Guru Pengampu : Khoirul Mahmudi, S.A.P.
MODUL AJAR PART 1
Tahapan Waktu Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan 15
menit
1. Guru membuka kelas dengan salam, menanyakan kabar, dan
memotivasi siswa.
2. Guru memulai dengan pertanyaan pemantik seperti: “Apa yang
membuat kamu berbeda dengan teman-teman di kelas ini?” dan “Apa
yang membuat kita tetap satu bangsa?” .
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu memahami jenis
identitas (pribadi dan sosial) serta proses pembentukan identitas.
Kegiatan
Inti
60
menit
Aktivitas Game: "Puzzle Identitas Kita"
Tahap 1 - Penjelasan (10 menit): Guru menjelaskan singkat tentang
jenis identitas (pribadi dan sosial) dan proses pembentukannya.
Memberikan contoh konkret seperti identitas etnis, budaya, agama,
hobi, dll.
Tahap 2 - Permainan (40 menit):
1. Siswa dibagi dalam kelompok kecil (4 -5 orang).
2. Setiap kelompok diberikan potongan puzzle atau kartu identitas
yang memuat:
- Jenis Identitas (Pribadi/Sosial): Contoh: "Hobi Bermain Bola"
(pribadi) atau "Anggota Karang Taruna" (sosial).
- Sumber Pembentukan Identitas: Contoh: "Lingkungan Keluarga",
"Teman Sebaya", atau "Media Sosial".
3. Tugas kelompok:
- Menyusun potongan-potongan identitas menjadi kategori "Pribadi"
dan "Sosial".
- Menjelaskan sumber pembentukan identitas untuk setiap kategori.
4. Kelompok yang paling cepat dan tepat menyelesaikan puzzle akan
diberi poin.
Tahap 3 - Refleksi Kelompok (10 menit): Setiap kelompok
mempresentasikan hasilnya. Guru memberikan umpan balik dan
meluruskan jika ada kesalahan pemahaman.
Penutup 15
menit
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi tentang jenis identitas
(pribadi dan sosial) serta pembentukannya.
2. Guru mengadakan quiz cepat berupa pertanyaan singkat seperti:
“Sebutkan contoh identitas sosial yang berasal dari lingkungan
masyarakat!”.
3. Memberikan apresiasi kepada siswa atas partisipasi mereka.
4. Guru menutup pembelajaran dengan pesan moral tentang
pentingnya menghargai identitas pribadi dan sosial setiap individu.
1. "Apa yang membuat kamu berbeda dengan teman-teman di kelas ini?"
Jawaban:
• Keunikan individu: Setiap orang memiliki identitas unik seperti latar belakang
keluarga, suku, agama, hobi, minat, dan kemampuan. Misalnya, "Saya berbeda karena
saya menyukai seni, sementara teman lain mungkin lebih menyukai olahraga."
• Kepribadian dan pengalaman hidup: "Pengalaman hidup dan cara berpikir saya
mungkin berbeda karena lingkungan tempat saya tumbuh."
Poin penting: Jawaban ini menekankan bahwa perbedaan adalah sesuatu yang alami dan
memperkaya kehidupan bersama.
Guru Pengampu : Khoirul Mahmudi, S.A.P.
2. "Apa yang membuat kita tetap satu bangsa?"
Jawaban:
• Pancasila sebagai dasar negara: Pancasila mempersatukan keberagaman dengan nilai-
nilai seperti gotong-royong, toleransi, dan keadilan.
• Semboyan Bhinneka Tunggal Ika: "Berbeda-beda tetapi tetap satu" menjadi pengingat
bahwa meskipun kita memiliki latar belakang berbeda, kita tetap satu bangsa Indonesia.
• Tujuan bersama: Kita memiliki visi yang sama untuk memajukan bangsa, menjaga
kedamaian, dan saling mendukung.
Poin penting: Jawaban ini menekankan pentingnya nilai persatuan dan tujuan bersama dalam
menjaga keberagaman di Indonesia.
Identitas Sumber Pembentukan
"Hobi bermain gitar" "Pengalaman Pribadi"
"Punya gaya berpakaian kasual" "Media Sosial"
"Suku Jawa" "Budaya Lokal"
"Anggota OSIS" "Sekolah dan Teman Sebaya"
"Agama Islam" "Lingkungan Keluarga"
"Penyuka makanan pedas" "Pengalaman Pribadi"
Soal Perjodohan
Petunjuk: Jodohkan kolom A (Identitas) dengan kolom B (Sumber Pembentukannya).
Kolom A: Identitas Kolom B: Sumber Pembentukan
1. Hobi membaca buku a. Lingkungan keluarga
2. Anggota organisasi OSIS b. Sekolah dan teman sebaya
3. Menyukai makanan khas daerah c. Budaya lokal
4. Menonton film inspiratif d. Media sosial
5. Berpakaian sesuai tren e. Media sosial
6. Bangga sebagai suku Batak f. Budaya lokal
7. Membantu tetangga yang membutuhkan g. Lingkungan keluarga
8. Gemar olahraga basket h. Sekolah dan teman sebaya
9. Menyukai musik tradisional i. Budaya lokal
10. Taat menjalankan ajaran agama j. Lingkungan keluarga
11. Aktif dalam kelompok diskusi belajar k. Sekolah dan teman sebaya
12. Memiliki rasa toleransi tinggi l. Lingkungan keluarga
13. Membuat konten kreatif di TikTok m. Media sosial
14. Mengikuti lomba sains n. Sekolah dan teman sebaya
15. Mengikuti acara adat daerah o. Budaya lokal
Guru Pengampu : Khoirul Mahmudi, S.A.P.
