Mukjizat Gerakan Sholat3. pentingnya gerakan sholat ppt

BahtiarMattarima 9 views 25 slides Sep 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 25
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25

About This Presentation

T


Slide Content

MUKJIZAT MUKJIZAT
GERAKAN SHOLATGERAKAN SHOLAT
PENCEGAHAN & PENYEMBUHANPENCEGAHAN & PENYEMBUHAN
PENYAKITPENYAKIT
205205 ResepResep
dengandengan
GERAKAN SHOLATGERAKAN SHOLAT

oleholeh
Drs. Madyo Wratsongko, MMDrs. Madyo Wratsongko, MM
Tulisan ini dari hasil pemikiran, pengamatan, pengalaman, dan penerapan selama tiga Tulisan ini dari hasil pemikiran, pengamatan, pengalaman, dan penerapan selama tiga
tahun, diperoleh hasil yang dapat digunakan untuk merawat tubuh kita atau saudara kita tahun, diperoleh hasil yang dapat digunakan untuk merawat tubuh kita atau saudara kita
lainnya dengan menggunakan metoda implementasi gerakan sholat dan berwudlulainnya dengan menggunakan metoda implementasi gerakan sholat dan berwudlu

PrakataPrakata
Puluhan tahun nara sumber menderita berbagai macam penyakit, nyaris Puluhan tahun nara sumber menderita berbagai macam penyakit, nyaris
sepuluh tahun terakhir tergantung obat antibiotik/ narkoba. Berapa puluh sepuluh tahun terakhir tergantung obat antibiotik/ narkoba. Berapa puluh
juta telah habis untuk berobat. Gaji besar, gelar tinggi, jabatan lumayan, juta telah habis untuk berobat. Gaji besar, gelar tinggi, jabatan lumayan,
dan pakai dasi, tapi badan terasa sengsara, nyaris putus asa. Mungkin dan pakai dasi, tapi badan terasa sengsara, nyaris putus asa. Mungkin
karena pengalamannya dan selalu berusaha dengan kesabaran yang tinggi, karena pengalamannya dan selalu berusaha dengan kesabaran yang tinggi,
dibukakan jalan keluar yang membalik 180 derajat gaya hidupnya. Puji dibukakan jalan keluar yang membalik 180 derajat gaya hidupnya. Puji
syukur kehadirat Allah, Tuhan yang Esa, yang membuka mata hati dan syukur kehadirat Allah, Tuhan yang Esa, yang membuka mata hati dan
pikirannya untuk mempelajari, mengembangkan, dan implementasi teknik pikirannya untuk mempelajari, mengembangkan, dan implementasi teknik
gerakan shalat dan berwudhu sehingga dapat terbebas dari obat antibiotika, gerakan shalat dan berwudhu sehingga dapat terbebas dari obat antibiotika,
paracetamol, asetaminophen, kafein, nikotin, gelatin, salicil, penicillin, paracetamol, asetaminophen, kafein, nikotin, gelatin, salicil, penicillin,
amoksicilin, braxidin, simetidin, pancreoplat, alcohol, expectoran, amoksicilin, braxidin, simetidin, pancreoplat, alcohol, expectoran,
bronchodilator, interferon/ wellferon, bebas aritmia, bebas cholesterol, bronchodilator, interferon/ wellferon, bebas aritmia, bebas cholesterol,
bebas asam urat, bebas crystal oxalat, tidak perlu obat kuat, tidak takut bebas asam urat, bebas crystal oxalat, tidak perlu obat kuat, tidak takut
angin dan hujan, tidak pegel linu habis bangun tidur. angin dan hujan, tidak pegel linu habis bangun tidur.
Ternyata, janji Allah itu adalah tepat, asal kita kembangkan, dirikan, Ternyata, janji Allah itu adalah tepat, asal kita kembangkan, dirikan,
implementasikan shalat dalam kehidupan sehari-hari, silaturahmi antar implementasikan shalat dalam kehidupan sehari-hari, silaturahmi antar
manusia, tidak menyombongkan diri, sabar, selalu membersihkan dan manusia, tidak menyombongkan diri, sabar, selalu membersihkan dan
menahan diri, bersedekah yang halal lagi baik, ikhlas dalam mengamalkan menahan diri, bersedekah yang halal lagi baik, ikhlas dalam mengamalkan
ilmu yang dititipkan kepada kita.ilmu yang dititipkan kepada kita.

