Mencegah Stunting dan Keamanan Pangan di Masyarakat
skpohskp
6 views
23 slides
Oct 22, 2025
Slide 1 of 23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
About This Presentation
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dari usianya. Kondisi ini dapat dilihat dari pertumbuhan yang lambat, berat badan rendah, dan perkembangan yang terlambat, yang serin...
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dari usianya. Kondisi ini dapat dilihat dari pertumbuhan yang lambat, berat badan rendah, dan perkembangan yang terlambat, yang seringkali terjadi sejak dalam kandungan
Size: 11.72 MB
Language: none
Added: Oct 22, 2025
Slides: 23 pages
Slide Content
STUNTING & KEAMANAN PANGAN
Stunting ?? Pendahuluan Kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama ( kronis ) Secara fisik anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak normal seusianya Terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun .
K ekurangan asupan gizi yang terjadi secara kronis, khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan T erserang penyakit infeksi K urangnya stimulasi/ stimulasi tidak memadai pada anak K urangnya asupan asam amino essensial Faktor keluarga dan linkungan Gizi kurang pada saat prekonsepsi , kehamilan & laktasi TB ibu rendah , usia remaja , jarak kelahiran pendek , kesehatan ibu , kelahiran preterm/ prematur Lingkungan , kesehatan rumah , ketersediaan air bersih Pola makan dan pola asuh anak karena pengetahuan pengasuh yang kurang Penyebab Stunting
Perbaikan gizi termasuk peningkatan keamanan pangan diharapkan dapat memutus mata rantai dampak stunting Dampak Buruk Stunting
Pencegahan Stunting J aga kebersihan Diri dan lingkungan B erikan nutrisi maksimal pada 1000 hari pertama kehidupan O ptimalkan asupan nutrisi selama hami l dengan m akan makanan bergizi O ptimalkan nutrisi pada masa pertumbuhan makanan bergizi cukup dan seimbang
Penting untuk mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi dan aman, yaitu bebas dari 3 bahaya keamanan pangan (cemaran fisik, kimia, dan biologis) agar pertumbuhan menjadi baik dan optimal Hubungan Stunting dan Keamanan pangan Setiap makhluk hidup memerlukan nutrisi (karbohidrat, protein, vitamin, mineral) yang berasal dari makanan yang dikonsumsi
serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan & budaya masyarakat sehingga AMAN untuk dikonsumsi . FOOD SAFETY KIMIA FISIK BIOLOGIS yang dapat mengganggu , merugikan & membahayakan Kesehatan manusia , “ Kondisi & upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari cemaran : Keamanan Pangan
JENIS-JENIS BAHAYA
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA BIOLOGI bisa berupa bakteri, kapang, kamir, parasit, virus dan ganggang. Pertumbuhan mikroba bisa menyebabkan pangan menjadi busuk sehingga tdk layak untuk dimakan dan menyebabkan keracunan pada manusia bahkan kematian. Contoh Penyakitnya : Tifus , Disentri , Diare , Kolera , adult botulism oleh bakteri Hepatitis A, Norovirus oleh virus
Bagaimana cara pencegahan bahaya biologi ? Beli pangan dengan kemasan yang tidak rusak Konsumsi pangan yang tidak basi Beli pangan di tempat yang bersih Pilih makanan berkuah yang masih dalam kondisi panas Beli dari penjual yg sehat dan bersih Beli pangan siap saji yang disimpan dalam wadah tertutup
BAHAYA KIMIA BAHAYA KIMIA merupakan bahan kimia yang tdk diperbolehkan untuk digunakan dalam pangan. Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) melebihi takaran Bahan berbahaya yang dilarang untuk pangan Cemaran Logam beracun Zat kimia beracun akibat pengolahan
Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) melebihi takaran BTP adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk Pangan. Penggunaan BTP harus sesuai aturan . MS G Pemanis Penguat Rasa Pengawet Pewarna
Ciri Penggunaan BTP berlebih : Timbul rasa sepat yang menggetarkan setelah mengonsumsi pangan dicurigai mengandung pengawet berlebih (seperti benzoate) 2. Timbul rasa pahit setelah mengonsumsi minuman yang manis dicurigai mengandung pemanis buatan berlebih (seperti sakarin atau siklamat)
FORMALIN BORAKS / BLENG METHANYL YELLOW
Mie basah : tdk rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 C) atau >15 hari pada suhu 10 C tdk lengket dan mengkilap Bau menyengat formalin Tahu : tdk rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25 C) atau >15 hari pada suhu 10 C Tekstur keras , kenyal , namun tdk padat Bau menyengat formalin Ikan atau hasil laut : tdk rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25 C) Insang merah tua tdk cemerlang , daging ikan putih bersih Bau menyengat formalin Ikan asin : tdk rusak sampai 1 bln pada suhu kamar (25 C) Bersih cerah tdk berbau khas tdk dihinggapi lalat Bakso : tdk rusak sampai 5 hari pada suhu kamar (25 C) Tekstur kenyal Bau menyengat formalin Ayam : Tdk rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 C) Tekstur kencang Bau menyengat formalin AWAS FORMALIN Mengenali pangan mengandung berformalin
Mengenali Pangan mengandung Pewarna Tekstil ( Rhodamin B) Ciri-ciri Pangan Mengandung Rhodamin B Warna Merah mencolok ( Rhodamin B) atau kuning mencolok ( methanil yellow) dan cenderung pendar Banyak memberikan titik-titik wrana yang tidak merata A rum Manis /Gula Kapas Kerupuk
Mengenali pangan mengandung BORAKS PANGAN TERLALU KENYAL, TERLALU RENYAH, RASA GETIR Alternatif Pengganti Boraks : BTP SODIUM TRI POLY PHOSPHAT (STPP)
Bagaimana cara pencegahan bahaya kimia ? Tidak menggunakan bahan yang dilarang digunakan untuk pangan Menggunakan bahan tambahan pangan yang sesuai takaran yang diijinkan Mencuci sayuran dan buah-buahan sebelum diolah atau dimakan Menggunakan air bersih dan mengalir
Tidak menggunak a n pengemas bekas , kertas koran untu k membungkus p an ga n Jangan menggunak a n wadah Styrofoam atau plastik utk membungkus makanan panas dan berlemak Tidak menggunakan kantong plastik / kresek yg tidak sesuai standar untuk makanan
BAHAYA FISIK Berbahaya karena dapat melukai dan atau menutup jalan nafas dan pencernaan apabila tertelan Rambut Serangga mati 1 Staples/ Pecahan Kaca 2 3 4 Kerikil
Bagaimana cara pencegahan bahaya fisik ? Menggunakan celemek , sarung tangan , dan penutup rambut pada saat mengolah pangan Menggunakan peralatan makanan yang masih dalam kondisi baik ( tidak retak ) Mewadahi makanan dalam wadah tertutup rapat
UPDATE INFORMASI Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan / KLB KP (Oktober 2024) Latiao terkontaminasi Bakteri Bacillus Cereus karena penyimpanan yang tidak sesuai dengan anjuran produsen. Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau LATIAO Gejala keracunan : sakit perut, pusing, mual, muntah www.pom.go.id DITARIK DARI PEREDARAN