MODUL FISKIM-Kimia ( Energi dan Gaya dalam Kehidupan Sehari hari PGSD.pdf

SryNurliani 27 views 95 slides Mar 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 95
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95

About This Presentation

Modul Fisika Kimia Mata Kuliah Konsep Dasar Fisika PGSD G 2023 Semester 2. Berisi Materi Pembelajaran SD Tentang Sumber Energi dan Gaya Dalam Kehidupan Sehari hari. Modul ini berisi gaya - gaya yang ada dalam kehidupan seperti gaya magnet, gaya pegas, gaya gesek dan gaya lainnya dan modul ini juga m...


Slide Content

i

i









MODUL
PENGUKURAN, ALAT
UKUR, GAYA, DAN
GERAK

Penulis:
Desvi Putri Andriani Telambanua
Felix Kevin Situmorang
Grance Cristin Tektonik Zai
Puji Kristian Gurning
Rany Marbun
Wahyu Nurul Ilmy
Yananda Knia Defakto Siregar

ii


KATA PENGANTAR

Pengukuran dan analisis data adalah bagian penting dari berbagai disiplin ilmu,
termasuk fisika, teknik, dan biologi. Dalam proses ini, alat ukur dan metode pengukuran yang
tepat sangat penting untuk memperoleh hasil yang akurat dan reliabel. Gaya dan gerak,
sebagai contoh, adalah topik yang sangat penting dalam fisika, karena mereka mempengaruhi
perilaku objek dan sistem dalam berbagai situasi.
Dalam modul ini, kita akan membahas tentang pengukuran, alat ukur, gaya, dan
gerak. Kita akan mempelajari tentang definisi dan prinsip dasar dari masing-masing topik,
serta aplikasinya dalam berbagai situasi. Kita juga akan membahas tentang jenis-jenis alat
ukur, cara menggunakan mereka, dan bagaimana mereka digunakan dalam pengukuran gaya
dan gerak.
Dengan mempelajari modul ini, kita berharap Anda dapat memahami konsep dasar
pengukuran, alat ukur, gaya, dan gerak, serta bagaimana mereka digunakan dalam berbagai
aplikasi. Kita juga berharap Anda dapat memahami cara menggunakan alat ukur yang tepat
dan bagaimana mereka membantu dalam memperoleh hasil pengukuran yang akurat.
Dalam modul ini, kita akan membahas tentang berbagai topik, termasuk:
- Pengukuran: Definisi, prinsip dasar, dan jenis-jenis pengukuran.
- Alat Ukur: Jenis-jenis alat ukur, cara menggunakan mereka, dan bagaimana mereka
digunakan dalam pengukuran gaya dan gerak.
- Gaya: Definisi, jenis-jenis gaya, dan bagaimana gaya mempengaruhi perilaku objek.
- Gerak: Definisi, jenis-jenis gerak, dan bagaimana gerak mempengaruhi perilaku
objek.
Dengan mempelajari modul ini, kita berharap Anda dapat memahami konsep dasar
pengukuran, alat ukur, gaya, dan gerak, serta bagaimana mereka digunakan dalam berbagai
aplikasi. Kita juga berharap Anda dapat memahami cara menggunakan alat ukur yang tepat
dan bagaimana mereka membantu dalam memperoleh hasil pengukuran yang akurat.


Medan, 1 Mei 2024


Kelompok 1

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................................... 1
PENGUKURAN DAN ALAT UKUR .................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................................ 17
GAYA DAN GERAK ........................................................................................................................ 17
Gerak lurus beraturan ...................................................................................................................... 29
Kecepatan rata-rata ..................................................................................................................... 30
Gerak lurus berubah beraturan ........................................................................................................ 30
Gerak vertikal ke atas .................................................................................................................. 31
Gerak jatuh bebas ........................................................................................................................ 31
Gerak vertikal ke bawah ............................................................................................................. 32
Gerak melingkar ............................................................................................................................. 32
Percepatan sentripetal ................................................................................................................. 34
Gerak parabola ................................................................................................................................ 34
MINI RISET ....................................................................................................................................... 43
LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 54
CASE METHODE .............................................................................................................................. 58
KEARIFAN LOKAL .......................................................................................................................... 61
SOAL-SOAL KONSEP DASAR FISIKA KIMIA ............................................................................. 68
PENGUKURAN DAN ALAT UKUR ................................................................................................ 68
GERAK DAN GAYA ........................................................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 89

1

BAB I
PENGUKURAN DAN ALAT UKUR

A. Pengukuran
Secara umum, pengertian pengukuran adalah kegiatan
membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang
digunakan sebagai satuan. Definisi pengukuran adalah penentuan besaran,
dimensi, atau kapasitas biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur.
Selain itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian angka
terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh
seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formalasi yang jelas
dan disepakati
Pengukuran menggunakan alat ukur yang baku dengan hasil
pengukuran berupa besaran kuantitatif atau sistem angka. Sebuah
pengukuran dapat dilakukan pada apapun yang dibayangkan, tapi dengan
tingkat kompleksitas yang berbeda. Misalnya untuk mengukur tinggi, maka
seseorang bisa mengukur dengan mudah karena objek yang diukur
merupakan objek kasat mata dengan satuan yang sudah disepakati secara
internasional. Namun akan berbeda jika objek yang diukur lebih abstrak
seperti kecerdasan, kematangan, kejujuran, kepribadian, dan lain sebagainya
sehingga untuk melakukan pengukuran diperlukan keterampilan dan
keahlian tertentu.

Pengertian Pengukuran Menurut Para Ahli
Cangelosi, James 5. (1995)
Menurut Cangeloni, James S, pengukuran adalah proses pengumpulan
data empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dengan tujuan yang telah ditentukan.
Alwasilah et al (1996)
Menurut Alwasliah et al, measurement (pengukuran) adalah proses
mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan skala kuantitatif
(sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari perfoma siswa
tersebut dinyatakan dengan angka-angka.

2

Arikunto dan Jabar (2004)
Menurut Arikunto dan Jabar, pengukuran (measurement) adalah
kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga
sifatnya menjadi kuantitatif.
Sridadi (2007)
Menurut Sridadi, pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan
secara sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif darı suatu objek
tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku.
Macam Macam Pengukuran dan Contohnya
Ada dua jenis pengukuran yaitu pengukuran secara langsung dan
pengukuran secara tidak langsung, yaitu:
- Pengukuran langsung
Yaitu membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran standar
yang diterima sebagai satuan.
- Pengukuran tidak langsung
Yaitu pengukuran untuk mengukur suatu besaran dengan cara mengukur
besaran lain. Sebagai contoh pengukuran yaitu ketika membeli beras dan
penjual mengukur massa dari beras, yang artinya penjual membandingkan
nilai besaran massa dengan satuan massa yang sudah ditentukan. Seperti
satuan Massa kilogram (kg), gram (g) dan satuan massa lainnya.

Macam Alat Ukur
Ketika akan mengukur suatu objek, maka diperlukan alat yang sesuai
dengan besaran yang akan diukur. Alat ukur dalaın ilmu fisika dibagi
menjadi empat kategori, yaitu alat ukur panjang, alat pengukur massa, alat
ukur waktu dan alat ukur kuat urus listrik.
Berikut ini merupakan macam-macam alat ukur dalam ilmu fisika, sinak
penjelasan dibawah ini:
- Alat Ukur Panjang
Alat ukur panjang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Ada
tiga macam alat ukur panjang yaitu mistar, jangka sorong dan mikrometer
sekrup. Penggunaan alat ukur panjang disesuaikan dengan tingkat ketelitian
yang diinginkan sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam
proses pengukuran.

3

- Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala kecil 1 mm atau
0,1 cm yang hanya memiliki panjang sekitar 50 cm atau 100 cm.




- Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat logam
untuk mengukur garis tengah bagian luar dan dalam pipa. terdapat bagian
penting yang ada pada jangka sorong yaitu rahang tetap dan rahang geser.
Rahaug tetap memiliki skala yang disebut dengan skala utama, satu bagian
terkecil dari skala utama memiliki panjang 1 mm Sedangkan rahang geser
memiliki skala yang disebut dengan skala nonius atau disebut dengan skala
vernier. Pada skala nonius panjang 20 skalanya yaitu 1 mm, dapat dikatakan
satu bagian nonius adalah 0,05 mm yaitu skala terkecilnya juga 0,05 mm
alaus 0,005cm.

4


- Mikrometer Skrup
Mikrometer Skup merupakan alat ukur panjang yang memiliki tingkat
akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jangka sorong atau mistar.
Skala terkecil dari Micrometer Skrup mencapai 0,001 cm atau 0,01mm.



- Alat Ukur Massa
Untuk mengukur massa benda biasanya digunakan alat yang disebut
dengan neraca atau sering disebut dengan timbangan. Neraca memiliki
beberapa jenis seperti neraca pasar, neraca dua lengan, dan neraca tiga
lengan.
- Neraca pasar biasanya sering digunakan di pasar-pasar tradisional atau
di toko toko.
- Neraca dua lengan biasanya terdapat di laboratorium Penggunaan
neraca dua lengan hampir sama dengan cara penggunaan neraca pasar.
- Neraca tiga lengan juga biasanya terdapat di laboratorium. Cara
pemakaian neraca ni sedikit berbeda dengan neraca diatas, penggunaan
пeraca ini dengan cara menggeser ketiga penunjuk ke sisi paling kiri
hingga skala menjadi Nol, kemudian letakkan benda yang akan drukur
lalu geser ketiga penunjuk ke kanan hingga berat beban seimbang.

- Alat Ukur Waktu
Alat ukur waktu dalam kehidupan sehari-hari sering banyak menemukan
instrumen pengukuran waktu seperti jam dan Stopwatch.

5

- Jam. Ada dua jenis jam yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-
hari, yaitu jam digital dan jan analog.
- Stopwatch. Biasanya stopwatch sering digunakan untuk menghitung
dari skala o, dan memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jam.

Alat Ukur Kuat Arus Listrik
Untuk mengukur suatu rangkaian listrik, terdapat dua macam alat ukur
yang digunakan yaitu amperemeter analog dan amperemeter digital.
Umumnya alat ini digunakan oleh para teknisi elektronik sebagai alat multi
tester listrik yang disebut dengan avometer yaitu gabungan dari fungsi
amperermeter, voltmeter dan ohmmeter.
B. Besaran dan Satuan Fisika
Dalam ilmu fisika dikenal istilah "Besaran dan Satuan, kedua istilah
dalam bidang fisika tersebut dapat diartikan sebagai berikut. Besaran adalah
segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan
dengan angka dan memiliki satuan tertentu. Satuan adalah pernyataan yang
menjelaskan arti dari suatu besaran. Pada bab ini akan dijelaskan besaran
pokok dan besaran turunan.
Jumlah besaran fisika yang ada saat ini sangat banyak. Namun, dari
besaran yang banyak tersebut, ternyata satu besaran dapat diperoleh dari
besaran-besaran fisika yang lainya. Contohnya, besaran massa Bab 1
Besaran dan Satuan 3 jenis dapat diperoleh dari besaran massa dan volum.
Massa jenis adalah hasil bagi massa dengan volum. Besaran gaya dapat
diperoleh dari besaran massa dan percepatan, di mana gaya adalah hasil
perkalian massa dan percepatan. Besaran volum dapat diperoleh dari
pengukuran tiga besaran panjang (panjang, lebar, dan tinggi).
Karena adanya hubungan antar besaran-besaran tersebut, tentulah ada
sekelompok besaran fisika saja yang lebih mendasar dan semua besaran
fisika lainnya (yang sangat banyak tersebut) dapat diturunkan dari besaran
dalam kelompok tersebut. Berdasarkan sejumlah pertemuan para ahli fisika
seluruh dunia, akhirnya ditetapkan tujuh besaran pokok dalam fisika.
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang dipandang berdiri sendiri dan tidak
diturunkan dari besaran lain. Besaran pokok sampai saat hanya berjumlah 7.

6


b. Besaran Turunan
Besaran turunan ialah besaran yang diturunkan dan diperoleh dari
besaran-besaran pokok.
Salah satu contoh besaran turunan yang sederhana ialah luas. Luas
merupakan hasil kali dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar. Oleh
karena itu, luas merupakan turunan dari besaran panjang
Luas panjang x lebar
Luas besaran panjang x besaran panjang
Satuan luas meter x meter
Satuan luas meter persegi (m²)
Berikut contoh dari besaran turunan

7


c. Sistem Satuan
Sistem satuan yang biasa digunakan pada besaran pokok dan besaran
turunan adalah sistem Satuan Internasional (SI) atau biasa dikenal sebagai
sistem metrik yaitu meter, kilogram dan sekon yang disingkat MKS. Selain
sistem metrik yang lain adalah CGS (centimeter, gram, sekon). Adapula
British Engineering System yang biasa disebut sebagai sistem FPS (foot,
pound, sekon).

8

C. Dimensi
Dimensi adalah bentuk penulisan suatu besaran menggunakan lambang
besaran- besaran pokok. Penulisan lambang besaran pokok tersebut diapit
oleh kurung siku, Berikut ini tabel lambang dimensi untuk besaran-besaran
pokok dan turunan.

Dimensi dari Besaran Pokok.


Dimensi dari Besaran Turunan.

9

D. Aturan Angka Penting

a. Pengertian angka penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran, meliputi angka pasti dan angka taksiran. Penulisan angka
penting menunjukkan ketelitian suatu hasil pengukuran.

b. Aturan angka penting
Dalam menulis augka penting, terdapat beberapa aturan yang perlu
diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
 Semua angka bukan nol merupakan angka penting, contohnya 2,34
memiliki tiga angka penting, 65,765 memiliki lima angka penting.

 Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol
merupakan angka penting, contohnya 3,009 memiliki empat angka
penting, 70,6 memiliki tiga angka penting.

 Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol
merupakan angka penting, contohnya 3.000 memiliki empat angka
penting, 1,230 memiliki empat angka penting.

 Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik di kiri
maupun di kanan koma bukan termasuk angka penting, contohnya
0.1 memiliki satu augka penting, 0,005 memiliki 1 angka penting,
0,0567 memiliki tiga angka penting.

 Semua angka sebelum faktor pengali pada notası ilmah merupakan
angka penting

10


c. Operasi angka penting

 Operasi penjumlahan dan pengurangan

Tidak ada aturan khusus pada operasi penjumlahan dan
pengurangan, hanya saja pembulatan untuk bilangan desimal mengikuti
angka taksiran paling sedikit. Contohnya adalah sebagan berikut.

1,23+6,5 7,73 = 7,7

Untuk pembulatan, jika angka terakhir lebih besar dari lima, bulatkan ke
alas. Jika angka terakhir lebih kecil dari lima, bulatkan ke bawah. Jika tepat
lima, libat angka sebelumnya, misal angka sebelumnya ganjil bulatkan ke
atas dan sebaliknya. Contoh:

6,766≈6,77

6,743≈6,74

6,765≈6,76

6,735≈6,74

 Operasi perkalian dan pembagian.

