MPI 3a - PENGENDALIAN LINGKUNGAN (1).pdf

lalachantika7 0 views 44 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 44
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44

About This Presentation

PPI pengendalian lingkungan


Slide Content

ENGENDALIAN
INGKUNGAT

P

4 ~
torus, SKp.,Mkep.,Sp.KMB.,FISQ

PELATIHAN PPI DASAR
PP HIPPII KERJASAMA DENGAN STC SILOAM

Nama Ria Eviyantini Sitorus, SKp..MKep.,Sp.KMB.,FISQua
Email :[email protected]

No.HP :0878 2351 0206

Instansi _: Komite PPI RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Pendidikan :

+ D3 Keperawatan - Akper Depkes Bandung, Lulus Tahun 1989

+ $1 Keperawatan - PSIK FK Unpad, Lulus Tahun 2000

* $2 Keperawatan - FIK UI, Lulus Tahun 2007

+ Spesialis Keperawatan Medikal Bedah- FIK UI, Lulus Tahun 2008

Pekerjaan

Wakil Kepala Ruang Rawat Neurologi, Tahun 1993 - 2000
Kepala Ruang Rawat Neurologi, Tahun 2000 - 2010
Konselor HIV - AIDS, Tahun 2004 - sekarang

Supervisor Instalasi Pelayanan JKN, Tahun 2010 - 2014

Tim Woundcare & Paliatif Care, Tahun 2013 - sekarang

Wakil Ketua Komite PPI, Tahun 2015- 2020

IPCN Purnawaktu, Tahun 2015 - sekarang

Tim Reviewer KOmite Etik & Penelitian, Tahun 2018 - sekarang

Dosen Tidak Tetap FKep Unpad, sejak Tahun 2012

Organisasi:

Surveior Keperawatan KARS, Tahun 2016 - sekarang

Ketua DPD PPNI Kota Bandung, Thun 2011 — 2016

‘Wakil Ketua Bidang Diklat DPW PPNI Jawa Barat, Tahun 2016 ~ 2021
Ketua HIPPII Cabang Jawa Barat, Tahun 2017 ~ 2022

Ketua Bidang Diklat DPW Inwocna Jawa Barat, Tahun 2018 — 2023

Sekretaris Dewan Pertimbangan DPD PPNI Kota Bandung , Tahun 2022 - 2027

Ketua Divisi Kaderisasi PP HIPPII, Tahun 2022 - 2027

Pelatihan Profesional

Fellowship ISQUA ( International Society for Quality in Health Care),
Tahun 2022

Pelatihan GCP (Good Clinical Practice), CRS Universitas Indonesia,
tahun 2022

Pelatihan TOT Paliatif Care Modul 2-
Singapore, 2021

Pelatihan Pembimbing SNARS Edisi 1.1, Jakarta, 2019

Pelatihan Konselor HIV-AIDS, Bandung, 2019

Pelatihan Ketua Tim Survei KARS, Jakarta, 2019

Pelatihan TOT Paliatif Care Modul 1, RSHS- Singapore International
Foundation, 2019

Workshop Pimpinan, Komite PPI dan IPCN dalam PPI SNARS, Jakarta,
2018

Training Course on Palliative Cancer Nursing for ASEAN, Bangkok
Thailand, 2018

TOT Terintegrasi Keperawatan -DPP PPNI, Bandung, 2018

Pelatihan TOT Keperawatan Neurosains, HIPENI, Jakarta,2018
Pelatihan TOT IPCN, PP HIPPII, Jakarta, 2017

Pelatihan Surveior Akreditasi Rumah Sakit, KARS, Jakarta, 2016
Pelatihan TOT PPI, Kemenkes-Perdalin, Jakarta, 2015

Pelatihan TOT Nursing Management - Khoo Teck Puat Hospital-
Singapore, 2011

, Kerjasama RSHS & SIF

HASILBELAJAR

tio wai
‘monitoring
hygieneihäng
under!

