MIKROPAR dalam manajemen patient safety..

hanifatunfajria 0 views 27 slides Sep 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

mata kuliah dasar


Slide Content

Mikrobiologi & Parasitologi dalam Manajemen Patient Safety Siti Hanifatun Fajria , M.K.M

Konsep Mikrobiologi dan Parasitologi

Mikrobiologi Dalam Bahasa Yunani mikros = kecil, bios = hidup, dan logos = ilmu) merupakan suatu ilmu tentang organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Ilmu aneka disiplin karena ilmu ini mencakup beberapa bidang, pembagiannya dapat berdasarkan tipe mikrobiologi (pendekatan taksonomis) atau berdasarkan aktivitas fungsional Berdasarkan pendekatan taksonomis, mikrobiologi dibagi menjadi virologi, bakteriologi, mikologi, fikologi, dan protozoologi. Berdasarkan pendekatan fungsional, mikrobiologi dibagi atas ekologi mikroba, mikrobiologi industri, mikrobiologi pertanian, mikrobiologi kedokteran, mikrobiologi pangan, fisiologi mikroba, genetika mikroba, dan sebagainya.

Struktur Mikroorganisme dan Ukuran Sel terdiri atas dua tipe, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua tipe sel secara kimiawi adalah serupa, yakni sama- sama memiliki asam nukleat, protein, lipid, dan karbohidrat. Kedua tipe sel tersebut juga menggunakan reaksi kimia yang sama untuk memetabo- lisme makanan, membentuk protein, dan menyimpan energi. Perbedaan sel prokariotik dari sel eukariotik ada lah struktur dinding sel, membran sel, serta tidak adanya organel, yaitu struktur seluler yg terspesialisasi yg memiliki fungsi- fungsi spesifik

Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukoriotik Ciri Prokariotik Eukariotik Ukuran 1- 10 µm 10- 100 µm ( sel sperma terpisah dari kornya, berukur an ebih kecil) Tipe inti Daerah nukleosit tanpa inti sejati Inti sejati dengan membran ganda DNA Umumnya sirkuler Linear dengan protein histon Sintesis RNA / Protein Berlangsung di sitoplasma Sintesis RNA di dalam inti dan sintesis protein berlan gsung di sitoplasma Ribosom 50 S dan 30 S 60 S dan 40 S Struktur sitoplasma sederhana Terstruktur dengan adanya membran intraseluler dan sitoskeleton Pergerakan sel Flagela yang tersusun atas protein fla gelin Flagela dan silia yang tersusun atas protein tubulin Mitokondria Tidak ada Satu sampai beberapa lusin (beberapa tidak memiliki mitokondria) Koroplas Tidak ada Pada alga dan tanaman Organisasis Umumnya satu sel Sel tunggal, koloni, organisme tingkat tinggi dengan s el terspesialisasi Pembelahan sel Pembelahan biner Mitosis dan sitokenesis Jenis organisme Bakteri dan archae Protista, fungi, tanaman, hewan

Faktor yang mempengaruh pertumbuhan mikroorganisme Faktor Fisik Temperatur pH Tekanan Osmotik Cahaya Faktor Kimia Nutrisi Media Pembiakan

Faktor Fisik Temperatur Pada temperatur yang sangat tinggi akan terjadi denaturasi protein yang tidak dapat kembali (irreversible), sebaliknya pada temperatur yang sangat rendah aktifitas enzim akan berhenti. 3 jenis bakteri berdasarkan tingkat toleransinya terhadap suhu lingkungan, yaitu: Psikrofil : MO yg suka hidup pd suhu dingin , dpt tumbuh paling baik pd suhu optimum di bawah 20 o C ; Mesofil : MO yg dpt hidup scr maksimal pd suhu sedang , mempunyai suhu optimum di antara 20- 50 o C ; Termofil : MO yg tumbuh optimal atau suka pada suhu tinggi, MO ini sering tumbuh pada suhu di atas 40 o C . pH Mikroorganisme asidofil , tumbuh pada kisaran pH optimal 1,0- 5,3 , mikroorganisme neutrofil , tumbuh pada kisaran pH optimal 5,5- 8,0 , mikroorganisme alkalofil , tumbuh pada kisaran pH optimal 8,5- 11,5 , sedangkan mikroorganisme alkalofil eksterm tumbuh pada kisaran pH optimal > 10 .

