MITIGASvvvvbvvvvvvvvvvbvvvI BENCANA.pptx

AnindiatyHariady 7 views 9 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

p


Slide Content

MITIGASI BENCANA Ns Anindiaty HR, S. Kep ., M.Kes

Mitigasi Bencana adalah serangkaian tindakan yang diambil untuk mengurangi atau menghilangkan potensi risiko dan dampak bencana yang dapat terjadi di masa depan . Tujuan utama mitigasi adalah untuk meminimalkan kerusakan terhadap nyawa , properti , lingkungan , serta perekonomian yang disebabkan oleh bencana . Tindakan mitigasi dilakukan sebelum dan selama bencana untuk memastikan bahwa dampak yang ditimbulkan bisa diminimalkan seoptimal mungkin . Mitigasi bencana bisa diterapkan dalam berbagai tahap manajemen bencana , mulai dari pencegahan , pengurangan risiko , hingga pemulihan pasca-bencana .

1 . Mitigasi Struktural Mitigasi struktural berfokus pada pembangunan atau perubahan fisik yang dapat mengurangi kerusakan akibat bencana . Langkah-langkah ini biasanya melibatkan rekayasa dan desain bangunan serta infrastruktur yang tahan bencana . JENIS-JENIS MITIGASI BENCANA Contoh mitigasi non- struktural : Kebijakan dan peraturan zonasi : Mengatur penggunaan lahan di wilayah rawan bencana . Misalnya , melarang pembangunan di daerah yang rawan banjir atau di dekat gunung berapi aktif . Penyuluhan dan pendidikan masyarakat : Mengedukasi masyarakat mengenai cara-cara mengurangi risiko bencana , seperti cara evakuasi yang benar atau pengetahuan mengenai mitigasi rumah . Pengembangan sistem peringatan dini : Membangun sistem yang dapat memberi peringatan dini kepada masyarakat tentang bencana yang akan datang , seperti sistem peringatan tsunami, gempa bumi , atau badai . Penyusunan rencana kesiapsiagaan dan tanggap darurat : Membuat rencana yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam merespons bencana , seperti prosedur evakuasi , pembagian tugas , dan komunikasi darurat . Pelatihan dan simulasi bencana : Mengadakan pelatihan atau latihan evakuasi untuk masyarakat dan instansi terkait agar lebih siap menghadapi bencana .

2 . Mitigasi Non Struktural Mitigasi non- struktural lebih berfokus pada tindakan-tindakan kebijakan , peraturan , dan kegiatan sosial yang bertujuan untuk mengurangi dampak bencana tanpa melibatkan perubahan fisik secara langsung . JENIS-JENIS MITIGASI BENCANA Contoh mitigasi struktural : Pembangunan bangunan tahan gempa : Membuat bangunan yang dirancang khusus agar dapat menahan guncangan gempa bumi , seperti memperkuat fondasi atau menggunakan material yang fleksibel . Pembangunan tanggul dan bendungan : Untuk mengurangi dampak banjir , seperti membangun dinding penahan air atau infrastruktur untuk pengendalian aliran sungai . Rekayasa lereng : Menggunakan teknologi untuk mencegah tanah longsor dengan membuat sistem drainase yang baik atau menanam vegetasi pada lereng yang rawan longsor . Pembangunan jaringan transportasi dan evakuasi yang aman : Membangun jalan , jembatan , dan jalur evakuasi yang dapat bertahan dalam kondisi bencana dan memudahkan pengungsi serta petugas darurat .

3 . Mitigasi Berbasis Alam (Nature-based Solutions) Mitigasi Berbasis Alam (Nature-based Solutions) Mitigasi berbasis alam adalah pendekatan yang memanfaatkan kekuatan alam untuk mengurangi risiko bencana . Pendekatan ini berfokus pada perlindungan dan rehabilitasi ekosistem yang dapat menyerap dampak bencana . JENIS-JENIS MITIGASI BENCANA Contoh mitigasi berbasis alam : Reboisasi dan konservasi hutan : Menanam kembali pohon-pohon di daerah yang rawan tanah longsor atau banjir untuk menjaga kestabilan tanah dan mencegah erosi . Mangrove untuk perlindungan pesisir : Menanam pohon mangrove di sepanjang pantai untuk melindungi daratan dari gelombang tinggi , tsunami, dan erosi . Restorasi ekosistem : Mengembalikan ekosistem alami yang berfungsi sebagai penyangga terhadap bencana alam , seperti pemulihan padang rumput untuk mengurangi risiko kebakaran hutan ..

