangan pesertadidik.
g.Pembelajarandalamsuasanabelajaryang interaktif,inspiratif,
menyenangkan,menantang,memotivasipeserta didikuntuk
berpartisipasiaktif,danmemberikanruangyangcukupbagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembanganfisik,sertapsikologispesertadidik.
h.Guru memiliki otoritas dalam mendidik peserta didik dan
mengimplementasikan kurikulum dalam pembelajaran.
i.Kurikulum Cinta dikembangkan berlandaskan pada falsafah Pancasila
LandasanSosiologis
Pengembangan KurikulumCinta
Tigapertimbangansosiologisutama:
•Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0.
Era ini membutuhkan lingkungan belajar
yangterhubungdancanggihyang
menginspirasiimajinasi,memicu kreativitas,
danmemotivasipesertadidikuntuk
menanganikontensecara mandiri (Freigang
et al, 2018).
•Dinamika Global. Sikap kosmopolitanisme,
hidup berdampingan sebagai satu warga
dunia)
•Keragaman Sosial Masyarakat Indonesia.
KurikulumCintadiharapkanmemberikandasar
pengetahuan,kecakapan, danetikauntuk
meresponsrealitasRI4.0dan5.0, berupa
kecakapan yang relevan di abad21, lingkungan
belajar yang saling terhubung yang
menginspirasi imajinasi, memicukreativitas,
danmemotivasiPesertadidik.
LandasanPsikopedagogis
Pengembangan KurikulumCinta
memberikan dasar pengembangan kurikulum terkait
bagaimana manusia belajar dan berkembang.Antara
lain:(1)teoriperkembangan,(2)teori
pembelajaran,(3)teorikompetensi
emosional/kejiwaan, dan (4) teori motivasi (Ryan, R.
M., & Deci, E. L., 2017) .
•Teoriperkembangan (Kognitif, sosiokultural,
Psikososial)
•Teori kompetensi emosional: ini dipengaruhi
oleh lima hal utama, yaitukompetensi
kehidupansecarautuh(wellbeing),kesadaran
emosidan kejiwaan(emotionalawareness),
pengaturanemosi(emotionalregulation),
kompetensi sosial, dan kemandirian emosi
(Querrero, 2022).
•Teori pembelajaran mencakup teori
konstruktivisme, konektivisme, dan
behaviorisme (kurikulum harus memberikan
ruang peserta didik untuk melakukan eksplorasi,
penyelidikan, dan pemecahanmasalah serta
pembelajaran kontekstual).
LandasanPsikopedagogis
Pengembangan KurikulumCinta
Landasan➔TEORIPEMBELAJARAN
•Behavioraladalahperspektifpsikologisyangberfokus pada
bagaimanarangsanganlingkungandankonsekuensi
membentukdan memodifikasi perilaku.
•Konstruktivisme menekankan pentingnya proses
pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai
pelaku aktif pembelajaran,bukansebagaipenerima
informasisecara pasif.
•Konektivisme mendorong peserta didik mampu
menggabungkan pemikiran, teori, dan informasiumum
dengancarayangbermanfaatuntukkepentinganbelajar.
Kurikulum Cinta memerlukan peserta didik memiliki
literasidigitaldenganmemanfaatkanragamsumber
belajar, termasukmemanfaatkan“internetofthings”
dan“bigdata”.
•Teorimotivasimenyiratkanperubahanperilakuyang
didorong atas dasarkebutuhan dasar, penentuan nasib
sendiri (motivasi intrinsik), dan pencapaian tujuan yang
kesemua ini memengaruhi pembelajaran dan perilaku
seseorang.