Jika mengunakan aturan angka penting, hasil perkalian antara dua
bilangan atau lebih menghasilkan bilangan yang jumlah angka
pentingnya sama dengan angka penting paling sedikit. Contohnya
schagai berikut. Angka Penting biasa disingkat (AP)
21(2 AP)×2,25(3 AP) = 4,725 ≈ 4.7(2AP)

11


 Aturan Pembulatan

 Angka hasil perhitungan lebih dari lima, angkat dibulatkan ke atas.
Contoh 3,237 dibulatkan menjadi 3,24.

 Angka hasil perhitungan kurang dari lima, angka dibulatkan ke
bawah Contch 4,232 dibulatkan menjadi 4,23.

 Angka hasil perhitungan tepat 5, dibulatkan ke alas jika angka
sebelumnya ganjil, contohuya 3,215 dibulatkan menjadi 3,22 Dan
dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap, contohnya 4,165
menjadi 4,16

d. Notasi Ilmiah
Biasanya kita dihadapkan pada bilangan ratusan, ribuan, ratusan ribu,
mungkin masih mudah untuk dimengerti nama bilangannya, ya. Bagaimana
jika dihadapkan pada bilangan seperti 0,0000000000001 atau
40.000.000.000.000? Sungguh bilangan yang sulit untuk ditentukan
jumlahnya secara langsung.

Hal yang harus dipahami bahwa di dalam Fisika, besaran-besaran hasil
pengukuran tidak hanya berupa puluhan, ribuan, atau ratusan ribu, tetapi
juga skala makro dan mikro, contohnya saja massa Bumi atau massa
elektron. Untuk menulis massa elektron yang tidak terlihat oleh mata
telanjang tentulah sangat sulit karena ukurannya sangat kecil

Oleh karena itu kita butuh notasi ilmiah. Notası ilmiah ini bisa
mempermudah dalam menentukan suatu nilai besaran yang terlalu besar atau
terlalu kecil, Penulisannya adalah sebagai berikut.

12

a x 10
n

Keterangan:
a= Bilangan satuan, besarnya antara 1-10 dan boleh berupa desimal

n= ordo atau pangkat.

Contoh soal tentang notasi ilmiah adalah sebagai berikut

Tentukan bilangan 120.000.000 dalam bentuk notasi ilmiah!
120.000.000 = 1,2 x 10

Tentukan bilangan 0,0000000997 dalam bentuk notasi ilmiah!
0,0000000997 = 9,97 x 10


E. Pengukuran
Pengukuran merupakan proses membandingkan suatu besaran yang
diukur menggunakan besaran lain yang sudah ditentukan skala dan
satuannya. Hasil pengukur tunggal biasa ditulis sebagai berikut.

x =xo ± Ax
Keterangan:

x= nilai besaran yang diukur,

xo= hasil pengukuran yang terbaca; dan

Ax= ketidakpastian pengukuran = 1/2 skala terkecil alat ukur

13


a. Pengukuran Panjang
 Penggaris, mengukur panjang benda denagn skala terkecil 1 mm
stau 0,1 cm. ketelitian atau ketidakpastian 0,5 mm alau 0,05 cm.




Hasil pengukurannya 3,1- 0,3 = 2,8 cm
Penulisan hasil ukur = (2,8 ± 0,05) cm

 Jangka sorong, mengukur panjang benda maksimum 10 cm. Skala
terkecil 0,1 atau 0,01 cm. Ketelitian atau ketidakpastian 0,05 mm
atau 0,005 cm.


Berdasarkan gambar di atas
Skala utama 0,3 m
Skala nonius= 3×0,01 = 0,03 cm
Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius
0,3+0,03 = 0,33 cm

 Mikrometer Sekrup, mengukur panjang benda 25 mm. Skala
terkecil 0,01 mm atau 0,0001 cm. Ketelitian atau ketidakpastian
0,005 mm atau 0,0005 cm.

14

Utama







Skala utama 3,5 mm
Skala nonius (12×0.01)=0,12 mm
Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nomus
=3,5+0,12 = 3,62 mm.

b. Pengukuran Massa
Massa merupakan salah satu besaran pokok yang bisa diukur
menggunakan timbangan atau neraca. Neraca yang biasa digunakan
pada skala laboratorium adalah neraca O'Hauss tiga lengan. Neraca
tersebut memiliki tiga lengan dengan rincian sebagai berikut

 Lengan belakang memiliki skala 0 - 500 gram.

 Lengan tengah memiliki skala 0 -100 gram

Nonius

15


 Lengan depan memiliki skala 0 -10 gram

Perhatikan contoh berikut

Hasil pengukuran massa di atas adalah 400 gram + 70 gram + 9,4
gram = 479,4 gram.

c. Pengukuran Waktu

Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah
stopwatch. Perhatikan contoh berikut.


Hasil pengukuran waktu menggunakan stopwarch di atas adalah 2
menit + 12

16

F. Mengaplikasikan Konsep Besaran, Satuan, Dan Pengukuran
Dalam Kehidupan Sehari-Hari.
1. Mengukur waktu Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
mengukur waktu menggunakan jam atau jam tangan. Satuan
waktu yang umum digunakan adalah detik, menit, dan jam.
2. Mengukur jarak Ketika kita ingin mengetahui jarak antara
dua tempat, kita dapat menggunakan satuan jarak seperti
meter atau kilometer. Misalnya, ketika kita ingin pergi ke
suatu tempat, kita dapat menggunakan peta untuk
mengetahui jaraknya.
3. Mengukur berat Ketika kita ingin mengetahui berat suatu
benda, kita dapat menggunakan satuan berat seperti gram
atau kilogram. Misalnya, ketika kita ingin membeli sayuran
di pasar, kita dapat menimbangnya terlebih dahulu untuk
mengetahui beratnya.
4. Mengukur suhu Ketika kita ingin mengetahui suhu, kita
dapat menggunakan satuan suhu seperti Celsius atau
Fahrenheit. Misalnya, ketika kita ingin memasak, kita dapat
menggunakan termometer untuk mengetahui suhu masakan.
5. Mengukur kecepatan Ketika kita ingin mengetahui kecepatan
suatu benda, kita dapat menggunakan satuan kecepatan
seperti kilometer per jam atau meter per detik. Misalnya,
ketika kita mengendarai mobil, kita dapat menggunakan
speedometer untuk mengetahui kecepatan mobil.
Dalam kesimpulannya, konsep besaran, satuan, dan pengukuran sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami konsep tersebut, kita
dapat mengukur dan memahami sebagai aspek kehidupan kita dengan lebih baik.

17

BAB II
GAYA DAN GERAK
1. Gaya

Seperti yang kita ketahui, gaya adalah tarikan dan dorongan. Akan
tetapi, gaya tidak hanya sebatas itu saja. Ada banyak hal-hal mengenai
gaya. Gaya merupakan salah satu bagian dari materi dalam ilmu fisika
dasar. Satuan symbol yang akan digunakan didalam rumus gaya sudah
dicantumkan oleh hokum fisika. Didalam ilmu fisika, gaya adalah tarikan
atau dorongan. Gaya dapat menggrapkkan benda bebas atau benda yang
tidak terikat. Selain itu, pengertian gaya di dalam ilmu fisika adalah
sebuah besaran yang memiliki besar dan arah tertentu. Gaya adalah sebuah
interaksi yang bila bekerja sendiri akan menyebabkan suatu perubahan
keadaan gerak benda.
Gaya dapat mempengaruhi perubahan gerak, posisi atau perubahan
bentuk benda. Gaya merupakan bagisn yang tidak dapat terlepas di dalam
kehidupan manusia sehari-hari. Gaya dapat dimulai dari berbagai hal.
Seperti pergerakan tubuh, memindahkan baeang sampai melakukan sebuah
pekerjaan. Dapat dikatakan bahwa gaya adalah sesuatu yang selalu
mengiringi aktifitas manusia. Konsep mengenai pengertian gaya dapat
dijelaskan didalam hokum gerak Isaac Newton. Terdapat toga istilah
hokum ditetapkan didalam sebuah karyanya. Karya tersebut adalah
Principia Mathematic pada tahun1687.
Berdasarkan prinsip Newton pertama, benda yang masih diam atau
bergerak dengan laju seragam di dalam garis lurus, akan tetap dalam
keadaan seperti itu. Sampai adanya sebuah gaya yang diterapkan
kepadanya. Hukum kedua, mengatakan bahwa saat gaya eksternal bekerja
pada tubuh akan menghasilkan percepatan. Percepatan atau perubahan
kecepatan tubuh di dalam arah gaya. Besarnya percepatan tersebut akan
berbanding lurus dengan besarnya gaya luar. Serta akan berbanding
terbalik dengan jumlah materi yang ada di dalam benda. Ilukum ketiga
Newton, menyatakan bahwa saat suatu benda diberikan sebuah gaya dari
benda lain, maka kedua benda akan memberikan gaya. Gaya tersebut sa,a
dengan gaya benda pertama. Prinsip aksi serta reaksi ini akan menjelaskan
sesuatu Menjelaskan mengapa sebuah gaya akan cenderung mengubah
bentuk benda. Terlepas dari apakah gaya tersebut akan menyebabkan
benda tersebut bergerak atau tidak.

18

1.1 Sifat-sifat Gaya
1. Gaya dapat mengubah bentuk benda
Sifat ini adalah salah satu sifat gaya yang ulama gaya dapat
mengubah bentuk benda alau sebuah objek tertentu. Contohnya seperti
pada tanah liat. Melalui gaya, tanah liat bisa dijadikan sebuah bentuk. Itu
adalah contoh sifat gaya dalam mengubah bentuk benda

2. Gaya dapat mengubah arah benda
Tidak hanya bentuk benda, gaya juga dapat mengubah arah benda.
Gaya dapat mengubah arah benda yang bergerak. Benda yang bergerak
dapat berubah ke arah lain melalui gaya Contolinya seperti permainan
sepak bola. Ketika seseorang menendang bola ke arah kipper, kipper dapat
mengubah kembali arah bola tersebut. Melalui gaya tendangan, kipper
dapat membuat bola menjauh dari gawang dan dirinya.

3. Gaya dapat mengubah benda yang diam menjadi bergerak
Sifat dari gaya berikutnya adalah dapat mengubah benda yang
diam menjadi bergerak Contohnya seperti benda-benda di sekitar kita.
Seperti sebuah meja yang diam. Melalui gaya tarikan atau dorongan, meja
tersebut dapat berubah menjadi bergerak

4. Gaya dapat mengubah benda bergerak menjadi benda yang
diam
Sifat gaya kali ini adalah sifat sebaliknya dari poin sebelumnya.
Melalui gaya, benda yang bergerak dapat menjadi diaım. Contohnya
seperti permainan baseball. Ketika seseorang menangkap bola, maka bola
yang semula bergerak menjadi diam. Inilah salah satu contoh sifat gaya
dapat mengubah benda yang bergerak menjadi benda yang diam.
5. Gaya dapat mengubah kecepatan gerak benda
Sifal gaya yang kelima adalah dapat mengubah kecepatan pada
gerak benda. Melalui gaya, benda yang bergerak dapat diatur batas
kecepatannya. Bisa dibuat melambat atau bahkan lebih cepat. Contohnya
seperti sedang mengendarai mobil. Melalui gaya, mobil bisa diatur
kecepatannya. Mobil bisa berjalan dengan sangat cepat maupun sangat
lambat. Semua itu tergantung pada gaya yang diberikan oleh orang
yang menyetir mobil.
1.2 Jenis-jenis Gaya
Terdapat beberapa jenis gaya. Jenis-jenis gaya tersebut dibagi lagi
menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya sentuh adalah jenis gaya

19

yang terjadi ketika sumber gaya tersebut tersentüh. Maksudnya adalah
sumber dari gaya tersebut bersentuhan langsung dengan objek yang akan
menerima gaya tersebut.
Contoh dari gaya sentuh antara lain gaya otot, gaya gesek dan gaya
pegas. Sedangkan gaya tak sentuh adalah jenis gaya yang terjadi ketika
sumber gayanya tidak bersentuhan. Maksudnya adalah sumber dari gaya
tersebut tidak mengalarni sentuhan langsung dengan objek yang menerima
gaya itu. Contoh dari gaya tak sentuh adalah gaya gravitasi, gaya magnet
dan gaya listrik.
1.3 Macam-macam Gaya
Berikut ini adalalı penjelasan dari macam-macam gaya yang
ada:
1. Gaya normal
Gaya normal adalah sebuah gaya reaksi yang timbul saat sebuah
benda diletakkan. Posisi benda tersebut tegak lurus di atas permukaan
yang bidang. Besarnya gaya normal yang terjadi pada sebuah benda
ditentukan oleh besar gaya lain. Gaya tersebut juga bekerja pada benda di
saat yang bersamaan Contohnya seperti buku-buku yang bertumpu di
suatu permukaan. Maka permukaan tersebut akan mengerahkan gaya ke
arah atas pada buku itu. Tujuannya adalah untuk menopang bobo dari
buku-buku. Terkadang, gaya normal yang diberikan secara horizontal
antara dua benda yang satu sama lainnya saling bersentuhan. Contoh,
seseorang yang sedang bersandar ke arah dinding. Maka dinding tersebut
akan mendorong orang yang bersandar tersebut, dorongan yang diberikan
akan dilakukan secara horizontal. Itu adalah contoh dari gaya normal.
2. Gaya Otot
Gaya otot adalah jenis atau macam gaya yang dimiliki oleh
makhluk hidup yang memiliki otot. Gaya otot ini timbul karena adanya
sebuah koordinasi. Koordinasi tersebut terjadi di antara struktur otot dan
rangka tubuh. Gaya otot masuk ke dalam kelompok gaya sentuh.
Contohnya ketika ada seseorang yang mengangkat beban. Untuk dapat
mengangkat beban, otot yang ada di dalam tubuh akan berkoordinasi. Hal
itulah yang dapat membantu sescorang dapat mengangkat behan tersebut.
Otot-otot di dalam tubuh akan berkoordinasi, Hal itu akan membuat
tangan dapat bergerak sehingga beban yang ada akan terangkat.
3. Gaya Pegas

20

Gaya pegas merupakan gaya yang dihasilkan oleh sebuah pegas.
Pegas yang dimaksud disini adalah pegang yang memiliki sifat elastis.
Gaya pegas dapat muncul karena pegas tersebut bergerak. Seperti
merenggang atau merapat. Itu membuat bentuknya dapat kembali seperti
semula setelah terjadinya gaya tersebut Contohnya seperti orang yang
sedang memanah Ketika hendak memanah, seseorang akan mengeluarkan
gaya berupa menarik anak panas. Anak panah tersebut tentu akan
merenggang dan memunculkan gaya.