Ergonomic Gym/Senam ErgonomisErgonomic Gym/Senam Ergonomis
Senam Ergonomis adalah salah satu metode yang praktis dan efektif dalam Senam Ergonomis adalah salah satu metode yang praktis dan efektif dalam
memelihara kecerdasan tubuh, yaitu dengan melakukan latihan senam memelihara kecerdasan tubuh, yaitu dengan melakukan latihan senam
ergonomic secara rutin. Mengapa demikian? ergonomic secara rutin. Mengapa demikian?
Karena gerakan-gerakan senam ergonomic merupakan gerakan yang sesuai Karena gerakan-gerakan senam ergonomic merupakan gerakan yang sesuai
dengan kaidah-kaidah penciptaan tubuh. dengan kaidah-kaidah penciptaan tubuh.
Artinya, senam yang dapat langsung membuka, membersihkan, dan Artinya, senam yang dapat langsung membuka, membersihkan, dan
mengaktifkan seluruh sistem-sistem tubuh (system kardiovaskuler, kemih, mengaktifkan seluruh sistem-sistem tubuh (system kardiovaskuler, kemih,
reproduksi). reproduksi).
Gerakan dalam senam ergonomis hanya terdiri dari 7 gerakan dasar, yaitu Gerakan dalam senam ergonomis hanya terdiri dari 7 gerakan dasar, yaitu
lapang dada, tunduk syukur, duduk perkasa, duduk pembakaran dan lapang dada, tunduk syukur, duduk perkasa, duduk pembakaran dan
berbaring pasrah. Masing-masing gerakan mengandung manfaat yang luar berbaring pasrah. Masing-masing gerakan mengandung manfaat yang luar
biasa dalam pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan. biasa dalam pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan.
Senam ergonomic dikenal dengan slogan duduk, tekuk-tekuk, gosok-gosok, Senam ergonomic dikenal dengan slogan duduk, tekuk-tekuk, gosok-gosok,
sehat. Dan, sebagai Multipe Inteligence. sehat. Dan, sebagai Multipe Inteligence.
Jadi, dengan mengombinasikan gerakan-gerakan senam ergonomis dan Jadi, dengan mengombinasikan gerakan-gerakan senam ergonomis dan
melakukannya dengan rutin dan sesuai petunjuk, diharapkan akan melakukannya dengan rutin dan sesuai petunjuk, diharapkan akan
memperoleh manfaat yang luar biasa, minimal akan meperoleh nikmat memperoleh manfaat yang luar biasa, minimal akan meperoleh nikmat
sehat. sehat.
Semoga.Semoga.

Gerakan ke-1 Putaran Energi Inti :Gerakan ke-1 Putaran Energi Inti :
Duduk Simpuh dengan punggung kaki sebagai alas (Duduk Pembakaran), Duduk Simpuh dengan punggung kaki sebagai alas (Duduk Pembakaran),
dua lengan lurus ke depan, lalu pergelangan tangan diputar, mulai dari dua lengan lurus ke depan, lalu pergelangan tangan diputar, mulai dari
depan dada sampai atas kepala sebanyak 60 putaran (saat tangan berada depan dada sampai atas kepala sebanyak 60 putaran (saat tangan berada
di atas kepala, wajah menengadah melihat putaran tangan); kemudian di atas kepala, wajah menengadah melihat putaran tangan); kemudian
putaran pergelangan tangan ke arah luar sebanyak 60 putaran. Saat putaran pergelangan tangan ke arah luar sebanyak 60 putaran. Saat
putaran berakhir, menghirup napas (dada mengambang-napas dada) dan putaran berakhir, menghirup napas (dada mengambang-napas dada) dan
ditahan. Dua lengan digerakkan ke belakang melewati dua pinggang ditahan. Dua lengan digerakkan ke belakang melewati dua pinggang
hingga dua lengan lurus dengan telapak tangan menghadap ke atas. hingga dua lengan lurus dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Badan membungkuk ke depan, wajah ditengadahkan sampai terasa darah Badan membungkuk ke depan, wajah ditengadahkan sampai terasa darah
(getaran energi) berjalan dari punggung ke wajah (wajah tampak (getaran energi) berjalan dari punggung ke wajah (wajah tampak
kemerahan). Jika sudah maksimal, maka napas dihembuskan perlahan kemerahan). Jika sudah maksimal, maka napas dihembuskan perlahan
(rileks) tidak menghentak (mendadak).(rileks) tidak menghentak (mendadak).

Manfaat:Manfaat:
- Posisi Duduk Pembakaran menyebabkan stimulasi tombol-tombol - Posisi Duduk Pembakaran menyebabkan stimulasi tombol-tombol
kesehatan ditungkai: pencernaan, reproduksi, pembuangan ginjal, dan kesehatan ditungkai: pencernaan, reproduksi, pembuangan ginjal, dan
sistem kekebalan di liver.sistem kekebalan di liver.
- Memutar pergelangan tangan ke arah dalam dan luar dapat menstimulasi - Memutar pergelangan tangan ke arah dalam dan luar dapat menstimulasi
tombol kesehatan di pergelangan tangan, lengan bawah, siku, dan (sedikit) tombol kesehatan di pergelangan tangan, lengan bawah, siku, dan (sedikit)
di bahu.di bahu.
- Membungkukkan badan dengan dua lengan lurus ke belakang akan - Membungkukkan badan dengan dua lengan lurus ke belakang akan
menyebabkan kontraksi otot, ligament, dan regangan ruas tulang belakang menyebabkan kontraksi otot, ligament, dan regangan ruas tulang belakang
beserta serabut-serabut saraf meningkatkan tekanan dalam saluran saraf beserta serabut-serabut saraf meningkatkan tekanan dalam saluran saraf
tulang belakang yang diteruskan ke otak. Sehingga mengoptimalkan suplai tulang belakang yang diteruskan ke otak. Sehingga mengoptimalkan suplai
darah dan oksigenasi otak, serta optimalisasi fungsi organ paru, jantung, darah dan oksigenasi otak, serta optimalisasi fungsi organ paru, jantung,
ginjal, lambung, usus, dan liver (efek stimulasi pleksus brakialis).ginjal, lambung, usus, dan liver (efek stimulasi pleksus brakialis).