TUJUAN MITIGASI BENCANA Mengurangi Kerugian Jiwa : Menghindari atau meminimalkan korban jiwa dengan meningkatkan keselamatan manusia selama bencana , seperti evakuasi dini dan penyuluhan . Mengurangi Kerusakan Infrastruktur : Mencegah atau mengurangi kerusakan pada bangunan , fasilitas publik , dan infrastruktur penting lainnya , seperti jaringan transportasi dan energi Mengurangi Kerugian Ekonomi : Menyusun kebijakan yang dapat mengurangi dampak bencana terhadap perekonomian , seperti pengurangan biaya pemulihan dan kerugian sektor-sektor ekonomi yang terpapar bencana . Mengurangi Dampak Lingkungan : Melindungi lingkungan dan ekosistem yang mungkin rusak atau hancur akibat bencana , serta memulihkan ekosistem setelah bencana . Meningkatkan Ketahanan Masyarakat : Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk bertahan dan pulih dari bencana melalui pendidikan , pelatihan , dan akses terhadap sumber daya untuk mitigasi .

LANGKAH-LANGKAH DALAM MITIGASI BENCANA Penyusunan Kebijakan Mitigasi Membuat kebijakan atau peraturan yang mendukung mitigasi , seperti peraturan pembangunan bangunan yang tahan gempa atau zonasi kawasan rawan bencana . Penguatan Infrastruktur Mengembangkan dan memperkuat infrastruktur yang dapat bertahan menghadapi bencana , seperti pembangunan rumah yang tahan gempa atau peningkatan kapasitas sistem drainase untuk mengurangi risiko banjir . Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat Melibatkan masyarakat dalam upaya mitigasi dengan memberikan pelatihan tentang bagaimana menghadapi bencana , serta pentingnya tindakan mitigasi seperti membangun rumah tahan gempa , pengaturan aliran air di sekitar rumah , dan penggunaan teknologi peringatan dini . Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan kondisi bencana secara real-time serta evaluasi kebijakan mitigasi yang diterapkan . Hal ini penting untuk menilai efektivitas mitigasi yang telah dilakukan dan memperbaiki kekurangan di masa depan . Pengembangan Sistem Peringatan Dini Membangun dan mengimplementasikan sistem peringatan dini yang dapat memberi informasi kepada masyarakat dan pihak berwenang untuk menyiapkan diri menghadapi potensi bencana .

Contoh Mitigasi Bencana di Beberapa Jenis Bencana Gempa bumi Tsunami Banjir Kebakaran Hutan Membangun bangunan tahan gempa . Menyusun dan melaksanakan prosedur evakuasi yang jelas . Meningkatkan sistem peringatan dini gempa dan tsunami. Pelatihan masyarakat tentang cara bertahan hidup dalam gempa bumi . Pembangunan tanggul dan bendungan . Pemeliharaan dan perbaikan sistem drainase kota . Pengelolaan aliran sungai melalui reboisasi dan pembangunan cekungan penampung air hujan . Pembatasan pembangunan di daerah rawan banjir . Pembersihan bahan bakar alami ( seperti daun kering dan ranting) di area yang rawan kebakaran . Penanaman pohon yang lebih tahan terhadap api . Pengembangan sistem pemantauan dan deteksi kebakaran secara dini . Penyuluhan kepada masyarakat tentang pengelolaan api dan pencegahan kebakaran . Pembangunan dan penguatan tembok penahan tsunami di daerah pesisir . Meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir tentang bahaya tsunami dan prosedur evakuasi . Pengembangan sistem peringatan dini tsunami.

TANTANGAN DALAM MITIGASI BENCANA Keterbatasan Anggaran dan Sumber Daya : Implementasi mitigasi seringkali memerlukan dana yang besar dan infrastruktur yang rumit , yang mungkin sulit dipenuhi oleh negara berkembang . Kurangnya Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat : Tanpa partisipasi aktif dari masyarakat , tindakan mitigasi tidak akan efektif . Pendidikan dan kampanye yang lebih kuat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran . Perubahan Iklim : Perubahan iklim dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana alam , yang dapat membuat upaya mitigasi lebih sulit . Keterbatasan Teknologi dan Pengetahuan : Beberapa daerah mungkin tidak memiliki akses ke teknologi dan data yang diperlukan untuk merencanakan dan melaksanakan tindakan mitigasi dengan tepat .
Tags