Faktor Fisik Tekanan Osmosis Osmosis merupakan perpindahan air melewati membran semipermeabel karena ketidak seimbangan material terlarut dalam media. Dalam larutan hipotonik , air akan masuk ke s el mikroorganisme , sedangkan dalam larutan hipertonik , air akan keluar dari dalam sel MO, berakibat membran plasma mengkerut dan lepas dari dinding sel (plasmolisis), sel secara metabolik tidak aktif. MO yang mampu tumbuh pd lingkungan hiperto nik dengan kadar natrium tinggi dikenal dengan halofil, contohnya bakteri dalam laut. MO yg mampu tumbuh pd konsentrasi garam yg sangat tinggi ( > 33% NaCl) disebut halofil ekstre m. Oksigen Berdasarkan kebutuhan oksigen, dikenal dengan mikroorganisme aerob dan anaerob . Mikroorganisme aerob memerlukan oksigen untuk bernapas, sedangkan mikroorganisme an aerob tidak memerlukan oksigen u/ bernapas, justru adanya oksigen akan menghambat pertu mbuhannya. Mikroorganisme anaerob fakultatif , menggunakan oksigen sebagai pernapasan dan fermentasi sebagai alternatif tetapi dengan laju pertumbuhan rendah. Mikroorganisme mikro aerofilik dapat tumbuh baik dengan oksigen kurang dari 20%.

Faktor Fisik Radiasi Sumber radiasi dibumi adalah sinar matahari yang mencakup cahaya tampak, radiasi ultra- violet, sinar infra merah, dan gelombang radio. Radiasi yang berbahaya bagi mikroorganisme adalah radiasi pengionisasi , yaitu radiasi dari gelombang panjang yang sangat pendek dan berenergi yang menyebabkan atom kehilangan elektron (ionisasi). Pada level rendah radiasi pengionisasi dapat mengakibatkan mutasi yang mengarah ke kematian , sedangkan pada radiasi tinggi bersifat lethal

Faktor Kimia Media Pembiakan Bahan nutrisi yang digunakan u/ pertumbuhan mikroorganisme di laboratorium disebut media kultur Berdasarkan konsistensinya, media kultur dikelo mpokkan menjadi tiga macam, yaitu media cair (liquid media), media padat (solid media), dan semisolid. Nutrisi Ada dua jenis nutrisi mikroorganisme, yaitu makrolemen dan mikroelemen. Makroelemen : elemen- elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah banyak (gram). Meliputi karbon (C), oksigen(O), hidrogen (H), nitrogen (N), sulfur (S), pospor (P), kalium (K), magnesiu m (Mg), kalsium (Ca), dan besi (Fe). Mikroelemen : elemen- elemen nutrisi yang dip erlukan dalam jumlah sedikit (dalam takaran mg hingga ppm), meliputi mangan (Mn), zinc (Zn), kobalt (Co), Nikel (Ni), dan tembaga (Cu). Mikroelemen kadang merupakan bagian enzim atau kofaktor yang membantu katalisis dan membentuk protein.