Gerakan ke-2 Menyeimbangkan Otak Kanan-Kiri:Gerakan ke-2 Menyeimbangkan Otak Kanan-Kiri:
Posisi duduk simpuh dengan lima jari kaki ditekuk pada ujung jarinya Posisi duduk simpuh dengan lima jari kaki ditekuk pada ujung jarinya
(sebagai tumpuan) atau Duduk Pembakaran. Napas rileks. Pergelangan (sebagai tumpuan) atau Duduk Pembakaran. Napas rileks. Pergelangan
tangan diputar ke dalam (ke arah pinggang) lalu putar ke luar. Tangan tangan diputar ke dalam (ke arah pinggang) lalu putar ke luar. Tangan
sejajar dengan mata, telapak tangan menghadap ke atas, dimulai tangan sejajar dengan mata, telapak tangan menghadap ke atas, dimulai tangan
kanan 5 kali lalu kiri 5 kali. Lakukan putaran sebaliknya, sampai ke posisi kanan 5 kali lalu kiri 5 kali. Lakukan putaran sebaliknya, sampai ke posisi
awal. Bayangkan membuat angka "8" (seperti Tari Piring). Setelah masing-awal. Bayangkan membuat angka "8" (seperti Tari Piring). Setelah masing-
masing 5 kali, lakukan bersama-sama kanan dan kiri sebanyak 10 kali.masing 5 kali, lakukan bersama-sama kanan dan kiri sebanyak 10 kali.

Manfaat:Manfaat:
- Otak kanan manusia berperan dalam konstruksi, hitungan, menentukan - Otak kanan manusia berperan dalam konstruksi, hitungan, menentukan
arah/posisi ruang; dan otak kiri berperan dalam artistik, keindahan, emosi, arah/posisi ruang; dan otak kiri berperan dalam artistik, keindahan, emosi,
dan harmonisasi.dan harmonisasi.
- Menyeimbangkan otak kanan dan kiri meningkatkan kemampuan analisis - Menyeimbangkan otak kanan dan kiri meningkatkan kemampuan analisis
terhadap banyak hal dan fungsi memori secara cepat dan untuk jangka terhadap banyak hal dan fungsi memori secara cepat dan untuk jangka
lama.lama.

Gerakan ke-3 Lapang Dada:Gerakan ke-3 Lapang Dada:
Berdiri Tegak, dua lengan diputar ke belakang semaksimal mungkin, Berdiri Tegak, dua lengan diputar ke belakang semaksimal mungkin,
rasakan keluar dan masuk napas dengan rileks. Saat dua lengan di atas rasakan keluar dan masuk napas dengan rileks. Saat dua lengan di atas
kepala jari kaki jinjit.kepala jari kaki jinjit.

Manfaat:Manfaat:
- Putaran lengan pada bahu menyebabkan stimulus regangan/tarikan pada - Putaran lengan pada bahu menyebabkan stimulus regangan/tarikan pada
cabang besar saraf di bahu (pleksus brakialis), mengoptimalkan fungsinya cabang besar saraf di bahu (pleksus brakialis), mengoptimalkan fungsinya
dalam menyarafi organ paru, jantung, liver, ginjal, lambung, dan usus; dalam menyarafi organ paru, jantung, liver, ginjal, lambung, dan usus;
sehingga metabolisme optimal.sehingga metabolisme optimal.
- Dua kaki dijinjit menyebabkan stimulus sensor-sensor saraf yang - Dua kaki dijinjit menyebabkan stimulus sensor-sensor saraf yang
merupakan refleksi fungsi organ dalam.merupakan refleksi fungsi organ dalam.

Gerakan ke-4 Tunduk Syukur:Gerakan ke-4 Tunduk Syukur:

Dari posisi berdiri tegak dengan menarik napas dalam secara rileks lalu Dari posisi berdiri tegak dengan menarik napas dalam secara rileks lalu
tahan napas sambil membungkukkan badan ke depan (napas dada) tahan napas sambil membungkukkan badan ke depan (napas dada)
semampunya. Tangan berpegangan pada pergelangan kaki sampai semampunya. Tangan berpegangan pada pergelangan kaki sampai
punggung terasa tertarik/teregang. Wajah menengadah sampai terasa punggung terasa tertarik/teregang. Wajah menengadah sampai terasa
tegang/panas. Saat melepaskan napas, lakukan secara rileks dan perlahan.tegang/panas. Saat melepaskan napas, lakukan secara rileks dan perlahan.

