Modul Akidah Akhlak 3 Bab 4- Asmaul Husna.docx

sufyan851 109 views 12 slides May 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

-


Slide Content

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
FASE B - KELAS III MI
MATA PELAJARAN :AKIDAH AKHLAK
INFORMASI UMUM
A.IDENTITAS MODUL
Nama Madrasah :.....................................................................................
Nama Penyusun :.....................................................................................
Mata Pelajaran :Akidah Akhlak
Fase / Kelas / Semester: B - III / 2
Elemen :Akidah
Alokasi Waktu :14 JP x 45 Menit
Tahun Penyusunan : 2023
BCAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir Fase B, pada elemen akidah peserta didik mampu memahami sifat-sifat Allah
Swt., asma’ al-husna, mengenal kitab-kitab Allah Swt., nabi dan rasul Allah Swt.
C.PROFIL PELAJAR PANCASILA (PPP) DAN PELAJAR RAHMATAN LIL
ALAMIN (PRA)
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta
kebhinnekaan global.
Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin yang ingin dicapai adalah taaddub, tawassuth,
tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh.
D.SARANA DAN PRASARANA
Media :LCD proyektor, komputer/laptop, jaringan internet, dan lain-lain
Sumber Belajar:LKPD, Buku Teks, laman E-learning, E-book, dan lain-lain
E.TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular dari umur 9-10 tahun (tahap operasional konkret)
F.MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran dengan tatap muka menggunakan model student team achievement devision
(STAD)

KOMPETENSI INTIKOMPETENSI INTI
A.TUJUAN PEMBELAJARAN
Membaca asmaul husna ar-Razzaaq, al-Wahhaab, al-Kabir,dan al- ’Adhim
Menghafalkan lafal dan arti asmaul husna ar-Razzaaq, al-Wahhaab, al-Kabir,dan al-
’Adhim
Menjelaskan makna asmaul husna ar-Razzaaq, al-Wahhaab, al-Kabir,dan al- ’Adhim
Menuliskan kalimat asmaul husna ar-Razzaaq, al-Wahhaab, al-Kabir,dan al- ’Adhim
Menyajikan arti dan bukti sederhana asma Allah Swt. ar-Razzaaq, al-Wahhaab, al-
Kabir,dan al- ’Adhim
B.PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik dapat menghayati sifat-sifat Allah melalui Asmaul Husna
C.PERTANYAAN PEMANTIK
Apakah kalian pernah membaca asmaul husna?
Siapa yang sudah hafal asmau husna?
Apakah kalian tau arti asmau husna ar-Razzaaq, al-Wahhaab, al-Kabir,dan al- ’Adhim?
D.KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Melakukan pembiasaan berdoa, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi
tempat duduk peserta didik dan kebersihan kelas.
Guru memberikan motivasi, memberikan pertanyaan pemantik materi yang akan
diajarkan.
Guru memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila (bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta kebhinnekaan
global) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (taaddub, tawassuth, tathawwur wa
ibtikar, dan tasamuh)
Guru melakukan asesmen awal dengan bertanya tentang asmaul husna ar-Razzaq, al-
Wahhaab, al-Kabir, dan al-‘Adhim dalam kehidupan seharihari dan siswa menjawab
dengan prediksi masing-masing.
Guru mengaitkan asmaul husna ar-Razzaa, al-Wahhaab, al-Kabir,dan al- ’Adhim yang
diajarkan dengan bukti-bukti kekuasaan Allah
Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru memotivasi peserta didik untuk semangat mengikuti pembelajaran dengan
melakukan ice breaking
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan gambaran terkait manfaat
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
KEGIATAN INTI
PERTEMUAN KE-1
Asmaul Husna ar-Razzaq
Fase 2: Menyajikan/ menyampaikan informasi
Guru menampilkan video pembelajaran tentang asmaul husna ar-Razzaq. (Mengamati)

