STOP BILANG MALES BACA! Fitri Purwitasari, S.Pd., Gr., M.Pd. LITERASI DAN NUMERASI
APAKAH MEREKA SEDANG BERLITERASI?
Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berbahasa yang lainnya serta keterampilan berpikir dengan menggunakan sumber-sumber pengetahuan yang bentuk cetak, audio, dan visual. LITERASI A = AYO MEMBACA B = BIASAKAN MENULIS C = CERITAKAN KEMBALI D = DOKUMENTASIKAN
Gerakan literasi sekolah adalah gerakan yang bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk belajar (membaca dan menulis) agar warganya bisa selalu literat sepanjang hidup dengan melibatkan peran publik. Gerakan literasi sekolah ini wajib digalakkan karena minat membaca dan menulis masyarakat Indonesia masih tergolong minim. Program literasi sekolah ini diharapkan mampu membangkitkan minat membaca dan menulis sejak dini. Tujuan umum gerakan literasi sekolah adalah menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti para peserta didik agar menjadi insan literat sepanjang hidup melalui ekosistem literasi yang dibangun dalam gerakan literasi sekolah . Tujuan khusus gerakan literasi sekolah antara lain: membentuk budaya literasi di lingkungan sekolah , meningkatkan pengelolaan pengetahuan melalui sekolah ramah anak yang menyenangkan , meningkatkan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia, meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-kata, meningkatkan kepekaan , dan mengasah daya ingat melalui membaca .
SENIN LITERASI DAN NUMERASI SABTU LITERASI KITAB SUCI LITERASI SMP NEGERI 1 TULUNGAGUNG
Kegiatan literasi sudah berjalan di SMP Negeri 1 Tulungagung, kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap satu minggu dua kali yang bertujuan untuk menstimulasi peserta didik agar mampu mengembangkan keterampilan berbahasanya, menyimak, menulis, membaca dan berbicara. Kegiatan literasi kelas ini dilakukan setiap hari Senin (literasi dan numerasi) dan hari Sabtu (literasi agama) selama 40 menit sebelum pembelajaran inti dimulai.
LITERASI NUMERASI LITERASI NUMERASI
Literasi : Kemampuan memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga negara. Numerasi : Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dalam berbagai konteks. LITERASI NUMERASI Kombinasi literasi dan numerasi yang dikenal sebagai literasi numerasi , membantu siswa dalam berpikir kritis, menganalisis informasi, dan membuat keputusan berbasis data. Literasi numerasi membuat siswa untuk tidak hanya memahami teks atau angka secara terpisah, tetapi juga menggabungkannya untuk memahami dan menerapkan informasi dalam konteks dunia nyata.
LITERASI NUMERASI Literasi Numerasi adalah Kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang etrkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk grafik, tabel, bagan, dan menggunakan interpretasi hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
LITERASI NUMERASI Agar kita dapat: Memahami dunia yang penuh angka dan data Berpikir rasional, sistematis, kritis dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan dalam berbagai konteks Literasi numerasi diharapkan kita menjadi warga negara global yang siap menghadapi tantangan abad 21
Tia dan Devi sedang berada di Toko Buku Gemar. Mereka mencari buku pelajaran. Setelah menemukan buku yang dicari, mereka menuju ke kasir. Mereka menempati urutan kelima dan keenam. Tak lama kemudian, ada orang yang mengantre di belakang mereka. Mereka sabar menunggu giliran membayar di kasir. Namun, tiba-tiba seorang pemuda dengan santainya berjalan ke antrean paling depan. Tentu saja, orang-orang yang sudah mengantre lebih dulu memprotes. “Tolong, antre, Dik,” kata seorang ibu yang berada di belakangnya karena antreannya diserobot. “Maaf, Bu, saya harus cepat-cepat. Ini juga hanya satu buku, pasti nggak akan sampai lima menit,” kata pemuda itu. “Tidak boleh seperti itu, Nak. Kita harus membudayakan antre. Jika kamu harus cepat-cepat, bolehkah saya tahu alasannya?” ucap Ibu itu. “Iya, Kak, kita harus antre. Semua yang ada di sini juga ingin cepat dilayani. Apa Kakak tidak malu melihat seorang ibu-ibu saja bersedia mengantre, sedangkan yang muda justru sebaliknya,” sahut Tia. Devi terlihat hanya diam dan menggangguk. Mendengar ada suara seperti keributan, Pak Satpam pun masuk dan menyelesaikan masalah. Pemuda itu harus tetap mengantre sesuai antrean.