ontrol

investigation

lizatio

epidemiology

Setelah mengikuti mata
pelatihan ini, peserta
mampu menerapkan
Program Pencegahan

dan Pengendalian Infeksi

(PPI) di FASYANKES

INDIKATOR KEBERHASILAN

Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu

POINT ONE

Menerapkan
Kewaspadaan
Standard

POINT TWO

Menerapkan
Kewaspadaan
Transmisi

POIN THREE POINT FOUR
Menerapkan Memahami
Bundles PPI dan prinsip .
PPI pada pembersihan
Penggunaan lingkungan
Peralatan

Kesehtan

Lainnya

MATERI POKOK

6 Kewaspadaan Standard

® Kewaspadaan Transmisi

Pencegahan HAIs
berdasarkan bundles

SS
une: IN wen,

SUB MATERI POKOK

KEWASPADAAN STANDAR

Kebersihan Penggunaan Alat Pemrosesan Alat Kesehatan, Alat
Tangan Pelindung Diri Medis Lainnya

Pengendalian Lingkungan Penyuntikan
dan Limbah Hasil Pelayanan Yang Aman
Kesehatan

Bagaimana

pendapat lbu/Bpk
dengan kondisi ini

Pe

PENGENDALIAN

Dilakukan untuk mencegah transmisi
mikroorganisme kepada pasien,
petugas dan pengunjung, melalui
lingkungan

(Y Kualitas udara
TR (Y Kualitas air
] 1 © Permukaan lingkungan

[Y Desain dan konstruksi bangunan

TUJUAN DAN FOKUS
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Tujuan :

Y” Menciptakan lingkungan yang
bersih, aman, dan nyaman

; Y” Menimalkan/mencegah terjadinya
a transmisi mikroorganisme dari
lingkungan kepada pasien,

petugas, pengunjung dan
masyarakat di sekitar RS dan
fasyankes sehingga infeksi dan
kecelakaan kerja dapat dicegah

PROJECT Poneman

A

IDEALENANC

TUJUAN DAN FOKUS
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Program Pengendalian lingkungan secara

umum terfokus pada Keamanan lingkungan

Y” Mengontrol dan menurunkan risiko hazard

Y” Mencegah Kecelakaan kerja & Luka tusuk jarum

Y” Mempertahankan keamanan pasien , petugas,
pengunjung serta masyarakat sekitar

Y” Perlu melakukan review program pengendalian
lingkungan

PENGENDALIAN KUALITAS UDARA

g Udara tidak berbau

Tidak dianjurkan untuk melakukan fogging atau sinar UV
untu kebersihan udara
Diperlukan pembatasan jumlah personil diruangan dan
ventilasi yang memadai

© Semua lingkungan perawatan pasien diupayakan seminimal
mungkin kandungan partikel debu, kuman dan spora dengan
menjaga kelembaban dan pertukaran udara

9 Pertukaran udara (ACH) dalam tiap ruangan
berbeda Ruang perawatan biasa

JENIS SISTEM VENTILASI

Ruang Tunggu yang memanfaatkan Ventiasi Alami

om

e

El

Ventilasi Alamiah

sistem ventilasi yang mengandalkan pada pintu dan
jendela terbuka, serta skylight (bagian atas ruangan
yang bisa dibuka/terbuka) untuk mengalirkan udara
dari luar kedalam gedung dan sebaliknya.

Ventilasi Mekanik

sistem ventilasi yang menggunakan peralatan mekanik
untuk mengalirkan dan mensirkulasi udara di dalam
ruangan secara paksa untuk menyalurkan/menyedot
udara ke arah tertentu sehingga terjadi tekanan udara
positif dan negatif. Termasuk exhaust fan, kipas angin
berdiri (standing fan) atau duduk

Ventilasi campuran (hybrid)

Sistem ventilasi alamiah ditambah dengan penggunaan
peralatan

mekanik untuk menambah efektifitas penyaluran
udara.

