MP.1 KONSEP STIMULASI, DETEKSI, INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) DAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALIT.pptx

vinaindriani1979 8 views 37 slides Oct 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 37
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37

About This Presentation

KONSEP STIMULASI, DETEKSI, INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) DAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA


Slide Content

Direktorat Gizi dan KIA MATA PELATIHAN INTI 1 (MPI 1) KONSEP STIMULASI, DETEKSI, INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) DAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH Pelatihan SDIDTK dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Pra Sekolah Metode Blended Learning

Uraian Materi 2 1. Konsep SDIDTK KEGIATAN BELAJAR

A. TUMBUH KEMBANG BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH Kegiatan SDIDTK 3 Stimulasi dini Deteksi dini Intervensi dini Rujukan dini merangsang otak balita dan anak prasekolah agar perkembangan kemampuan gerak, bicara, bahasa, sosialisasi kemandirian anak berlangsung secara optimal sesuai usia anak melakukan skrining atau mendeteksi sejak dini terhadap kemungkinan adanya penyimpangan tumbuh kembang anak balita melakukan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki bila ada penyimpangan tumbuh kembang agar pertumbuhan dan perkembangan anak kembali ke jalur normal dan penyimpangannya tidak menjadi lebih berat merujuk/membawa anak ke fasilitas kesehatan bila ada masalah penyimpangan tumbuh dan kembang tidak dapat diatasi dengan intervensi dini

2 hal yang perlu dilakukan orang tua, pengasuh dan pendidik: 4 Memenuhi kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang yang optimal Melakukan kegiatan yang berkualitas dan komprehensif bagi anak melalui kegiatan SDIDTK

Anak berbeda dengan seorang dewasa Tumbuh dan berkembang ( sejak konsepsi - akhir masa remaja ) PENGERTIAN

6 Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler bertambah, ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan saling berkaitan satu sama lain Pengertian Pertumbuhan Pengertian Perkembangan

Ciri-ciri Tumbuh Kembang 7 Perkembangan menimbulkan perubahan fungsi dan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan berbeda Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan Perkembangan mempunyai pola tetap Perkembangan memiliki tahap yang berurutan

Periode Tumbuh Kembang 8 Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan) Masa bayi / infant ( umur 0-11 bulan ) Masa anak dibawah lima tahun ( anak balita , umur 12-59 bulan ) Masa anak prasekolah ( anak umur 60-72 bulan ) Periode paling penting : trimester pertama kehamilan pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin adaptasi terhadap lingkungan perubahan sirkulasi darah Organ-organ mulai berfungsi Kecepatan pertumbuhan mulai menurun Kemajuan perkembangan motorik dan fungsi ekskresi Pertumbuhan stabil Perkembangan dengan aktivitas jasmani bertambah dan meningkatnya keterampilan dan proses berpikir

9

Bayi Baru Lahir Cukup Nutrisi , Kasih Sayang dan Stimulasi Kurang Nutrisi , Kasih Sayang dan Stimulasi Pengaruh Nutrisi, Kasih Sayang dan Stimulasi pada Jumlah sel dan Percabangan Sel-sel Otak

B. PENTINGNYA PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Minimal dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sedikitnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan. 12 Pengertian: proses mengamati tingkat pertumbuhan anak melalui pengukuran antropometri berkala yang dibandingkan dengan standar untuk mengukur kecukupan pertumbuhan dan mengidentifikasi gangguan pertumbuhan secara dini (WHO, 2008) Pengertian: Pemantauan perkembangan dilakukan secara teratur dan berkesinambungan dengan menilai kesesuaian tahapan perkembangan berdasarkan usia anak melalui pengisian kuesioner perkembangan sesuai usia anak. Pemantauan Pertumbuhan Pemantauan Perkembangan Minimal dilakukan 8 (delapan) kali selama 1 (satu) tahun, atau minimal 4 (empat) kali dalam 6 (enam) bulan (Standar Pelayanan Minimal/SPM)

13 Faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Faktor genetik Status kesehatan dan gizi Kualitas interaksi anak-ibu Karakteristik lingkungan

Tujuan : mengindentifikasi gangguan tumbuh kembang sedini mungkin , sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan / koreksi . Sebagai tindakan pencegahan dan promotif . Sebagai sarana pemantauan pelaksanaan program gizi dan kesehatan ibu dan anak (KIA) lainnya 14 Tujuan, Fungsi dan Manfaat Pemantauan Tumbuh Kembang Fungsi : Bagian dari proses penapisan Kesempatan bagi ibu / pengasuh untuk mendapatkan edukasi dan konseling Sarana membangun program gizi dan KIA secara komprehensif Sebagai titik tolak dalam pelaksanaan program gizi dan kesehatan lainnya .

