Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

MarthaRianna2 7 views 28 slides Oct 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.


Slide Content

MetodePenelitian
(3 sks)
Pertemuan13
Etika Penelitiandan Etika PublikasiIlmiah

Pengertian “Etika”
KBBI:
•Ilmu tentang apa yang baik dan
yang buruk, dan tentang hak
serta kewajiban moral
•Kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak
•Asas perilaku yang menjadi
pedoman

Sains dan Etika
Sains merupakan karier bagi sebagian besar ilmuwan
Karier seorang ilmuwan dibangun melalui kegiatan riset dan publikasi, untuk mengkaji secara mendalam suatu permasalahan hingga menemukan pengetahuan baru

•Menghargai kepercayaan yang diberikan oleh rekan
sejawat
•Memberi kepercayaan kepada generasi berikutnya untuk
mengembangkan bidang keilmuannya
Dalam buku “On being a scientist” (National Academic of Science
2009) diuraikan kewajiban seorang peneliti:
1. Kepercayaan
•Peneliti bertanggung jawab atas dirinya sendiri
•Membangun integritas personal: jujur, adil (fair), dan menghargai pihak lain, tidak berniat untuk bertindak
mencelakai diri sendiri dan orang lain, tidak secara
sengaja membuat pernyataan yang keliru, menyesatkan,
atau membohongi
2. Tanggung jawab
3.Pelayanan
•Memberikan layanan (service) pada masyarakat melalui
hasil risetnya
Seorang peneliti dituntut
untuk tidak melakukan yang
disengaja (misconduct)
yang bertentangan dengan
prinsip utama sains
Pelanggaran etika
Sains dan Etika

CONTOH Kasus pelanggaran etika
•Kloning embrio manusia (1993)
•Kloning hewan “domba Dolly” (1997)
•Mendapat kecaman dari masyarakat luas, komisi riset, dan pemangku kebijakan
The Hot Debate
about Cloning
Human Embryo
Skandal Baltimore (1991)
•Riset kolaborasi Whitehead Institute,
Massachusette Institute of Technology, Tuft
University dengan dana dari National
Institute of Health
•Penyisipan gen asing ke tikus (hewan coba)
dapat menginduksi produksi antibodi
terhadap gen tersebut
•Data yang dipublikasikan tidak sesuai
dengan catatan yang ditemukan (fabrikasi
dan falsifikasi data)
Riset Kloning

CONTOH Kasus pelanggaran etika
Vaksin MMR dan Autisme (1998)
•Artikel publikasi hasil riset yang menjelaskan hubungan vaksin MMR (measles, mumps, rubella) dengan penyakit autis dan usus pada anak-anak
•Penelitian melibatkan anak-anak tanpa mengindahkan persetujuan setelah penjelasan (informed consent)
Pelanggaran etika yang terbanyak adalah
PLAGIARISME

Pelanggaran etika dapat terjadi di
setiap segi riset (1)
•Jenjang karier seorang peneliti
dinilai berdasarkan rekam jejak
keilmuannya
•Semakin besar jumlah dan kualitas
publikasinya, semakin besar pula
kemungkinannya untuk memperoleh
kedudukan atau promosi, atau
diterima di kelompoknya dan
masyarakat secara luas
1. Jenjang karier peneliti
Terjadi pelanggaran etika demi
mencapai kinerja publikasi dalam
mempertahankan kariernya
2. Dana riset
Jadi, bila hasil riset yang diperoleh kurang
memuaskan, kemungkinan peneliti
berusaha memperhalus data sehingga
terjadi pelanggaran etika
•Dana riset sangat kompetitif
• Hasil riset yang baik akan menjamin
keberlanjutan pendanaan

3. Mekanisme kontrol
•Mekanisme mengoreksi hasil riset
terkadang tidak dilakukan
•Kesalahan pada tahap riset atau
publikasi tidak dikoreksi sehingga
kesalahan tetap ada
Hal ini berpotensi menimbulkan
penyimpangan yang merugikan sains
maupun pelakunya
•Riset dapat memberi nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan derajat hidup seorang ilmuwan
•Seorang ilmuwan yang menghasilkan paten atau data yang
prestisius dapat memperoleh insentif (ekonomi) yang tinggi
4. Nilai “ekonomi” riset
Hal ini dapat mendorong tindakan tidak etis
dalam pelaksanaan riset