Manfaat:Manfaat:
- - Menarik napas dalam dengan menahannya di dada merupakan tehnik Menarik napas dalam dengan menahannya di dada merupakan tehnik
menghimpun oksigen dalam jumlah maksimal, sebagai bahan bakar menghimpun oksigen dalam jumlah maksimal, sebagai bahan bakar
metabolisme tubuh.metabolisme tubuh.
- Membungkukkan badan ke depan dengan dua tangan berpegangan pada - Membungkukkan badan ke depan dengan dua tangan berpegangan pada
pergelangan kaki, akan menyebabkan posisi tulang belakang (tempat pergelangan kaki, akan menyebabkan posisi tulang belakang (tempat
juluran saraf tulang belakang berada) relatif dalam posisi segmental juluran saraf tulang belakang berada) relatif dalam posisi segmental
anatomis-fungsional (segmen dada-punggung) yang lurus; menyebabkan anatomis-fungsional (segmen dada-punggung) yang lurus; menyebabkan
relaksasi dan membantu mengoptimalkan fungsi serabut saraf segmen relaksasi dan membantu mengoptimalkan fungsi serabut saraf segmen
tersebut. Di samping itu, dapat menguatkan struktur anatomis-fungsional tersebut. Di samping itu, dapat menguatkan struktur anatomis-fungsional
otot, ligamen, dan tulang belakang.otot, ligamen, dan tulang belakang.
- Dalam posisi Tunduk Syukur (membungkuk) ini, segmen ekor-pungung - Dalam posisi Tunduk Syukur (membungkuk) ini, segmen ekor-pungung
membentuk sudut sedemikian rupa yang menyebabkan tarikan pada membentuk sudut sedemikian rupa yang menyebabkan tarikan pada
serabut saraf yang menuju ke tungkai, meyebabkan stimulus yang serabut saraf yang menuju ke tungkai, meyebabkan stimulus yang
meningkatkan (eksitasi) fungsi dan membantu menghindari risiko jepitan meningkatkan (eksitasi) fungsi dan membantu menghindari risiko jepitan
saraf.saraf.
- Menengadahkan wajah menyebabkan tulang belakang (termasuk saraf - Menengadahkan wajah menyebabkan tulang belakang (termasuk saraf
tulang belakang di dalamnya) membentuk sudut yang lebih tajam dari posisi tulang belakang di dalamnya) membentuk sudut yang lebih tajam dari posisi
normal, menyebabkan peningkatan kerja (eksitasi) serabut saraf segmen normal, menyebabkan peningkatan kerja (eksitasi) serabut saraf segmen
ini, berperan dalam meningkatkan, mempertahankan suplai darah, dan ini, berperan dalam meningkatkan, mempertahankan suplai darah, dan
oksigenasi otak secara optimal.oksigenasi otak secara optimal.

Gerakan ke-5 Duduk Perkasa:Gerakan ke-5 Duduk Perkasa:
Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil membungkukkan Menarik napas dalam (napas dada) lalu tahan sambil membungkukkan
badan ke depan dan dua tangan bertumpu pada paha, wajah menengadah badan ke depan dan dua tangan bertumpu pada paha, wajah menengadah
sampai terasa tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai sampai terasa tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai
menungging.menungging.

Manfaat:Manfaat:
- Duduk Perkasa dengan lima jari kaki ditekuk-menekan alas/ lantai - Duduk Perkasa dengan lima jari kaki ditekuk-menekan alas/ lantai
merupakan stimulator bagi fungsi vital sistem organ tubuh: ibu jari terkait merupakan stimulator bagi fungsi vital sistem organ tubuh: ibu jari terkait
dengan fungsi energi tubuh; jari telunjuk terkait dengan fungsi pikiran, jari dengan fungsi energi tubuh; jari telunjuk terkait dengan fungsi pikiran, jari
tengah terkait dengan fungsi pernapasan, jari manis terkait dengan fungsi tengah terkait dengan fungsi pernapasan, jari manis terkait dengan fungsi
metabolisme dan detoksifikasi material dalam tubuh, serta jari kelingking metabolisme dan detoksifikasi material dalam tubuh, serta jari kelingking
terkait dengan fungsi liver (hati) dan sistem kekebalan tubuh.terkait dengan fungsi liver (hati) dan sistem kekebalan tubuh.
- Menarik napas dalam lalu ditahan sambil membungkukkan badan ke depan - Menarik napas dalam lalu ditahan sambil membungkukkan badan ke depan
dengan dua tangan bertumpu pada paha, memberikan efek peningkatan dengan dua tangan bertumpu pada paha, memberikan efek peningkatan
tekanan dalam rongga dada yang diteruskan ke saluran saraf tulang tekanan dalam rongga dada yang diteruskan ke saluran saraf tulang
belakang, dilanjutkan ke atas (otak), meningkatkan sirkulasi dan oksigenasi belakang, dilanjutkan ke atas (otak), meningkatkan sirkulasi dan oksigenasi
otak; yang pada akhirnya mengoptimalkan fungsi otak sebagai 'pusat otak; yang pada akhirnya mengoptimalkan fungsi otak sebagai 'pusat
komando' kerja sistem anatomisfungsional tubuh.komando' kerja sistem anatomisfungsional tubuh.
- Punggung tangan yang bertumpu pada paha akan menekan dinding perut - Punggung tangan yang bertumpu pada paha akan menekan dinding perut
sejajar dengan organ ginjal yang ada di dalamnya, membantu mengoptimal-sejajar dengan organ ginjal yang ada di dalamnya, membantu mengoptimal-
kan fungsi ginjal.kan fungsi ginjal.

Gerakan ke-6 Sujud Syukur:Gerakan ke-6 Sujud Syukur:
Posisi Duduk Perkasa dengan dua tangan menggenggam pergelangan kaki, Posisi Duduk Perkasa dengan dua tangan menggenggam pergelangan kaki,
menarik napas dalam (napas dada), badan membungkuk ke depan sampai menarik napas dalam (napas dada), badan membungkuk ke depan sampai
punggung terasa tertarik/ teregang, wajah menengadah sampai terasa punggung terasa tertarik/ teregang, wajah menengadah sampai terasa
tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging. Saat tegang/panas. Saat membungkuk, pantat jangan sampai menungging. Saat
melepaskan napas, lakukan secara rileks dan perlahan.melepaskan napas, lakukan secara rileks dan perlahan.

