Modul pencegahan Diskriminasi & Pelecehan Sexual].pptx [Read-Only].pptx

kusyana2020 0 views 21 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

modul pencegahan diskriminasi


Slide Content

PENCEGAHAN KEKERASAN DAN PELECEHAN SEXUAL DI TEMPAT KERJA

DASAR HUKUM UU N0. 39 tahun 1999 tentang HAM Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (CEDAW) UUK NO. 13/2003 Pasal 86 ayat 1) huruf B, Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas moral dan kesusilaan ; KEPMENAKERTRANS NO.: KEP.224/MEN/200 3 tentang Kewajiban Pengusaha Yang Mempekerjakan / Buruh Perempuan Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00. SE MENAKERTRANS NO.: SE.03/MEN/V/201 1 tentang Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja . SE MENAKERTRANS NO.: SE.60/MEN/SJ-HK/II/2006 tentang Panduan Kesempatan dan Perlakuan Yang Sama dalam Pekerjaan di Indonesia (EEO) DASAR HUKUM

Tempat kerja Tiap ruangan atau lapangan , tertutup / terbuka , bergerak / tetap , dimana tenaga kerja bekerja atau yang terdapat orang/ tenaga kerja berkumpul untuk keperluan suatu usaha dimana terdapat sumber2 potensi terjadinya subjek diatas . Termasuk semua ruangan , lapangan , halaman dan sekelilingnya yg merupakan bagian2/yang berhubungan dengan tempat tsb . Tidak hanya ruangan secara fisik sbg tempat aktivitas kerja 8 jam sehari , juga lokasi yg berkaitan pelaksanaan pekerjaan karena adanya tanggung jawab . UU No. 1/1970

PENERAPAN Kebijakan ini dirancang untuk melindungi semua karyawan perusahaan, dan berlaku untuk rekan serta atasan-bawahan. Hal ini juga berlaku untuk semua orang, terlepas dari jenis kelamin . Pelecehan, kekerasan, dan penganiayaan, dan pelanggaran hak reproduksi lebih lanjut terhadap pelapor atau pembalasan terhadap pelapor atau pihak lain yang berpartisipasi dalam proses penyelidikan keluhan tidak akan ditoleransi. Tindakan disiplin dan/atau tindakan perbaikan yang akan diterapkan kepada orang-orang yang ditemukan terlibat dalam pelanggaran tersebut. Merupakan kewajiban dan tanggung jawab bersama dari semua karyawan untuk mematuhi kebijakan ini, dan mencegah penyalahgunaannya.

KEKERASAN Tindakan agresi dan pelanggaran ( penyiksaan , pemukulan , pemerkosaan , dan lain-lain) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain. Mengandung kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang merusak .

KEKERASAN BASIS BENTUK PELAKU CONTOH SUKU, RAS KEKERASAN FISIK PERORANGAN Dipukul , ditampar AGAMA KEKERASAN PSIKIS KELOMPOK Dibentak , dimaki , di bully POLITIK KEKERASAN EKONOMI & SOSIAL LEMBAGA/ INSTITUSI Penelantaran , pemiskinan GENDER KEKERASAN SEKSUAL PERORANGAN Perkosaan , aborsi , eksploitasi seksual BUDAYA SOSIAL BUDAYA NILAI MASYARAKAT Sunat perempuan , perkawinan dini ORIENTASI SEKSUAL PEMAKSAAN KEHENDAK PERORANGAN LGBTQ, Feminisme

PELECEHAN Segala jenis tindakan yang tidak diinginkan , berulang-ulang , dan tidak masuk akal , ditujukan pada seorang pekerja / buruh atau sebuah kelompok pekerja yang mengakibatkan kesulitan dalam pelaksanaan tugas yang diberikan atau menyebabkan pekerja merasa dirinya bekerja dalam iklim perusahaan yang tidak harmonis , yang juga dapat menyebabkan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan . Dilakukan dengan menyalahgunakan kekuasaan sehingga korban akan mengalami kesulitan dalam membela diri .

PELECEHAN SEKSUAL Pelecehan seksual didefinisikan sebagai perbuatan yang tidak diinginkan dan bersifat menyinggung; permintaan untuk tindakan seksual dan/atau tindakan fisik atau lisan lain yang bersifat seksual. Tindakan ini dianggap melecehkan ketika: Perilaku tersebut dilakukan baik secara implisit atau eksplisit sebagai syarat atau kondisi dari seseorang agar terus dipekerjakan, kemajuan karir atau promosi; Kepatuhan atau penolakan atas perilaku seperti ini oleh seseorang digunakan sebagai dasar untuk ketenagakerjaan atau keputusan karir yang mempengaruhi orang tersebut; atau Kelakuan tersebut memiliki tujuan atau efek mengganggu pekerjaan seseorang atau kinerja pekerjaan secara tidak wajar atau menciptakan lingkungan kerja yang mengintimidasi, tidak bersahabat, atau menyinggung.

