Model Agenda Setting dalam Menganalisa Kebijakan.pdf
slametriyadi0827
0 views
10 slides
Oct 07, 2025
Slide 1 of 10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
About This Presentation
Agenda Setting dalam Analisa kebijakan
Size: 660.87 KB
Language: none
Added: Oct 07, 2025
Slides: 10 pages
Slide Content
AGENDA SETTING
By SlametRiyadi
MK AnalisisKebijakanPendidikan
DosenPengampu
Dr. MufarrihulHazin, S.Pd.I., M.Pd.
MenurutJames E Anderson
Policy formation denotes the total process of creating, adopting, and implementing a policy. This
can also be called the policy process.
(Pembentukan kebijakan menunjukkan keseluruhan proses pembuatan, adopsi, dan implementasi kebijakan. Ini juga bisa
disebut proses kebijakan)
•Tiga aspek yang saling terkait dalam pembentukan kebijakan:
1.The nature of public problems (Sifat/hakikatmasalahpublic)
2.Agendas and the process of agenda setting (Agenda danproses penetapanagenda)
3.The formulation of proposed policies or alternatives to resolve problems (perumusan
usulan kebijakan atau alternatif untuk menyelesaikan masalah)
The Agenda Setting Process
By James E. Anderson
Problem:
1.Setiap masalah harus bersaing untuk mendapatkan perhatian karena legislatifdan eksekutif
memiliki waktu dan sumber daya yang terbatas.
2.Tuntutan yang dipilih atau dirasa perlu untuk ditindaklanjuti oleh para pembuat kebijakan pada
waktu tertentu, atau setidaknya tampak sedang ditindaklanjuti, merupakan agenda kebijakan.
3.Untuk mencapai status agenda, suatu masalah publik harus diubah menjadi isu, atau hal yang
membutuhkan perhatian pemerintah.
Issue:
1.Ilmuwan politik Robert Eyestone menyatakan, "Sebuah isu muncul ketika publik yang memiliki
masalah mencari atau menuntut tindakan pemerintah, dan terdapat ketidaksepakatan publik
mengenai solusi terbaik untuk masalah tersebut”.
Systemic Agenda:
1.Profesor Roger W. Cobb dan Charles D. Elder,Agenda sistemikdidefinisikan "terdiri dari semua
isu yang secara umum dianggap oleh anggota komunitas politik sebagai hal yang patut mendapat
perhatian publik dan melibatkan hal-hal yang berada dalam yurisdiksi sah otoritas pemerintahan
yang ada.
2.Agenda sistemik pada dasarnya adalah agenda diskusi. Sebagian besar poin di dalamnya bersifat
umum atau abstrak, alih-alih spesifik atau terperinci.
Institutional Agenda:
1.Agenda kelembagaan atau pemerintahan terdiri dari permasalahan-permasalahan yang menurut
legislator atau pejabat publik wajib untuk mendapat perhatian serius dan aktif.
2.Agenda kelembagaan pada dasarnya adalah agenda aksi dan karenanya akan lebih spesifik dan
konkret isinya daripada agenda sistemik.
3.Agenda kelembagaan berkisar dari yang wajib hingga yang bersifat diskresioner.
Profesor John KingdondalamJames E. Anderson
Ada 3 alurkegiatandalampenetapanagenda (Problems, Proposals, and Politics)
1. Problems:
•Alur permasalahan terdiri dari hal-hal yang ingin ditindaklanjuti oleh para pemangku kebijakan,
baik di dalam maupun di luar pemerintahan.
2. Proposals:
•Alurproposal kebijakan mencakup kemungkinan solusi untuk berbagai masalah.
•Pejabat publik, staf komite kongres, birokrat, akademisi, perwakilan kelompok, dan lainnya
mengembangkan proposal. "Masing-masing dari mereka memiliki ide atau aspirasi yang ingin
diwujudkan.
•Dalam proses seleksi, beberapa ide atau proposal ditanggapi dengan serius dan yang lainnya
ditinggalakan/ditunda.
3. Politics:
•Alurpolitik mencakup hal-hal seperti hasil pemilu, pergantian pemerintahan presiden, perubahan
suasana hati publik, dan kampanye kelompok penekan.
Agenda denial
•Pertama, menyangkal adanya masalah,
•Kedua, argumen dapat diajukan bahwa masalah tersebut tidak pantas untuk ditangani pemerintah,
•Ketiga, kekhawatiran dapat diungkapkan dan diciptakantentang konsekuensi sosial dari tindakan
pemerintah yang diusulkan,
•Keempat, terkadang ada argumen bahwa suatu masalah dapat ditangani secara memadai melalui cara-
cara non-pemerintah,
•Kelima, adalah advokasi berupataktikuntuk mempelajari lebih lanjut suatu masalah,
•Keenam, upaya dapat diarahkan pada kegiatan electoral.
The Lost of Agenda Status
Anthony DownsdalamJames E Anderson berpendapatbahwa"issue-attention cycle“menyebabkan beberapa masalah
publik menghilang dari pandangan publik.
47
Siklus ini memilikilima tahap yang durasinya bervariasi:
1.Tahap pra-masalah. Pada tahap ini, terdapat kondisi sosial yang cukup tidak diinginkan, tetapi belum banyak
mendapat perhatian publik.
2.Penemuan yang mengkhawatirkan dan antusiasme yang meluap-luap. Ada sesuatu yang membuat
masyarakat menyadari dan khawatir akan masalah tersebut. Ada keinginan kuat untuk segera menyelesaikan
masalah, yang mencerminkan anggapan bahwa sebagian besar hambatan perbaikan bersifat eksternal.
3.Realisasi biaya kemajuan yang signifikan. Kesadaran menyebar bahwa penyelesaian masalah akan
membutuhkan biaya tinggi.
4.Penurunan minat publik secara bertahap. Seiring orang-orang menyadari betapa sulit dan mahalnya
menyelesaikan masalah, banyak yang merasa putus asa, yang lain merasa terancam, dan beberapa merasa bosan.
5.Tahap pasca-masalah. Isu tersebut memasuki "ranah senja" yang kurang mendapat perhatian.