Manfaat:Manfaat:
- Dengan menampung udara pernapasan seoptimal mungkin kemudian - Dengan menampung udara pernapasan seoptimal mungkin kemudian
menahannya, akan meningkatkan tekanan di dalam saluran saraf tulang menahannya, akan meningkatkan tekanan di dalam saluran saraf tulang
belakang tempat saraf tulang belakang berada, dan akan berdampak pada belakang tempat saraf tulang belakang berada, dan akan berdampak pada
meningkatnya suplai darah dan oksigenasi otak.meningkatnya suplai darah dan oksigenasi otak.
- Dengan menengadahkan kepala, terjadi fleksi pada ruas tulang leher - Dengan menengadahkan kepala, terjadi fleksi pada ruas tulang leher
termasuk serabut saraf simpatis yang berada di sana.termasuk serabut saraf simpatis yang berada di sana.
- Dua tangan menggenggam pergelangan kaki adalah untuk membantu kita - Dua tangan menggenggam pergelangan kaki adalah untuk membantu kita
dalam memosisikan ruas tulang leher dalam keadaan fleksi dan melebarkan dalam memosisikan ruas tulang leher dalam keadaan fleksi dan melebarkan
ruang antar ruas tulang tersebut, di mana terdapat jaringan ikat lunak ruang antar ruas tulang tersebut, di mana terdapat jaringan ikat lunak
sebagai absorber (shock breaker). Posisi ini memberikan efek relaksasi sebagai absorber (shock breaker). Posisi ini memberikan efek relaksasi
pada serabut saraf simpatis tersebut, yang di antaranya memberikan pada serabut saraf simpatis tersebut, yang di antaranya memberikan
persarafan pada pembuluh darah ke otak hingga terjadi pula relaksasi persarafan pada pembuluh darah ke otak hingga terjadi pula relaksasi
dinding pembuluh darah ini.dinding pembuluh darah ini.

Gerakan ke-7 Berbaring Pasrah:Gerakan ke-7 Berbaring Pasrah:
Posisi kaki Duduk Pembakaran dilanjutkan Berbaring Pasrah. Punggung Posisi kaki Duduk Pembakaran dilanjutkan Berbaring Pasrah. Punggung
menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus di atas kepala, napas rileks dan menyentuh lantai/alas, dua lengan lurus di atas kepala, napas rileks dan
dirasakan (napas dada), perut mengecil.dirasakan (napas dada), perut mengecil.

Manfaat:Manfaat:
-- Relaksasi saraf tulang belakang, karena struktur tulang belakang 'relatif' Relaksasi saraf tulang belakang, karena struktur tulang belakang 'relatif'
mendekati posisi melurus di mana lekukan-lekukan anatomis segmental mendekati posisi melurus di mana lekukan-lekukan anatomis segmental
tulang belakang (diikuti saraf tulang belakang) menyebabkan regangan/ tulang belakang (diikuti saraf tulang belakang) menyebabkan regangan/
tarikan pada serabut saraf tulang belakang berkurang, sehingga tarikan pada serabut saraf tulang belakang berkurang, sehingga
memberikan kesempatan rileks dan bisa mengatur kembali fungsi optimal memberikan kesempatan rileks dan bisa mengatur kembali fungsi optimal
organ dalam yang dipersarafi.organ dalam yang dipersarafi.
- Efek relaksasi saraf tulang belakang ini juga diteruskan ke pusat (otak) - Efek relaksasi saraf tulang belakang ini juga diteruskan ke pusat (otak)
sebagai sinyal tentang kondisi anatomisfungsional saat itu, kemudian pusat sebagai sinyal tentang kondisi anatomisfungsional saat itu, kemudian pusat
memberikan respon dalam bentuk 'pengaturan kembali' kerja sistem dalam memberikan respon dalam bentuk 'pengaturan kembali' kerja sistem dalam
tubuh, dan terjadilah proses Self Healing (penyembuhan diri sendiri).tubuh, dan terjadilah proses Self Healing (penyembuhan diri sendiri).
- Efek optimalisasi fungsi sistem tubuh juga berlangsung akibat stimulasi - Efek optimalisasi fungsi sistem tubuh juga berlangsung akibat stimulasi
tombol-tombol kesehatan saat tungkai dalam posisi Duduk Pembakaran, tombol-tombol kesehatan saat tungkai dalam posisi Duduk Pembakaran,
lengan Lapang Dada, dan napas rileks (lingkaran).lengan Lapang Dada, dan napas rileks (lingkaran).