Mikrorganisme bagi Kehidupan Manusia Kontrol Hama Tanaman Pengendalian hama tanaman dgn menggunakan musuh alami dari hama tanaman trs dikembangkan dlm rangka mengurangi dampak negatif penggunaan pestisida. pencemaran lingkungan akibat limbah plastik yg sulit diuraikan. Enzim selulose yang digunakan dalam industri kertas. Industri dan Pertambangan Pengembangan polimer teruraikan u/ mengatasi masalah Pangan Lactobacillus bulgarius yg dimanfaatkan u/ pembuatan yoghurt. Pemanfaatan bakteri Strepto cocus lactis dan Streptococcus cremoris dlm pembuatan keju & mentega Kesehatan Pseudomonas & Propionibacterium memproduksi vitamin B12 (kobalamin); proses fermentasi fungi Ashbya gossy- pii menghasilkan vitamin B2 (riboflavin); pembuatan antibiotik sintetik dan vaksin jg merupakan hasil pemanfaatan mikro- organisme .

Sebagian kecil MO bersifat patogen. MO alami dalam tubuh kita di sebut MO normal atau flora normal. Namun dalam keadaan ter- tentu dapat bersifat patogen dan menimbulkan penyakit infeksi. Co: Staphylococcus aureus d an Eschericia colli menyebab- kan diare, khamir Candida albicans dapat menyebabkan keputihan, kapang Aspergilus flavus yg menghasilkan aflatoksin dpt meracuni makanan, protozoa Toxoplasma gondii yg menyebabkan toksoplas- mosis, human immunodeficie ncy virus yang menyebabkan penyakit HIV/AIDS, dsb. Mikrorganisme bagi Kehidupan Manusia

Patogenitas Mikroorganisme Mikroorganisme ditemukan pd: udara, kulit, benda yg disentu, dan pd semua makanan. Mikroorganisme dibedakan mjd patogen dan non patogen . Jika suatu organisme non patogen berpindah ke luar dari tempat habitatnya,dpt menjadi organisme penyebab penyakit  patogen oportunistik. MO yg tidak berbahaya Membantu memelihara kesei mbangan baik di dalam tubuh & lingkungan  flora normal . Mikroorganisme Patogen Contoh: Escherichia coli ad/ satu spesies bakteri yang hdp dalam saluran pencernaan bgn bawah. E. coli berpindah ke saluran kemih, ketika wanita melakukan cebok yg salah yakni dari belakang ke depan. Hal ini menyebabkan sisa masuk rektal terkontaminasi ke urethra, dan menyebabkan infeksi saluran kemih

Area Tubuh dan Flora Normal Area Tubuh Flora Normal Kulit Proteus, Enterobacter, Staphylococcus, Acinobacter, Klebseilla, Pseudomonas, Micrococcus, Corynebacterium, Molasezzia, Pityrosporum Mulut Corynebacterium, Neisseria, Actinomycoses, Streptococcus, Lactobacillus, Prevotella, Candida Saluran Pernapasan Haemophillus, Streptococcus, Staphylococcus, Neisseria, Corynebacterium Saluran Pencernaan Lactobacillus, Enterococcus, Escherichia, Streptococcus, Staphylococcus, Proteus, Clostridium, Klebseilla, Bacteroides, Peptococcus Saluran urogenital Escherichia, Streptococcus, Staphylococcus, Proteus, Klebseilla, Neisseria , Mycobacterium, Mycoplasma, Clostridium, Ureoplasma, Lactobacillus, Candida

Mikroorganisme Patogen Patogen adalah agen biologi, fisik, atau kimia yang mampu menyebabkan penyakit pada org anisme lain. Agen biologi dapat berupa bakteri, virus, jamur, protozoa, cacing, dan prion. Agar dapat menyebabkan penyakit, mikroorganisme patogen harus dapat masuk ke tubuh inang. Kemampuan mikroorganisme untuk menyebabkan penyakit disebut patogenesitas . Penyakit infeksi dimulai saat MO memasuki tubuh inang, selanjutnya bereproduksi, dan bereplikasi. Istilah infeksi menggambarkan pertumbuhan / replikasi MO didlm tubuh inang.

Virulensi Mikroorganisme Virulensi berasal dari bahasa latin virulentia yang berarti toksin. Proses untuk menghilangkan sifat virulensi disebut atenuasi . Keberadaan MO patogen dalam tubuh adalah akibat dr berfungsi nya faktor virulensi MO, jumlah MO dan faktor resistensi tubuh inang.

