menjadi orang tua hebat sahabat anak dengan didikan penuh kasih sayang
Size: 2.91 MB
Language: none
Added: Sep 15, 2025
Slides: 17 pages
Slide Content
http://www.free-powerpoint-templates-design.com Menjadi Orangtua Hebat Sahabat Anak Ulfah Magfirah S.Psi
Tak kenal maka kenalan Nama : Ulfah Magfirah Tetala : Ternate, 2 Oktober 1988 Alamat : Kelurahan Takoma, Ternate Status : Anak, Isteri , Ibu 2 anak (7 tahun dan 4 tahun ) Pendidikan : TK Bhayangkari Ternate (1993) SD Pertiwi 2 Ternate (1993-1999) SMP N 1 Ternate (1999-2002) SMA N 1 Ternate (2002-2005) Prodi Psikologi , Fak Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya , Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (2005-2009) Pekerjaan : ASN (2010-sekarang)
Tujuan Penciptaan Manusia Mengetahui tujuan hidup sangat penting sebelum memulai perjalanan hidup A B C D Tumbuh dan Kembang Memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan Emosi Pentingnya mengenal emosi Perkembangan Psikososial Teori Perkembangan Psikososial Erik E Pembahasan E Kesimpulan
Tahu dan Paham Tujuan Fondasi /Dasar Mengasuh dan Mendidik Anak
Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan Perubahan fisik yang dapat diukur , seperti bertambah tinggi , besar , berat badan, dan panjang rambut . Pertumbuhan bergantung pada usia dan akan berhenti pada usia tertentu . Perkembangan Perubahan fungsional dan perilaku yang berlangsung seumur hidup . Perkembangan meliputi peningkatan kemampuan seseorang , seperti kecakapan berbicara , pergerakan tubuh , kecerdas an pola pikir , kematangan emosi dan mental, hingga kedewasaan .
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Secara Umum terdapat 5 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak 01 03 02 04 Keluarga (ayah, ibu , adalah lingkungan social pertama yang dikenal oleh anak ) sebelum akhirnya mengenal lingkungan yang lebih besar tetangga , sekolah , masyarakat Perkembangan Sosial Setelah kemampuan Bahasa berkembang , anak akan berkembang secara kognitif Daya Kognitif Menangis , bubbling, berkata , “ celengan kata” pada anak yang belum bisa berbicara sering diajak berbicara dan dibacakan buku Perkembangan Bahasa Daya kognitif yang berkembang akan mendorong kreatifitas dan daya cipta lalu berkembanglah aktualisasi dirinya . Muncul Kepercayaan diri karena sudah mengenal dirinya , mencari teman yang nyaman baginya Daya Cipta 05 Pertumbuhan Fisik Motorik / Jasmani
Emosi Emosi BUKAN BERARTI AMARAH P erasaan yang muncul dalam diri seorang manusia sebagai respon dari situasi tertentu . Perasaan ini bisa memengaruhi pikiran , persepsi dan perilaku seseorang . Pengertian Mengenalkan contoh ekspresi-ekspresi dasar tersebut melalui contoh nyata / gambar Bagaimana Cara Mengenalkan Emosi pada anak ? Senang , Sedih , Marah, Kecewa , Jijik , Takut Jenis Emosi Dengan mengenal emosi diri sendiri dan mengenali emosi orang lain, individu dapat mengekspresikan diri secara tepat Pentingnya Memahami emosi
Perkembangan Psikososial Erik Erikson Identitas vs Kebingungan Identitas Remaja Kompeten vs Perasaan Inferior Mengembangkan kemampuan (Hard skill, soft skill), PERAN GURU Usia Sekolah – Pra remaja Initiative vs guilt Directly play and social interaction (Awal sekolah TK/SD). Masa Eksplorasi Anak- anak Autonomy vs Shame and Doubt focused on developing a sense of personal control over physical skills and a sense of independence. TOILET TRAINING Kanak- kanak Awal Trust vs mistrust Goal : Hope/Fear Relationship with other, ability to cope with stress or adversity in the future . (Case : awal masa sekolah ) Bayi 18 bulan – 3 tahun 3 – 6 tahun 7 – 11 tahun 12 – 18 Tahun 0 – 18 Bulan
Anak- anak (Play Age) 3 – 6 tahun Inisiatif vs Rasa Bersalah Selama di fase ini , anak mendorong diri mereka untuk lebih banyak bermain secara langsung dan interaksi social Play Age ( Usia bermain ) Inisiatif akan berkembang ketika pengasuh mendorong dan mendukung anak anak untuk mengambil inisiatif , memberi kesempatan anak untuk mulai merencanakan kegiatan , menyelesaikan tugas , dan menghadapi tantangan . Anak belajar untuk mengambil inisiatif dan memegang kendali atas lingkungannya Anak dapat mulai berpikir sendiri , merumuskan rencana dan melaksanakannyaProses ini yang membantu anak untuk menumbuhkanperasaan dan kemampuan menentukan tujuan . Jika inisiatif tidak berkembang , yang terjadi sebaliknya yaitu Rasa Bersalah Rasa bersalah berkembang j ika pengasuh tidak menganjurkan melakukan aktivitas mandiri atau mengabaikan atau mengkritik upaya anak , anak mungkin merasa bersalah atas keinginan dan inisiatif mereka . Hal ini berpotensi menimbulkan perasaan bersalah , keraguan diri , dan kurangnya inisiatif .