Guru melakukan tanya jawab bersama peserta didik (Menanya)
Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap jawaban yang peserta didik
berikan.
Fase 3: Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Guru membentuk peserta didik menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik
secara heterogen.
Guru membagikan LKPD dan menjelaskan tugas yang akan dikerjakan.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Peserta didik berdiskusi untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru pada
LKPD (Mengeksplorasi dan Mengasosiasi)
Guru membimbing peserta didik saat berdiskusi kelompok
Guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi dan membagi tugas dalam diskusi
kelompok
Fase 5: Evaluasi
Peserta didik bersama kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara
bergantian (Mengomunikasikan)
Guru membagikan lembar evaluasi kepada peserta didik
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi untuk penilaian secara mandiri
Fase 6: Memberi Penghargaan
Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok yang bersemangat dan cepat
selesai dengan memberikan bintang
PERTEMUAN KE-2
Asmaul Husna al-Wahhaab
Fase 2: Menyajikan/ menyampaikan informasi
Guru menampilkan video pembelajaran tentang asmaul husna al-wahhab.
(Mengamati)
Guru melakukan tanya jawab bersama peserta didik (Menanya)
Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap jawaban yang peserta didik
berikan.
Fase 3: Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Guru membentuk peserta didik menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik
secara heterogen.
Guru membagikan LKPD dan menjelaskan tugas yang akan dikerjakan.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Peserta didik berdiskusi untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru pada
LKPD (Mengeksplorasi dan Mengasosiasi)
Guru membimbing peserta didik saat berdiskusi kelompok
Guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi dan membagi tugas dalam diskusi
kelompok
Fase 5: Evaluasi
Peserta didik bersama kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara
bergantian (Mengomunikasikan)
Guru membagikan lembar evaluasi kepada peserta didik
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi untuk penilaian secara mandiri

Fase 6: Memberi Penghargaan
Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok yang bersemangat dan cepat
selesai dengan memberikan bintang
PERTEMUAN KE-3
Asmaul Husna al-Kabir
Fase 2: Menyajikan/ menyampaikan informasi
Guru menampilkan video pembelajaran tentang asmaul husna al-Kabir. (Mengamati)
Guru melakukan tanya jawab bersama peserta didik (Menanya)
Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap jawaban yang peserta didik
berikan.
Fase 3: Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Guru membentuk peserta didik menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik
secara heterogen.
Guru membagikan LKPD dan menjelaskan tugas yang akan dikerjakan.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Peserta didik berdiskusi untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru pada
LKPD (Mengeksplorasi dan Mengasosiasi)
Guru membimbing peserta didik saat berdiskusi kelompok
Guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi dan membagi tugas dalam diskusi
kelompok
Fase 5: Evaluasi
Peserta didik bersama kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara
bergantian (Mengomunikasikan)
Guru membagikan lembar evaluasi kepada peserta didik
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi untuk penilaian secara mandiri
Fase 6: Memberi Penghargaan
Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok yang bersemangat dan cepat
selesai dengan memberikan bintang
PERTEMUAN KE-4
Asmaul Husna al-‘Adhim
Fase 2: Menyajikan/ menyampaikan informasi
Guru menampilkan video pembelajaran tentang asmaul husna al-‘Adhim.
(Mengamati)
Guru melakukan tanya jawab bersama peserta didik (Menanya)
Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap jawaban yang peserta didik
berikan.
Fase 3: Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Guru membentuk peserta didik menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik
secara heterogen.
Guru membagikan LKPD dan menjelaskan tugas yang akan dikerjakan.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Peserta didik berdiskusi untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru pada
LKPD (Mengeksplorasi dan Mengasosiasi)