4. Gaya gravitasi
Gaya gravitasi merupakan macam-macam dari gaya tarik. Gaya
gravitasi ini akan menarik pada keseluruhan benda bermassa. Tarikan
tersebut akan mengarah ke permukaannya. Contoh yang paling sederhana
adalah gaya gravitasi terhadap bumi. Seandainya tidak ada gaya gravitasi
bumi, seluruh benda yang ada di bumi tentu akan melayang. Hal itu sama
seperti di luar angkasa. Maka dari itu, bumi menarik semua benda- benda
yang ada sehingga benda tersebut mengarah pada permukaan bumi

5. Gaya gesek
Gaya gesek adalah mecam-macam gaya yang muncul karena ada
sebuah sentuhan. Sentuhan tersebut terjadi secara langsung di antara dua
permukaan benda. Gaya gesek memiliki arah yang selalu berlawanan.
Arah gaya gesek akan berlawanan dengan arab benda tersebut bergerak
Adapun besar atau kecilnya gaya gesek akan ditentukan oleh permukaan
benda. Seperti halusnya atau kasarnya permukaan benda. Semakin halus
permukaan benda, maka gaya gesekan yang muncul akan semakin kecil.
Sebaliknya, semakin kasar permukaan benda, maka gaya gesekan yang
muncul akan semakin besar. Gaya gesekan juga dibagi menjadi dua, yaitu
gaya gesek kinetik dan gaya gesek statis

6. Gaya listrik
Gaya listrik adalah jenis gaya yang berasal dari benda dengan
muatan listrik. Denda-benda yang bermuatan listrik tersebut akan
menghasilkan medan listrik. Contohnya seperti sebuah kopas angin.
Melalui aliran listrik, maka kipas angin dapat menjadi energi gerak yang
kemudian akan berputar.
7. Gaya mesin
Gaya selanjutnya adalah gaya mesin. Gaya mesin adalah gaya yang
timbul akibat dari kerja sebuah mesin. Contolnya seperti pada mesin
motor, mobil atau peralatan elektronik. Di dalam benda-benda tersebut

21

terdapat sebuah mesin. Gaya mesin dinilai sungat efektif untuk membantu
meringankan kerja manusia. Hal itu karena membuat manusia tidak perlu
mengeluarkan gaya penuh dalam menggunakannya. Berkat bantuan dari
mesin, sesuatu dapat berjalan dengan mudah.
8. Gaya magnet
Macam-macam gaya selanjutnya adalah gaya magnet Gaya magnet
adalah konsekuensi dari adanya gaya elektromagnetik Salah satu dari
empat gaya pada dasar alam. Gaya magnet disebabkan karena sebuah
gerakan muatan. Dua benda yang di dalamnya mengandung muatan
dengan arah yang sama dalam bergerak Kedua benda lersehul masing-
masing memiliki gaya tarik magnet . Demikian pula, benda-benda yang
bermuatan gerak ke arah berlawanan akan memiliki gaya tolak pada
masing-masingnya. Besarnya gaya magnet antara kedua benda tersebut
tidak menentu. Tergantung pada seberapa jauh jarak kedua benda tersebut
arah gaya juga tergantung pada arah gerak relatif pada muatan di dalam
setiap kasus.
9. Gaya tegangan
Gaya tegangan merupakan macam-macam gaya yang salurannya
menggunakan tali, kawat atau kabel. Gaya tersebut akan muncul ketika
benda-benda tersebut ditarik secara kencang. Tarikannya melalui gaya
yang bekerja dari arah ujung dan berlawanan. Giaya tegangan ini akan
diarahkan pada sepanjang kabel. Selanjutnya, akan menarik secara merata
pada objek. Objek yang dimaksud adalah objek yang berada di ujung kabel
dengan arah yang berlawanan.
10. Gaya hambatan udara
Gaya hambatan udara ini adalah jenis gaya gesekan khusus, Gaya
ini akan berkerja pada benda ketika bergerak di udara. Gaya hambatan
udara sering diamati. Tujuannya adalah untuk melawan gerakan pada
suatu benda. Gaya ini juga dapat terlihat pada objek yang bergerak. Akan
tetapi, gerakannya terjadi dengan kecepatan tinggi. Contohnya seperti
pemain ski yang bergerak menuruni sebuah bukit, skydriver, atau objek
yang memiliki area permukaan luas.
11. Gaya Berat
Gaya berat merupakan gaya Tarik antara dua benda yang memiliki
massa. Gaya ini disebut juga gaya gravitasi. Besarnya gaya Tarik suatu
benda bergantung pada massa benda.Berat benda dapat di ukur dengan

22

neraca pegas. Adanya gaya gravitasi bumi selalu ditarik kearah pusat
bumi. Semakin jauh dari pusat bumi, maka berat benda semakin
berkurang.

1.4 Rumus Gaya
Rumus gaya bisa dinotasikan (F) = massa (m) x percepatan (a)
= Newton (N).
Macam-macam Rumus Gaya
1. Rumus gaya berat W=m.g
2. Rumus Gaya Pegas F=k.x
3. Rumus Gaya Normal N=W=m.g
4. Rumus Gaya Gesek Statis fs = μs x N
5. Rumus Gaya Gesek Kinetis fk= μk xN
Keterangan:
W= percepatan gravitasi
g= gaya berat (N)
N= gaya normal (N)
fs= gaya gesek statis (N)
fk= gaya gesek kinetis (N)
μs= koefisien gesek statis
μk= koefisien gesek kinetis
k= konstanta pegas (N/m)
x= pertambahan panjang pegas (x)

Hukum Newton I Bunyi Hukum Newton I: “Saat resultan gaya
yang bekerja pada benda yang komposisinya sama dengan nol,
maka benda yang awalnya diam akan tetap terus diam. Kemudian
benda yang awalnya bergerak lurus beraturan maka akan tetap
bergerak lurus beraturan dengan kecepatan yang tetap” .
Rumus: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2).

23

Hukum Newton II Bunyi Hukum Newton II: “Percepatan yang
terjadi karena perubahan dari kecepatan pada suatu benda akan
sebanding dengan resultan gaya atau jumlah gaya yang bekerja
pada benda tersebut dan akan berbanding terbalik dengan massa
benda”.
Rumus: F = m.a.
Keterangan:
F = gaya. m = massa benda (kg).
a = percepatan (m/s2).

Hukum Newton III Bunyi Hukum Newton III: “Tiap aksi akan
menimbulkan reaksi, jadi apabila suatu benda memberikan gaya
pada benda lain maka benda yang mendapat gaya akan
memberikan gaya kembali yang besarnya sama dengan gaya yang
diterima dari benda pertama, namun arahnya akan berlawanan”.
Rumus: F aksi = F reaksi.
2. GERAK
Dalam aktivitas kita sehari-hari, kita tidak pernah terlepas dari
yang namanya gerak Kita berangkat dan pulang sekolah dikatakan
bergerak. Menulis, berjalan, berlari, bersepeda, olahraga dan aktivitas
lainnya tidak lepas dari gerak. Lalu apa yang dimaksud dengan gerak itu?
Bilamanakah suatu benda dikatakan bergerak? Dan ada berapa jenis
gerak dalam fisika? Untuk menjawab pertanyaan -pertanyaan
tersebut, simak baik-baik penjelasan berikut ini
2.1 Pengertian Gerak
Gerak didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu benda terhadap
titik acuan. Titik acuan merupakan titik tempat pengamatan. Untuk lebih
memahami mengenai titik acuan perhatikan gambar ilustrasi berikut ini.

24


Pada suatu hari sodik berangkat dari rumah menuju ke pasar untuk
membeli buah- buahan. Jika kita tinjau gambar ilustrasi di atas, terdapat
dua titik acuan yaitu rumah sebagai titik acuan dan pasar sebagai titik
acuan 2. Jika kita menggunakan rumah sebagai titik acuan, maka sodik
dikatakan bergerak menjauh dari titik acuan sedangkan jika kita
menganggap pasar sebagai titik acuan maka sodik dikatakan
bergerak mendekati titik acuan.
2.2 Macam-macam Gerak
Di dalam ilmu fisika, jenis gerak ada beberapa macam ditinjau dari
segi posisi partikel, titik acuan dan bentuk lintasannya.
1. Jenis Gerak Berdasarkan Posisi Partikel
Berdasarkan posisi tiap-tiap partikel atau titik dalam suatu benda,
jenis gerak dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Gerak Translasi
Gerak translasi adalah gerakan yang berhubungan dengan
berpindahnya suatu benda dari satu tempat ke tempat yang lain, di mana
setiap partikel atau titik dalam benda selama selang waktu yang tertentu
menempuh jarak dan bentuk lintasan yang sama. Untuk lebih jelas
mengenai gerak translasi perhatikan ilustrasi berikut ini.

25


Perhatikan gambar di atas, posisi partikel A, B dan C dari posisi
awal ke posisi akhir selama selang waktu tertentu menempuh jarak s yang
sama dalam lintasan yang lurus. Untuk lintasan yang berbentuk garis
lengkung perhatikan gambar berikut.

Ketiga posisi partikel dari posisi 1 ke posisi 2 dan seterusnya
menempuh jarak dan bentuk Intasan yang sama.

2. Gerak Rotasi
Gerak rotasi atau gerak putar adalah gerakan suatu benda dimana
setiap titik atau posisi partikel pada benda mempunyai jarak yang tetap
terhadap suatu sumbu tertentu. Untuk lebih jelas mengenai gerak rotasi
perhatikan ilustrası berikut:

26


Pada gambar ilustrasi di atas, posisi partikel A dan B di setiap
lintasan putar selalu tetap terhadap sumbu putar yaitu sebesar rA dan rB

2.3 Jenis Gerak Berdasarkan Titik Acuan
Berdasarkan titik acuannya, jenis gerak dibedakan menjadi 2,
yaitu:
1. Gerak Semu
Gerak semu adalah gerak suatu benda yang sebenarnya diam tetapi
seolah-olah tampak bergerak. Gerak semu ini biasanya terjadi apabila
seorang pengamat berada pada tempat yang bergerak dengan kecepatan
tinggi.
2. Gerak Relatif
Gerak relatif maksudnya adalah suatu benda dikatakan bergerak
apabila diamati dari titik acuan tertentu, namun belum tentu bergerak jika
diamati pada titik acuan yang lain.
2.4 Jenis Gerak Berdasarkan Bentuk Lintasan
1. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak suatu benda dengan lintasan berupa garis
lurus. Berdasarkan besar kecepatannya lincarnya, gerak lurus dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1. Grak Semu
Gerak semu adalah suatu benda yang sebenarnya diam tetapi
seolah-olah tanpa bergerak. Gerak semu ini biasanya terjadi apabila
seorang pengamat berada pada tempat yang bergerak dengan
kecepatan tinggi.

27

2. Gerak Relatif
Gerak relatif maksudnya adlah suatu benda dikatakan
bergerak apabila diamati dengan titik acuan tertentu, namun
bekum tentu bergerak jika diamati oada titik acuan yang lain.
2.5 Jenis Gerak Berdasarkan Bentuk Lintasan
1. Gerak lurus
Gerak lurus adalah gerak suatu benda dengan kintasan
berupa garis lurus. Berdasarkan besar kecepatannya
linearny, gerak lurus dibedakan menjadi 2, yaitu:


A. Gerak lurus beraturan
Gerak lurus beraturan atau GLB adalah gerak suatu benda pada
limtasan lurus dengan kecepatan konstan (tetap).

B. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda pada
lintasan yang lurus dengan kecepatan yang berubah-ubah secara
beraturan. GLBB berdasarkan nilai percepatan dibedakan menjadi 2,
yaitu:

1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat
GLBB dipercepat adalah gerak benda pada lintasan yang
lurus dengan percepatan yang selalu bertambah selama selang
waktu tertentu.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat
GLBB diperlambat adalah gerak benda pada lintasan yang
lurus dengan percepatan yang sclalu berkurang selama selang
waktu tertentu.

28

Sedangkan berdasarkan aplikasi atau penerapan dalam
kehidupan sehari-harı, GIBB terdiri atas 3 macam, yaitu:
1. Gerak Jatuh Bebas (GJB)
Gerak jatuh bebas atau GJB adalah gerak suatu
benda dari ketinggian tertentu secara bebas lurus menuju
pusat gravitasi bumi tanpa ada campur tangan gaya lain
selam gaya gravitasi bumi

2. Gerak Vertikal ke Bawah (GVB)
Pengertian gerak vertikal ke bawah atau GVB
hampir sama dengan pengertian gerak jatuh bebas (GJB)
bedanya adalah kalau pada GJB tidak ada pengaruh gaya
lain selain gaya gravitasi sedangkan pada GVB ada
pengaruh atau campur tangan gaya lain, misalkan gaya
lempar seseorang dan sebagainya.

3. Gerak Vertikal ke Atas (GVA)
Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda ke
arah atas lurus menjauhu pusat gravitas bama Gerak GVA
hanya bisa terjadi dengan disengaja alias ada pengaruh
gaya lain yang ichih besar dan gaya gravitası bumi

2. Gerak Parabola

Gerak parabola adalah gerak suatu benda yang
membentuk Intasan parabola (setengah Iingkaran)
Menurd Galikko, gerak parabola dapat icrjadi karena
hasil perpaduan antara gerak lurus beraturan pada sambu
horizontal dan gerak lurus berubah beraturan pada
sumbu vertikal

29

3. Gerak Melingkar

Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa lingkaran mengelilinga sato tik tetap
coambu putar). Berdasarkan besar kecepatan sudutnya,
gerak melingkar dibedakan menjadi 2 yaitu

A. Gerak Melingkar Berataran (GMB)

Gerak melingkar beraturan atao GMB adalah gerak
suatu benda yang lintasannya berupa Ingkaran dengan
kecepatan sudut ictap

B. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)

Gerak melingkar berubah beraturan atau GMBB
adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
lingkaran dengan kecepatan sudut tetap berubah-ubah
secara beraturan.
2.6 Rumus Gerak
Gerak lurus beraturan
Sistem koordinat kutub dua dimensi
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah suatu gerak lurus yang
mempunyai kecepatan konstan. Maka nilai percepatannya adalah a = 0.

30

Gerakan GLB berbentuk linear dan nilai kecepatannya adalah hasil bagi
jarak dengan waktu yang ditempuh.
Rumus:
v=



Dengan ketentuan:
 s = Jarak yang ditempuh (km, m)
 v = Kecepatan (km/jam, m/s)
 t = Waktu tempuh (jam, sekon)
Catatan:
1. Untuk mencari jarak yang ditempuh, rumusnya adalah =
2. Untuk mencari waktu tempuh, rumusnya adalah =



3. Untuk mencari kecepatan, rumusnya adalah =




Kecepatan rata-rata
Rumus: v=


=




Gerak lurus berubah beraturan
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatannya yang berubah beraturan.
Percepatannya bernilai konstan/tetap.
Rumus GLBB ada 3, yaitu:

31



Gerak vertikal ke atas
Benda dilemparkan secara vertikal, tegak lurus terhadap bidang
horizontal ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Arah gerak benda
dan arah percepatan gravitasi berlawanan, gerak lurus berubah beraturan
diperlambat.
Peluru akan mencapai titik tertinggi apabila Vt sama dengan nol.


