MPI 1_Surveilans Bencana (Puhilan).pdftanggap darrurat

ElyzabethJuniartiTar 27 views 47 slides Sep 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 47
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47

About This Presentation

Krisis bencana


Slide Content

ANALISIS DATA DAN PENYELENGGARAAN SKDR
PENYAKIT POTENSIAL KLB/WABAH
PADA KEJADIAN BENCANA
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
NOVEMBER 2023

Setelah mengikuti
pembelajaran, peserta
mampu menganalisis
data surveilans pada
kejadian bencana
HASIL BELAJAR
( TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM )

Setelah mengikuti pembelajaran,
peserta mampu menjelaskan :
1.Konsep surveilans bencana
2.Penyelengaraan SKDR
penyakit potensial
KLB/Wabah pada kejadian
bencana
INDIKATOR HASIL BELAJAR
( TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS)

Konsep Surveilans Bencana
Pengertian, Tujuan, Metode,
Langkah-langkah, Tantangan
Pokok /
Penyelenggaraan SKDR Penyakit
Potensial KLB/Wabah pada Kejadian
Bencana
Rapid Risk Assesment (RRA),
Surveilans Morbiditis dan Mortalitas,
Pelaksanaan Surveilans pada Kejadian
Bencana (Pencatatan dan Pelaporan
Data, Pengolahan Data, Analisis dan
Interpretasi, Diseminasi Informasi
POKOK BAHASAN
DAN SUB POKOK BAHASAN
1
2

Pokok Bahasan 1
KONSEP SURVEILANS BENCANA
5

Kegiatanpengamatanyang
sistematisdan terus
menerusterhadapdata dan
informasitentangkejadianpenyakit
ataumasalahkesehatandan
kondisiyang mempengaruhi
terjadinyapeningkatandan
penularanpenyakitataumasalah
kesehatanuntukmemperolehdan
memberikaninformasiguna
mengarahkantindakan
pengendaliandan penanggulangan
secaraefektifdan efisien
(PMK.45/2014)
Pengumpulan, analisa,
interpretasi, dan
interpretasi
berkesinambungan
dan sistematis dari
data berkaitan dengan
kesehatan yang
diperlukan untuk
perencanaan,
implementasi, dan
evaluasi praktek
kesehatan masyarakat
(WHO)
Pengumpulan, analisa,
interpretasi, dan diseminasi
data tentang kejadian
terkait kesehatan yang
dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan
dalam rangka mengambil
tindakan kesehatan
masyarakat untuk
menurunkan morbiditas
dan mortalitas dan
meningkatkan status
kesehatan(US-CDC)
Definisi Surveilans Kesehatan

Tersedianyainformasi
tentangsituasi,
kecenderunganpenyakit,
dan faktorrisikonyaserta
masalahkesehatan
masyarakatdan faktor-
faktoryang
mempengaruhinya
sebagaibahan
pengambilankeputusan;
Terselenggaranya
kewaspadaandini
terhadap
kemungkinan
terjadinya
KLB/Wabahdan
dampaknya
Terselenggaranya
investigasidan
penanggulangan
KLB/Wabah; dan
Dasar penyampaian
informasikesehatan
kepadapara pihak
yang berkepentingan
sesuaidengan
pertimbangan
kesehatan
TUJUAN SURVEILANS
Sumber: PermenkesNo. 45 Tahun2014

Situasi
Normal
Ancaman
Kedaruratan
Kedaruratan
terjadi
Kembali
Normal
Surveilans
Rutin SKD
Respon Cepat &
Surveilans Intensif
Penyelidikan,
Penanggulangan
&
Surv Intensif
Surveilans
Rutin SKD
1.Menentukan arah respon/penanggulangan
2.Menilai keberhasilan respon/penanggulangan
3.Menilai situasi & kecenderungan situasi darurat
Peranan Surveilans Pada Situasi Kedaruratan