Kolom A: Identitas Sosial Kolom B: Lingkungan Masyarakat
1. Anggota karang taruna a. Lingkungan desa atau kelurahan
2. Peserta kegiatan gotong royong b. Komunitas warga tempat tinggal
3. Bagian dari grup tari tradisional c. Kelompok seni budaya lokal
4. Anggota organisasi keagamaan d. Lingkungan tempat ibadah
5. Relawan dalam kegiatan posyandu e. Lingkungan kesehatan masyarakat
6. Pengurus RT/RW f. Lingkungan perumahan
7. Peserta acara adat daerah g. Lingkungan budaya setempat
8. Anggota kelompok arisan h. Komunitas warga lokal
9. Pemain tim sepak bola kampung i. Lingkungan olahraga di masyarakat
10. Anggota koperasi atau UMKM j. Lingkungan ekonomi masyarakat
Identitas Individu Alami
Identitas alami adalah identitas yang melekat pada seseorang sejak lahir atau berdasarkan faktor
biologis dan keturunan.
1. Jenis kelamin (laki-laki/perempuan).
2. Warna kulit (misalnya, kulit sawo matang).
3. Warna mata (misalnya, mata coklat).
4. Bentuk rambut (misalnya, rambut keriting).
5. Golongan darah (misalnya, golongan darah O).
6. Suku bangsa (misalnya, suku Minangkabau).
7. Warna rambut (misalnya, rambut hitam).
8. Tinggi badan (misalnya, 165 cm).
9. Bentuk wajah (misalnya, wajah oval).
10. Kondisi fisik bawaan (misalnya, kidal)
Identitas Individu Sosial
Identitas sosial adalah identitas yang dibentuk melalui interaksi dengan lingkungan sosial dan
budaya.
1. Agama (misalnya, Islam).
2. Kewarganegaraan (misalnya, warga negara Indonesia).
3. Keanggotaan dalam komunitas hobi (misalnya, klub sepak bola).
4. Pekerjaan atau profesi (misalnya, guru).
5. Status pendidikan (misalnya, mahasiswa).
6. Keanggotaan organisasi (misalnya, anggota OSIS).
7. Peran dalam keluarga (misalnya, anak sulung).
8. Status perkawinan (misalnya, menikah).
9. Gelar akademik (misalnya, sarjana ekonomi).
10. Preferensi politik (misalnya, pendukung demokrasi).
Identitas Kelompok Alami
Kelompok alami adalah kelompok yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia
secara langsung, biasanya berdasarkan faktor kelahiran atau tradisi:
1. Suku Minangkabau (berbasis etnis).
2. Masyarakat Adat Baduy (berbasis adat).
3. Suku Dayak (berbasis wilayah geografis).
4. Suku Asmat (berbasis etnis di Papua).
5. Suku Toraja (berbasis adat dan kepercayaan tradisional).
Guru Pengampu : Khoirul Mahmudi, S.A.P.
6. Komunitas Bali Aga (masyarakat adat di Bali).
7. Suku Bugis (berbasis adat dan wilayah Sulawesi).
8. Suku Betawi (berbasis tradisi Jakarta).
9. Suku Sasak (berbasis tradisi di Lombok).
10. Suku Tengger (berbasis adat di kawasan Gunung Bromo).
Identitas Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sosial atau interaksi di
masyarakat:
1. Anggota Karang Taruna (kelompok pemuda desa).
2. Paguyuban Seni Tari Jawa (komunitas seni).
3. Himpunan Mahasiswa Minang (HMM) (kelompok mahasiswa dari etnis Minang).
4. Komunitas Pecinta Alam Indonesia (kelompok berdasarkan minat).
5. Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (kelompok ekonomi).
6. Organisasi Wanita Batak (IWAB) (kelompok sosial berdasarkan etnis Batak).
7. Laskar Pelangi Desa (kelompok relawan pendidikan di desa).
8. Komunitas Adat Dayak Modern (kelompok berbasis identitas adat dan modernitas).
9. Ikatan Keluarga Flores di Jakarta (kelompok berbasis daerah asal).
10. Kelompok Nelayan Pantai Selatan (kelompok berbasis profesi).
Notes: Toleransi bukan hanya soal menerima keberadaan pihak lain, tetapi juga tentang
menghargai perbedaan serta mengelola ketegangan yang timbul dari perbedaan tersebut.
Toleransi tidak sekadar berarti tidak mengganggu pihak lain, tetapi juga melibatkan upaya aktif
untuk menciptakan ruang di mana perbedaan dapat eksis secara berdampingan tanpa memicu
ketegangan atau konflik.