Standar Suhu, Kelembaban, dan Tekanan Udara Menurut

Fungsi Ruang atau Unit Indeks Angka Kuman Menurut Fungsi Ruang atau Unit

No. | Ruang atau Unit Suhu | Kelembaban | Tekanan | Konsentrasi Maksimum

| (°C) (%) No. Ruang atau Unit Mikro-organisme Be m’ Udara
1_| Operasi 19-24 45-60 positif (CFUIm')
2_ | Bersalin 24-26 | 45-60 positif 1 | Opel 10
3 | Pemulihaniperawatan | 22-24 | 45-60 |seimbang | 12-1 Bersaln Zu
4 | Observasi bayi 21-24 45-60 | seimbang | | Pemultanperawatan 200-500
5_| Perawatan bayi 22-26 35-60 seimbang | 4_| Obserasibay zu

T m 5 | Perawatan bayi 200
6 | Perawatan prematur 24-26 35-60 positif | & | Perawatan premature Am
7 LICU 22-23 35-60 positif 7 cu 200
8 | Jenazah/Autopsi _ 21-24 . negatif | Es | Jenazah/autogsi 200.500
9 | Penginderaan medis 19-24 45-60 seimbang | Py Penginderaan medis 200
10_| Laboratorium 22-26 35-60 negatif 40 | Laboratorium 200-500
11 | Radiologi 22-26 45-60 seimbang +1 | Radiologi 200-500
12 | Sterilisasi 22-30 35 - 60 negatif 12 | Steriisasi 200
13 | Dapur 22-30 35-60 seimbang 13 | Dapur 200-500
14 | Gawat darurat 19-24 45-60 positif 14 | Gawat darurat 200
15 | Administrasi, pertemuan | 21-24 - seimbang | | 15 | Administrasi, pertemuan 200-500
16 | Ruang luka bakar 24-26 35-60 positif 16_| Ruang luka bakar 200

PENGENDALIAN KUALITAS AIR

Kualitas air bersih harus dipenuhi :

v Tidak berbau..

v Tidak berasa..

v Tidak berwarna..

Y” Mempunyai susunan kimiawi standar

Termasuk debitnya sesuai ketentuan
peraturan perundangan mengenai syarat-
syarat dan pengawasan kualitas air

Standar baku mutu air

Permenkes Nomor 7 Tahun 2019 : Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

Gi 3
de i =< y € he ,

Air untuk
pemakaian khusus
yaitu hemodialisis

dan kegiatan
laboratorium

Standar baku Standar baku mutu air
mutu air untuk untuk keperluan
minum higiene sanitasi

PENGENDALIAN PERMUKAAN

@sSeluruh pemukaan lingkungan
datar, bebas debu, bebas sampah, A 9
bebas serangga (semut, kecoa, FAN #

lalat, nyamuk) dan binatang
pengganggu (kucing, anjing dan
tikus) dan harus dibersihkan secara
terus menerus

@Tidak dianjurkan menggunakan
karpet di ruang perawatan dan
menempatkan bunga segar,
tanaman pot, bunga plastik di
ruang perawatan

ALIAN PERMUKAAN

Untuk mencegah aerosolisasi
kuman patogen penyebab
infeksi pada saluran napas,
hindari penggunaan sapu ijuk,
tapi gunakan cara basah (kain
basah) dan mop (untuk
pembersihan kering/lantai), bila
dimungkinkan mop terbuat
dari microfiber.

9 Mop untuk ruang isolasi
harus digunakan tersendiri,
tidak digunakan lagi untuk
ruang lainnya.

PENGENDALIAN LINGKUNGAN DENGAN CARA:
PEMBERSIHAN

(Y) Pembersihan : dapat mengurangi beban patogen
secara signifikan

Materi organik dapat menghalangi kontak

langsung antara disinfektan dengan permukaan €
o

Pembersihan : Pelepasan fisik material asing (seperti debu, Pr

kotoran) dan material organic (seperti darah, sekresi, ekskresi,
mikroorganisme). Pembersihan melepaskan mikroorganisme
secara fisik, bukan membunuhnya. Pembersihan dilakukan

dengan air, deterjen dan tindakan mekanis.