Surveilansepidemiologibencanaadalah
pemantauan secara terusmenerus
kecenderungansuatupenyakitmenularpada
saatbencanadanpascabencanaagardapat
diantisipasisecaradiniuntukmenurunkan
kesakitandankematiansertamencegah
penyakityangberpotensiKLBmelaluisistem
kewaspadaandinipenyakitmenular atau
masalah kesehatan
PENGERTIAN

Untuk pengendalian penyakit di sarana pelayanan kesehatan yang masih ada maupun di pos
kesehatan yang didirikan dalam rangka penanggulangan kesehatan pasca bencana
Tujuan pengendalian penyakit pada kejadianbencana adalah :
A.Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit diare
B.Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
C.Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit Malaria
D.Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (P3DI)
E.Mencegah kejadian luar biasa (KLB) penyakit-penyakit spesifik lokal
F.Tertanganinya kejadian luar biasa (KLB) penyakit dan masalah kesehatan
TUJUAN SURVEILANS BENCANA

Langkah-Langkah
Identifikasi unit pelapor:
-Pos Kesehatan/Fasyankes
-Identifikasi petugas pelapor
-Jenis penyakit
-Sumber Data
-Alur pelaporan
-Cara pengiriman laporan
Pengelolaan Alert & Rumor:
-Pemantauan Alert
-Verifikasi & Konfirmasi
-Rencana Tindak Lanjut
Analisis & Interpretasi:
-Tabel, grafik dan peta
-Kurva epidemiologi
-Analisis trend penyakit
-Bandingkan ambang batas
KLB
Pengelolaan Spesimen:
-Pengertian dan fungsi
-Jenis penyakit terkait
-Pengambilan & Pengemasan
-Pengiriman spesimen
Pengelolaan Respon:
-Penyelidikan Epidemiologi
-Pengambilan spesimen
-Identifikasi faktor risiko
-Penanggulangan
Diseminasi data SKDR:
-Tujuan diseminasi
-Koordinasi Lintas Program
-Koordinasi Lintas Sektor
1 2 3 4
5 6

TANTANGAN
1. Kerusakan pada system pelayanan Kesehatan
2. Sulitnya akses menuju lokasi bencana
3. Adanya petugas yang terdampak bencana
4. Akses jaringan listrik dan internet
5. Banyaknya titik pengungsian yang tidak terkoordinir
dengan baik
6. Adanya pos Kesehatan belum rutin menyampaikan laporan
harian

Pokok Bahasan 2
PENYELENGGARAAN SKDR PENYAKIT
POTENSIAL KLB/WABAH PADA SAAT
KEJADIAN BENCANA
13

Konsep SKD dan SKDR
•SistemKewaspadaanDini adalah
suatutatananpengamatanyang
mendukungsikaptanggapterhadap
suatuperubahan/penyimpangan
dalammasyarakatberkaitandengan
kecenderunganterjadinyakesakitan
/ kematian,pencemaran
makanan/lingkungansehingga
dapatdilakukantindakanyang
cepatdan tepat
Waspada&amatiKejadianantaralain:
•Penyakit
•Gejala/tanda(AFP,bercakmerah)
•MasalahKesehatan(giziburuk,
perilaku)
•KondisiLingkungan(vektor,udara,
air)
•Prilaku

Deteksi dini dan respon cepat untuk meratakan kurva kejadian
Kegiatan surveilans dilakukan untuk deteksi dini dan respon cepat dalam mencegah
mortalitas dan morbiditas penyakit
Source:
Isere, E. E., Fatiregun, A. A., & Ajayi, I. O. (2015). An overview of disease surveillance and notification system in Nigeriaand the roles of clinicians in disease
outbreak prevention and control. Nigerian medical journal : journal of the Nigeria Medical Association, 56(3), 161–168. https://doi.org/10.4103/0300-1652.160347
Keterlambatan pelaporan kasus penyakit menular
menyebabkan:
●peningkatan kemungkinan penyebaran penyakit
●Kesempatan kontrol penyakit secara efektif lebih kecil
Pelaporan dini kasus penyakit menular menyebabkan:
●penyebaran penyakit dan kematian dapat dicegah
●Kesempatan kontrol penyakit lebih besar