PrinsipdanNilaidalam
Pengembangan Kurikulum
Cinta
PrinsipPengembanganKurikulumCinta
•Pendidikan Berbasis Nilai
•PengembanganKarakter
•Pendekatan Holistik
•Keterlibatan Komunitas
•PembelajaranBerbasisPengalaman
•Dialog dan Komunikasi Terbuka
•Kreativitas dan Inovasi
•Evaluasi Berbasis Proses
PrinsipdanNilaidalamPengembangan
KurikulumCinta
NilaiPengembanganKurikulum
Cinta
a.Empati.
b.Kasih Sayang.
c.Toleransi.
d.Keadilan dan Kesetaraan.
e.Hormat dan Kerendahan
Hati.
f.Perikemanusiaan.
g.KerjaSamadan
Kolaborasi.
h.Keadilan dan Tanggung
Jawab.
i.PercayaDiridan
Kreativitas.
Isi dan Strategi KBC
•KurikulumCintamemilikikomponentujuan,
isi/materi,strategi,danpenilaian.
•Tujuandanisi Kurikulum Cinta sangat
beririsan dengan beberapa mata pelajaran
yang ada pada Kurikulum Nasional Madrasah
(Quran Hadist, Akidah Akhlak, Fikih, dan
SejarahKebudayaanIslam).
•ImplementasiKurikulumCinta dilakukan
melalui penguatan sikap dan perilaku nilai-
nilai Kurikulum Cintapadamata-mata
pelajarantersebut.
•Padamatapelajaran umumyangadadi
madrasah,materidannilai-nilaicintajuga
harusdilakukan melalui pembiasaan dan
penguatan kepada guru-guru yang mengampu
mata pelajaran umum tersebut.
MateriPokokKurikulumCinta
Tema Tujuan Materi
Cinta
kepad
a
Allah
Swt.
(Hubb
ullah)
Membentuk
kecintaan
mendalam
kepadaAllah
Swt. sebagai
SangPencipta
dan
Pemelihara.
Cintakepada
Allahsebagai
muara
munculnya
cintapada
makhluk-Nya.
•Keimanandanketakwaan kepada
AllahSwt. (Tauhid) sebagaiintidan
muara kehidupan.
•MengenalAsmaulHusnauntuk
meneladani sifat-sifat mulia AllahSwt.,
sepertiar-Rahman (MahaPengasih),ar-
Rahim (MahaPenyayang), al-‘Adl(Maha
Adil), al-Latif (MahaLembut), ar-Rauf
(MahaPenyantun)
•Ibadahsebagaiwujud cinta kepadaAllah,
meliputi shalat, doa,zikir,danmembaca
Al-Qur'an dengan khusyu.
•MensyukurinikmatAllah melaluirasa
syukurdalam perilakusehari-hari.
Cinta
kepada
Rasulull
ahSAW
(Hubbu
rrasul)
Meneladani
akhlakmulia
Rasulullahsaw.
sebagai
teladancinta
kasih.
•Sejarah kehidupan Rasulullah saw.
(SirahNabawiyah)dalam membangun
kasihsayangdi masyarakat.
•Mempraktikkansifat-sifat Rasulullah,
sepertisabar,jujur, amanah,lemah
lembut,dan dermawan.
•Mempelajarihadits-haditsyang
mengajarkancintadanakhlak mulia.
… … •….
Pende
katan
Imple
mentasi
Kuriku
lum
Cinta
Pende
katan
Humanis
tik &
Pendidikan
Karakter
Partisipa
tifdan
Kolabora
tif
Integratif
Reflective
Learning
Multikul
tural
Keteladan
an
(Qudwah)
Penutup dan Ajakan
•Kurikulum cinta sebagai fondasi utama pendidikan
Bukan hanya metode, tetapi jiwa dari pendidikan yang
memanusiakan.
•Rekonstruksi paradigma pendidikan
Bergerak dari pendekatan kuasa dan kontrol menuju cinta,
pendampingan, dan penyembuhan.
•Pendidikan adalah ruang sacral, Untuk merawat nurani,
membangun kemanusiaan, dan menumbuhkan harapan.
•Mari menjadi guru yang memancarkan cinta di setiap
langkah pendidikan.
•“Pendidikan sejati adalah tindakan mencintai secara sadar.”