DENTAL UNIT



cra |
a "A

JENIS PEMBERSIHAN

Penilaian Persediaan Kebersihan Tangan

Pembersihan rutin : pembersihan berkala
(serta disinfeksi, saat dibutuhkan) saat
ruangan masih di gunakan yang bertujuan
membersihkan material organik,
meminimalisir kontaminasi microbial, dan
memberikan ruangan yang tampak bersih,
terutama permukaan di zona pasien (area
kotor dan permukaan sering tersentuh)

Persediaan

shan Tangan ‘Area Pasien

Pembersihan akhir : pembersihan dan
disinfeksi setelah pasien dipulangkan
atau dipidahkan. Termasuk pembersihan
material organik dan pengurangan besar
serta eliminasi kontaminasi microbial
untuk memastikan tidak ada perpindahan
mikroorganisme ke pasien berikutnya.

8 000 6 00

PRINSIP PEMBERSIHAN

Dari area yang kotor (ringan) ke area yang kotor
(berat) dan dari atas ke bawah

Peralatan pembersihan (ember, kain pel, dll)
harus berbeda dan di labeli/kode warna (area
perkantoran, perawatan, isolasi, kamar
mandi,dll)

Larutan detergen dan desinfektan
dibuang setelah digunakan A
membersihkan Figure 11. Illustration of mopping

Menggunakan larutan baru setiap shift atau Say org toward tha ext «Y

setiap hari

Ember dicuci dikeringkan dan disimpan dalam
keadaan tengkurap

Pencampuran cairan harus pakai APD dan
dilakukan diarea terbuk atau ruangan berventilasi
baik

Penyimpanan cairan di wadah gelap(tidak
trasnparan), hindari dari terkena cahaya matahari
langsung, simpan diruang tertutup dengan
ventilasi baik

PEMBERSIHAN LINGKUNGAN DI RUANG/AREA ISOLASI

Tingkatkan frekuensi pembersihan oleh
petugas kebersihan di area perawatan
pasien

) Area isolasi harus diberi persediaan
pembersihnya sendiri yang terpisah dari
area perawatan pasien bersih

Semua limbah dari area isolasi dianggap
terkontaminasi dan harus di buang sesuai
metode limbah terkontaminasi di fasilitas
anda

Petugas kebersihan harus memastikan
bahwa APD yang sesuai sudah dikenakan
Ketika membersihkan ruangan atau area
isolasi

Persediaan pembersih untuk isolasi harus di
simpan dan digunakan hanya di area/ruang
isolasi

MEMILIH JENIS DESINFEKTAN YANG TEPAT

Pemilihan disinfektan harus AS a „SE
mempertimbangkan Pros A pay REPRDCESSNG
mikroorganisme yang ingin a
dibersihkan serta konsentrasi dan semusrns (O) temita, En
waktu kontak yang dianjurkan, y ‘organs, Conan le
kesesuaian dengan disinfektan
aa cocoa e por
kimia dan permukaan yang akan gy
ditangani, toksisitas,kemudahan E
fm HNGOSACTERA ZZ Myonkatrm uber hi weve
penggunaan, dan stabilitas y a DRMAETON
produk. see en pas cs scours ue.
LL USES orto EN
o a a
ita ay & FUNG! Rh Berner ge: eco.
Pengguna & Jenis Dosis
area Mikroganisme VEGETATVE ES Vs Peeudcenonee asruginces; Et, Exp LOW LEVEL
BE N Bee DANFECTON

y => ineningtcts,emerocoec eto.
uPD on Herpes simplex, Oytomegakowius,
J MEDIUM-SiZED Respiratory syncytia, Hepatitis 8,
‘VIRUSES Human immunodefcancy Virus (HV) te
ta

Waktu kontak Stabilitas Kannaäkan produced from Damani N. Manual of Infection Prevention and Control. Oxford: Oxford University Press, 2012.
Produk

JENIS JENIS DISINFEKTAN

Zat Aktif

Larutan pemutih Hipoklorit

Takaran

100 mi diencerkan
dengan 900 ml air

Contoh
Merk Dagang

Bayclin
So Klin Pemutih
Proklin
Prokleen, dil.