Siapakah tokoh yang menyelesaikan keributan dalam cerita tersebut? a. Tika b. Devi c. Kasir d. Pak Satpam
Siapakah tokoh yang menyelesaikan keributan dalam cerita tersebut? a. Tika b. Devi c. Kasir d. Pak Satpam
Bagaimana perbedaan watak tokoh-tokoh yang ada pada cerita tersebut? a. Tia merupakan tokoh pemberani, sedangkan Devi tidak seberani Tia. b. Ibu yang mengantre merupakan tokoh yang tegas, sedangkan pemuda tidak sopan. c. Pak Satpam merupakan tokoh yang sigap, sedangkan kasir adalah tokoh pemberani.
Bagaimana perbedaan watak tokoh-tokoh yang ada pada cerita tersebut? a. Tia merupakan tokoh pemberani, sedangkan Devi penakut. b. Ibu yang mengantre merupakan tokoh yang tegas, sedangkan pemuda tidak sopan. c. Pak Satpam merupakan tokoh yang sigap, sedangkan kasir adalah tokoh pemberani.
Hal apa yang tidak boleh dilakukan ketika ada seseorang yang kejang? a. Menghubungi ambulans saat ada korban kejang. b. Memosisikan tubuh korban saat kejangnya selesai. c. Memberi makanan dan membatasi gerak kejang. d. Memberikan bantalan untuk kepala korban kejang.
Hal apa yang tidak boleh dilakukan ketika ada seseorang yang kejang? a. Menghubungi ambulans saat ada korban kejang. b. Memosisikan tubuh korban saat kejangnya selesai. c. Memberi makanan dan membatasi gerak kejang. d. Memberikan bantalan untuk kepala korban kejang.
Kondisi korban kejang yang ditangani oleh orang panik akan berbeda apabila ditangani oleh orang yang tidak panik. Menurutmu, apa perbedaannya? Kalau yang menolong panik, korban akan segera pulih. Kalau yang menolong tidak panik, korban akan teratasi. (BENAR/SALAH) Kalau yang menolong tidak panik, korban tertangani dengan baik. Kalau yang menolong panik, akan membahayakan korban. (BENAR/SALAH) Kalau yang menolong tidak panik, akan membahayakan korban. Kalau yang menolong tidak panik, korban akan selamat. (BENAR/SALAH)
Kondisi korban kejang yang ditangani oleh orang panik akan berbeda apabila ditangani oleh orang yang tidak panik. Menurutmu, apa perbedaannya? Kalau yang menolong panik, korban akan segera pulih. Kalau yang menolong tidak panik, korban akan teratasi. (BENAR/ SALAH ) Kalau yang menolong tidak panik, korban tertangani dengan baik. Kalau yang menolong panik, akan membahayakan korban. ( BENAR /SALAH) Kalau yang menolong tidak panik, akan membahayakan korban. Kalau yang menolong tidak panik, korban akan selamat. (BENAR/ SALAH )
Secara keseluruhan, berapa banyaknya orang yang mengunjungi Cerita Kancil dan Buaya? a. 9.254 orang b. 92.540 orang c. 925.400 orang d. 952.400 orang
Secara keseluruhan, berapa banyaknya orang yang mengunjungi Cerita Kancil dan Buaya? a. 9.254 orang b. 92.540 orang c. 925.400 orang d. 952.400 orang
Bank Sampah Warga Desa Tirta mengadakan kegiatan bank sampah. Setiap sampah berupa botol, kaleng, dan kertas dikumpulkan di balai desa. Sampah tersebut dapat ditukar dengan uang. Berikut harga sampah bekas yang dapat ditukar dengan uang.
Warga RT 06 berhasil mengumpulkan 9 kg kertas bekas. Ternyata harga kertas bekas mengalami kenaikan Rp500,00 per kg. Uang yang dihasilkan oleh warga RT 06 adalah sebanyak .... a. Rp22.500,00 b. Rp24.750,00 c. Rp27.000,00 d. Rp49.500,00
Warga RT 06 berhasil mengumpulkan 9 kg kertas bekas. Ternyata harga kertas bekas mengalami kenaikan Rp500,00 per kg. Uang yang dihasilkan oleh warga RT 06 adalah sebanyak .... a. Rp22.500,00 b. Rp24.750,00 c. Rp27.000,00 d. Rp49.500,00
Seorang pembeli ingin membeli sepatu dengan ukuran 39. Ternyata sepatu kode 39C dan 39F sudah habis dibeli pembeli-pembeli sebelumnya.
“Pendidikan dimulai dari sebuah halaman"
WEB LITERASI SMP NEGERI 1 TULUNGAGUNG INSTAGRAM LITERASI SMP NEGERI 1 TULUNGAGUNG