MANFAAT : Ibu / Pengasuh : mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya dengan teratur . dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kepada anaknya dapat memperoleh layanan kesehatan lainnya 2. Masyarakat dan tenaga kesehatan dapat turut memantau pertumbuhan anak di wilayahnya . 3. Tenaga kesehatan , kepala desa / kelurahan serta para tokoh masyarakat dapat merencanakan dan melaksanakan program lainnya yang dapat berkontribusi terhadap perbaikan pertumbuhan balita dan anak prasekolah . 15

Aspek Pertumbuhan yang perlu Dipantau 16 Penilaian tren pertumbuhan dan status gizi Membandingkan pertambahan BB dengan standar kenaikan BB menggunakan grafik BB/U dan tabel kenaikan berat badan (weight increment). 2) Membandingkan pertambahan PB atau TB dengan standar pertambahan PB atau TB menggunakan grafik PB/U atau TB/U dan tabel pertambahan panjang badan atau tinggi badan ( height atau length increment ) 3) Lingkar kepala: mencerminkan ukuran dan pertumbuhan otak. Hasil pengukuran diplotkan pada grafik lingkar kepala WHO 2006 untuk mendeteksi adanya gangguan perkembangan otak dengan melihat kecenderungan ukuran yang ada.

Aspek Pertumbuhan yang perlu Dipantau (lanjutan) 17 b. Indeks berat badan menurut umur (BB/U) c. Indeks panjang badan atau tinggi badan menurut umur (PB/U atau TB/U) Digunakan untuk menilai anak dengan berat badan kurang ( underweight ), sangat kurang ( severely underweight ), tetapi tidak dapat digunakan untuk mengklasifikasikan anak gemuk atau sangat gemuk. Digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak yang pendek ( stunted ), sangat pendek ( severely stunted ), atau tinggi.

Aspek Pertumbuhan yang perlu Dipantau (lanjutan) 18 d. Indeks berat badan menurut panjang atau tinggi badan (BB/PB atau BB/TB) e. Indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) Digunakan untuk menentukan status gizi pada anak umur 0 sampai dengan 59 bulan, yaitu apakah gizi buruk, gizi kurang ( wasted ), gizi baik (normal), berisiko gizi lebih ( possible risk of overweight ), gizi lebih ( overweight ), dan obesitas ( obese ). IMT/U lebih sensitif untuk penapisan anak gizi lebih dan obesitas. Anak dengan ambang batas IMT/U >+1 SD berisiko gizi lebih sehingga perlu ditangani lebih lanjut untuk mencegah terjadinya gizi lebih dan obesitas.

Aspek Perkembangan yang Perlu Dipantau 19 Gerak kasar atau motorik kasar b. Gerak halus atau motorik halus Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar (duduk, berdiri, dll) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat (mengamati sesuatu, memegang sendok, menjimpit, menulis, dll)

Aspek Perkembangan yang Perlu Dipantau (lanjutan) 20 c.Kemampuan bicara dan bahasa d. Sosialisasi dan kemandirian Aspek yang berhubungan dengan pencapaian kemandirian anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan aktivitas sosial Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dan lain sebagainya

Kegiatan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita dan Anak Prasekolah 21

B. Sarana dan Prasarana SDIDTK 22 JUMLAH SASARAN

SEKARANG SAYA TAHU B. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan penting dilakukan karena selain berfungsi sebagai bagian dari proses penapisan, juga sebagai kegiatan edukasi dan promosi serta sebagai sarana membangun program gizi dan KIA secara komprehensif. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sebagai titik tolak pelaksanaan program gizi dan kesehatan balita. A. Pola asuh menentukan pencapaian tumbuh kembang yang optimal. Untuk itu, SDIDTK harus dilakukan secara berkesinambungan. Stimulasi dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar anak agar dapat berkembang optimal sesuai potensi yang dimilikinya. Bersamaan dengan praktik tersebut, secara simultan dan rutin dilakukan pemantauan tumbuh kembang sebagai upaya deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan. Melalui upaya deteksi dini, apabila ditemukan adanya kemungkinan penyimpangan, maka segera dapat dilakukan intervensi dini sebagai tindakan koreksi sehingga diharapkan tumbuh kembang anak kembali normal atau penyimpangannya tidak menjadi semakin berat

Uraian Materi 24 3. KONSEP PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH KEGIATAN BELAJAR