Guru membimbing peserta didik saat berdiskusi kelompok
Guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi dan membagi tugas dalam diskusi
kelompok
Fase 5: Evaluasi
Peserta didik bersama kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara
bergantian (Mengomunikasikan)
Guru membagikan lembar evaluasi kepada peserta didik
 Peserta didik mengerjakan soal evaluasi untuk penilaian secara mandiri
Fase 6: Memberi Penghargaan
Guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok yang bersemangat dan cepat selesai
dengan memberikan bintang
PENUTUP
Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
E.PEMBELAJARAN DIFERENSIASI
Untuk siswa yang sudah memahami materi ini sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
mengeksplorasi topik ini lebih jauh, disarankan untuk membaca materi menganalisis
asmaul husna dari berbagai referensi yang relevan.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan
kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
(joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali pada
pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan
siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar kepada teman sebaya.
F.ASESMEN / PENILAIAN
1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
No Pertanyaan
Jawaban
YaTidak
1Apakah pernah membaca asmaul husna di rumah?
2Apakah kalian tau arti asmau husna ar- Razzaq al-wahab,
al-Kabir, al- ’Adhim?
3Apakah kalian sudah siap melaksanakan pembelajaran
dengan berkelompok?

2. Asesmen Formatif (Selama Proses Pembelajaran)
Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
1) Teknik Asesmen:Observasi, Unjuk Kerja
2) Bentuk Instrumen:Pedoman/lembar observasi
3. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan
Teknik Asesmen:
• Tes : Tertulis
• Non Tes : Observasi
Bentuk Instrumen:
• Asesmen tidak tertulis:Daftar pertanyaan
• Asesmen tertulis : Jawaban singkat
b. Asesmen Keterampilan
• Teknik Asesmen : Kinerja
• Bentuk Instrumen : Lembar Kinerja
Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Bagaimanakah cara kita meneladani sifat Allah Swt. al Wahhaab?
2. Berilah satu contoh meneladani sifat ar-Razzaaq!
3. Jelaskan maksud Allah Swt. memiliki sifat al-Kabiir!
4. Berilah contoh bahwa Allah Swt. memiliki sifat Maha Agung!
5. Bagaimanakah sikapmu jika ada temanmu yang berperilaku sombong atau
takabur?
G.PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai kompetensi dan tujuan
pembelajaran.
Guru memberikan tugas proyek berupa karya kaligrafi dari salah satu asmaul husna
yang telah dipelajari.
Program pengayaan dilakukan di luar jam belajar efektif.
Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi dan tujuan
pembelajaran

Guru melakukan pembahasan ulang terhadap materi yang telah diberikan dengan
cara/metode yang berbeda untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih
memudahkan peserta didik dalam memaknai dan menguasai materi ajar misalnya
lewat diskusi dan permainan.
Program remedial dilakukan di luar jam belajar efektif.
H.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
Refleksi Guru:
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas,
misalnya:
Apakah didalam kegiatan pembukaan siswa sudah dapat diarahkan dan siap untuk
mengikuti pelajaran dengan baik?
Apakah dalam memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan
dapat dipahami oleh siswa?
Bagaimana respon siswa terhadap sarana dan prasarana (media pembelajaran)
serta alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran mempermudah dalam
memahami asmaul husna ar-Razzaaq, al-Wahhaab, al-Kabir,dan al- ’Adhim ?
Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi atau bahan ajar yang disampaikan
sesuai dengan yang diharapkan?
Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas dalam pembelajaran?
Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan dan penilaian yang telah dilakukan?
Apakah dalam kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan?
Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
Apakah 100% siswa telah mencapai penguasaan sesuai tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai?
Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
siswa.
Refleksi Peserta Didik:
No Pertanyaan Refleksi Jawaban Refleksi
1Pada bagian mana dari materi “Asmaul Husna ”
yang dirasa kurang dipahami?
2Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajar pada materi ini?
3Kepada siapa kamu meminta bantuan untuk
lebih memahami materi ini?
4Berapa nilai yang akan kamu berikan terhadap
usaha yang kamu lakukan untuk memperbaiki
hasil belajarmu? (jika nilai yang diberikan
dalam pemberian bintang 1- bintang 5)