Gerak jatuh bebas
Benda dikatakan jatuh bebas apabila benda:
 Memiliki ketinggian tertentu (h) dari atas tanah.

32

 Benda tersebut dijatuhkan tegak lurus bidang horizontal tanpa
kecepatan awal.
Selama bergerak ke bawah, benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi
bumi (g) dan arah kecepatan/gerak benda searah, merupakan gerak lurus
berubah beraturan dipercepat.


Gerak vertikal ke bawah
Benda dilemparkan tegak lurus bidang horizontal arahnya ke bawah.
Arah percepatan gravitasi dan arah gerak benda searah, merupakan
gerak lurus berubah beraturan dipercepat.

Gerak melingkar
Gerak dengan lintasan berupa lingkaran.

33


Dari diagram di atas, diketahui benda bergerak sejauh ω°
selama t sekon, maka benda dikatakan melakukan perpindahan sudut.
Benda melalukan 1 putaran penuh. Besar perpindahan linear
adalah 2 atau keliling lingkaran. Besar perpindahan sudut dalam 1
putaran penuh adalah 2 radian atau 360°.

Perpindahan sudut, kecepatan sudut, dan percepatan sudut
Perpindahan sudut adalah posisi sudut benda yang bergerak secara
melingkar dalam selang waktu tertentu.

34

Percepatan sentripetal
Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat lingkaran.
Percepatan sentripetal tidak menambah kecepatan, melainkan hanya
untuk mempertahankan benda agar tetap bergerak melingkar.




Gerak parabola
Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap
bidang horizontal. Pada gerak parabola, gesekan diabaikan, dan gaya
yang bekerja hanya gaya berat/percepatan gravitasi.

Pada titik awal,

Letak/posisi di A:

35


Titik tertinggi yang bisa dicapai (B):

Waktu untuk sampai di titik tertinggi (B) (tb):

Jarak mendatar/horizontal dari titik awal sampai titik B (Xb):

Jarak vertikal dari titik awal ke titik B (Yb):

Waktu untuk sampai di titik C:

36

Jarak dari awal bola bergerak sampai titik C:



Pengaruh Gaya Pada Benda
Gaya bisa diartikan sebagai dorongan atau tarikan yang bisa membuat bergerak
dan berubah posisi. Gaya inilah yang memberikan pengaruh terhadap benda sehingga
benda bisa bergerak. Atau bisa dikatan bahwa benda bisa melakukan gerak karena
adanya pengaruh yang diberikan oleh suatu gaya terhadap benda tersebut.
Macam-Macam Pengaruh Gaya
1. Gaya Menggerakkan Benda yang Diam
Gaya yang berupa tarikan atau dorongan bisa membuat benda yang tadinya diam
menjadi bergerak.
Contoh gerakan benda dari diam menjadi bergerak, di antaranya:
• Sepeda yang dikayuh sehingga bisa bergerak maju.
• Kursi atau meja yang digeser sehingga berubah tempat.
• Bola yang ditendang sehingga bisa bergerak.
2. Gaya Merubah Arah Benda
Benda juga bisa berubah arah saat gaya yang diberikan berlawanan dengan arah
gerak yang seharusnya.

37

Contoh dari gaya merubah arah benda ini, di antaranya:
• Bola akan terpantul jika kita menjatuhkannya ke lantai dengan keras.
• Membelokkan sepeda ke kanan atau kiri saat kita mengendarainya.
• Bola yang datang akan berubah arah saat kita menendangnya.
3. Gaya Mengubah Bentuk Benda
Benda bisa dirubah bentuknya karena adanya pengaruh dari gaya yang diberikan
terhadap benda tersebut.
Contoh dari gaya mengubah bentuk benda, di antaranya:
• Tanah liat yang dibentuk menjadi berbagai hiasan rumah, seperti vas, pot bunga,
dan piring.
• Gayu yang berubah bentuk karena diukir.
• Kardus yang diinjak akan berubah menjadi penyok.
4. Gaya Mengubah Benda Bergerak menjadi Diam
Benda yang bergerak bisa berhenti bergerak karena adanya pengaruh dari gaya
yang diberikan.
Contoh dari gaya mengubah benda bergerak menjadi diam, di antaranya:
• Mengerem sepeda yang sedang bergerak akan membuatnya berhenti.
• Menangkap bola yang sedang bergerak

5. Gaya Mengubah Kecepatan Benda

38

Gaya bisa juga membuat benda yang sedang bergerak menjadi semakin cepat atau
semakin lambat gerakannya.
Contoh gaya mengubah kecepatan benda, di antaranya:
• Mobil yang bergerak akan semakin cepat jika gasnya lebih kecang.
• Semakin cepat mengayuh sepeda, maka sepeda akan semakin cepat melaju.
A. Demonstrasi Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana merupakan alat mekanik yang bisa mengubah arah atau
besaran dari sebuah gaya. Lebih simpelnya, pesawat sederhana adalah alat
yang digunakan untuk mempermudah melakukan usaha atau pekerjaan
bisa memberi beragam manfaat, seperti mengubah bentuk energi,
mengurangi gaya, memperbesar kecepatan, dan mengubah arah. Ada
banyak jenis pesawat sederhana dan semuanya dibuat untuk memudahkan
pekerjaan.
Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang
miring, katrol, dan roda berporos.
a. Tuas
Linggis merupakan salah satu jenis tuas. Tuas lebih dikenal dengan
nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau pengungkit
menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untuk
mengungkit suatu benda. Terdapat tiga titik yang menggunakan
gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik
tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban merupakan berat benda,
sedangkan titik tumpu merupakan tempat bertumpunya suatu gaya.
Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa. Tuas/linggis dapat
digambarkan secara sederhana :

39

Berdasarkan posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan
kuasa, tuas digolongkan menjadi tiga, yaitu tuas golongan
pertama, tuas golongan kedua, dan tuas golongan ketiga.
 Tuas golongan pertama
Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak
diantara beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di
antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat
pencabut paku.
 Tuas golongan kedua
Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara
titik tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini di antaranya
adalah gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat
pemecah kemiri, pembuka tutup botol.

 Tuas golongan ketiga
Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara
titik tumpu dan beban. Contoh tuas golongan ketiga ini adalah
sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir.

b. Bidang Miring
Bidang miring adalah permukaan rata yangmenghubungkan dua
tempat yang berbeda ketinggiannya. Dengan dibuat berkelok-
kelok pengendara kendaraan bermotor lebih mudah melewati jalan
yang menanjak. Orang yang memindahkan drum ke dalam bak truk
dengan menggunakan papan sebagai bidang miringnya. Dengan
demikian, drum berat yang besar ukurannya lebih mudah
dipindahkan ke atas truk.

40

Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat
memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang
lebih kecil. Namun demikian, bidang miring juga memiliki
kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindah-kan benda
menjadi lebih jauh. Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu
temukan pada beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat,
obeng, dan sekrup. Berbeda
dengan bidang miring lainnya,
pada perkakas yang bergerak
adalah alatnya.


c. Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya
pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya.
Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit
karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan
menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
1. Katrol tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada
saatdigunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat
tertentu. Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur
timba adalah contoh katrol tetap.


2. Katrol bebas

41

Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan
atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu.
Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang
kedudukannya dapat berubah, seperti tampak pada gambar di
samping. Salah satu ujung tali diikat pada tempattertentu. Jika
ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis
ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di
pelabuhan.
3.Katrol majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol
bebas. Keduakatrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol
majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali
dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yanglainnya
ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol
bebas keatas.




4.Roda Berporos
Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah
poros yang dapat berputar Bersama-sama. Roda berporos
merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak
ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda
sepeda, roda kendaraan bermotor

B. Perbedaan Gerak Dan Gaya
Perbedaan gerak dan gaya

42

1. Gerakan benda disebabkan oleh adanya gaya, sedangkan benda yang bergerak
belum tentu memiliki gaya.
2. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak, sedangkan gerak tidak dapat terjadi
jika tidak ada pengaruh gerak.
3. Gaya dapat memengaruhi bentuk benda dari dorongan atau tarikan, sedangkan
gerak tidak dapat memengaruhi bentuk benda.
4. Gaya merupakan sesuatu yang tidak bisa dilihat, tetapi dapat dirasakan,
sedangkan gerak dapat dilihat.
5. Gaya dapat mengubah arah gerak benda, sedangkan gerak tidak dapat mengubah
arah benda.
6. Gerak dipengaruhi oleh gaya, sedangkan gaya tidak harus dipengaruhi gerak.
7. Gaya dapat membuat gerak benda menjadi semakin cepat atau lambat, sedangkan
gerak tidak dapat melambat atau dipercepat tanpa adanya gaya.

43

MINI RISET

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, Kami dapat mengerjakan tugas Mini Riset untuk memenuhi
salah satu tugas dari program dalam KKNI. Harapan Kami, semoga setelah
menyelesaikan penulisan Mini Riset ini Kami semakin memahami tentang
bagaimana penulisan pembuatan Mini Riset yang baik dan benar di hari
mendatang.
Disisi lain, dalam mengkritisi ide ini, Kami juga menyadari banyak
kekurangan dalam pengetikan bahasa atau pemilihan kata yang kurang tepat dan
mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam penyusunan penulisan
Mini Riset ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sifatnya membangun guna menyempurnakan laporan ini, agar penulisan laporan
kami lebih baik lagi untuk kedepan nya dan di lain kesempatan.
Akhir kata, Kami berharap semoga tugas Mini Riset ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan bagi kami khususnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
memberikan kita kesehatan dan hikmatNya kepada kita semua, atas perhatiannya
kami mengucapkan terimakasih.


Medan, 6 Mei 2024



Kelompok 1

44

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Sistem pendidikan di Indonesia, khususnya di tingkat sekolah dasar, terus
berkembang untuk memenuhi kebutuhan siswa yang beragam. Salah satu
aspek penting dari evolusi ini adalah penggabungan berbagai model
pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman dan hasil
belajar siswa. Tidak terkecuali SDN 060913, sebuah sekolah dasar negeri di
Indonesia. Sekolah ini telah secara aktif mengeksplorasi dan
mengimplementasikan berbagai model pembelajaran untuk meningkatkan
kinerja akademik dan perkembangan siswa secara keseluruhan.
Model pembelajaran memainkan peran penting dalam membentuk cara
siswa belajar dan menyerap informasi. Dengan mengadopsi model
pembelajaran yang efektif, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang
menarik dan interaktif yang dapat memenuhi gaya belajar, kemampuan, dan
kebutuhan siswa yang berbeda. Hal ini, pada gilirannya, dapat mengarah pada
peningkatan kinerja akademik, peningkatan motivasi siswa, dan retensi
pengetahuan yang lebih baik.
Namun, menerapkan model pembelajaran di lingkungan sekolah dasar
dapat menjadi tantangan tersendiri karena berbagai faktor seperti sumber daya
yang terbatas, pelatihan guru, dan kebutuhan untuk menyeimbangkan gaya
dan kemampuan belajar yang berbeda. Guru mungkin menghadapi kesulitan
dalam memilih model pembelajaran yang paling sesuai untuk siswa mereka,
dan memastikan bahwa model model ini selaras dengan kurikulum dan
kebijakan sekolah.
Studi ini penting karena memberikan wawasan tentang model
pembelajaran yang digunakan di SDN 060913, yang dapat menginformasikan
pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif bagi siswa. Temuan
penelitian ini juga dapat berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas
tentang tantangan dan peluang dalam menerapkan model pembelajaran di
sekolah dasar di Indonesia.

45

II. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang diambil adalah:
1. Bagaimana cara guru memberikan model pembelajaran IPA di sekolah
tersebut?
2. Apakah murid kelas IV SD paham akan pelajaran yang di ajar kan dan
paham akan minat dan bakat disekolah tersebut?
III. TUJUAN PENELITIAN
-Mengetahui model pembelajaran yang digunakan guru di SD tersebut
-Mengetahui minat dan bakat siswa SDN 060913.
IV. MANFAAT PENELITIAN
a. Agar pembaca dapat menambah wawasan mengenai model
pembelajaran yang digunakan seorang guru.
b. Sebagai pembelajaran awal bagi penulis mengenai minat dan bakat
diri sendiri.

46

BAB II
PEMBAHASAN
I. KAJIAN TEORI
Strategi pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru dan siswa
selama proses pembelajaran agar tujuan dapat dicapai secara efisien dan
efektif. Strategi pembelajaran terdiri atas:
1) Exposition-discovery learning
2) Group-individual learning
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa metode
belajar yang digunakan antara lain adalah:
1) Ceramah
Metode belajar yang melibatkan penyampaian informasi secara
lisan oleh seorang pembicara kepada sekelompok peserta. Peserta
belajar dengan mendengarkan dan mencatat informasi yang
disampaikan.
2) Demonstrasi
Metode belajar yang melibatkan demonstrasi atau contoh nyata
dari suatu konsep atau keterampilan yang ingin diajarkan. Peserta
belajar melalui observasi dan peniruan.
3) Diskusi
Metode belajar yang melibatkan interaksi antara peserta untuk
berbagi pendapat, ide, dan pemahaman mengenai suatu topik. Diskusi
memungkinkan peserta untuk memahami sudut pandang yang beragam
dan memperdalam pemahaman.
4) Simulasi
Metode belajar yang meniru situasi nyata atau kondisi tertentu
untuk melatih keterampilan atau menguji reaksi dalam lingkungan
yang aman. Peserta dapat belajar melalui pengalaman simulasi

47

5) Laboratorium
Metode belajar yang melibatkan eksperimen atau praktikum di
laboratorium untuk memperoleh pemahaman praktis tentang konsep-
konsep tertentu. Peserta belajar melalui pengamatan dan percobaan
langsung.
6) Pengalaman lapangan
Metode belajar yang menekankan pembelajaran melalui
pengalaman langsung atau praktik. Peserta belajar dengan melakukan
tugas atau aktivitas yang relevan dengan materi pembelajaran.