A. PENTINGNYA PEMBERIAN MAKAN SESUAI DENGAN REKOMENDASI Asupan gizi yang benar pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimulai sejak konsepsi sampai 2 tahun pertama kehidupan, akan menentukan kualitas hidup jangka pendek dan jangka panjang seorang manusia. 25 Masalah gizi yang terjadi pada masa awal kehidupan akan berdampak berat dan bersifat irreversible . Periode 1000 HPK merupakan bagian dari masa balita yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak

26 * sesuai Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (WHO/UNICEF, 2003) Standar Emas P emberian M akan B ayi dan A nak (PMBA) Kementerian Kesehatan:* Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Memberikan ASI Eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) mulai usia 6 bulan Melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih

Apa konsekuensi kurang gizi pada remaja putri yang kemudian hamil? 27 Kesulitan melahirkan karena ukuran panggul yang kecil pada ibu hamil dengan TB < 145 cm (akibat kurang gizi kronis). Meningkatnya risiko terjadinya komplikasi yang dapat mengakibatkan kematian pada saat persalinan. Meningkatnya risiko kematian bila terjadi pendarahan pada saat atau setelah melahirkan. Meningkatnya risiko melahirkan bayi BBLR, bila bayinya adalah perempuan, akan menambah risiko anak tersebut nantinya akan mengalami kesulitan melahirkan kecuali rantai kurang gizinya dapat diputus. Ibu KEK sebelum dan selama kehamilan, risiko kematian ibu meningkat, dan berkaitan dengan 50% Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Meningkatnya infeksi karena lemahnya sistem kekebalan tubuh. Kelelahan mengakibatkan menurunnya produktivitas.

28 Rantai masalah gizi Kehamilan usia remaja Anak kurang gizi Bayi kurang gizi Ibu Hamil dan ibu menyusui Kurang gizi Perempuan dewasa kurang gizi Remaja kurang Gizi Bagaimana memutus rantai masalah gizi?

Bagaimana kita memotong siklus sehingga bayi kurang gizi dapat menjadi anak dengan gizi baik? a. Mencegah gagal tumbuh dengan: Mendorong pengenalan lebih awal tentang pemberian ASI. Pemberian ASI eksklusif sampai bayi usia 6 bulan. Mendorong diperkenalkannya MP ASI saat usia 6 bulan dengan lanjutan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. Memberikan berbagai macam jenis makanan dalam setiap penyajian. b. Tindakan yang ‘bukan pemberian makanan’ lainnya: Perilaku hidup bersih dan sehat Melakukan penimbangan di Posyandu Imunisasi Dasar Lengkap Menggunakan kelambu nyamuk Memberikan obat cacing Pencegahan dan pengobatan infeksi Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali dalam setahun 29

Bagaimana kita memotong siklus sehingga anak kurang gizi dapat menjadi remaja dengan gizi baik ? Melakukan promosi pertumbuhan melalui : Menambah asupan makanan dengan mendorong konsumsi berbagai makanan lokal Tunda kehamilan pertama sampai pertumbuhannya lengkap (20-24 tahun ). Mencegah dan segera mengobati penyakit infeksi . Mendorong orang tua untuk memberikan akses pendidikan yang sama bagi anak laki-laki dan perempuan . Menghindari makanan pabrikan / cepat saji /ultra processed food (UPF) Menghindari konsumsi kopi dan teh saat makan dan diantara waktu makan agar tidak menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh . Mendorong diterapkannya perilaku hidup bersih dan sehat . Mendorong digunakannya kelambu . 30

Bagaimana kita memotong siklus sehingga remaja kurang gizi dapat menjadi perempuan dewasa dengan gizi baik? a. Tingkatkan gizi dan kesehatan perempuan dengan: Mendorong untuk mengkonsumsi berbagai jenis makanan lokal yang ada. Mencegah dan segera berobat bila menderita berbagai penyakit infeksi. Mendorong dilakukannya praktik-praktik kebersihan yang baik. Menghindari konsumsi kopi dan teh saat makan dan diantara waktu makan agar tidak menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Menghindari alkohol, rokok, dan obat-obatan. b. Melakukan aktivitas fisik secara teratur. c. Menghindari seks bebas d. Dorong partisipasi kaum laki-laki sehingga mereka: Mendorong anak perempuan dan laki-laki untuk mendapatkan akses pendidikan yang sama. Memastikan semua anggota keluarga menggunakan kelambu. 31