Beberapa segi riset yang rawan isu etik
(European Committee 2013)
1. Kerahasiaan dan Perlindungan Data
2. Persetujuan Setelah Penjelasan
(Informed Consent)
Penjelasan dan persetujuan sangat penting terutama pada
riset yang melibatkan manusia, menggunakan sampel
hayati, atau materi genetik manusia, atau menggunakan
data yang sifatnya sangat pribadi
3. Penelitian tentang Embrio
Manusia
4. Kegunaan Ganda
5. Penelitian Menggunakan
Hewan
6. Penelitian yang Melibatkan
Negara Berkembang
Peneliti bertanggung jawab melindungi kerahasiaan
pribadi dan data objek riset agar tidak disalahgunakan
Dalam konteks riset, kegunaan ganda diartikan
sebagai potensi riset yang disalahgunakan
Pemanfaatan hewan coba untuk tujuan riset
tertentu menimbulkan berbagai pertanyaan terkait
etika
Kolaborasi riset dengan negara berkembang dapat
menimbulkan berbagai masalah etika. Misalnya
keterbatasan ekonomi dan infrastuktur dapat
menimbulkan masalah dalam memperoleh dan
mengekploitasi data atau benefit sharing
Riset di bidang kedokteran, misalnya tentang sel punca,
menimbulkan berbagai pertanyaan terkait etika. Hal
mendasar yang bersinggungan dengan nilai agama adalah
pertanyaan terkait embrio sebagai titik awal kehidupan
manusia

Etika Publikasi Ilmiah

Isu etik dapat ditemui pada beberapa tahap riset
Tahap Perancangan
•Perlu analisis risiko, serta prakiraan dampaknya pada masyarakat dan lingkungan
•Pengajuan dana harus disertai dengan janji yang
realistis•Peran dan kewajiban yang jelas antara peneliti dan penyandang dana•Tim peneliti dibentuk secara profesional dan didasarkan pada kompetensi keilmuan•Perlu pengelolaan sumber daya yang seimbang, efektif, dan ekonomis
•Menghormati kerahasiaan data dan temuan riset
Tahap Pelaksanaan
• Hubungan antara ketua dan anggota tim peneliti harus menerapkan prinsip kesetaraan
• Hubungan antara dosen peneliti dan mahasiswa bimbingan harus dipandang sebagai hubungan kemitraan
• Peluang pemanfaatan sumber daya ilmiah (data,
peralatan/instrumen, lokasi penelitian, dan SDM)
harus diatur terutama untuk riset kolaborasi
(intralab, antarlab, antardisiplin, dan antarnegara)
•Riset yang melibatkan subjek manusia atau
hewan harus menghargai martabatnya

Standar etika
dalam sains
(Resnik 2005)
1
Kejujuran
2
Kehati-hatian
3
Keterbukaan
4
Kebebasan
5
Penghargaan & Sanksi
6
Edukasi
7
Tanggung jawab sosial
8
Legalitas
9
Peluang
10
Saling menghormati
11
Efisiensi
12
Rasa hormat
kepada subjek
riset

Arti penting publikasi
•Publikasi artikel pada berkala ilmiah merupakan bagian penting dalam
pengembangan ilmu
•Secara langsung mencerminkan kualitas kerja penulisnya dan institusi
yang mendukungnya
Manfaat publikasi bagi peneliti
•Memberi kesempatan kepada para peneliti untuk berinteraksi dengan
komunitas terkait
•Memberi kesempatan kepada para peneliti untuk mendapat masukan
berharga atas hasil risetnya
•Memberi kesempatan kepada para peneliti untuk memperbaiki dan
mengembangkan kegiatan risetnya

Kualitas publikasi dosen
Kualitas publikasi peneliti/perekayasa
Kualitas artikel ilmiah internasionalbereputasi Indonesia (BRIN 2021)
•Kuantitas publikasi internasional Indonesia
meningkat sangat nyata pada periode 2017-2021
•Komposisi publikasi terdiri atas artikel jurnal dan
prosiding
•Artikel di jurnal internasional bereputasi dapat
menjadi indikator kompetensi periset secara
individual, peringkat perguruan tinggi, atau
lembaga riset

