Mola Hidatidosa Obgyn case report study.ppt

mahaputriulva 6 views 31 slides Sep 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 31
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31

About This Presentation

OBGYN


Slide Content

MOLA HIDATIDOSA
M.Arifudin
Panca Sapriawan
Mahaputri Ulva Lestari
Case Report Session

Definisi
• Penyakit yang berasal dari jaringan trofoblast
• Bersifat jinak
• Proliferasi sel-sel trofoblast yang berlebihan
• Stroma mengalami degenerasi hidropik
(sinsiotrofoblast)
• Villi choriales tumbuh berganda berbentuk
gelembung kecil berisi cairan jernih
• Menyerupai buah anggur

Epidemiologi
•Banyak ditemukan di Asia dan Mexico
•Negara berkembang 1 dari 120 kehamilan
•Indonesia
 berkisar antara 1 : 50 sampai 1 : 141
kehamilan
•RSCM  1 : 49 kehamilan

Etiologi
•Belum diketahui dengan pasti penyebabnya
•Teori infeksi, defisiensi makanan, dan teori
kebangsaan
•Akhir-akhir ini  kelainan tersebut terjadi
karena pembuahan sel telur dimana intinya
telah hilang atau tidak aktif lagi

Faktor Risiko
•Multiparitas
•Faktor ovum (ovum mati)  ovum memang
sudah patologik, tetapi terlambat dikeluarkan
•Imunoselektif dari trofoblast
•Infeksi virus
•Kelainan kromosom yang belum jelas
•Kekurangan protein
•Keadaan sosial ekonomi yang rendah

Klasifikasi
1.Mola hidatidosa komplit (klasik)
•Makroskopik  gelembung-gelembung putih,
tembus pandang, berisi cairan jernih
•Histologik mempelihatkan :
–Degenerasi hidropik dan pembengkakan stroma villus
–Tidak ada pembuluh darah dalam villi yang
membengkak
–Proliferasi epitel trofoblast hingga mencapai derajat
yang beragam
–Tidak ditemukan janin dan aminion.

•Komposisi kromosom 46 XX atau 46 XY

2.Mola hidatidosa inkomplit (parsial)
•Masih terdapat janin atau kantong amnion
•Makroskopis tanpa gelembung mola yang disertai
janin atau bagian dari janin
•Histologi tampak bagian villi avaskuler,
ditemukan janin atau kantong amnion
•Kromosom  69 XXY atau 69 XYY

Patogenesis
1. Teori Missed Abortion
Mudigah mati pada kehamilan 3-5 minggu (missed
abortion)
Penimbunan cairan dalam jaringan mesenkim dari
villi  terbentuklah gelembung
•Kematian mudigah disebabkan kekurangan gizi
berupa asam folat dan histidin pada kehamilan
hari ke 13 dan 21

2. Teori neoplasma dari Park
sel-sel trofoblast mempunyai
fungsi abnormal
terjadi resorbsi cairan berlebihan ke villi
 timbul gelembung
gangguan peredaran darah
dan kematian mudigah

Gejala Klinis
•Perdarahan  anemis
•Uterus lebih besar daripada usia kehamilan
•Hyperemesis lebih hebat
•Dapat timbul preeklampsia atau eklampsia pada
kehamilan < 24 minggu
•Tidak ada tanda adanya janin  Ballotement (-),
BJA (-), kerangka janin (-)
•Pada mola parsialis  dapat ditemukan janin
•Kadar HCG tinggi pada urin dan darah
•Akhir-akhir ini ditemukan adanya gejala
tirotoksikosis

Diagnosis
Anamnesis
•Amenorhea
•Gejala hamil muda
•Tanda toxemia gravidarum
•Perdarahan
•Keluar jaringan molla seperti buah anggur
atau mata ikan  diagnosis pasti

Pemeriksaan Fisik
•I : Muka pucat kekuning-kuningan  mola face
Gelembung molla keluar dapat dilihat jelas
•P : Uterus membesar tidak sesuai umur kehamilan
Tidak teraba bagian janin, Balotement (-),
Gerakan janin (-)
Adanya fenomena harmonika
•A : BJJ (-)
Pemeriksaan Dalam :
•Konfirmasi besarnya rahim, lembek, bagian-bagian
janin (-), perdarahan (+)

Pemeriksaan Penunjang :
•Reaksi kehamilan
•Uji Sonde
•Rontgen foto abdomen : tidak terlihat tulang-
tulang janin
•Arteriogram khusus pelvis
•Ultrasonografi  akan kelihatan gambaran
badai salju (snow flake pattern)
•T3 dan T4 bila ada gejala tirotoksikosis

Diagnosis pasti  lahirnya gelembung-gelembung
mola

Diagnosis Banding
•Abortus
•Kehamilan ganda
•Hidramnion
•Kehamilan dengan mioma
•Kehamilan normal

Komplikasi
•Perdarahan yang hebat sampai syok
•Perdarahan berulang-ulang 
menyebabkan anemia
•Infeki sekunder
•Perforasi karena keganasan dan karena
tindakan
•Menjadi ganas (PTG) pada kira-kira 18-20
kasus, akan menjadi mola destruens atau
khoriokarsinoma

Penatalaksanaan
1. Perbaikan keadaan umum
2. Pengeluaran jaringan mola
a. Vakum kuretase
Tindakan kuret dilakukan 1 x  bersih. Kuret
kedua hanya dilakukan bila ada indikasi, setelah ± 7-
10 hari
b. Histerektomi
 Umur tua dan paritas tinggi faktor predisposisi
keganasan.
Batasan  35 tahun dan anak hidup 3.