7) Brainstorming
Metode belajar yang melibatkan pengumpulan ide secara spontan
dan kreatif dari sekelompok peserta. Brainstorming digunakan untuk
menghasilkan banyak ide dalam waktu singkat.
8) Debat
Metode belajar yang melibatkan argumen dan pertukaran pendapat
antara dua kelompok atau individu yang memiliki pandangan berbeda.
Debat membantu peserta untuk mengasah kemampuan berpikir kritis
dan memperdalam pemahaman.
9) Symposium
Metode belajar yang melibatkan presentasi dan diskusi panel oleh
sekelompok ahli atau pakar di bidang tertentu. Symposium
memungkinkan peserta untuk mendengar berbagai sudut pandang dan
pemahaman dari para ahli.
Taktik pembelajaran adalah gaya seseorang dalam melaksanakan metode
atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Pendekatan, strategi, metode, teknik, dan bahkan taktik pembelajaran yang
dirangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah model

48

pembelajaran. Jadi, model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Beberapa model pembelajaran yang diimplementasikan didalam kelas
adalah model pembelajaran langsung, pembelajaran kooperatif, pengajaran
berdasarkan masalah dan strategi-strategi belajar.
a. Model Pengajaran Langsung
Pengajaran langsung merupakan model pembelajaran yang berpusat
pada guru. Model ini dirancang khusus untuk menunjang proses
belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif
(pengetahuan tentang sesuatu seperti menghafal tumus, informasi
faktual) dan pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana
melakukan sesuatu) yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan
dengan pola kegiatan bertahap. Model pengajaran langsung ini disebut
juga dengan model pengajaran aktif (Arend,2001).
Pengajaran langsung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan
dan praktik serta kerja kelompok. Pada pengajaran langsung ini dapat
dilakukan belajar dengan pemodelan tingkah laku. Belajar ini
didasarkan pada teori belajar sosial. Elemen penting yang perlu
diperhatikan di sini adalah perhatian (atensi), mengulang (retensi),
mengolah (produksi) dan motivasi (Slavin, 1994).
1) Atensi, guru memberi contoh kegiatan dengan mendemonstrasikan
di depan siswa Siswa mengamati dan kemudian mendiskusikan
hasil pengamatan siswa serta kekuarangan dan kesulitan siswa
dalam memahami langkah- langkah kegiatan.
2) Retensi, guru menjelaskan struktur langkah-langkah dan
menunjukkannya pada siswa
3) Produksi, siswa mendemonstrasikan langkah-langkah dan
kemudian mendiskusikan hasilnya dengan guru
4) Motivasi, presentasi hasil simulasi dan mendiskusikan hasilnya.
Kelebihan model pembelajaran Direct Learning dapat melatih siswa
untuk mandiri dan bertanggungjawab serta dapat mengembangkan

49

pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melakukan
sesuatu) secara terstruktur dengan baik (Haryanti et al., 2018;
Kusumawati, 2016; Usman, 2014). Karakteristik model pembeelajaran
Direct Instruction, yaitu: (1) adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh
model pada siswa termasuk prosedur penilaian hasil belajar; (2) adanya
sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran; (3)
sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar
kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil

b. Pembelajaran Kooperatif (cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilaksanakan
dengan membuat siswa bekerja sama dan bertanggung jawab pada
kemajuan belajar temannya. Belajar ini menekankan pada keberhasilan
kelompok yang hanya dapat dicapai jika semua anggota mencapai
tujuan dan penguasaan materi (Slavin, 1995) Pembelajaran kooperatif
berbeda dengan kelompok belajar konvensional. Pada belajar
kooperatif, terdapat saling ketergantungan positif, saling membantu
dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi promotif,
sedangkan pada belajar konvensional, guru saling mernbiarkan adanya
siswa yang mendominası kelompok atau menggantungkan diri pada
kelompok.
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang
lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang
lebih menekankan kepada proses kerja sama dalam kelompok, tujuan
yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam
pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adnyaa unsur kerja
sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah
yang menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif.
Beberapa pendekatan dalam pembelajaran kooperatif dikemukakan
sebagai berikut
a. Student Team Achievement Division (STAD)
b. Menghitung skor kelompok

50

c. Tim Ahli (Jigsaw)
d. Investigasi Kelompok (Group Investigation)
e. Think Pair Share (TPS)

c. Pengajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction)
Pengajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan
keterampilan intelektual; belajar berbagai peran orang dewasa melalui
pelibatan mereka dalam pengalaman nyata dan stimulasi, dan lain:
realistis sesuai dengan kehidupan siswa, konsep sesuai dengan
lebutuhan siswa, memupuk sifat inquiri siswa, retensi konsep menjadi
kuat, memupuk kemampuan memecahkan masalah. Keterbatasan
model ini antara lain: persiapan pembelajaran kompleks (alat, problem,
dan konsep), sulit mencari problem yang relevan, terjadi miss
konsepsi, memerlukan waktu yang lebih lama.
Model pembelajaran berbasis masalah sangat efektif meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis mahasiswa.
Pengembangan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa dapat
dilihat dari beberapa hal. Pertama, mahasiswa dapat memahami
dengan baik masalah kurang terstruktur yang dihadapi. Kedua,
mahasiswa dapat memilih strategi atau prosedur yang tepat untuk
memecahkan masalah.Ketiga, solusi yang dihasilkan rasional.
Terakhir, mahasiswa terampil mengkomunikasikan solusi,
baik secara tertulis maupun secara lisan.

d. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep yang menghubungkan
antara meteri pelajaran dengan situasi siswa dan mendorong siswa
untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual
yakni: konstruktivisme, bertanya, inquiri, masyarakat belajar,

51

pemodelan dan penilaian autentik. Pembelajaran kontekstual memiliki
lima elemen belajar yang konstrutivistik:
1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada
2) Pemerolehan pengetahuan baru
3) Pemahaman pengetahuan
4) Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman
5) Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan
tersebut.
Secara garis besar langkah-langkah penerapan pembelajaran
kontekstual adalah sebagai berikut:
1) Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan iquiri untuk semua topic
3) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
4) Menciptakan masyarakat belajar/belajar berkelompok
5) Menghasilkan model sebagai contoh pembelajaran
6) Melakukan refleksi di akhir pertemuan
7) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Ini yg kontekstual Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching
and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
(Kartika, 2016). Pendekatan kontekstual memperlihatkan bahwa
belajar akan lebih produktif, dimana setiap peserta didik memiliki
peranan dan fungsi utama sebagai pelaku utama dalam kegiatan
belajar.
e. Pembelajaran Diskusi Kelas

52

Diskusi Kelas digunakan untuk memperbaiki cara berpikir dan
keterampilan berkomunikasi siswa dan untuk meningkatkan semangat
siswa terlibat di dalam pelajaran. Tujuan pembelajaran diskusi kelas
adalah untuk meningkatkan cara berpikir siswa dengan jalan
membantu siswa membangkitkan pemahaman isi pelajaran. Untuk
menumbuhkan keterlibatan dan partisipasi siswa dan untuk membantu
siswa memiliki keterampilan komunikasi dan proses berpikir. Sintaks
pembelajaran diskusi kelas.
Keuntungan panbelajaran diskusi kelas antara lain melibatkan siswa
langsung dalam proses pembelajaran, dapat menguji tingkat
penguasaan bahan pelajaran masing-masing, menumbuhkan dan
mengembangkan sikap ilmiah, mengajukan dan mempertahankan
pendapatnya dalam diskusi kelasakan dapat memperolch kepercayaan
akan kemampuan diri sendiri, dapat menunjang usaha usaha
pengembangan sikap sosial dan sikap demokrasi siswa.
Kelemahannya antara lain adalah tergantung pada kepemimpinan dan
partisipasi anggota, memerlukan keterampilan tertentu yang belum
pernah dipelajari sebelumnya, dikuasai oleh beberapa siswa yang
menonjol, memerlukan waktu yang banyak, sulit membatasi masalah,
dalam diskusi kelas yang besar kesempatan siswa untuk
mengemukakan pendapatnya terbatas.

II. HIPOTESIS
Dalam konteks mengenal model pembelajaran pada SDN 060913,
sebuah hipotesis yang dapat diajukan adalah:
Hipotesis: Terdapat hubungan positif antara pemahaman guru terhadap
berbagai model pembelajaran dengan tingkat efektivitas pembelajaran
di SDN 060913.
Hipotesis ini menyatakan bahwa semakin baik pemahaman guru
terhadap berbagai model pembelajaran, semakin tinggi tingkat
efektivitas pembelajaran yang terjadi di SDN 060913. Melakukan
wawancara dengan salah satu guru pada sekolah SDN 060913 dan

53

memberikan angket pada murid kelas 5 SD.Dengan menguji hipotesis
ini, dapat diketahui apakah pemahaman guru terhadap model
pembelajaran berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran di SDN
060913.
BAB III
METODE PENELITIAN

I. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang kami lakukan adala dengan melakukan
wawancara dengan salah satu guru pada sekolah SDN 060913 dan
memberikan angket pada murid kelas IV SD.

II. ANALISIS DATA
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan
cara mewawancarai dan menulis informasi yang telah dikumpulkan melalui
pemahaman yang mendalam dengan suatu objek yang telah diobservasi.
Metode ini melibatkan pengumpulan data tanpa menggunakan angka, seperti
wawancara kepada guru, observasi pada peserta didik, atau analisis teks untuk
memahami aspek kualitatif yang menjadi suatu masalah atau pertanyaan
dalam penelitian tersebut. Tujuan utamanya adalah menggali pemahaman
mendalam dan kontekstual tentang subjek yang tengah diteliti. Penelitian ini
dilakukan dengan melihat peserta didik mulai awal hingga akhir dari proses
penelitian berlangsung dan kemudian akan digabungkan dalam suatu laporan
untuk memudahkan para pembaca untuk memahami kajian materi yang
telah kami lakukan.

54




LAMPIRAN

55

56





BAB IV
PENUTUP

I. SIMPULAN
Dapat kami simpulkan bahwa model pembelajaran yang baik sangat penting karna
model pembelajaran yang baik yang mempengaruhi tproses kognitif dan
perilaku. Dan dapat kita lihat di SD 060913 bahwa model pembelajaran yang baik
sangat penting dan haurus dipahami oleh guru/pendidik agar proses belajar dan
mengejar di sekolah dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan. Dengan
menggunakan berbagai metode-metode yang efektif supaya siswa-siswi di sekolah
dapat mudah mengerti dan mudah memahami proses pembelajaran dikelas,
sehingga penerapan pendekatan pembelajaran yang bervariasi, seperti
kolaboratif,eksperimental, dan berbasis proyek, yang dapat mendorong siswa SD
untuk lebih terlibat dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Dan guru

57

juga harus memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta harus
menerapkan strategi pembelajaran yang inovatif, efektif yang berpusat pada siswa.

II. SARAN
1. Menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung. Anak-
anak membutuhkan suasana kelas yang kondusif untuk belajar, tanpa tekanan dan rasa
takut. Guru harus mampu membangun hubungan yang positif dengan murid.

2. Menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning).
Anak-anak usia sekolah dasar lebih antusias dan termotivasi jika dilibatkan secara aktif
dalam proses pembelajaran, misalnya melalui kegiatan eksplorasi, eksperimen, dan
proyek.

3. Memperhatikan perbedaan individual siswa. Setiap anak memiliki gaya belajar,
minat, dan kemampuan yang berbeda-beda. Guru harus mampu mengakomodasi
kebutuhan individual siswa agar semua dapat berkembang secara optimal.

4. Menerapkan penilaian yang autentik dan formatif. Penilaian tidak hanya
dilakukan melalui tes tertulis, namun juga melalui observasi, portofolio, dan umpan balik
yang membantu siswa mengetahui kekuatan dan kelemahannya.

58

CASE METHODE

Contoh Masalah Pengukuran:
Masalah: Seorang peneliti ingin mengukur suhu ruangan dengan termometer yang
tidak dikalibrasi dengan benar. Hasil pengukuran yang diperoleh tampaknya tidak
konsisten dan tidak akurat.
Solusi yang dapat kami temukan adalah dengan cara:
a. Mengalibrasi Termometer: Langkah pertama adalah dengan melakukan
kalibrasi termometer dengan standar yang terpercaya. Ini akan memastikan
bahwa termometer memberikan hasil yang akurat. Kalibrasi termometer
digital dapat dilakukan dengan menggunakan bath yang tidak terkontrol
suhu yaitu hanya dengan melakukan komparasi pembacaan antara
termometer standar dan termometer yang dikalibrasi dengan cara mencatat
setiap kenaikan suhu yang ada. Waktu dalam mengkalibrasi juga lebih
singkat dibandingkan metode biasa (menggunakan set point). Evaluasi
ketidakpastian kalibrasi termometer digital menggunakan persamaan
regresi kalibrasi dapat digunakan karena berdasarkan perbandingan nilai
SEE menggunakan metode klasik dan metode invers, nilai terkecil
diperoleh pada hasil pengujian dengan regresi daya yaitu 0,001, sedangkan
hasil pengujian pada regresi linier dengan polinomial sama.
b. Pengulangan pengukuran: melakukan beberapa pengukuran ulang dengan
termometer yang telah dikalibrasi untuk memastikan konsistensi hasil.
c. Pemantauan lingkungan: Periksa kondisi lingkungan di sekitar termometer
untuk memastikan tidak ada faktor eksternal yang memengaruhi hasil
pengukuran.
d. Pelatihan operator: Pastikan operator yang melakukan pengukuran telah
dilatih dengan baik untuk menggunakan termometer dengan benar.
e. Menggunakan termometer referensi: Jika termometer tidak dapat
dikalibrasi ulang, peneliti dapat menggunakan termometer referensi yang
diketahui akurasinya. Termometer referensi ini dapat digunakan untuk
memeriksa pembacaan termometer yang tidak dikalibrasi. Dengan
membandingkan pembacaan kedua termometer, peneliti dapat
mengidentifikasi setiap perbedaan dan menyesuaikan pembacaan yang
sesuai.
f. Rata-rata beberapa pembacaan : Untuk meningkatkan akurasi pembacaan,
peneliti dapat melakukan beberapa kali pembacaan menggunakan
termometer yang tidak dikalibrasi dan kemudian merata-ratakan
pembacaan ini. Metode ini dapat membantu mengurangi dampak
kesalahan acak atau variasi dalam pembacaan termometer.