LAMPIRAN- LAMPIRANLAMPIRAN- LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
AKTIVITAS
Carilah informasi mengenai Asmaul Husna Ar-Razzaq, Al-Wahhaab, Al-Kabir, dan
Al-‘Adhim kemudian isikan dalam tabel berikut.
No Asmaul Husna Lafadz Arti
Contoh
Meneladani Sifat
Allah
1Ar-Razzaq
2Al-Wahhaab
3Al-Kabir
4Al-‘Adhim
LAMPIRAN 2
BAHAN AJAR
Asmaul Husna Ar-Razzaq, Al-Wahhaab, Al-Kabir, dan Al-‘Adhim
Tahukah kamu?
Asmaul husna adalah nama-nama yang baik yang dimiliki oleh Allah Swt. Asmaul husna
berjumlah 99 nama. Asmaul husna juga menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah Swt.
Oleh karena itu kita harus mengenal nama-nama Allah Swt. tersebut.
Ketika kita berdoa memohon sesuatu kepada Allah Swt. dianjurkan agar menyebut asmaul
husna sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya: “Hanya milik Allah asmaul husna. Maka
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang
yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan
mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. al-A’raf [7]:180)
Diantara nama-nama dalam asmaul husna adalah Ar-Razzaq, Al-Wahhaab, Al-Kabir, dan
Al-‘Adhim
Ayo bertanya
Sudahkah kalian mengetahui apakah arti al-Wahhab?
Tahukah kalian apa perbedaan antara al-Wahhab dan ar-Razzaq?
Bagaimanakah Allah Swt. mengatur alam semesta ini?
Seberapa besar kekuasaan Allah Swt. atas makhlukNya?
Adakah makhluk yang lebih berkuasa dibanding Allah Swt.?
Ayo Belajar
A.Asmaul Husna Ar-Razzaq (Allah Maha Pemberi Rezeki)
Perhatikan firman Allah Swt. dalam al-Qur’an Surah az-Zariyat ayat 58:

Kita menyadari bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan, baik kebutuhan primer
maupun kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok seperti
makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang sangat diperlukan oleh manusia untuk
kelangsungan hidupnya. Sedangkan kebutuhan sekunder bukan kebutuhan pokok, seperti
mobil, perhiasan, rekreasi.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Allah Swt. memberikan rezeki yang berbeda-beda.
Ada yang diberi banyak dan ada yang diberi sedikit, sehingga ada yang kaya dan ada yang
miskin. Orang yang kaya mampu memenuhi kebutuhannya dengan mudah seperti
makanan bergizi, pakaian bagus, rumah megah, bahkan mobil mewah. Sedangkan orang
yang diberi rezeki sedikit, mereka hidup dalam keadaan yang kekurangan. Dengan adanya
perbedaan tersebut akan terjalin hubungan yang saling membutuhkan yaitu orang kaya
membutuhkan tenaga orang miskin, sedang orang miskin membutuhkan imbalan dari
orang kaya.
Selain berupa harta dan benda, Allah SWT juga memberikan rezeki berupa kesehatan dan
kecakapan. Dengan kesehatan dan kecakapan kita dapat melakukan aktifitas sehari-hari.
Kesehatan adalah rezeki terindah yang Allah berikan kepada kita. Jika kita sakit, maka
kita tidak dapat melakukan aktifitas sebagaimana biasanya dan tidak dapat menikmati
rezeki yang Allah berikan. Oleh karena itu kita harus banyak bersyukur atas segala rezeki
yang kita terima dari Allah Swt. Dengan banyak bersyukur Allah Swt. akan menambah
rezeki untuk kita, insyaallah.
Cara meneladani sifat Allah ar-Razzaaq adalah dengan cara berbagi harta yang kita miliki.
Ketika kita punya kelebihan rezeki, maka kita bisa membantu orangorang yang
memerlukan bantuan kita. Baik itu diminta atau tidak diminta. Kita juga harus yakin
bahwa harta kita yang sesungguhnya adalah yang telah kita infaqkan di jalan yang diridhai
Allah Swt. Sifat mudah berbagi dan bersedekah harus kita biasakan sejak dini. Tidak
harus menunggu kaya baru bersedekah. Ketika kita membawa makanan, perlu juga kita
berbagi dengan teman kita. Jika kita senang berbagi maka orang lain akan senang kepada
kita dan kita juga akan mendapatkan pahala dari Allah Swt.
B.Asmaul Husna Al-Wahhab (Allah Maha Pemberi Karunia)
Jika kita perhatikan isi alam semesta ini kita tak akan mampu menghitung jumlah aneka
ragam ciptaan Allah Swt. Di antara ciptaan Allah Swt. tersebut adalah makhluk hidup
yang terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Mereka menempati seluruh penjuru
dunia ini dilengkapi kebutuhan hidupnya oleh Allah Swt..
Misalnya untuk manusia bernafas, Allah Swt. menyediakan udara yang mengandung gas
oksigen dan karbondioksida. Untuk manusia minum, Allah Swt. telah menyediakan air.
Untuk manusia makan, Allah Swt. menyediakan bahan makanan yang berasal dari hewan
dan tumbuhan. Untuk manusia melihat, mendengar, dan merasakan makanan, Allah Swt.
melengkapi manusia dengan panca indera. Untuk keperluan menulis, manusia diberi
tangan. Hal inilah yang membuktikan bahwa Allah Swt. Maha Pemberi Karunia. Sesuai
dengan firmanNya dalam al-Qur’an Surah
Ṣad ayat 9:
Artinya: “Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu yang
Maha Perkasa lagi Maha Pemberi?”. (QS.
Ṣad [38]:9)