Alur publikasi ilmiah (1)
Alur publikasi ilmiah
1.Pemilihan jurnal target dan
pengiriman naskah
2.Penelaahan oleh editor
jurnal
3.Penelaahan oleh sejawat
4.Respons penulis atas hasil
telaah
5.Penolakan atau
penerimaan naskah untuk
diterbitkan oleh editor
6.Penerbitan dan publikasi
artikel

1. Pemilihan jurnal target
§Cakupan jurnal
§Kualitas jurnal, dengan kriteria a.l.:
§Diterbitkan oleh asosiasi profesi keilmuan
(nasional/internasional), penerb1.it ternama, institusi pendidikan
tinggi atau lembaga riset yang terbukti berkomitmen pada
kualitas
§Faktor dampak (impact factor): jumlah sitasi atas artikel yang
dipublikasikan di jurnal tsb. Lembaga pengindeks utama, WoS-
Clarivate Analytics, dan Scopus
§Proses bisnis penerbitan naskah: penerimaan, penelaahan, dan
publikasi yang profesional

1. Penelaahan oleh editor dan sejawat
Penelaahan oleh editor perihal kesesuaian dengan
ruang lingkup jurnal dan pe§doman penulisan
Penelaahan oleh sejawat yang memahami dengan
baik perkembangan ilmu t1e. rkait, yang
memberi rekomendasi perihal orisinalitas, kebaruan,
dan memeriksa keabsahan naskah
3 kemungkinan putusan dari
editor:
Diterima tanpa perbaikan
Diterima dengan perbaikan
Ditolak

Respons penulis atas hasil telaah
•Komentar dan saran dari editor dan penelaah harus
dipandang secara positif
•Setiap komentar dan saran seyogianya direspons
dengan cara yang baik dan santun
•Apabila terdapat komentar/saran yang menurut
penulis tidak tepat, dapat disanggah dengan
mengajukan argumentasi yang tepat dan
disampaikan dalam bahasa yang ringkas, baik, dan
santun

Pelanggaran publikasi
1 Plagiarisme & Self-plagiarisme
• Menggunakan karya orang lain tanpa izin, tanpa memberi
penghargaan atau pengakuan
• Menyalin data, kata atau frase, gagasan, dan konsep yang
merupakan karya orang lain secara utuh
• Hasil riset sendiri yang sebelumnya sudah diterbitkan
dipublikasikan kembali (self-plagiarisme)
• Pencegahan plagiarisme: Program Turnitin dan sejenisnya
dapat digunakan untuk mendeteksi “similarity” dan “originality”
suatu artikel
2 Submisi Ganda
•Mengirimkan naskah yang sama ke lebih dari satu
jurnal pada saat yang bersamaan
•Submisi ganda dapat mengakibatkan lebih dari satu
jurnal menerbitkan artikel yang sama
•Penulis dapat mengirimkan naskah yang sama ke
jurnal lain hanya jika jurnal yang pertama sudah
menetapkan tidak akan menerbitkan naskahnya

Publikasi Salami
•Memublikasikan dua atau lebih artikel yang berasal dari satu riset yang utuh
•Artikel seperti itu dibuat menggunakan data yang terkumpul dalam satu riset yang kemudian
dibagi menjadi beberapa bagian kecil, secukupnya untuk memenuhi persyaratan minimum suatu
publikasi
3 Publikasi Salami4 Falsifikasi Data
5 Fabrikasi Data
Rep1hr2hr3hrRep1hr2hr3hr
1NDND1513915
2NDND20261220
Original DataPublished Data
Original DataPublished Data
Rep1hr2hr3hr
13315
26520
Rep1hr2hr3hr
13915
261220

Etika urutan nama penulis (1)
•Siapa yang paling berhakmenjadi penulis:
•- Peneliti yang merancang, melakukan riset, dan menulis naskah publikasi
•ICMJE (International Committee of Medical Journal Editors) dan Penerbit Wiley- Blackwell: Penulis harus berkontribusi dalam gagasan dan pelaksanaan riset serta penulisan naskah
•Penerbit Elsevier dan ESF (European Science Foundation): Penulis berkontribusi dalam gagasan/rancangan/pelaksanaan/ penafsiran hasil riset