59

g. Pertimbangkan untuk menggunakan metode pengukuran yang berbeda:
Jika termometer tidak dapat diandalkan, peneliti mungkin perlu
mempertimbangkan untuk menggunakan metode lain untuk mengukur
suhu. Misalnya, mereka dapat menggunakan termometer digital atau
termometer inframerah, yang umumnya lebih akurat daripada termometer
tradisional.
h. Mendokumentasikan Keterbatasan: Terakhir, peneliti harus
mendokumentasikan keterbatasan termometer dan metode yang digunakan
untuk mengukur suhu. Hal ini akan membantu memastikan bahwa hasil
diinterpretasikan dengan benar dan bahwa setiap potensi bias dapat
diketahui.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, peneliti dapat meningkatkan akurasi
pembacaan suhu dan memastikan bahwa hasilnya dapat diandalkan dan dipercaya.
Verifikasi Hasil: Verifikasi hasil pengukuran dengan metode pengukuran
alternatif untuk memastikan keakuratan data yang diperoleh.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, peneliti dapat memperbaiki masalah
pengukuran suhu ruangan dan mendapatkan hasil yang lebih akurat dan konsisten.
Dan jika pengukuran suhu dengan termometer yang tidak dikalibrasi dengan benar
dapat memiliki dampak negatif pada akurasi hasil pengukuran, contohnya seperti:
a. Kesalahan dalam pembacaan suhu. Jika termometer yang tidak dikalibrasi
dengan benar dapat memberikan pembacaan yang tidak akurat, sehingga
hasil pengukuran suhu tidak dapat diandalkan. Hal ini dapat berakibat pada
keputusan yang tidak tepat dalam pengobatan, perawatan, atau
pengelolaan lingkungan.
b. Keterlambatan dalam pengobatan. Pengukuran suhu yang tidak akurat
dapat mengganggu proses pengobatan yang tepat. Misalnya, jika suhu
tubuh pasien tidak diukur dengan akurat, maka dosis obat yang diberikan
tidak sesuai dengan kondisi pasien, yang dapat berakibat pada
keterlambatan dalam pengobatan.
c. Kesalahan dalam diagnosis: Pengukuran suhu yang tidak akurat dapat
menyebabkan kesalahan dalam diagnosis penyakit. Misalnya, jika suhu
tubuh pasien tidak diukur dengan benar, maka diagnosis penyakit yang
berhubungan dengan suhu tubuh seperti infeksi atau peradangan tidak
dapat dilakukan dengan tepat.
d. Kesalahan dalam pengelolaan lingkungan: Pengukuran suhu yang tidak
akurat dapat berakibat pada kesalahan dalam pengelolaan lingkungan,
seperti pengaturan suhu ruangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
pasien atau penggunaan sistem pendingin yang tidak efektif.

60

e. Kesalahan dalam pengawasan kualitas udara: Pengukuran suhu yang tidak
akurat dapat berakibat pada kesalahan dalam pengawasan kualitas udara,
seperti pengukuran tingkat kelembaban yang tidak sesuai dengan standar,
yang dapat berakibat pada kualitas udara yang tidak sehat.
Dalam beberapa kasus, pengukuran suhu yang tidak dikalibrasi dengan benar
dapat berakibat pada kecelakaan atau bahkan kematian. Oleh karena itu, sangat
penting untuk memastikan bahwa termometer digunakan dengan benar dan
dikalibrasi secara teratur untuk memastikan akurasi hasil pengukuran suhu.

61

KEARIFAN LOKAL
Identifikasi Kearifan Lokal Tanaman Kemenyan Di Desa Hutagurgur Kecamatan
Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara
1. Pembukaan lahan (pengukuran).
Pembukaan lahan adalah suatu kegiatan pembersihan lahan yang akan dibuat
untuk areal penanaman sampai kondisi lahan yang siap tanam. Pada zaman nenek
moyang dulu tidak ada ketentuan - ketentuan didalam pembukaan lahan.
Pembukaan lahan pada tanaman kemenyan tidak seperti pembukaan lahan pada
tanaman ± tanaman lainnya. Untuk mengukur jarak tanaman kemenyan dengan
tanaman lainnya pada zaman duhulu tidak ada memakai alat, hanya dengan
menggunakan cara rentang tangan yang dilakukan menggunakan beberapa satuan,
yaitu:
 Jengkal: Satuan panjang yang dihitung dari ujung ibu jari ke jari telunjuk.
Panjang jengkal dapat berbeda-beda antara individu dan dapat dibedakan
menjadi jengkal besar (dari ibu jari ke jari telunjuk) dan jengkal kecil
(dari ujung jari
tengah ke jari
telunjuk).

(Panjang 1 Meter yaitu 5 jengkal tangan dari kelingking ke jempol)

 Hasta: Satuan panjang yang dihitung dari ujung jari tengah ke siku. Hasta
digunakan di Mesir sejak tahun 3000 SM dan kemudian menyebar ke
berbagai belahan dunia. Jika hasta dikonversi menjadi satuan modern
seperti sentimeter (cm), maka 1 hasta kurang lebih sebesar 45,7 cm. Hasta
digunakan dalam konstruksi piramida di Mesir dan masih digunakan
sebagai pengganti satuan meter untuk mengukur ketinggian suatu gunung.

62


(satuan panjang dari ujung jari tengah sampai siku)


 Depa: Satuan panjang yang dihitung dari ujung jari tengah ke telapak
tangan. Depa digunakan untuk mengukur dalam sikap sempurna, tetapi
tidak dimasukkan dalam alat ukur baku karena panjang tangan wanita,
pria, dan anak-anak dapat berbeda.

(satuan panjang dari tangan, yang terbentang dari ujung jari tengah kanan sampai
ujung jari tengah kiri).

 Kaki: Kaki merupakan satuan pengukuran yang berasal dari panjang
telapak kaki. Satuan ini mulai digunakan saat pemerintahan Raja Henry I
dari Inggris pada tahun 1100. Ia memutuskan membakukan satuan 'kaki'
sebagai satuan panjang yang memenuhi standar.

63


(Satu kaki kurang lebih sebesar 30,48 cm).

TOR – TOR ( BATAK TOBA )
Kebudayaan Batak merupakan kebudayaan yang sangat kaya terdiri dari
bahasa tradisional, yaitu bahasa Batak Toba dengan dialeknya, huruf Batak Toba
(Aksara Batak), dan kesenian tradisional yang terdiri dari seni teater (Sigale gale),
seni tari (Tari Tortor atau Marembas), seni musik gondang dengan seperangkat
alat musik tradisional (uning-uningan).
Tari adalah suatu pertunjukan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat
pendukungnya. Tari merupakan warisan budaya leluhur dari beberapa abad yang
lampau. Pada masyarakat Batak Toba dikenal dengan sebutan Tortor. Tortor
adalah seni tari dengan menggerakkan seluruh badan dengan dituntun irama
Gondang, dengan pusat gerakan pada tangan dan jari, kaki dan telapak
kaki/punggung dan bahu.
Dalam masyarakat Batak Toba, Tortor berhubungan erat dengan upacara
adat, upacara ritual, maupun untuk hiburan. Tari (Tortor) mempunyai peranan
penting dalam aktivitas kehidupan masyarakat Batak Toba yang berkaitan dengan
kehidupan spiritual dan juga untuk hubungan sosial kemasyarakatan. Tortor
dilakukan dengan berbagai kegiatan ritual maupun upacara keagamaan dan juga
dapat dipertunjukkan dalam konteks adat.
Setiap gerakan pada Tortor Batak yang berekspresi disebut urdot.
Mangurdot berarti menggerakkan badan dan anggota tubuh secara ekspresif.
Urdot ini dilakukan sesuai dengan iringan gondang. Gondang dan Tortor adalah
perpaduan bunyi dan gerak tubuh yang dibawakan. Tortor ditarikan sesuai dengan
kedudukan masing – masing warga masyarakat di dalam kehidupan adat
masyarakat Batak Toba yang disebut sistem kekerabatan. Sistem ini disebut
dengan Dalihan Na Tolu. Dalihan Na Tolu terdiri dari Hula– hula (pihak pemberi
istri), Boru (pihak istri), Dongan Sabutuha (kerabat semarga), (Polman:2014).

64

Tari Tortor dimulai dengan Tortor Mula-Mula mengandung makna segala
sesuatu yang ada di dunia diawali dengan kebaikan. Kedua, Tortor Somba yang
bermakna memberikan penghormatan atau menyembah yang dimulai dari Tuhan
Sang Pencipta, HulaHula, Tulang, dan seluruh tamu yang hadir. Ketiga, Tortor
Mangaliat bermakna setiap Boru (Putri) akan menerima berkat dari hula-hula. Dan
diakhiri dengan Tortor Hasahatan/Sitio-Tio yang bermakna setiap orang akan
menerima berkat berupa kekayaan (Hamoraon), Mendapatkan keturunan
(Hagabeon) dan kedudukan atau kehormatan yang tinggi (Hasangapon).
Dari gambaran tersebut, Tortor memiliki prinsip semangat kebersamaan,
rasa persaudaraan, atau solidaritas untuk kepentingan bersama yang dijadikan
sebagai identitas masyarakat Batak Toba. Inilah alasan penulis mengangkat judul
“Makna Tari Tortor sebagai Identitas Masyarakat Batak Toba di Kabupaten
Toba”.
MAKNA TARI TOR TOR
Makna Tari Tortor Makna menunjukkan arti suatu istilah atau lambang
tergantung pada apa yang dimaksud oleh si pemakai (Kusuma, 2007).
Tortor adalah seni tari dengan menggerakkan seluruh badan yang
gerakannya seirama dengan iringan musik yang dituntun atau dimainkan dengan
alatalat musik tradisional seperti gondang, suling, dan ogung, dengan pusat
gerakan pada tangan dan jari, kaki dan telapak kaki, punggung dan bahu, (Diana
2017: 7).
Dalam aktivitas manortor banyak pantangan yang tidak diperbolehkan saat
manortor, seperti tangan si penari tidak boleh melewati batas setinggi bahu ke
atas, karena bila itu dilakukan si penari dianggap arogan dan tidak hormat kepada
segenap hadirin. Secara garis besar, terdapat empat gerakan dalam Tortor.
Pertama adalah Pangurdot, gerakan yang dilakukan kaki, tumit sampai bahu.
Kedua adalah Pangeal, merupakan gerakan yang dilakukan pinggang, tulang
punggung sampai bahu/sasap. Ketiga adalah Pandenggal , yakni gerakan tangan,
telapak tangan dan jari-jarinya. Gerakan keempat adalah Siangkupna yakni
menggerakan bagian leher.
Jenis-jenis Tortor Batak Toba
1. Tortor Pangurason (tari pembersihan).

65


Tari ini merupakan tarian adat yang mencerminkan nilai-nilai
budaya yang berlaku dalam masyarakat Toba. Tortor Pangurason menjadi
adat pada setiap upacara pengangkatan Hula-Hula (kepala adat) serta
upacara lainnya. Pada tahun 1972, baru terlihat perubahan fungsi sesuai
dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat.






2. Tortor Sipitu Cawan (Tari tujuh cawan).

Tor Tor Sipitu Cawan (Tujuh Cawan) adalah tari tor tor yang
dipentaskan dalam acara penobatan raja Batak. Jenis tari tor tor ini
merupakan sendratari yang mengisahkan turunnya 7 putri kahyangan ke
Gunung Pusuk Bukhit untuk mandi.

66

3. Tortor Tunggal Panaluan

Tor Tor Tunggal Panaluan tari tor tor yang dipentaskan para dukun dalam
upacara ritual yang digelar setelah sebuah desa terkena musibah . Jenis tor
tor ini merupakan sarana permohonan petunjuk atas musibah yang telah
dihadapi.










4. Tortor Sigale - gale

Tari Tor-tor Sigale-gale adalah salah satu kesenian yang berasal
dari samosir yang masih dapat dilihat sampai saat ini. Adanya tari
sigalegale yang diciptakan kurang lebih 500 tahun yang lalu, yang berawal

67

dari seorang raja di pulau samosir yang memiliki seorang anak tunggal
yang memiliki anak bernama raja manggale.

5. Tortor Sombah

Tortor somba-somba adalah tarian untuk menyambut hula-hula
pada bagian panomu-nomu dalam salah satu rangkaian upacara
perkawinan adat Batak..

68

SOAL-SOAL KONSEP DASAR FISIKA KIMIA
PENGUKURAN DAN ALAT UKUR
GERAK DAN GAYA

A. PENGUKURAN DAN ALAT UKUR

- PENGUKURAN

PILIHAN GANDA
1. Alat-alat berikut yang termasuk dalam alat ukur presisi adalah
a. Jangka sorong
b. Jangka kaki
c. Jangka orleon
d. Jangka ukur
Jawaban : a. jangka sorong

2. Perhatikan gambar berikut!
Alat diatas dinamakan ….
a. Mikrometer
b. Jangka sorong
c. Dial indicator
d. Mistar baja
e. Mistar geser

Jawaban : b. jangka sorong

3. Perhatikan gambar dibawah ini!
Pada gambar diatas merupakan pembacaan jangka sorong untuk ketelitian
… mm
a. 0,03

69

b. 0.04
c. 0.05
d. 0,06
e. 0,07
Jawaban : c. 0,05

4. Bagian mikrometer yang berfungsi sebagai perapa halus untuk
meyakinkan bahwa sipindle sudah menyentuh benda kerja adalah ….
a. Anvil
b. Outer sleeve
c. Lock clamp
d. Ratchet
e. Skala nonius

Jawaban : d. ratchet

5. Gambar dibawah ini menunjukan ukuran….
a. 7,84 mm
b. 7,54 mm
c. 7,34 mm
d. 5,27 mm
e. 7,34 mm

Jawaban : e.7,34 mm

B. ISIAN
1. Berdasarkan hasil pengukuran, muatan Listrik suatu benda adalah 62,9µC.
penulisan laporan dalam bentuk notasi ilmiah yang besar adalah….

Jawaban :
a x 10
n
= 62,9 x 10
-6
C
= 6,29 x 10 x 10
-6

= 6,29 x 10
-5
C
2. Tuliskan hasil pengukuran berikut!

70



Jawaban :

Dari gambar tersebut, didapatkan bacaan skala :
Skala utama = 3,7 cm
Skala nonius = ( 23 x 0,002 cm ) = 0,046 cm
Hasil pengukuran = 3,7 cm + 0,046 cm = 3,746 cm
3. Seorang atlet mengukur waktu larinya dengan menggunakan stopwatch
dengan lama waktu 20 menit 30 detik berapa lama waktu tempuh seorang
altlet tersebut….
Diketahui : menit = 20 menit
Detik = 30 detik
Ditanya : t?
Penyelesaian :
- Menit = 20 menit
= 20 x 60 s
= 1200 s
- Detik = 30 detik
- t = 20 menit + 30 detik
= 1200 + 30 = 1.230 s

4. sebuah speed boat menghasilkan gaya sebesar 5000 N. jika speed boat
tersebut bergerak dengan percepatan 4 m/s
2
, berapakah massa speed boat
tersebut?

Jawaban :
⅀F = 5000 N
a = 4 m/s
2

m = ⅀F/a
m = 5000/4
m = 1250 kg

jadi, massa speed boat tersebut adalah 1250 kg

5. Tuliskan dimensi dari kecepatan (speed)!

71

Jawaban :

C. URAIAN
1. Jelaskan pengertian pengukuran

Jawaban : pengukuran merupakan proses membandingkan suatu besaran yang
diukur menggunakan besaran lain yang sudah ditentukan skala dan satuannya.

2. Jelaskan macam-macam pengukuran!

Jawaban :
- Pengukuran langsung, yaitu membandingkan nilai besaran yang diukur dengan
besaran standar yang diterima sebagai satuan
- Pengukuran tidak langsung, yaitu pengukuran untuk mengukur suatu besaran
dengan cara mengukur besaran lain.