Kekerasan dan penganiayaan di tempat kerja meliputi: Serangan fisik: melibatkan kontak yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan terintimidasi, rasa sakit, cedera, atau penderitaan fisik lain atau kerusakan fisik. Perilaku mengancam: dengan sengaja menimbulkan rasa takut terhadap orang lain akan cedera fisik. Penganiayaan secara lisan atau tertulis: ekspresi apapun dengan maksud untuk menimbulkan kerugian atau bentuk penganiayaan emosional yang menggunakan bahasa yang mengancam. Penganiayaan emosional/psikologis: perilaku yang disengaja untuk membuat seseorang merasa rendah atau malu, mempermalukan secara pribadi atau publik, secara implisit memeras, menyembunyikan informasi, mengendalikan dan menekan akses atau sumber daya dan kebutuhan dasar lainnya. KEKERASAN DAN PELECEHAN DI TEMPAT KERJA

UPAYA PENCEGAHAN & PENYELESAIAN UPAYA PENCEGAHAN: Sosialisasi Pelecehan Seksual kepada seluruh pekerja ( Komunikasi , Edukasi ). Membangun komitmen melalui Kebijakan Perusahaan yang melarang Pelecehan Seksual . Program promosi & diklat - menjelaskan kebijakan & meningkatkan kesadaran tentang pencegahan Pelecehan Seksual . Tata cara pengajuan keluh kesah tentang Pelecehan Seksual . Langkah-Langkah perlindungan dan pemulihan korban. Aturan disiplin dan sanksi bagi pelaku . Pemantauan

MEKANISME PENYELESAI AN PROSEDUR PENGADUAN : Keluhan informa l - menekankan resolusi / pemecahan daripada bukti faktual atau pembuktianatas keluhan . Keluhan formal – fokus pada pembuktian ( apakah keluhan dapat dibuktikan . PROSEDUR KELUHAN MEMUAT : Tahapan pelaporan & pemrosesan keluhan serta batas waktu yang tepat untuk tiap langkahnya . Prosedur investigasi Prosedur banding kepihak yang lebih tinggi bagi yang tidak puas

Dampak Pelecehan Seksual KORBAN PERUSAHAAN MERASA TERHINA, MALU DAN TERINTIMIDASI PRODUKTIVITAS MENURUN MERASA MALU MANAJEMEN MEMBURUK MOTIVASI KERJA MENURUH MOBILITAS PEKERJA TINGGI SERING ABSEN CITRA PERUSAHAAN MENURUN GEJALA PSYKOLOGIS (DEPRESI, GUGUP , GELISAH) MENGGANGGU KEHIDUPAN KELUARGA

SARAN TERHADAP PERLAKUAN TAK MENYENANGKAN LAWAN JENIS: JANGAN DIAM Tunjukkan rasa keberatan , agar mereka tahu jika keberatan dengan lelucon sensual yg ditujukan padamu . Tidak kasar tapi menegur keras bahwa leluconnya sudah melewati batas , walau dianggap tak punya selera humor.

SARAN JANGAN MENOLERANSI INTERAKSI FISIK YANG TIDAK DIINGINKAN Mungkin cuma menepuk punggung atau menyapukan tangan ke lenganmu . Tindakan seperti itu memang bisa dianggap interaksi fisik biasa , hanya jika kamu merasa nyaman dengan tindakan itu . Jika kamu merasa terganggu , mintalah kepada mereka untuk berhenti melakukannya . Kamu yang berhak menetapkan batasan dalam bergaul dengan rekan kerja .

SARAN JANGAN TERLIBAT DALAM PERCAKAPAN VULGAR Setiap orang memiliki selera humor berbeda-beda , guyonan bernada cabul biasanya salah satu yang paling bisa meramaikan suasana . Tetapi sebisa mungkin jangan menanggapi percakapan seperti ini . Bukan berarti kamu layak diperlakukan tak pantas hanya karena ikut menikmati guyonan vulgar. ‘ Reaksi positif ' yang dianggap tanda kalau jika merasa nyaman dengan lelucon nakal dan tidak keberatan jika mereka mengarahkan komentar cabul kepadamu

SARAN AJUKAN KELUHAN SECARA RESMI Jika pelecehan yang dialami sudah lebih dari ' sekadar ' lelucon tak pantas atau sentuhan yang tidak diinginkan , buat pengaduan resmi ke HRD atau atasan . Tempat kerja pastinya memiliki regulasi tertulis mengenai pelecehan seksual di lingkungan kerja .

POSTER

POSTER

POSTER

POSTER

Terima kasih