Berdasarkan banyaknya kontribusi dalam penulisan artikel,
bukan dari prestise atau akademik atau posisi dalam riset
First author (Penulis pertama)
• Penulis yang melakukan sebagian besar riset, perhitungan, penafsiran, dan analisis hasil
• Contoh: mahasiswa S-1/S-2/S-3 sebagai penulis pertama,
ketua pembimbing sebagai penulis korespondensi. Namun, jika
pembimbing memiliki kontribusi yang sama besarnya dengan
mahasiswa atau post-doktoral dalam kegiatan riset, maka
pembimbing dapat menempati posisi sebagai penulis pertama

Corresponding author (Penulis korespondensi)
• Peneliti yang paling bertanggungjawab atas hasil riset yang dipublikasikan. Sebuah kelaziman disandang oleh mereka
yang memiliki gagasan dan konsep terkait riset, serta dapat
pula terlibat pada sebagian perhitungan, penafsiran, dan
analisis hasil
• Bertanggung jawab atas isi naskah sehingga lazimnya ditulis
di urutan terakhir pada baris kepengarangan
Ordinary author
•Penulis dengan kontribusi relatif kurang nyata dibandingkan
penulis utama dan penulis korespondensi.
Sekarang berkembang istilah: Equal contributor
(kepengarangan setara, penulisan nama berdasarkan abjad)

Kriteria tidak layak sebagai penulis
Kriteria tidak layak
menjadi penulis
•Hanya menjalankan perintah untuk riset dan mengumpulkan data
•Hanya menyediakan ruang lab, peralatan, atau bahan penelitian
•Dibayar untuk menyediakan data
Ucapan Terima Kasih
•Orang yang berkontribusi dalam riset tetapi tidak layak menjadi penulis ditulis dalam‘Acknowledgement’:
•Editor bahasa
•Teknisi lab
•Penelaah (critical reading)
•Pemberi dana
•Enumerator

Penyalahgunaan kepengarangan
Guest authorship (authorship celebrity)
•seseorang yang tidak berkontribusi dalam riset dan penulisan tetapi dicantumkan sebagai penulis dengan harapan meningkatkan penerimaan naskah
Gift authorship
•seseorang yang kontribusinya sangat sedikit dalam riset (seperti ketua departemen, … ).
Ghost authorship
•‘non-author’, seseorang yang kontribusinya tinggi dalam riset dan penulisan tetapi tidak dicantumkan sebagai penulis. Contoh: dosen/peneliti muda
•setelah lulus mahasiswa menulis sendiri publikasi dari tesis/disertasinya tanpa mencantumkan nama pembimbing, atau sebaliknya
Anonymous authorship
•tidak direkomendasikan
Surrogate authorship
•publikasi yang dibuatkan oleh orang lain dengan tidak menggunakan data asli/data sendiri

1.Originality: jurnal berhak meminta data asli dari penulis
2.Good record-keeping and maintenance of data: daily log book
atau catatan harian riset
3.Plagiarism (including self-plagiarism)
4.Honesty, objectivity, and integrity: menghindari bias dalam
rancangan percobaan, analisis data, penafsiran data, dan pelaporan data,
hasil, metode, prosedur dalam setiap komunikasi ilmiah
5.Conflict of interest: personal and financial
6. Opennes: mau berbagi data, hasil, gagasan, alat, sumber daya, terutama
setelah publikasi
7.Respect for intelectual property: dilarang menggunakan data
yang belum dipublikasi (reviewer, editor, kunjungan lab, seminar)
Kewajiban seorang penulis (author)

8.Copyright agreement: penulis menyerahkan hak publikasi kepada
jurnal tetapi penulis tetap memiliki hak atas materi artikelnya
9.Disclosures: pernyataan kejujuran penulis tentang data, kontribusi
setiap penulis, pendanaan riset, dan benturan kepentingan (conflict
of interest)
10.Consent for reuse of published materials: izin menggunakan
materi yang sudah dipublikasi (bergantung pada lisensi yang
digunakan)
11. Confidentiality: komunikasi antara penulis dan jurnal bersifat
rahasia
12. Responsible publication: tujuan publikasi adalah berbagi
pengetahuan baru sehingga penulis harus bertanggung jawab
13. Public announcement of new results: Naskah yg sudah diterima
pada suatu jurnal sebaiknya tidak diumumkan secara terbuka
sebelum naskahnya terbit

Terimakasih
Tags