- BESARAN DAN SATUAN FISIKA
PILIHAN GANDA

1. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah …
a. newton ,meter, sekon
b. meter, sekon, watt
c. kilogram, kelvin, meter
d. newton, kilogram, kelvin
e. Kelvin, Joule, Watt

Jawaban bagian c. kilogram, kelvin, meter


2. Kelompok besaran di bawah ini yang merupakan kelompok besaran
turunan adalah …

72

a. panjang lebar dan luas
b. kecepatan, percepatan dan gaya
c. kuat arus, suhu dan usaha
d. kecepatan, berat dan suhu
e. Intensitas cahaya, banyaknya mol dan volume

Jawaban b. kecepatan, percepatan dan gaya

3. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam jika
dinyatakan dalam satuan Internasional (SI) maka kecepatan sepeda motor
adalah …

a. 36 ms-1
b. 30 ms-1
c. 24 ms-1
d. 20 ms-1
e. 15 ms-1

Jawaban d. 20 ms-1
4. Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi …
a. volume dan daya
b. volume dan kuat arus listrik
c. luas dan volume
d. luas dan tegangan
e. tinggi dan kecepatan

Jawaban c. luas dan volume

5. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang persegi panjang masing-
masing 12,73 cm dan 6,5 cm. Menurut aturan penulisan angka penting,
luas bidang tersebut adalah ……
A. 82,74 cm2
B. 82,745 cm2
C. 82,75 cm2
D. 82,,8 cm2
E. 83 cm2

Jawaban e. 83 cm2

D. ISIAN
1. Apa yang dimaksud dengan besaran dan syarat-syaratnya apa?

73

Jawaban : Besara adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung,
dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan
sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu :
- Dapat diukur atau dihitung
- Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
- Mempunyai satuan
2. Apa yang dimaksud dengan satuan

Jawaban: satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu
pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing,
tidak mungkin dalam dua besaran yang berbeda mempunyai satuan yang
sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan
sama maka besaran itu pada hakikatnya adalah sama.

3. Hasil pengukuran terhadap Panjang dan lebar adalah 12,73 cm dan 6,5 cm.
tentukan luas persegi tersebut?

Jawab :
12,73 cm, memiliki angka penting
6,5 cm, memiliki dua angka penting
Luas = Panjang x lebar

12,73 cm x 6,5 cm = 82,745 cm.
4. Tentukan massa jenis suatu benda jika massa benda tersebut 6.425 g dan
volumenya 75,4 cm
3.


Jawaban :
6.425 g memiliki 4 angka penting
75,4 cm
3
memiliki 3 angka penting
= 82,8 g cm
-3
(memiliki 3 angka penting)

5. Luas suatu persegi adalah 6,25 m
2.
Tentukan sisi persegi tersebut?

Jawab :
Luas persegi 6,25 m2. memiliki 3 angka penting
Panjang sisipersegi adalah = 5,1478 m
=5,15 m ( memiliki 3 angka penting )


E. URAIAN
1. Tuliskan 7 pokok dan satuan-satuannya!

74

Jawaban :
- Mengukur ialah membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu
yang lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan .
- Besaran ialah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka
- Besaran pokok ialah besaran yang satuannya telah ditetapkan dahulu
- Besaran turunan ialah besaran yang diturunkan dari besaran pokok
- Besaran scalar ialah besaran yang hanya memiliki nilai (besar)nya saja
- Besaran vector ialah besaran yang memiliki besar ( nilai) dan juga
arah
- Satuan ialah acuan (standar) dalam pengukuran suatu benda
2. Ada 7 besaran pokok : Panjang ( meter=m )
Massa ( kilogram = kg )
Waktu ( detik = sekon = s )
Suhu ( kelvin )
Identitas cahaya (candela = lilin = cd )
Kuat arus Listrik ( ampere )
Jumlah zat ( mol )



- DIMENSI
A. PILIHAN GANDA
1. Besaran yang dimensinya ML-1T-2 adalah ...
a. gaya
b. tekanan
c. energi
d. momentum
e. percepatan
Jawaban b. Tekanan

2. Suatu besaran tertentu memiliki persamaan K=LM + N. jika suatu K
adalah kg dan satuan M adalah kg/m
2
, maka ….

a. Satuan L adalah m
2
, satuan N adalah kg
-1

b. satuan L adalah kg, satuan N adalah m
-2

c. satuan L adalah kg, m, satuan N adalah M
d. satuan L adalah m
2,
Satua N adalah kg
e. satuan L adalah kg,m, satuan N adalah kg

Jawaban : d. satuan L adalah m
2,
Satua N adalah kg

3. Besar tetapan planck adalah 6,6 x 1034 Js. Dimensi dari tetapan planck
adalah ...
a. ml-t

75

b. ml t
c. mlt2
d. m lt2
e. m lat

Jawaban : e. . mlt2

4. Energi kinetik dinyatakan dengan Ek = 1/2.m.v². Dimensi energi kinetik
adalah...
a. [M] [L] [T]
b. [M][L] [T]
-2

c. [M] [L]
-1
[T]
-2

d. [M] [L]
2
[T]
-2

e. [M] [L]
-2
[T]
-2

Jawaban : [M] [L]
2
[T]
-2

5. Debit air adalah volume per satuan waktu. Dimensi debit adalah ….
a. L T
-1

b. L
2
T
-1

c. L
2
T
d. L
3
T
1

e. L
3
T

Jawaban : d. L
3
T
1

B. ISIAN
1. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 72 km/h. Nyatakan kelajuan
mobil tersebut dalam m/s!

Jawaban : V = 70 km/h = 72 x 10
3
m/3600 s = 20 m/s

2. Pintu sebuah jendela rumah akan dibuat dengan ketinggian 25,4 inci.
Nyatakan ketinggian jendela dalam satuan cm dan m!

Jawaban : ketinggian jendela apabila dinyatakan dalam satuan cm dan m,
yaitu: 23,62 inci = 23,62 x 2,54 cm = 60 cm = 60 x 10-2 =0,6 m

3. Kecepatan cahaya dalam vakum adalah 300.000 km/s. Nyatakanlah
besaran tersebut dalam besaran dan satuan yang sesuai!
Jawaban : kecepatan Cahaya dalam vakum adalah : 300.000 km/s = 300.000
m/s = 3’10
8
m/s.

76

4. Usaha adalah gaya dikalikan dengan jarak tempuhnya.maka dimensi dari
usaha adalah…

Jawaban :
W = f x s
W = m. a. s
= kg. m/s
2
m
= kg m
2
/s
2

M.L
2
/T
2
= ML
2
T
-2

F= ma

5. Dimensi tekanan adalah….

Jawaban :

P = F/A = kg m/s
2
/m
2
= kg/ m. s
2

F = ma = kg . m/s
2

A = m
2





C. URAIAN
1. Jelaskan dimensi dari besaran pokok !
Jawaban : dimensi besaran-besaran pokok merupakan symbol yang
ditulis dengan huruf serta diberi tanda kurung persegi. Fungsi dari
dimensi besaran pokok ini adalah untuk membuktikan kesetaraan dan
kebenaran suatu persamaan rumus fisika.
2. Jelaskan pengertian dimensi !
Jawaban : dimensi adalah bentuk penulisan suatu besaran
menggunakan lambing besaran-besaran pokok dan merupakan imensi
adalah konsep yang menggambarkan ukuran atau aspek dari suatu
objek atau fenomena. Dalam konteks matematika dan fisika, dimensi
mengacu pada jumlah parameter yang diperlukan untuk menentukan
posisi atau keadaan suatu objek dalam ruang dan waktu.


- ATURAN ANGKA PENTING
A. PILIHAN GANDA
1. Pada pengukuran Panjang benda diperoleh hasil pengukuran
0,07060 m. banyaknya angka penting hasil pengukuran tersebut
adalah….

77

a. Dua
b. Tiga
c. Empat
d. Lima
e. Enam

Jawaban : c. empat

2. Seorang anak mengukur Panjang tali diperoleh angka 0,050300 m.
maka banyak angka penting hasil pengukuran tersebut adalah…
a. Enam
b. Lima
c. Empat
d. Tiga
e. Dua

Jawaban : b lima

3. Hasil penjumlahan dari 2,30 cm + 1,1 cm menurut aturan angka
penting adalah ….
a. 2,40 cm
b. 2,41 cm
c. 2,4 cm
d. 3,40 cm
e. 3,4 cm

Jawaban : e. 3,4 cm

4. Hasil pengurangan dari 4,551 gram – 1,21 gram menurut aturan
angka penting adalah….
a. 3,3 gram
b. 3,34 gram
c. 3,341 gram
d. 4,67 gram
e. 4,671 gram

Jawaban : b. 3,34 gram

5. Hasil perkalian dari 3,33 cm x 1,1 cm menurut aturan angka
penting adalah …
a. 3,6 cm
2

b. 3,66 cm
2

c. 3,660 cm
2

d. 3,663 cm
2

78

e. 3,7 cm
2


Jawaban : e.3,7 cm
2




B. ISIAN
1. Tentukan hasil operasi pada angka penting berikut :32,5 + 2,786….
Jawaban :
= 35,286 angka 2,86 taksiran sehingga
= 32,5 + 2,786
= 35,3 memiliki tiga angka penting dan angka 3 taksiran

2. Tentukan hasil operasi pada angka penting berikut 62,26 – 5,7

Jawaban :
63,26 – 5,7 = 57,6 memiliki angka penting, sehingga
63,26, - 5,7 = 57,6 dibulatkan menjadi
= 58
3. Tentukan hasil operasi pada angka penting berikut 43,56 : 5,2
Jawaban :

43,56 : 5,2 = 8,3777 memiliki 5 angka penting
43,56 : 5,2 = 8,3777 dibulatkan menjadi
= 8,4
4. Hasil penjumlahan dari 2,30 cm + 1,1 cm menurut aturan angka penting
adalah…

Jawaban :
= 2, 30 cm memiliki dua angka penting dibelakang koma ( angka 3 dan 0 )
= 1,1 cm memiliki satu angka penting dibelakang koma ( angka 1 )
= jadi hasilnya yaitu 2,30 cm + 1,1 cm = 3,4cm

5. Hasil penjumlahan dari 1,23 cm + 6,5 cm menurut aturan angka penting…

Jawaban :
= 1,23 cm memiliki dua angka penting dibelakang koma ( angka 2 dan 3)
= 6,5 cm memiliki satu angka penting dibelakang koma ( angka 1 )
= jadi hasilnya yaitu 1,23 cm + 6,5 cm = 7,73 dibulatkan menjadi = 7,7

79

C. URAIAN
1. Jelaskan pengertian angka penting !

Jawaban : angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran, meliputi angka pasti dan angka tafsiran, dan Angka penting
merupakan angka-angka dalam suatu angka yang memberikan informasi
tentang ketelitian suatu nilai. Angka-angka tersebut memberikan gambaran
mengenai batas ketidakpastian dalam hasil pengukuran atau perhitungan.
Dalam penulisan angka penting, biasanya hanya angka-angka tertentu
yang dianggap signifikan untuk menggambarkan tingkat ketelitian suatu
pengukuran atau perhitungan.

2. Jelaskan aturan angka penting!

Jawaban : aturan angka penting merupakan pedoman yang digunakan
untuk melakukan penghitungan dengan presisi yang tepat. Dalam
penggunaan angka penting, terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi
agar hasil perhitungan menjadi lebih akurat.


BAB 2
GAYA DAN GERAK
A. GAYA

- PILIHAN GANDA
1.Perhatikan pernyataan di bawah ini :
1) Kelapa jatuh dari pohonnya.
2) Mendorong meja.
3) Magnet menarik paku kecil yang jatuh.
4) Kuda menarik gerobak.
Peristiwa tersebut yang berhubungan dengan gaya tak sentuh adalah ....
a. 1 dan 2
b. 3 dan 1
c. 2 dan 3
d. 3 dan 2
e. 2 dan 1

Jawaban : c.3 dan 1
Gaya tak sentuh adalah gaya yang terjadi tanpa adanya sentuhan.
Contohnya : gaya listrik, gayamagnet dan gaya gravitasi. Kelapa jatuh dari
pohonnya terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi,sedangkan magnet
menarik paku kecil yang jatuh terjadi karena adanya gaya magnet.

80

2.Pengertian mengenai gaya di bawah ini benar,
kecuali ....
a. gaya dapat berupa dorongan atau tarikan.
b. gaya dapat menggerakkan benda yang diam.
c. gaya merupakan besaran skalar.
d. gaya dapat mempercepat atau memperlambat gerak suatu benda.
e. gaya dapat membuat gaya berbeda tempat

Jawaban : c.gaya merupakan besaran skalar.
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan
perubahan bentuk atau geraksuatu benda. Benda termasuk besaran vektor
karena mempunyai nilai dan arah.

3. Dua buah gaya masing-masing besarnya 110 N dan 65 N bekerja pada
sebuah benda. Besarnyaresultan kedua gaya tersebut adalah ....
a. 175 N, jika kedua gaya tersebut berlawanan arah.
b. 175 N, jika kedua gaya tersebut searah.
c. 45 N, jika kedua gaya tersebut searah.
d. 45 N, jika kedua gaya tersebut tegak lurus.
e. 45 N, jika kedua gaya tersebut berlawanan arah
Jawaban : b.
Jika kedua gaya searah, maka R = F
1 + F2 = 110 N + 65 N = 175 NJika kedua gaya berlawanan arah, maka R
= F
1 - F2
= 110 N
– 65 N = 45 N4.

4.Resultan dua gaya yang segaris dan searah sama dengan ....
a. jumlah kedua gaya itu.
b. selisih kedua gaya itu.
c. perkalian kedua gaya itu.
d. pembagian kedua gaya itu.
e. selisih dan pembagian gaya itu

Jawaban : a. jumlah kedua gaya itu.
resultan dua gaya yang segaris dan searah sama dengan jumlah kedua gaya
tersebut.

5.Benda dikatakan dalam keadaan seimbang bila gaya-gaya yang bekerja
pada benda tersebut….
a.sama

81

b. resultannya nol
c. berlawanan arah
d. sama besar dan searah
e. tarikan dalam besaran

jawaban : b. resultannya nol

- ISIAN
1. Apa yang dimaksud dengan gaya?

Jawaban : gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat memengaruhi
keadaan suatu benda.

2. Gaya mesin adalah…?

Jawaban : gaya mesin adalah gaya yang dihasilkan oleh kerja mesin

3. Apa pengaruh gaya terhadap benda ?
Jawaban :

- Gaya menyebabkan benda bergerak
- Gaya menyebabkan perubahan arah benda
- Gaya menyebabkan perubahan bentuk benda
4. Apa yang dimaksud dengan gaya pegas ?

Jawaban : gaya pegas adalah gaya yang dihasilkan oleh kerja benda elastis

5. Apa yang dimaksud dengan gaya gravitasi?

Jawaban : gaya gravitasi adalah gaya yang di akibatkan oleh gaya Tarik
bumi terhadap segala benda dipermukaan bumi.