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKITPENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT
1. AIDS (Acquired Imuuno Deficiency 1. AIDS (Acquired Imuuno Deficiency
Syndrome)Syndrome)
2. Alergi2. Alergi
3. Campak (Measles)3. Campak (Measles)
4. Gondongan (Mumps)4. Gondongan (Mumps)
5. Alkoholisme(Mood/ Psikis)5. Alkoholisme(Mood/ Psikis)
6. Anoreksia Nevosa (Mood/ Psikis)6. Anoreksia Nevosa (Mood/ Psikis)
7. Blefaritis (Penyakit Mata)7. Blefaritis (Penyakit Mata)
8. Glaukoma (Penyakit Mata)8. Glaukoma (Penyakit Mata)
9. Hordeolum (Timbilan/Penyakit Mata)9. Hordeolum (Timbilan/Penyakit Mata)
10. Katarak (Penyakit Mata)10. Katarak (Penyakit Mata)
11. Konjungtivitis (Belekan/Penyakit Mata)11. Konjungtivitis (Belekan/Penyakit Mata)
12. Miopia (Penyakit Mata/Tajam Penglihatan 12. Miopia (Penyakit Mata/Tajam Penglihatan
Turun)Turun)
13. Perdarahan Subkonjungtiva (Penyakit Mata)13. Perdarahan Subkonjungtiva (Penyakit Mata)
14. Skleritis (Penyakit Mata)14. Skleritis (Penyakit Mata)
15. Abses Paru15. Abses Paru
16. Asma Bronkiale (Penyaki Paru)16. Asma Bronkiale (Penyaki Paru)
17. Atelektasis Paru (Penyakit Paru) 17. Atelektasis Paru (Penyakit Paru)
18. Avian Influenza (Flu Burung) 18. Avian Influenza (Flu Burung)
19. Bronkiektasis (Penyakit Paru)19. Bronkiektasis (Penyakit Paru)
20. Bronkiolitis (Penyakit Paru)20. Bronkiolitis (Penyakit Paru)
21. Bronkitis Akut (Penyakit Paru)21. Bronkitis Akut (Penyakit Paru)
22. Kanker Paru22. Kanker Paru
23. Tuberkulosis (TBC)23. Tuberkulosis (TBC)
24. Bulimia (Sindrom Banyak Makan)24. Bulimia (Sindrom Banyak Makan)
25. Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), 25. Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS),
Penyakit Lou Gehrig's (Penyakit Saraf)Penyakit Lou Gehrig's (Penyakit Saraf)
26. Ansietas (Gangguan Cemas/Penyakit Saraf)26. Ansietas (Gangguan Cemas/Penyakit Saraf)
27. Autisme27. Autisme
28. Bell's Palsy (Merot/Gangguan Saraf)28. Bell's Palsy (Merot/Gangguan Saraf)
29. Carpal Tunnel Syndrome(Jepitan Saraf di 29. Carpal Tunnel Syndrome(Jepitan Saraf di
Pergelangan Tangan)Pergelangan Tangan)
30. Demensia (Pikun)30. Demensia (Pikun)
31. Depresi31. Depresi
32. Gangguan Belajar32. Gangguan Belajar
33. Hiperaktif33. Hiperaktif
34. Insomnia34. Insomnia
35. Iskialgia (Jepitan Saraf Iskiadikus), Sciatica35. Iskialgia (Jepitan Saraf Iskiadikus), Sciatica
36. Klaudikasio Intermiten (Gangguan Saraf)36. Klaudikasio Intermiten (Gangguan Saraf)
37. Klaudikasio Neurogenik (Gangguan Saraf)37. Klaudikasio Neurogenik (Gangguan Saraf)
38. Kesemutan (Parestesi)38. Kesemutan (Parestesi)
39. Mabuk Gerakan (Motion Sickness)39. Mabuk Gerakan (Motion Sickness)
40. Migren40. Migren

41. Neuralgia Trigeminalis (Tic Douloureux)41. Neuralgia Trigeminalis (Tic Douloureux)
42. Neuritis Perifer (Neuropati Saraf Tepi)42. Neuritis Perifer (Neuropati Saraf Tepi)
43. Nyeri Kepala Tipe Tegang 43. Nyeri Kepala Tipe Tegang
44. Nyeri Pinggang (Low Back Pain) 44. Nyeri Pinggang (Low Back Pain)
45. Parkinson45. Parkinson
46. Rabies46. Rabies
47. Skoliosis (Gangguan Saraf)47. Skoliosis (Gangguan Saraf)
48. Sleep Apnea (Gangguan Saraf)48. Sleep Apnea (Gangguan Saraf)
49. Spasmofili (Gangguan Saraf)49. Spasmofili (Gangguan Saraf)
50. Stroke50. Stroke
51. Tortikolis (Kekakuan Leher)51. Tortikolis (Kekakuan Leher)
52. Transient Ischemic Attack (Serangan Otak 52. Transient Ischemic Attack (Serangan Otak
Sepintas)Sepintas)
53. Vertigo53. Vertigo
54. Anemia54. Anemia
55. Demam Berdarah (Dengue Hemorraghic Fever)55. Demam Berdarah (Dengue Hemorraghic Fever)
56. DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)56. DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)
57. Leukemia Akut57. Leukemia Akut
58. Leukemia Kronis58. Leukemia Kronis
59. Trombositopenia59. Trombositopenia
60. Demam Yang Tak Diketahui Sebabnya60. Demam Yang Tak Diketahui Sebabnya
61. Diabetes Insipidus (Gangguan Metabolisme)61. Diabetes Insipidus (Gangguan Metabolisme)
62. Diabetes Melitus62. Diabetes Melitus
63. Kurang Gizi63. Kurang Gizi
64. Obesitas (Kegemukan)64. Obesitas (Kegemukan)
65. Ankylosing Spondylitis 65. Ankylosing Spondylitis
(Gangguan pada Sendi atau Jaringan Ikat)(Gangguan pada Sendi atau Jaringan Ikat)
66. Sendi/Jaringan Ikat:Artritis Hipertrofik 66. Sendi/Jaringan Ikat:Artritis Hipertrofik
(Osteoartritis)(Osteoartritis)
67. Sendi/ Jaringan Ikat: Artritis Infeksiosa67. Sendi/ Jaringan Ikat: Artritis Infeksiosa
68. Rematik (Artritis Rematoid)68. Rematik (Artritis Rematoid)
69. Bursitis (Radang Kantung Sendi)69. Bursitis (Radang Kantung Sendi)
70. Fibrositis/ Fibromiositis (Peradangan Otot)70. Fibrositis/ Fibromiositis (Peradangan Otot)
71. Sendi Bahu Kaku (Frozen Shoulder)71. Sendi Bahu Kaku (Frozen Shoulder)
72. Gout (Asam Urat Tinggi)72. Gout (Asam Urat Tinggi)
73. Heel Spur (Taji di Tumit)73. Heel Spur (Taji di Tumit)
74. Kifosis (Gangguan pada Sendi/Jaringan Ikat)74. Kifosis (Gangguan pada Sendi/Jaringan Ikat)
75. Nyeri/Kaku Leher (Torticolis)75. Nyeri/Kaku Leher (Torticolis)
76. Osteomielitis (Gangguan Sendi/ Jaringan Ikat)76. Osteomielitis (Gangguan Sendi/ Jaringan Ikat)
77. Osteoporosis (Gangguan Sendi/Jaringan Ikat)77. Osteoporosis (Gangguan Sendi/Jaringan Ikat)
78. Skoliosis (Gangguan Sendi/Jaringan Ikat)78. Skoliosis (Gangguan Sendi/Jaringan Ikat)
79. Tendinitis (Gangguan Sendi/Jaringan Ikat)79. Tendinitis (Gangguan Sendi/Jaringan Ikat)
80. Tennis Elbow (Gangguan Sendi/Jaringan Ikat)80. Tennis Elbow (Gangguan Sendi/Jaringan Ikat)
81. Amoebiasis (Disentri Amoeba, Diare)81. Amoebiasis (Disentri Amoeba, Diare)
82. Apendisitis (Usus Buntu)82. Apendisitis (Usus Buntu)
83. Askariasis (Cacing Gelang)83. Askariasis (Cacing Gelang)
84. Batu Empedu (Gallstone)84. Batu Empedu (Gallstone)
85. Cacing Pita85. Cacing Pita
86. Diare Akut86. Diare Akut
87. Disentri87. Disentri
88. Dispepsia (Kembung)88. Dispepsia (Kembung)
89. Sakit Maag Akut (Gastritis)89. Sakit Maag Akut (Gastritis)
90. Sakit Maag Kronis (Gastritis)90. Sakit Maag Kronis (Gastritis)