KEGIATAN SURVEILANS
FASE DARURAT
•Rapid Risk Assessment (RRA) thd ancaman penyakit
oKajian awal pengungsian
oKajian berkala sesuai kebutuhan
oKajian khusus pada keadaan tertentu seperti ancaman
adanya KLB penyakit menular dan keracunan

•Intensif Surveilans penyakit prioritas
→ Laporan kasus/kematian (Harian/Mingguan)
→ SKD-KLB

PENILAIAN CEPAT
MASALAH KESEHATAN
PADA KEJADIAN BENCANA
(Rapid Risk Assessment)

•Serangkaian kegiatan pengkajian
Pengumpulan Data  Penyajian Informasi
•Mengukur besaran masalah yg berkaitan dgn masalah
kesehatan akibat bencana
•Identifikasi kebutuhan penanggulangan
•Dilakukan secara cepat
PENGERTIAN

TUJUAN
•Memastikan adanya kedaruratan kesehatan
•Menggambarkan jenis dan besarnya masalah kesehatan
•Kemungkinan perkembangan lebih jauh akibat keadaan darurat
•Menilai kemampuan dlm merespons dan kebutuhan utk
penanggulangan
•Menentukan prioritas tindakan yg perlu dilakukan utk
penanggulangan

WAKTU PELAKSANAAN :
•Segera setelah kejadian diketahui
•Dalam situasi yang memerlukan
pertimbangan faktor keamanan, waktu
pelaksanaan penilaian perlu
dipersingkat.

PELAKSANA
•Petugas kesehatan puskesmas
Perlu melaporkan / menginformasikan jajaran kesehatan diatasnya
secepat mungkin dgn menggunakan sarana komunikasi tercepat
(Telepon, fax, ssb, orari dsb)
•Petugas kesehatan kab/kota
Melakukan penilaian secara lengkap
•Petugas kesehatan prop dan pusat
Masalah cukup besar (di beberapa kab/kota)
•Perlu di bentuk beberapa tim bila bencana tersebar di beberapa
lokasi

TIM PENILAI
•Minimal terdiri unsur medis, epidemiologist dan kesling
•Mampu menganalisa dlm bidangnya
•Memiliki motivasi dan loyalitas yg tinggi
•Dpt bekerjasama dan diterima di daerah bencana
•Memiliki kapasitas mengambil keputusan dlm keadaan darurat dng
data terbatas

DIMANA DILAKUKAN ?
•Daerah yg terkena bencana/kejadian dimana masyarakatnya
terkena dampak secara langsung
•Daerah yg menjadi lokasi penampungan pengungsi dari
daerah bencana/kejadian
•Daerah sekitar lokasi bencana/kejadian yg kemungkinan
dapat membantu sumber daya yg dimiliki

LINGKUP PENILAIAN
•ASPEK MEDIS, menilai dampak pelayanan medis terhadap
korban & potensi pelayanan kesehatan
•ASPEK EPIDEMIOLOGI , menilai potensi munculnya KLB
penyakit menular dan gizi pada periode pasca kejadian/bencana
•ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN, menilai masalah yg
berkaitan dg sarana kesehatan lingkungan yg diperlukan bagi
pengungsi & potensi yg dapat dimanfaatkan

1. Data endemisitas peny. Menular potensial wabah yg selama ini ada di
daerah tsb
2. Data cakupan/pemanfaatan sarana kesling (air bersih dan jamban),
identifikasi ketersediaan yg msh ada dan dpt dimanfaatkan maupun yg
diperlukan
3. Data potensi sumberdaya (Pusk, Dinkes, RS)
Jml dan jenis fasilitas
4. Fungsi dari masing-masing fasilitas
5. Petugas kesehatan
6. Obat dan bhn habis pakai
7. Perlengkapan lain (gen set, faskeslap dll)
8. Biaya operasional
INFORMASI YANG PERLU DIKUMPULKAN
INFORMASI LEBIH LANJUT (TIM KAB/KOTA, PROP, PUSAT)