- URAIAN
1. Jelaskan penyebab dari gaya magnet !

Jawaban : penyebabnya karena sebuag Gerakan muatan dua benda yang
didalamnya mengandung muatan dengan arah yang sama delam bergerak,
kedua benda tersebut masing-masing memiliki gaya tari magnet.

2. Mengapa gaya gesek memiliki arah yang selalu berlawanan ?
Jawaban :

82


Gaya gesek adalah gaya gesek yang selalu bekerja berlawanan dengan
arah gerakan suatu objek. Artinya, jika suatu objek bergerak maju, gaya
gesek akan bekerja berlawanan dengan arah gerakan tersebut. Sebaliknya,
jika objek bergerak mundur, gaya gesek akan tetap bekerja berlawanan,
sehingga menghambat gerakan objek tersebut. Gaya gesek ini terjadi
karena interaksi antara permukaan objek dengan permukaan yang
berdekatan dengannya, yang menghasilkan hambatan terhadap gerakan
relatif antara kedua permukaan tersebut.



- GERAK

PILIHAN BERGANDA

1. Benda dikatakan bergerak apabila….
a. Mengalami perubahan kedudukan terhadap titik acuan
b. Mengalami perubahan tempat
c. Memiliki percepatan konstan
d. Berada di suatu tempat

Jawaban : Mengalami perubahan kedudukan terhadap titik acuan

2. Benda yang bergerak lurus beraturan maka…
a. Percepatannya berubah beraturan
b. Kecepatannya bertambah beraturan
c. Kecepatannya berkurang beraturan
d. Kecepatannya konstan

Jawaban : d. Kecepatannya konstan

3. Bagaimana gaya berhubungan dengan gerak suatu objek?
a. Gaya dapat menghentikan gerak objek
b. Gaya dapat menyebabkan perubahan gerak objek
c. Gaya tidak memiliki pengaruh terhadap gerak objek
d. Gaya hanya dapat bekerja pada benda padat

Jawaban: b. Gaya dapat menyebabkan perubahan gerak objek

4. Yang termasuk gerak lurus berubah beraturan adalah ....
a. mobil berjalan pada jalan pada jalan tol

83

b. benda jatuh
c. orang berjalan
d. kapal berlayar

Jawaban: b. benda jatuh

1. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan rata-rata 80 km/jam
selama 60 menit. Jarak yang
ditempuh mobil tersebut adalah ....
a. 20 km
b. 40 km
c. 80 km
d. 140 km

jawaban: c (80 km)

A. ISIAN
1. Jika seekor kura-kura membutuhkan 20 jam untuk menempuh jarak
1 kilometer. Maka butuh waktu berapa lama jika ia ingin menempuh jarak
3 kilometer?

Jawaban :

Dicari terlebih dahulu kecepatan kura-kura:

V = s/t = 1/20 =0,05 km/jam
Sehingga untuk jarak 3 kilometer, kura-kura akan membutuhkan waktu
tempuh selama:
t = s/V = 3/0,05 = 60 jam
2. Seorang pencuri berangkat dari rumahnya menuju rumah Pak Danu
untuk merampok barang. Pada saat yang sama, Pak Danu berangkat dari
kantor untuk pulang ke rumahnya dan biasanya memakan waktu 1 jam.
Jika kecepatan mobil Pak Danu adalah 7 km/jam dan kecepatan motor
pencuri adalah 4km/jam, dengan jarak rumah Pak Danu lebih dekat 3 km
ke rumah pencuri dibanding ke kantor. Maka siapa kira-kira yang akan
lebih dahulu sampai? Diasumsikan rumah Pak Danu berada di antara
kantor dan rumah pencuri.

Jawaban :

84

Diketahui kecepatan mobil Pak Danu VD = 7 km/jam dengan waktu
tempuh tD = 1 jam. Maka kita dapat menentukan jarak antara rumah Pak
Danu dengan kantornya ialah sebesar:

sD = VD × tD = 7 × 1 = 7 km
Jarak rumah pencuri-rumah Pak Danu lebih dekat 3 km daripada jarak
rumah Pak Danu-kantor. Sehingga jarak rumah pencuri-rumah Pak Danu
(sP) dapat kita tentukan dengan:
sP = sD – 3 km = 7 km – 3 km = 4 km
Dengan jarak 4 km dan kelajuan motornya (VP) 4 km/jam, maka pencuri
dapat sampai di rumah Pak Danu dalam waktu:
tP = sP:VP = 4:4 = 1 jam

3. Adi dan Niko berjanji akan bertemu di taman kompleks untuk
bermain sepulang sekolah. Taman yang letaknya di antara rumah mereka
berjarak dua kali lebih dekat ke rumah Niko. Jika Adi membutuhkan
waktu 1 jam dari rumahnya ke taman, maka butuh berapa lama untuk Niko
dari rumahnya ke taman jika kecepatan mereka sama?

Jawaban :
Diketahui jarak rumah Adi-taman adalah 2 kali jarak rumah Niko-taman,
maka dapat kia tuliskan:

sA = 2 sN
Jika kelajuan mereka sama (VA = VN), dan Adi membutuhkan waktu (tA)
1 jam. Maka waktu yang harus ditempuh Niko dari rumahnya hingga ke
taman (tN) adalah:
sA = 2 sN
VA × tA = 2 × VN × tN
tA = 2 tN
tN = 1/2 tA = 1/2 × 1 jam = 1/2 jam atau 30 menit

4. Dua ekor kucing sedang mengincar satu ekor tikus yang sama.
Tikus berada di antara kedua kucing. Pada saat yang sama, kedua kucing
menangkap tikus bersamaan. Jika jarak antara kedua kucing ialah 80 meter
dan kelajuan kucing pertama adalah 3 kali kelajuan kucing kedua.
Tentukan jarak mula-mula antara kucing pertama dengan tikus!

Jawaban :
Kedua kucing akan bertemu di satu titik dalam selang waktu yang sama (t)
dan memiliki jumlah jarak tempuh (s) sebesar 80 meter:

85

s = s1 + s2
80 meter = V1 × t + V2 × t
80 meter = 3V2 × t + V2 × t
80 meter = 4V2 × t
80/4 = V2 × t
V2 × t = s2 = 20 meter

5. Benda yang awalnya berkecepatan 20 m/s ternyata berubah
menjadi 5 m/s setelah menempuh jarak 8 meter. Berapa jauh lagi jarak
yang ia tempuh hingga berhenti?

Jawaban :
Tentukan terlebih dahulu nilai perlambatan (-a):

Vt² = V0² + 2 × a × s
5² = 20² + 2 × a × 8
25 – 400 = 16 × a
16 × a = -375
a = -23,4375 m/s²
Tentukan jarak setelah 8 meter:
Vt² = V0² + 2 × a × s
0² = 5² + 2 × (-23,4375) × s
46,875 × s = 25
s = 1,875 meter
Sehingga total jarak yang ditempuh benda adalah:
s = 8 + 1,875 = 9,875 meter

B. URAIAN
1. Jelaskan pengertian gerak Translasi !

Jawaban :
Gerak translasi adalah gerakan yang berhubungan dengan berpindahnya
suatu benda dari satu tempat ke tempat yang lain, di mana setiap partikel
atau titik dalam benda selama selang waktu yang tertentu menempuh jarak
dan bentuk lintasan yang sama.

2. Jelaskan pengertian gerak rotasi !

Jawaban :
Gerak rotasi atau gerak berputar adalah Gerakan suatu benda Dimana
setiap titik atau posisi partikel pada benda mempunyai jarak yang tetap
terhadap suatu sumbu tertentu.

86

GLOSARIUM
Alat ukur : perkakas untuk mengukur (mencocokkan,
mengetahui) jarak, bobot, luas, panas, getaran, kecepatan, tegangan,
tekanan, volume, dan sebagainya
Besaran : nilai numerik yang menunjukkan jumlah
sesuatu, biasanya dinyatakan dalam kelipatan satuan standar
Cahaya : sinar atau terang (dari sesuatu yang
bersinar seperti matahari, bulan, lampu) yang memungkinkan mata
menangkap bayangan benda-benda di sekitarnya
Depa : ukuran sepanjang kedua belah tangan
mendepang dari ujung jari tengah tangan kiri sampai ke ujung jari
tengah tangan kanan (empat hasta, enam kaki)
Dimensi : ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas, dan
sebagainya); matra: garis mempunyai satu --; film tiga --
Dinamis : dinamik
Elektromagnetic :berasal dari, berhubungan dengan,
dihasilkan oleh elektromagnetisme
Gaya :kesanggupan untuk berbuat dan
sebagainya;
Gerak melingkar : gerak berputar
Gerak : peralihan tempat atau kedudukan, baik
hanya sekali maupun berkali-kali
Gravitasi :kekuatan (gaya) tarik bumi
Hasta :satuan ukuran sepanjang lengan bawah ¼
depa (dari siku sampai ke ujung jari tengah): panjangnya enam
Horizontal :terletak pada garis atau bidang yang
sejajar dengan horizon atau garis datar; mendatar
Identitas : ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang;
jati diri
Jarak : ruang sela (panjang atau jauh) antara dua
benda atau tempat

87

Jengkal :ukuran sepanjang rentangan antara ujung
ibu jari tangan dan ujung kelingking
Kalibrasi : tanda-tanda yang menyatakan pembagian
skala
Katrol : alat pengangkat dari besi (kerek)
Kebudayaan : perubahan dalam unsur kebudayaan yang
menyebabkan unsur itu dapat berfungsi lebih baik bagi manusia
yang mendukungnya
Kecepatan : waktu yang digunakan untuk menempuh
jarak tertentu
Konfersi : perubahan dari satu sistem pengetahuan ke
sistem yang lain
Linear : Bentuk bentuk bergaris
Luas : lapang, Lebar
Magnet : setiap bahan yang dapat menarik logam
besi
Massa : sejumlah besar benda dikumpulkan
menjadi satu
Newton : satuan gaya dalam sistem SL, berlambang
N
Notasi ilmiah : ilmiah seperangkat atau sistem lambang (
tanda) yang menggambarkan bilangan, nada dan ujaran
Objek : Hal, Perkara atau orang yang
menjadi pembicaraan
Partikel :unsur butir (dasar) benda atau bagian
benda yang sangat kecil dan berdimensi; materi yang sangat kecil,
seperti butir pasir, elektron, atom, atau molekul; zarah
Pengukuran : persamaan matematika yang mengukur
bentuk-bentuk datar, bulat, kubik;
Percepatan : perbuatan (hal dan sebagainya)
mempercepat

88

Perpindahan : perihal berpindah; peralihan; peranjakan,
beralih atau bertukar tempat
Ritual : berkenaan dengan ritus
Satuan : satuan adalah skala atau acuan
pembanding pada suatu pengukuran dan melekat pada nilai besaran.
Contohnya meter, sekon, kg, cm, ampere, volt, dan sebagainya
Statis : dalam keadaan diam (tidak bergerak, tidak
aktif, tidak berubah keadaannya)
Suhu : ukuran kuantitatif terhadap temperatur;
panas dan dingin, diukur dengan termometer;
Tari : gerakan badan (tangan dan sebagainya)
yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan,
dan sebagainya);
Tekanan : keadaan (hasil) kekuatan menekan
Thermometer : Alat Ukur Suhu
Titik acuan : rujukan, referensi, pola dasar penafsiran
yang ditetapkan terlebih dahulu.
Tor-tor : tarian suku Batak yang dilakukan pada
upacara menggali tulang-belulang leluhur, diiringi musik dengan
gendang, seruling, dan sebagainya
Translasi : pemindahan semua titik di dalam bidang
tertentu pada jarak dan arah yang sama
Tuas : alat untuk mengangkat (mengungkit)
sesuatu yang berat, dibuat dari kayu (bambu) panjang yang diberati
salah satu ujungnya; tuil; pengungkit
Turunan : bentuk yang berasal dari bentuk asal
setelah mengalami berbagai proses
Vertikal : tegak lurus dari bawah ke atas atau
kebalikannya, membentuk garis tegak lurus (bersudut 90o) dengan
permukaan bumi, garis horizontal, atau bidang datar
Volume : isi atau besarnya benda dalam ruang

89


DAFTAR PUSTAKA


Diana, Tati. 2017. Makna tari tortor dalam upacara adat perkawinan suku batak
toba desa tangga batu kecamatan tampahan kabupaten toba samosir
provinsi Sumatera Utar a
.https://media.neliti.com/media/publications/117761-ID-none.pdf.
Diakses pada tanggal 30 November 2021.
Fatwasauri, I., Erawati, S. T., Sasono, M., & Surakusumah, R. F. (2021). Evaluasi
Ketidakpastian Pengukuran Dalam Kalibrasi Termometer Digital
Menggunakan Persamaan Regresi Kalibrasi. Komunikasi Fisika Indonesia,
18(2), 131. https://doi.org/10.31258/jkfi.18.2.131-136
Indrayani, L., & Sasono, M. (2017). Uji Homogenitas dan Stabilitas Suhu Mini
Liquid Bath untuk Kalibrasi Termometer Digital Makanan. Prosiding SNFA
(Seminar Nasional Fisika Dan Aplikasinya) , 2, 299.
https://doi.org/10.20961/prosidingsnfa.v2i0.16418
Kardianto, K., Kristanti, K. H., Tiswati, K. A., & Dwihapsari, Y. (2019). Analisis
Nilai Ketidakpastian dan Faktor Kalibrasi pada Alat Ukur Radiasi di Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya. Jurnal Fisika Dan Aplikasinya,
15(2), 56. https://doi.org/10.12962/j24604682.v15i2.4698
Kristiani, Y., & Dkk. (2016). Analisis Kearifan Lokal Pada Petani Kemenyan
Yang Ramah Lingkungan Di Desa Hutagurgur Kecamatan Dolok Sanggul
Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara. Jom Faperta
Ur , 1-9.
Marnila. Matematika Realistik Materi Pengukuran Bangun Ruang di Sekolah
Dasar dengan Menggunakan Konteks Rumah Adat Batak Toba." Jurnal
Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) 6.1
(2022): 93-110.

90

Nainggolan, Maria Serlitaria. 2017. Makna Tari Tortor sebagai Iden titas Orang
Batak di Kota
Balikpapan.https://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads
/2017/02/I si%20Jurnal%20fix%20(02-23-17-04-03-13).pdf. Diakses
pada tanggal 30 November 2021.
Panjaitan, Maifah Hanim Br, and Sukmawarti Sukmawarti. "Pengembangan
Bahan Ajar .2019.
PrimaryPutri, N. (2019). FISIKA DASAR 1. Surabaya: JDS.
Radjawane, M. M. (2022). FISIKA . Jakarta: Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Saragih, Polman Lihardo. 2014. T o r t o r H o r j a D ala m M a s y a r a k a t B a
t a k T o b a Bandung . http://repository.upi.edu/16201/1/S-
SDT_0900504_Title.pdf. Diakses pada tanggal 29 November 2021.

91