Melihat bukti tersebut di atas, kita harus sadar bahwa seluruh isi alam diperuntukkan bagi
manusia sebagai karunia Allah Swt. yang tak terbatas dan pilih kasih. Sehingga manusia
harus bersyukur atas karunia yang telah diterima, diantaranya dengan memperbanyak
beribadah kepada-Nya dan dengan menjaga kelestarian alam agar tidak rusak dan punah.
Allah diantaranya senantiasa akan memberi apapun yang dibutuhkan oleh hamba-Nya
sesuai dengan kehendak-Nya. Jika seorang anak meminta agar menjadi pandai, maka
Allah Swt. akan mengabulkannya. Asalkan ia rajin dan bersungguh-sungguh dalam
belajar. Begitu pula jika seseorang menginginkan agar usahanya berhasil, Allah Swt. akan
memberinya kesuksesan asalkan ia rajin bekerja tanpa putus asa, insyaallah. Cara
meneladani sifat Allah Swt. al-Wahhaab adalah dengan berbagi sebagian kelebihan yang
kita punyai. Bagi yang punya ilmu, kita bisa mengajari teman yang belum paham tentang
suatu hal. Tangan kita manfaatkan untuk membantu teman yang membutuhkan bantuan.
Orang yang suka membantu orang yang memerlukan bantuan, Allah akan senantiasa
membantunya. Keridhaan Allah Swt. dan kebahagiaan di akhirat juga akan menantinya
C.Asmaul Husna Al-Kabir (Yang Maha Besar)
Al-Kabiir artinya Allah Maha Besar. Al-Kabiir adalah salah satu dari asmaul husna yang
berarti Allah Maha Besar. Kebesaran Allah dibuktikan dengan beragam ciptaan-Nya yang
sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya. Contoh Allah
Swt. bersifat Al-Kabiir adalah diciptakannya matahari yang sangat panas dengan sinar
yang menerangi semesta alam dan sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup seluruh
makhluk. Begitu juga terhamparnya laut yang luas dan gunung-gunung yang tinggi
menghiasi bumi ini semakin membuktikan bahwa Allah Maha Besar.
Bagaimana dengan kemampuan manusia sekarang ini yang dapat menciptakan pesawat,
robot, computer, scan, android? Apakah bisa dianggap maha besar? Tentunya tidak.
Pengetahuan dan kemampuan manusia menciptakan barang-barang tersebut hanya
sebagian kecil dari pengetahuan yang Allah Swt. berikan kepada manusia. Barang-barang
buatan manusia mudah rusak dan kadaluarsa. Karena itu manusia tidak boleh merasa lebih
besar dari yang lainnya. Karana hanya Allah Swt. Yang Maha Besar.
Apabila kita mau berpikir tentunya banyak bukti yang menunjukkan bahwa Allah itu
Maha Besar. Misalnya, penciptaan alam semesta beserta seluruh isinya. Allah
menciptakan matahari dan bulan, keduanya berfungsi untuk menyinari bumi, berjalan
pada orbitnya, dan tidak pernah berbenturan. Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi
diciptakan sebagai hamparan dan langit diciptakan di atas bumi tanpa memiliki tiang
penyangga.
Masihkah kita ragu, bahwa Allah al-Kabiir? Tidak, kita meyakini bahwa Allah al-Kabiir.
Dengan keyakinan ini kita akan mencontoh dan meneladani nilainilai al-Kabiir dalam
hidup kita.
Seorang hamba yang meneladani nama al-Kabiir, dia akan selalu menghadirkan kebesaran
dan keagungan Allah dalam kehidupannya. Ia akan selalu berusaha untuk menghilangkan
sikap sombong atau takabur. Ketika ia menyebut nama Allah al-Kabiir atau Allahu Akbar,
maka semua hal selain Allah Swt., adalah kecil. Ia tidak akan silau atau tertipu oleh
kedudukan, derajat, pangkat, bahkan semua hal yang ada di jagat raya. Karena apa yang
ada di dunia ini tidak bisa disejajarkan sedikit pun dengan apa yang ada di sisi Allah Yang
Maha Besar.
D.Asmaul Husna Al-‘Adhim
Al-‘Adhiim artinya Allah Maha Agung. Contoh Allah Swt. bersifat al-‘Adhiim adalah
dengan diciptakannya alat pencernaan pada manusia. Makanan yang kita makan dari
berbagai macam jenis baik keras ataupun lunak dapat diolah oleh pencernaan kita lalu