Bagaimana kita memotong siklus sehingga perempuan dewasa kurang gizi dapat menjadi ibu hamil dan menyusui dengan gizi baik? a. Tingkatkan gizi dan kesehatan perempuan dengan: Mendorong untuk mengkonsumsi berbagai jenis makanan lokal yang ada. Mencegah dan segera berobat bila menderita berbagai penyakit infeksi. Mendorong dilakukannya praktik kebersihan yang baik. Menghindari konsumsi kopi dan teh saat makan. Menghindari alkohol, rokok, dan obat-obatan. Batasi konsumsi gula dan garam. Menghindari makanan pabrikan/cepat saji/ultra processed food (UPF) b. Mendorong keluarga berencana dengan: Mengunjungi fasilitas kesehatan untuk membicarakan metode KB yang mana yang ada dan yang paling cocok untuk setiap individu. (Menggunakan metode KB adalah penting agar bisa menjarangkan kelahiran anak). Menunda kehamilan pertama sampai usia 20 tahun atau lebih. Mendorong pasangan untuk menggunakan metode KB yang tepat. c. Melakukan aktivitas fisik yang baik, benar, teratur, dan terukur d. Memantau berat badan secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal e. Membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat f. Dorong partisipasi kaum laki-laki sehingga mereka: Mendorong KB untuk remaja yang sudah menikah. Memastikan semua anggota keluarga menggunakan kelambu. 32

Bagaimana memutus siklus ibu hamil dan ibu menyusui kurang gizi sehingga dapat memiliki bayi sehat? Memperbaiki gizi dan kesehatan saat kehamilan, antara lain: Meningkatkan asupan makanan ibu hamil dan menyusui, konsumsi berbagai jenis makanan lokal Memberikan suplemen berupa tablet tambah darah (TTD) Ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara teratur paling sedikit 6 (enam) dan pelayanan 10T Ibu hamil setiap hari istirahat yang cukup, menjaga kebersihan diri, melakukan aktifitas fisik serta melakukan persiapan persalinan (lihat buku KIA). Ibu hamil perlu mengetahui tanda awal kehamilan sedini mungkin dan tanda bahaya pada kehamilan Memberikan kapsul vitamin A merah (200.000 IU) kepada ibu nifas segera setelah persalinan b. Kurangi pengeluaran energi, antara lain: Menunda kehamilan pertama sampai mencapai usia 20 tahun atau lebih. Mendorong keluarga untuk membantu tugas-tugas perempuan, terutama saat ia hamil tua Lebih banyak beristirahat, terutama saat hamil tua c. Mendorong partisipasi kaum laki-laki, antara lain: Menemani istri mereka ke tempat pemeriksaan kehamilan, mengingatkan mereka untuk meminum tabel tambah darah mereka, mendorong IMD Membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga 33

Uraian Materi 34 B. SITUASI UMUM YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MAKAN PADA SASARAN 1000 HPK (TERMASUK IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI) SERTA BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH KEGIATAN BELAJAR

B. SITUASI UMUM YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MAKAN PADA SASARAN 1000 HPK (TERMASUK IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI) SERTA BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH 35 Faktor-faktor yang menjadikan ibu hamil dan ibu menyusui berstatus baik dan sehat Makanan gizi seimbang Pelayanan kesehatan Kebersihan, sanitasi dan air bersih Dukungan keluarga

36 Faktor-faktor yang menjadikan anak berstatus gizi baik dan sehat Makanan Praktik pemberian makanan dan pengasuhan Pelayanan kesehatan Kebersihan, sanitasi dan air bersih

SEKARANG SAYA TAHU A. Penting untuk menjaga tumbuh kembang bayi dan anak sejak masa 1000 HPK, balita hingga anak prsekolah. Masa ini menjadi pondasi dasar masa-masa berikutnya ketika anak terus tumbuh dan berkambang. Berbagai intervensi perlu dilakukan pada setiap kelompok usia sehingga terhindar dari rantai siklus kurang gizi sehingga diharapkan bayi yang dilahirkan dengan gizi baik, tumbuh menjadi anak dengan gizi baik lalu remaja gizi baik, kemudian menjadi perempuan dewasa dengan gizi baik dan menjadi ibu hamil dan menyusui dengan gizi baik juga B. Situasi umum yang berada di sekitar kita dapat memengaruhi pemberian makan pada sasaran 100 HPK, balita dan anak prasekolah. Berbagai situasi umum tersebut dapat mengganggu ibu hamil dan menyusui seperti pemberian makannya. Situasi umum juga mengganggu anak hingga usia prasekolah. Situasi-situasi tersebut di antaranya adalah pemberian kolostrum, bayi menangis, dan ituasi yang berkaitan dengan tumbuh dan kembang anak.

38 TERIMA KASIH
Tags