91. Hepatitis91. Hepatitis
92. Kanker Lambung92. Kanker Lambung
93. Kanker Pankreas93. Kanker Pankreas
94. Kanker Usus Halus94. Kanker Usus Halus
95. Konstipasi (Sembelit)95. Konstipasi (Sembelit)
96. Pankreatitis96. Pankreatitis
97. Proktitis97. Proktitis
98. Sindrom Malabsorbsi98. Sindrom Malabsorbsi
99. Tifus (Demam Typhoid)99. Tifus (Demam Typhoid)
100. Trikinosis100. Trikinosis
101. Drug Abuse (Penyalahgunaan Obat)101. Drug Abuse (Penyalahgunaan Obat)
102. Emfisema (Gangguan Paru)102. Emfisema (Gangguan Paru)
103. Empiema103. Empiema
104. Fertilitas (kesuburan) Terganggu (Pada Pria)104. Fertilitas (kesuburan) Terganggu (Pada Pria)
105. Ejakualasi Dini (Pada Pria)105. Ejakualasi Dini (Pada Pria)
106. Hipertrofi Prostat/Pembesaran Prostat (Pada Pria)106. Hipertrofi Prostat/Pembesaran Prostat (Pada Pria)
107. Impotensi (Pada Pria)107. Impotensi (Pada Pria)
108. Kanker Testis (Pada Pria)108. Kanker Testis (Pada Pria)
109. Testicle Torsion (Testis Terpilin)109. Testicle Torsion (Testis Terpilin)
110. Undecensus Testiculorum (Testis Tidak Turun), 110. Undecensus Testiculorum (Testis Tidak Turun),
KriptorkidismeKriptorkidisme
111. Abses Payudara (Pada Wanita)111. Abses Payudara (Pada Wanita)
112. Adnexitis/Infeksi Rongga Panggul (Pada Wanita)112. Adnexitis/Infeksi Rongga Panggul (Pada Wanita)
113. Amenore Primer (Tidak Haid)113. Amenore Primer (Tidak Haid)
114. Amenore Sekunder (Pada Wanita)114. Amenore Sekunder (Pada Wanita)
115. Dismenore (Nyeri saat Haid)115. Dismenore (Nyeri saat Haid)
116. Disparenia/Nyeri saat Sanggama (Pada Wanita)
117. Endometriosis (Pada Wanita)
118. Fertilitas (kesuburan) Terganggu (Pada Wanita)
119. Infeksi Nifas
120. Keguguran Spontan (Miscarriage)
121. Keracunan Kehamilan (Toxemia of Pregnancy)
122. Mastitis
123. Menopause (Pada Wanita)
124. Morning Sickness (Pada Wanita)
125. Plasenta Previa (Pada Wanita)
126. Premenstrual Syndrome (Tegang/ Depresi
Menjelang Haid)
127. Prolaps Uterus (Rahim Turun)
128. Sexual Dysfunction /Disfungsi Seksual (Pada
Wanita)
129. Tumor Jinak Ovarium
130. Vulvovaginitis
131. Gagal Ginjal Akut
132. Gagal Ginjal Kronis
133. Infeksi Ginjal (Saluran Kencing) Akut
134. Infeksi Ginjal (Saluran Kencing) Kronis
135. Kista (Polikistik) Ginjal
136. Batu Ginjal
137. Batu Kandung Kemih
138. Hipertiroidisme (Kelenjar Hormon)
139. Hipotiroid (Kelenjar Hormon)
140. Hipokondriasis