INFEKSI Masuk & berkembangbiaknya suatu organisme (agn infeksius) dlm tubuh inang. Suatu agen infeksius (patogen) belum tentu menyebabkan peny pd manusia. Jika suatu mikroorganisme men ginvasi dan berkembang biak di dalam tubuh tetapi tidak menyeb abkan gejala, maka disebut kolonisasi . Jika suatu penyakit infeksius dpt ditularkan dari satu individu ke in dividu lainnya disebut penyakit menular . Jika MO patogen berkembang biak dan menyebabkan tanda & gejala klinis maka infeksi tsb bersifat simptomatis , sebalik- nya jika tidak ada gejala yg timbul, maka peny. bersifat asim ptomatis .

Deskripsi Infeksi Infeksi Flora Normal Lokal Terbatas pada area tubuh tertentu Sistemik Infeksi dimana mikroorganisme tersebar di seluruh tubuh Primer Disebabkan oleh satu macam MO Sekunder Disebabkan oleh MO yang mengikuti infeksi primer Campuran Infeksi disebabkan oleh dua atau lebih MO

Cont… Deskripsi Infeksi Infeksi Flora Normal Subklinis Infeksi yang tidak menunjukkan gejala apapun Bakteriemia Menunjukkan adanya bakteri dalam darah, umumnya hanya sementara Septikemia Mengindikasikan keberadaan bakteri dan produk pertumbuhannya dalam darah Opportunistik Mikroorganisme yang secara normal menyebabkan penyakit dgn gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, namun setelah terjadi perubahan fisiologis pada tubuh inang, menurunnya kekebalan tubuh (defisiensi imun, immunocompromise) (misalnya d iabetes, terapi imunosupressan, AIDS, malnutrisi berat) dpt menyebabkan penyakit dgn gejala lebih berat dan kronis yg sering kali tdk sembuh dgn pengobatan bahkan dpt berakibat kematian. Nosokomial Infeksi baru yang diperoleh klien pada saat dirawat di rumah sakit

Rantai Infeksi 1. Agen Infeksius 2. Reservoir 3. Jalan Keluar (Port Exit) 4. Cara Penularan (Mode of transmission) 5. Jalur masuk mikroorganisme (port d’entry) 6. Kerentanan host

1. Agen Infeksius Potensi MO / parasite u/ menyebabkan penyakit tergantung beberapa faktor, al :kecukupan jmlh organisme (dosis), virulensi / kemampuan agen u/ bertahan hidup dlm tubuh host / di luar tubuh host, kemampuan u/ masuk dan bertahan hidup dlm tubuh ho st, dan kerentanan tubuh host (daya tahan host). pH Mikroorganisme asidofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 1,0- 5,3, mikroorganisme neutrofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 5,5- 8,0 , mikroorganisme alkalofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 8,5- 11,5 , sedangkan mikroorganisme alkalofil eksterm tumbuh pada kisaran pH optimal > 10 .

Organisme dan Resevoirnya : Patogen yg banyak ditemukan dan infeksi yg diakibatkan Organisme Reservoir utama Infeksi utama / Penyakit Bakteri Eschericia coli Kolon Gastroentritis, infeksi saluran kemih Streptococcus β hemoli tikus Genetalia orang dewasa Infeksi perkemihan, infeksi luka, sepsis pasca melahir kan Staphylococcus aureus Kulit, rambut, mulut Infeksi tenggorokan, demam rheuma, infeksi luka Neisseria gonorrhoeae Traktus genitourinarius, rectum Gonorea, konjnctivitis, infeksi panggul. Virus Hepatitis virus A Feses Hepatitis A Hepatitis virus B Darah, cairan tubuh tertentu Hepatitis B Virus herpes simpleks Kontak seksual Meningits aseptic, penyakit menular Human immunodifciency (HIV) virus Lesi mulut/kulit, ludah genital Darah, cairan semen, secret vagina melalui kontak seksual seksual, infeksi her pes. Aquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)