INFORMASI YANG PERLU DIKUMPULKAN
INFORMASI AWAL (PETUGAS PUSKESMAS)
◼Masalah kesehatan
Korban meninggal, luka dan hilang
Jumlah dan komposisi pengungsi
Kerusakan sarana kesehatan & yg masih dapat dimanfaatkan
(puskesmas, pusling, pustu, dll)
Ketersedian obat, bahan habis pakai, vaksin dan alkes
Kemungkinan kemudahan utk menjangkau lokasi
◼Upaya kesehatan yg telah dilakukan
◼Bantuan kesehatan yg diperlukan

INFORMASI YANG PERLU DIKUMPULKAN :
INFORMASI LEBIH LANJUT (TIM KAB/KOTA, PROP, PUSAT)
◼Bencana / kejadian & waktu terjadinya
◼Data geografis dan lingkungan
◼Data korban
Meninggal, hilang & luka
Dirujuk
◼Data pengungsi
Jumlah
Komposisi
Penampungan pengungsi

Pengumpulan Data
•Melakukan observasi lapangan
❖Luasnya lokasi yg terkena, perpindahan/evakuasi penduduk, infra struktur yg rusak
(fasilitas kesehatan, jalan, jembatan , sarana komunikasi, listrik, dll), potensi sumber air
bersih, sarana pembuangan kotoran/limbah dan permukiman sementara. (Sebaiknya
dilengkapi dng peta)
•Wawancara (dng pejabat, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat)
•Pengumpulan data sekunder (Mengambil data dari Instansi terkait daerah
becana)

ALUR PELAPORAN PENYAKIT POTENSIAL KLB DALAM KEGIATAN BENCANA GEMPA BUMI
Sumber
Informasi
Laboratorium PCR
Posko Kesehatan
(Puskesmas)
•Lintas Program
•Lintas Sektor Terkait
•Jejaring Surveilans
Nasional
•Komite Ahli terkait
PHEOC/TIM KERJA
SURVEILANS
KEMENKES:
Telp. 0877-7759-1097
Whatsapp 0878-0678-
3906
Email:
[email protected]
DINAS KESEHATAN
KAB/KOTA dan
PROVINSI
DHIS2
https://pheoc.surveilans.org/
SITUATION
REPORT HARIAN
Pemeriksaan Lab
untuk Covid-19
Output Pelaporan
Harian Penyakit
Potensial KLB

Form Pelaporan Penyakit Potensial
KLB pada Aplikasi DHIS2
Analisa Penyakit Potensial KLB pada
Aplikasi DHIS2

Analisis Data
•Cepat, cermat dan baik sbg bhn bagi pimpinan utk mengambil
keputusan
•Spesifik pada kebutuhan (pengobatan, gizi, kesehatan lingkungan,
penyakit menular berpotensial wabah dll)

Analisis Data Epidemiologi
5 Ws :
•What* Apa (gambaran penyakitnya)
•Who Siapa (karakteristik individu, sosiodemografi)
•Where Dimana (sebaran penyakit berdasarkan ruang)
•When Kapan ( kapan terjadi, pola musiman)
•Why Mengapa (hubungan kausalitas, faktor risiko, mode
transmisi) → ANALITIK
* dan Berapa Banyak

…Determinants…
▪ Apa
▪ Siapa
▪ Di mana
▪ Kapan
▪ Mengapa
bagaimana
= Klinis
= Orang
= Tempat
= Waktu
Deskriptif
(Distribusi)
atau
Epidemiologi
= Penyebab,
Faktor risiko,
mode dari
penularan
Epi analitik
(Determinants)

Desiminasi Informasi dan Rekomendasi
•Penyakit yg perlu diwaspadai
•Sarana kesling yg memerlukan pengawasan dan pengendalian serta
sarana yg perlu ada
•Kegiatan pelayanan yg diperlukan (pengobatan, perbaikan gizi,
imunisasi dll)
•Bantuan lain (biaya ops, sarana penunjang dll)
•Mekanisme koordinasi dng instansi lain