141. Hipotermia (Kedinginan)
142. Hipotiroidisme (Kelenjar Hormon)
143. Angina Pektoris
(Gangguan Pada Jantung/Pembuluh Darah)
144. Aterokslerosis
(Gangguan pada Jantung/Pembuluh Darah)
145. Atrial Fibrilasi
(Gangguan pada Jantung/Pembuluh Darah)
146. Thrombophlebitis Superficial (Plebitis),
Peradangan Vena Luar
147. Deep Vein Thrombosis/Trombosis Vena Dalam
(Gangguan pada Jantung/Pembuluh Darah)
148. Endokarditis (Gangguan pada Jantung)
149. Gangguan Irama Jantung
(Denyut Jantung Lambat)
150. Gangguan Irama Jantung
(Denyut Jantung Cepat)
151. Gangren
(Gangguan pada Jantung/Pembuluh Darah)
152. Hemoroid (Wasir, Ambein)
153. Hipertensi
154. Hipotensi
155. Miokarditis
(Gangguan pada Jantung/Pembuluh Darah)
156. Perikarditis
(Gangguan pada Jantung/Pembuluh Darah)
157. Serangan Jantung
158. Jantung Koroner (Sumbatan Jantung)
159. Gangguan Irama Jantung
160. Kelainan Katup Jantung
161. Denyut Jantung Cepat
162. Trombosis-Embolus Arteri
163. Varises (Varicose)
164. Acne (Jerawat)
165. Kulit: Alopecia Aerata
(Rambut Kepala Rontok, Otak)
166. Biang Keringat (Prickly Heat)
167. Bisul
168. Cacing Kremi
169. Dishidrosis (Gangguan pada Kulit)
170. Dermatitis Atopik (Gangguan pada Kulit)
171. Dermatitis Kontak (Gangguan pada Kulit)
172. Dermatitis Herpetiformis (Gangguan pada Kulit)
173. Dermatitis Seboroika (Ketombe)
174. Eczema (Eksim)
175. Folikulitis Bakteri (Gangguan pada Kulit)
176. Folikulitis Jamur
177. Gatal Musim Dingin (Winter's Itch)
178. Kista Sebasea (Gangguan pada Kulit)
179. Gonore (Gangguan pada Kulit)
180. Kutil (Veruka Vulgaris)
181. Lipoma (Gangguan pada Kulit)
182. Psoriasis (Gangguan pada Kulit)
183. Sifilis
184. Skabies (Gangguan pada Kulit)
185. Skleroderma (Gangguan pada Kulit)

186. Urtikaria (Gatal-gatal)186. Urtikaria (Gatal-gatal)
187. Vitiligo (Gangguan pada Kulit)187. Vitiligo (Gangguan pada Kulit)
188. THT: Barotitis Media (Barotrauma)188. THT: Barotitis Media (Barotrauma)
189. Batuk Rejan (Pertusis)189. Batuk Rejan (Pertusis)
190. Common Cold (Influenza)190. Common Cold (Influenza)
191. Difteri (Gangguan pada THT)191. Difteri (Gangguan pada THT)
192. Epistaksis (Mimisan)192. Epistaksis (Mimisan)
193. Faringitis (Radang Tenggorokan) Akut193. Faringitis (Radang Tenggorokan) Akut
194. Faringitis (Radang Tenggorokan) Kronis194. Faringitis (Radang Tenggorokan) Kronis
195. Laringitis (Gangguan pada THT)195. Laringitis (Gangguan pada THT)
196. Mendengkur196. Mendengkur
197. Sinusitis (Gangguan pada THT)197. Sinusitis (Gangguan pada THT)
198. Tonsilitis (Amandel)198. Tonsilitis (Amandel)
199. Abses Gigi199. Abses Gigi
200. Batu Kelenjar Ludah200. Batu Kelenjar Ludah
201. Gingivitis (Radang Gusi)201. Gingivitis (Radang Gusi)
202. Glositis (Radang Lidah)202. Glositis (Radang Lidah)
203. Infeksi Kelenjar Ludah203. Infeksi Kelenjar Ludah
204. Kandidiasis Mulut (Thrush)204. Kandidiasis Mulut (Thrush)
205. Kanker Kelenjar Ludah205. Kanker Kelenjar Ludah

Daftar PustakaDaftar Pustaka
- Pedoman Sehat Tanpa Obat dengan Sholat & Pijat- Pedoman Sehat Tanpa Obat dengan Sholat & Pijat
Oleh: A.M.Isran, MBA, ph.DOleh: A.M.Isran, MBA, ph.D
- Ketika Dokter Memaknai Sholat- Ketika Dokter Memaknai Sholat
Oleh: dr. Bahar Azhar, Sp B. OnkOleh: dr. Bahar Azhar, Sp B. Onk
- Mau Kebal Tahajud Saja- Mau Kebal Tahajud Saja
Hasil penelitian Prof. Doktor Mohammad Sholeh, Hasil penelitian Prof. Doktor Mohammad Sholeh,
Guru besar IAIN Sunan Ampel SurabayaGuru besar IAIN Sunan Ampel Surabaya
- Ergonomi- Ergonomi
Oleh Doktor Gempur Santoso, Drs, M.KesOleh Doktor Gempur Santoso, Drs, M.Kes
- Ajaran Olah Gerak dan Olah Nafas yang Tertanam di Sanubari- Ajaran Olah Gerak dan Olah Nafas yang Tertanam di Sanubari
Oleh: RM Soebandiman Dirjo Atmojo Oleh: RM Soebandiman Dirjo Atmojo
Tags