Cont.. Patogen yg banyak ditemukan dan infeksi yg diakibatkan Organisme Reservoir utama Infeksi utama / Penyakit Jamur Aspergilus Sampah, debu, mulut, kulit, kolon, traktus urogenitalis Pneumonia, sepsis Candida albicans Mulut, kulit, kolon, traktus urogenitalis Kandidiasis, pneumonia, sepsi Protozoa Plasmodium alciparum Darah Malaria

2. Reservoir Reservoir adalah suatu tempat dimana patogen dpt bertahan hidup, tetapi belum tentu dpt berkembang biak. Co/: Virus Hepatitis A bertahan hidup dlm kerang laut, tetapi tdk dpt berkembang biak. Mikroorganisme tidak selalu menyebabkan individu menjad sakit. Karier (carrier, pembawa) adalah individu yg tdk menunjukkan gejala penyakit, meskipun terdapat organisme patogen pada atau dalam tubuhnya, yang dapat ditularkan ke orang lain, mis. seseorang dengan flu atau sipilis, anjing dengan rabies. Petugas kesehatan mungkin menjadi reservoir untuk sejumlah organisme nosokomial tersebar di tempat pelayanan kesehatan.

Port Exit and Mode Of Transmission Jalan Keluar (Port Exit) Setelah mikroorganisme menemukan tempat u/ tumbuh dan berkembang biak, mikroorganisme harus menemukan jalan keluar jika akan masuk ke penjamu dan menyebabkan penyakit. Jalur k eluar dapat berupa darah, kulit, membran mukosa, saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran genitourinaria dan transplasenta (ibu ke janin), serta mekanisme aliran (drainase). Cara Penularan (Mode of Transmission) MO tidak dapat bepergian sendiri, sehingga mereka membutuhkan kendaraan u/ membawa mereka ke orang atau tempat lain. Setiap penyakit memiliki jenis penularan tertentu. Kendaraan utama penularan adalah makanan dan air. Jenis penularan suatu penyakit bisa melalui kontak langsung (yakni individu ke individu / kontak fisik antara sumber dengan penjamu yg rentan) dan tidak langsung (kontak penjamu yg rentan dengan benda mati yang terkontaminasi, yaitu: jarum atau benda tajam, lingkungan, dan lainnya), melalui udara ( Airborne ), dan vektor (lalat, nyamuk).

Port Exit and Mode Of Transmission Jalan Masuk Mikroorganisme (Port d’entry) Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan, misalnya letak (traktus respiratorius, traktus gastro intestinalis, traktus genitourinarius, kulit/ membran mukosa, transplasental, parenteral), dan mekanisme aliran (trauma perkutaneus, tindakan invasif dan insisi pembedahan). Kerentanan Host Individu mendapatkan infeksi tergantung pd kerentanannya thdp agen infeksius. MO dpt menyebar ke orla tetapi tdk berkembang mjd infeksi jk sistem kekebalan tubuh seseorang dpt melawannya. Mereka mungkin menjadi pembawa (carrier) tanpa gejala, selanjutnya menjadi mode transmisi ke host rentan yg lain. Setelah host terinfeksi, ia mungkin mjd reservoir u/ transmisi penyakit ke depannya. Penjamu yang rentan banyak ditemukan di tempat pelayanan kesehatan, mereka yg mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh meliputi anak kecil atau bayi, lanjut usia, org dgn penyakit kronis, org yg menerima tera medis (kemo terapi, atau steroid dosis tinggi, org dengan luka terbuka. Jadi kerentanan ini dapat disebabkan sbg akibat dr proses penyakit, pengobatan, atau tindakan medis. Sistem kekebalan tubuh yang tidak efektif ini membuat mereka rentan thdp agen infeksi dalam lingkungan pelayanan kesehatan.

TERIMA KASIH