diubah menjadi darah dan mengalir ke seluruh tubuh. Bukankah itu termasuk salah satu
bukti keagungan Allah Swt.?
Tahukah kamu berapa luas alam semesta? Kamu hanya mengetahui bahwa alam semesta
sangat luas. Akan tetapi kamu tidak dapat mengukurnya dengan pasti berapa luas alam
semesta ini. Hal itu disebabkan keterbatasan pancaindra yang kita miliki sehingga tidak
mampu melihat letak ujung-ujung alam semesta. Luas alam semesta tidak ada batasnya.
Tahukah kamu berapa luas alam semesta? Kamu hanya mengetahui bahwa alam semesta
sangat luas. Akan tetapi kamu tidak dapat mengukurnya dengan pasti berapa luas alam
semesta ini. Hal itu disebabkan keterbatasan pancaindra yang kita miliki sehingga tidak
mampu melihat letak ujung-ujung alam semesta. Luas alam semesta tidak ada batasnya.
Seorang mukmin wajib meyakini bahwa Allah Swt. al-‘Adhiim. Tidak ada satupun dzat
atau makhluk yang memiliki keagungan tertinggi selain Allah Swt. Salah satu perbuatan
meyakini bahwa Allah al-‘Adhiim terdapat di dalam amalan shalat. Di saat kita ruku’ kita
membaca kalimat “sub
ḥāna rabbiyal ‘aẓīmi”, artinya: “Mahasuci Tuhanku Yang Maha
Agung”. Dengan mengucapkan kalimat ini menunjukkan pengakuan seorang hamba akan
keagungan Tuhannya.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Asmaul Husna : Nama-Nama baik yang dimiliki Allah
Ar-Razaaq : Asma Allah yang Maha pemberi Rezeqi
Al-Wahhaab : Asma Allah yang Maha pemberi Karunia
Al-Kabir : Asma Allah yang Maha Besar
Al-‘Adhiim : Asma Allah yang Maha Agung
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Mujahiddin, Khoirul. 2020. Buku Siswa Akidah Akhlak Kelas III. Jakarta: Kementrian Agama.
Safitri, Ani. 2016. Buku Siswa Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013.
Jakarta : Kementrian.
Kementrian Agama. 2022. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 3211 Tahun
2022 tentang Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
Kurikulum Merdeka pada Madrasah. Jakarta.
Mengetahui,
Kepala Madrasah
( ........................................... )
......................, ..............., 20 .....
Guru Mata Pelajaran
( ........................................... )
Tags