Feedback Informasi
•Informasi hasil penilaian cepat masalah Kesehatan disampaikan
melalui rapat harian, papan informasi, Sitrep harian atau laporan
harian
•Informasi disampaikan kepada instansi dengan tingkat administratif
secara berjenjang

Respon Situasi Penyakit Saat Bencana
1.Verifikasi Kasus
2.Penyelidikan Epidemiologi
3.Tatalaksana Kasus

Mengapa kondisi penyakit pasca bencana
berubah?
•Perubahan kehadiran pathogen (agen penyakit)
•Pengungsian dan kamp pengungsi: pergerakan pengungsi dgn
pemukiman tak normal atau pengungsi memasuki daerah dgn
agen pathogen yg tidak diketahui.
•Perubahan lingkungan (kerusakan saluran air minum, kepadatan
pengungsi)
•Tingkat imunitas pddk yg rendah.

Cara Penularan
•Langsung kontak orang ke orang (penyakit kulit, skabies)
•Melalui air (disentri, amoeba, kholera, virus, hepatitis)
•Melalui udara (TB, Flu, difteri, pertusis).
•Bersumber vektor (serangga)

PENUGASAN
45

Skenario Kasus
SituasiUmum
•Pada tanggal21 November tahun20xx pukul13.21 WIB terjadigempadi KabupatenC, dengankekuatanmagnitudo5,6 dan
kedalaman10 km. Gempatersebutmenyebabkandampakyang besardi 16 Kecamatan, yaituKecamatanCugenang, Pacet,
Sukaresmi, Sukaluyu, Karangtengah, Cianjur, Cilaku, Warungkondang, Gekbrong, Cibeber, Bojongpicung, Cipanas,
Cikalongkulon, Haurwangi, Ciranjang, Mande.
•Sampaitanggal22 November 20xx tercatat140 gempasusulan(aftershocks) denganmagnitudo1.2 -4.2 dan kedalamanrata-
rata sekitar10 km. Diperkirakankorban meninggalmencapai602 orang, 11.835 orang LR/RJ dan 1.054 LB/RI. Gempa
menyebabkansekitar114.600 orang mengungsi. BupatiKabupatenC menetapkanmasa daruratbencanaselama30 hari
terhitung21 November -20Desember 2022.
SituasiPenyakit
•Mengingatsituasiyang kolapsdan banyaknyaremote area (daerahyang terisolasi), data penyakitdarikunjunganpos
kesehatanbarubisadikumpulkanpada tanggal23 November 20xx (tabel1). Data penyakityang tercatatdaritanggal23 -28
November 20xx antaralain SuspekCampak, ISPA, diabetes melitus, diare, gastritis dan hipertensi. Pada tanggal28
November 20xx, datangpasienanakperempuanusia10 tahunkePos Kesehatan Nagrakdengangejalademam>38°C
selama3 hari, batuk, pilek, matamerahdan terdapatbercakkemerahanmakulopapular(merah) yang menyebar. Dokter
segeramengambilsampeldarahpasientersebut.
Penugasan
1.Cermatiskenariokasus. Isi formulirlaporanharianpenyakitpotensialKLB dan JelaskanAlur Pelaporan. (data penyakitdi excel)
2.Terhadappasienyang datangdengangejalademam>38°C selama3 hari, batuk, pilek, matamerahdan terdapatbercakkemerahan
makulopapular, upayaapayang harusdilakukanuntukmencegahdan mengendalikanpenularannya?
3.Buat grafiktrendistribusikasusmenurutjenispenyakit(menggunakandata di excel)
4.Buat grafik5 besarpenyakitdan grafikpenyakitberdasarkankelompokumur(menggunakandata di excel)
5.Buat laporanharianpenyakitdilengkapigrafik, tren, responyang sudahdilakukandan rencanatindaklanjut(sesuaitemplate
laporan)
Tags