Larutan klorin Hipoklorit

Karbol/lysol

Konsentrasi klorin
0,5%

30 mi
(2 sendok makan) per
1 Lair

Kaporit bubuk
Kaporit tablet, dil.

Wipol
Supersol

Bebek Karbol
Wangi

SOS Karbol Wangi,
ail

Pembersih Lantai Benzalkonium Klorida

Disinfektan diamin N-(3-aminopropyl}-N-
dodecylpropane — 1,3-
diamine

1 tutup boto! per 5 L
air

Sesuai petunjuk
penggunaan

Super Pell
So Klin Pembersih
Lantai

SOS Pembersih
Lantai

Harpic

Dettol Floor Cleaner,
di.

Netbiokem DSAM
Microbac Forte
TM Suprosan DA
Steridine Multi
Surface, dil.

nfektan peroksida | Hidrogen perok:

Sesuai petunjuk
penggunaan

Sanosi
Clorox Hydrogen
Peroxide

Avmor EP 50
Sporox Il, dil.

Jangan mencampur satu bahan aktif dengan bahan aktif lain yang berbeda jenis

PERALATAN PEMBERSIHAN

Figure 4: Color-coded cleaning cloths

PEMBERSIHAN

Larutan detergen Pembilasan

Figure 7 To but mg ten

DISINFEKSI

Larutan detergen <1

—> Pembilasan
Disinfektan

Figure Tec nuse mopping stn

COC, 2019

RAPA KALI PEMBERSIHAN ?

‘Tabel 3. Tempat perawatan kesehatan: Frekuensi pembersihan permukaan lingkungan yang dianjurkan, sesuai area pasien
di mana terdapat pasien suspek atau terkonfirmasi COVID-19.

Area pasien

Frekuensi 2

Panduan tambahan

Area skrining/tiase

Minimal dua kali sehari

+ Fokuskan permukaan-permukaan yang sering disentuh,
kemudian lantai (terakhir)

Kamar pasien/kohort — masih
ada pasien

Minimal dua kali sehari, lebih
disarankan tiga kali sehari, terutama
permukaan-permukaan yang banyak
disentuh

+ Fokuskan permukaan-permukaan yang sering disentuh,
mulai dari permukaan yang digunakan bersama, kemudian
tempat tidur pasien; gunakan kain baru untuk masing-
masing tempat tidur jika mungkin; kemudian lantai (terakhir)

Kamar pasien — tidak ada

‘Saat pemulangan/pemindahan

+ Sesuai urutan: permukaan yang tidak sering disentuh,

disentuh) dan minimal pembersihan
terminal sekali setiap hari

pasien (pembersihan terminal) permukaan yang sering disentuh, lantai; buang limbah dan
lepas linen, bersihkan dan disinfeksi tempat tidur secara
menyeluruh

Rawat jalan/ruang perawatan | Setelah setiap kunjungan pasien | e Permukaan yang sering disentuh didisinfeksi setelah setiap

ambulan (terutama untuk permukaan yang sering kunjungan pasien

+ Sesuai urutan: permukaan yang tidak sering disentuh,
permukaan yang sering disentuh, lantai sekali sehari; buang
limbah dan lepas linen, bersihkan dan disinfeksi tempat tidur

dua kali sehari
Toilet bersama: minimal tiga kali sehari

pemeriksaan secara menyeluruh

Koridor Minimal dua kali sehari ® = Permukaan yang sering disentuh termasuk pegangan railing
dan peralatan di koridor, kemudian lantai (terakhir)

Kamar mandiftoilet pasien Toilet kamar pasien pribadi: minimal | + Sesuai urutan: permukaan yang sering disentuh, seperti

gagang pintu, tombol lampu, gerai, keran, bejana wastafel,
toilet, dan terakhir lantai
+ Hindari menggabungkan toilet staf dan pasien