Ciri utama fase ini melibatkan anak berinteraksi secara teratur dg anak lain Intinya BERMAIN . Dengan bermain memungkinkan anak-anak mengeksplorasi keterampilan interpersonal mereka melalui aktivitas memulai ( mengajak teman bermain , membuat aturan dll ) Anak mulai menegaskan kendali dan kekuasaan atas lingkungannya dg meren canakan aktivitas , menyelesaikan tugas , dan menghadapi tantangan . EKSPLORASI menjadi sangat penting dalam fase ini karena dg eksplorasi : Mengembangkan Inisiatif Belajar dari Kesalahan Membangun Kepercayaan Diri Mengurangi Rasa Bersalah (Jika pengasuh menghargai kebutuhan anak untuk bereksplorasi dan tidak terlalu mengkritik kesalahannya , hal ini akan membantu mencegah perasaan bersalah . Anak juga belajar bahwa tidak apa-apa untuk mencoba hal-hal baru dan tidak masalah jika membuat kesalahan ) Peran Orangtua dan Guru : Menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung yang memungkinkan anak bereksplorasi dengan bebas . Hal ini memupuk inisiatif mereka , mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan membangun kepercayaan diri serta daya juang
Industry Vs Inferior Usia 7 – 11 Tahun (SD) Anak mulai membandingkan dirinya dengan teman sebayanya untuk mengukur nilai dan kemampuan diri Industry/Competence akan terbentuk jika anak-anak didorong oleh orang tua dan guru untuk mengembangkan keterampilan , mereka memperoleh rasa industri — perasaan kompeten dan percaya pada keterampilannya Mereka mulai belajar bekerja dan bekerja sama dengan orang lain dan mulai memahami bahwa mereka dapat menggunakan keterampilan mereka untuk menyelesaikan tugas . Hal ini menimbulkan rasa percaya diri terha dap kemampuannya dalam mencapai tujuan . Inferioritas : Sebaliknya , jika anak-anak menerima umpan balik negatif atau tidak diperbolehkan menunjukkan keterampilan mereka , mereka mungkin mengembangkan rasa rendah diri . Mereka mungkin mulai merasa bahwa mereka tidak sebaik rekan-rekan mereka atau bahwa upaya mereka tidak dihargai , hal ini menyebabkan kurangnya rasa percaya diri dan perasaan tidak mampu . Fase anak belajar tuntutan social dan pembelajaran baru Belajar Baca, berhitung dll PERAN PENTING GURU Kelompok teman sebaya anak akan menjadi lebih penting dan menjadi sumber utama harga diri anak . Anak merasa perlu untuk mendapatkan persetujuan dengan menunjukkan kompetensi spesifik yang dihargai oleh masyarakat dan mengembangkan rasa bangga atas pencapaian mereka PUJIAN
Pentingnya Sekolah pada Fase ini Pengalaman yang diperoleh anak semasa di sekolah , memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangannya
Pentingnya Sekolah difase ini Kompetensi Perbandingan Sosial Umpan Balik & Penguatan Membangun Ketrampilan Hidup Mengerjakan proyek / tugas,partisipasi , kolaborasi Konteks perbedaan antar individu Peran Penting GURU Sekolah Ketrampilan Hidup Krusial Pengalaman Kemampuan Bersaing , PD dlm melaksanakan tugas , Kontribusi Anak mengukur kemampuan dan prestasi dirinya dg teman sebaya lain Respon Guru Penyelesaian masalah , Kerja tim , Management waktu , Mengikuti Aturan Membangun Kompetensi atau rendah diri tergantung persepsi dan pengalamannya Umpan Balik Positif Kompetensi Keberhasilan memperoleh dan memanfaatkan keterampilan ini akan meningkatkan rasa industry/ kompetensi Umpan balik negatif terus menerus Rendah Diri
Pentingnya Sekolah pada Fase ini 5. Dealing with Failure Sekolah adalah tempat di mana anak-anak mungkin mengalami kesulitan akademis atau gagal untuk pertama kalinya . Cara mereka belajar mengatasi situasi ini dan cara guru serta orang tua membimbing mereka melewati tantangan ini dapat mempengaruhi apakah mereka mengembangkan rasa ingin bekerja keras atau rendah diri .
Jika anak-anak didorong dan diperkuat atas inisiatif mereka , mereka mulai merasa rajin ( berkompeten ) dan percaya diri pada kemampuan mereka untuk mencapai tujuan . Kesuksesan mengarah pada keutamaan kompetensi , sedangkan kegagalan menghasilkan perasaan rendah diri . Kesuksesan VS Kegagalan 01 02 03 Jika inisiatif ini tidak didorong , jika orang tua atau guru membatasinya , maka anak mulai merasa rendah diri , meragukan kemampuannya sendiri , dan karena itu mungkin tidak mencapai potensinya . 04 Jika anak tidak dapat mengembangkan keterampilan khusus yang mereka rasa dibutuhkan oleh masyarakat , mereka mungkin akan mengembangkan rasa rendah diri . Beberapa kegagalan mungkin diperlukan agar anak dapat mengembangkan rendah hati / tidak sombong . Keseimbangan antara kompetensi dan rendah hati diperlukan .
Peran Orangtua Kehadiran KEDUA ORANGTUA tidak hanya salah satu Kehadiran Orangtua Tidak hanya ADA tapi benar-benar ada secara utuh Contoh : Ngobrol dg anak sambil pegang hp berbeda dengan berinteraksi dg anak tanpa hp Kuantitas dan Kualitas Anak adalah PENIRU ULUNG. Mereka belajar dengan MELIHAT/MENCONTOH Menjadi Contoh Fase Anak tidak akan terulang kembali Ingat Tujuan Pengasuhan