3. Terapi profilaksis dengan sitostatika
•Sitostatika profilaksis  menghindarkan
keganasan dengan metastasis, serta mengurangi
koriokarsinoma di uterus
•Pada molla dengan risiko tinggi keganasan
•Methotrexate atau actinomycin D

4. Pemeriksaan tindak lanjut
•Lama pengawasan berkisar 1-2 tahun
•Pasien dianjurkan untuk tidak hamil dulu.
•Pemeriksaan :
•kadar HCG tiap minggu sampai negatif selama 3
minggu, tiap bulan selama 6 bulan  sampai (-)
•Pemeriksaan rontgen paru-paru dilakukan tiap
bulan.

Prognosis
•Sebagian besar dari pasien mola akan segera
sehat
•Presentase keganasan berkisar antara 5,56%.
•Kemampuan reproduksi pasca mola
hidatidosa tidak banyak berbeda dari
kehamilan lainnya

Ilustrasi Kasus
Seorang pasien wanita, umur 20 tahun, masuk bangsal
kebidanan RS. Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 2 Desember
2009 kiriman poloklinik kebidanan dengan
Keluhan Utama :
Keluar bercak darah dari kemaluan sejak 5 hari yang
lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :
•Keluar bercak darah dari kemaluan sejak 5 hari yang lalu,
berwarna merah terang, membasahi satu helai celana dalam.
•Keluar jaringan seperti gumpalan daging tidak ada
•Keluar gelembung seperti mata ikan tidak ada

•Nyeri pinggang menjalar ke ari – ari tidak ada
•Gerak anak tidak pernah dirasakan oleh ibu
•Tidak haid sejak 7 bulan yang lalu
•HPHT : 16 Mei 2009 TP : 23 Februari 2010
•Riwayat demam (-), trauma (-), keputihan (-)
•Ini merupakan kehamilan yang pertama
•Riwayat hamil muda : mual ada, muntah ada, perdarahan
pervaginam tidak ada
•BAB dan BAK biasa
•Riwayat menstruasi : menstruasi pertama umur 13 tahun,
teratur, lamanya 3 – 7 hari, 2 – 3 kali ganti duk/hari, nyeri
haid tidak ada

Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada riwayat penyakit jantung, paru, hati, ginjal,
hipertensi, diabetes melitus, asma bronchial.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan,
menular dan kejiwaan.
Riwayat Perkawinan :
1 kali, yaitu tahun 2008
Riwayat kehamilan/abortus/persalinan : 1/0/0
1. Sekarang
Riwayat Pemakaian Kontrasepsi :
Tidak ada

Pemeriksaan Fisik
•Keadaan Umum : Sedang
•Kesadaran : Kompos mentis kooperatif
•Tek darah : 110/70 mmHg
•Nadi : 98 x/menit
•Nafas : 20 x/menit
•Suhu : 37
0
C
•Tinggi Badan : 150 cm
•Berat Badan : 52 kg
•Status Gizi : Baik

•Mata : Konjuctiva tidak anemis , sklera tak
ikterik
•Leher : JVP 5-2 cmH
2
O, Kel Tiroid tidak
membesar
•Toraks : Cor dan pulmo dalam batas normal
•Abdomen : Status obstetrikus
•Genitalia : Status obstetrikus
•Ekstremitas : edema -/-, RF +/+, RP -/-

Status Obstetrikus
Muka : Kloasma gravidarum tidak ada
Mammae: Membesar, a/p hiperpigmentasi
Abdomen :
I : Tampak membuncit sesuai kehamilan preterm, linea
mediana hiperpigmentasi sikatrik (-)
P : FUT 3 jari di atas pusat, lunak, ballottement (-), NT (-)
Pe : Timpani
A : BU (+) normal, BJA (-)
Genitalia :
I : Vulva dan uretra tenang

Inspekulo:
•Vagina : fluksus (+), laserasi (-), tumor (-), tampak
darah menumpuk di forniks posterior
•Portio : Nulipara, ukuran sebesar jempol kaki dewasa,
tumor (-), laserasi (-), fluxus (+), tampak cairan
merah terang merembes ke kanalis servikalis,
OUE tertutup, tidak tampak jaringan mola
 
LABORATORIUM
Hb : 10,1 gr% Leukosit: 13.100/mm
3
Hematokrit: 43 % Trombosit : 218.000/mm
3

PEMERIKSAAN USG :
Uterus : bentuk dan ukuran tampak normal
Tampak massa dengan gambaran multiple
kista intracaviter
Kesan : Mola hidatidosa
DIAGNOSIS
MOLA HIDATIDOSA

SIKAP
•Cek laboratorium lengkap
•Rongent thoraks
•Cek β HCG, FT
4, TSH
•Siapkan darah
RENCANA
Evakuasi mola dengan kuretase
Tags