Pembersihan dan disinfeksi permukaan lingkungan dalam konteks COVID-19

Le P y

TIDAK DIREKOMENDASIKAN

rotan Disinfektan i

UVC DAN DRY MIST

Sebelum pandemic UVC (240 to 280 nm
(UVC)) untuk dekontaminasi ruangan sudah
banyak ditinggalkan karena, berbahaya bila
terkena petugas dan efikasi radiasi UV,
resiko tidak maksimal dikarenakan faktor
(seperti jarak dari alat UV; dosis, panjang
gelombang, dan waktu paparan iradiasi;
penempatan lampu; usia lampu; dan durasi
penggunaan)

Dry mist: dekontaminasi ruangan
menggunakan hydrogen peroxide. Dengan
cara merubah cairan H202 menjadi uap
kering dan mendesinfeksi permukaan
lingkungan

Note

Penggunaan dry mist untuk dekontmainasi
permukaan, digunakan sebagai terminal
dekontaminasi (tidak ada pasien dan petugas
saat pengaplikasian.

Serta merupakan tambahan bukan pengganti
metode pembersihan secara manual

DESAIN DAN KONSTRUKSI BANGUNAN

Desain harus mencerminkan kaidah PPI yang mengacu pada pedoman PPI
secara efektif dan tepat guna

Jumlah Jumlah, jenis Ventilasi dan
petugas kesehatan pemeriksaan dan Kualitas udara

prosedur

R Persyaratan teknis Pengelolaan alat
Desain:tuang rawat komponen lantai, medik reused dan
disposable

dinding dan langit-langit

un © “ue 5
yang Sanitasi makanan

® Desain jumlah petugas kesehatan

Perencanaan kebutuhan jumlah petugas
kesehatan disesuaikan dengan jumlah pasien

CV Pertimbangan faktor kelelahan bisa
berakibat kelalaian

(/Tingkat kesulitan pelayanan terhadap
pasien berdasarkan tingkat risiko jenis
penyakit

© Desain ruang rawat

Tersedia ruang rawat satu pasien
(single room) untuk isolasi pasien
infeksius dan pasien dengan
imunitas rendah.

Jarak antar tempat tidur adalah
21 meter. Bila memungkinkan 1,8 m.

Tiap kamar tersedia fasilitas
Hand Rub (HR),

Tersedia toilet yang dilengkapi shower di
setiap kamar pasien

O Luas ruangan yang tersedia

Ruang rawat pasien disarankan
mem punyai luas lantai bersih antara 12-
16 m2 per tempat tidur

Ruang rawat intensif dengan modul
kamar individual/kamar isolasi luas
lantainya 16-20 m2 per kamar

Vi Rasio kebutuhan jumlah tempat duduk di

ruang tunggu bagi pengunjung pasien
adalah 1 tempat tidur pasien:1-2 tempat
duduk

Jumlah, jenis pemeriksaan
dan prosedur

SS Kebutuhan ketersediaan alat medis +22
dan APD berdasarkan jenis ry
penyakit yang ditangani

SS Lokasi penyimpanan peralatan
medis dan APD di masing-masing
unit pelayanan harus mudah
dijangkau, tempat
penyimpanannya harus bersih dan
steril terutama peralatan medis
harus steril.

Persyaratan teknis
komponen lantai, dinding
dan langit-langit

Terbuat dari bahan yang kuat,halus, kedap air
mudah dibersihkan, tidak licin, permukaan rata,
tidak bergelombang dan tidak menimbulkan
genangan air

Lantai dianjurkan terbuat dari Vinil, permukaan rata,
kuat, halus, kedap air, tdk licin, berwarna terang

Dinding dg permukaan rata, kuat, cat warna terang
dan tdk luntur, tdk lembab.

Langit- langit kuat, mudah dibersihkan, warna
terang & jarak dari tinggi 2,7 mtr

Pintu kuat, tinggi, lebar, dan tidak ada celah masuk
serangga

© Air, Listrik dan Sanitasi

Q Air dan Listrik di RS harus tersedia
terus menerus selama 24 jam.

Q Air minum harus memenuhi standar
mutu dan Batasi sumber
kontaminasi air

Q Toilet dan wastafel harus dibersihkan
setiap hari

Q Bersihkan dan disinfeksi sink
penampungan air

© Ventilasi dan Kualitas udara

CA

& Q

Semua lingkungan perawatan pasien
diupayakan minimal partikel debu, kuman
dan spora dengan menjaga kelembaban
dan pertukaran udara

Pertukaran udara dalam tiap ruangan
berbeda tekanan dengan selisih 15 Pascal.

Ruang perawatan biasa min 6 ACH, Ruang
isolasi min 12 ACH
Kamar operasi minl 20 ACH

Ventilasi Mekanik, terdapat AC, Exhausfan
dan min 12 ACH

INDEKS ANGKA KUMAN MEN 'T FUNGSI

RUANGAN

KONSENTRASI MAKS MIKRO
ORGANISME PERMETER KUBIK
UDARA (CFU /M?)

OPERASI

BERSALIN
Pemulihan/Perawatan
Observasi dan Perawatan bayi,

ICU

Kamar Jenazah
Penginderaan
Laboratorium, Radiologi
Sterilisasi

Dapur

Gawat Darurat, R. luka bakar

10
200
200 - 500
200

200-500
200
200 - 500
200
200 - 500
200

ENGHAWAAN / VENTILASI

RUANGAN SUHU (oC ) KELEMBABAN (%) TEKANAN

Operasi 19 - 24 45- 60 Positif

Bersalin 24 - 26 45 - 60 Positif

Perawatan 22-24 45 - 60 Seimbang

Observasi bayi | 21-24 45-60 Seimbang

Laboratorium Negatif

Radiologi Seimbang

ICU Positif
Negatif unt isolasi Px

Administrasi Seimbang

Sterilisasi Negatif

Luka Bakar Positif

Pengelolaan alat medik reused
dan disposable

+ Harus tersedia ruangan sterilisasi
alat medik (CSSD/ISSB)

+ Semua alat steril harus disimpan di
lemari/wadah tertutup dan bebas
debu dan kuman, serta ada
pengukuran suhu ruangan

+ Alat disposable tidak boleh
diproses/dicuci, tetapi langsung
dibuang di tempat sampah sesuai
jenis limbahnya, baik yang infeksius
maupun atau non-infeksius.

YANG PERLU DIBERSIHKAN DENGAN DISINFEKSI
(PERMUKAAN BENDA-BENDA YANG SERING DISENTUH)

- Alat Elektronik...Layar sentuh
- Remote TV

- Toilet & Wastafel

- Keyboards Komputer/Laptop
- Meja

- Sandaran Kursi

- Gagang Pintu

- Saklar Lampu

- Telepon

PERA

Electronics

For electronics, such as tablets, touch screens, keyboards, and
remote controls.

+ Consider putting a wipeable cover on electronics.

+ Follow manufacturer's instruction for cleaning and
disinfecting.
© If no guidance, use alcohol-based wipes or sprays
containing at least 70% alcohol. Dry surface
thoroughly.

Follow manufacturer's
instruction for cleaning
electronics

Pengelolaan makanan

Pengelolaan makanan pasien harus dilakukan
oleh tenaga terlatih. Semua permukaan di
dapur harus mudah dibersihkan dan tidak
mudah menimbulkan jamur.

Tempat penyimpanan bahan makanan kering
harus memenuhi syarat penyimpanan bahan
makanan, yaitu bahan makanan tidak
menempel ke lantai, dinding maupun ke atap.

Makanan hangat harus dirancang agar bisa
segera dikonsumsi pasien sebelum menjadi
dingin. Makanan dirancang higienis hingga siap
dikonsumsi pasien.

Jalan- Jalan di Sore Hari...
Beli HandRub di Siloam Karawact...

Sesi Materi Pengendalian Lingkungan sampai disini..

Silahkan jika ada yang bertanya dengan senang hati..

.

Lingkungan yang bersih, akan
mengurangi pencemaran dan
kontaminasi, sehingga
berdampak pada peningkatan
kesehatan

Menjaga Hygiene dan Sanitasi
sebagai upaya menciptakan
Lingkungan yang sehat
Lingkungan yang sehat akan
berdampak pada berkurangnya
risiko infeksi
Tags