PENGERTIAN Berasal dari kata “ nahdlah ” yang artinya bangkit dan “ nisa ” adalah perempuan . Secara etimologi Nahdlatun Nisa ’ berarti kebangkitan perempuan dari masa ke masa yang kemudian gerakannya menjadi pembaharu tanpa membongkar tradisi . Jika dikaitkan dengan kata bangkit , maka sontak mindset kita langsung dibawa kepada gaya hidup kebarat-baratan , dimana Gerakan gender awal mula diteriakkan pada abad ke-18.
Nahdlatun Nisa ’ dalam Kopri Nahdlatun Nisa ’ dilatarbelakangi oleh keinginan kader KOPRI untuk melakukan perbaikan dalam tubuh PMII PMII ( Organisasi Kaderisasi ) maka perlu ada ruang terbuka dan sama untuk kader putri PMII melalui 3 pilar KOPRI yang termaktub kurikulum PB KOPRI PMII
Tiga Pilar KOPRI AL-KHURIYAH (PEMBEBASAN) Dari kebodohan melalui Pendidikan dan pembelajaran . AL-’ADALAH (KEADILAN) Terdapat perilaku sama atau tidak berat sebelah anatara perempuan dan laki-laki . AL-MUSAWWAH (KESETARAAN) Turunan dari keadilan , yang artinya tidak aada pihak yang merasa lebih tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan haknya . Kesetaraan menurut Al-Qur’an terdiri dari :
Seksisme : sesuatu yang dilekatkan pada salah satu jenis kelamin . Seperti contoh PEREMPUAN LAKI-LAKI KARAKTER Sabar, pemalu, emosional, penyayang, dst. Berani, kuat, bertanggungjawab, pintar, agresif, bijaksana, dst. PERAN Mengurusi hal domestic ( perawatan rumah ), pencari nafkah tambahan , pengasuh , dan perawat keluarga . Pencari nafkah utama keluarga , pelindung , sebagai role model. POSISI Ibu rumah tangga , anggota , pengikut . Ibu rumah tangga , anggota , pengikut .
Warna bentuk baju, aksesoris , karakter , perilaku , dll . DILEKATKAN Peran dan tugas DIPRAKTEKKAN Apa yang boleh dan apa yang tidak boleh DIAJARKAN
Nahdlatun Nisa ’ dalam mendorong kepemimpinan perempuan Prinsip Kepemimpinan dalam islam : “ tasharruf al- iman ‘ala ar-ra’iyyah manuthun bi al- maslahah ” ( kebijakan pemimpin harus didasarkan atas kemaslahatan rakyat ) Seperti contoh yaitu Ratu Balqis yang memimpin pada masa Nabi Sulaiman AS. Dalam hal ini , Nahdlatun Nisa ’ sebagai Gerakan kebangkitan perempuan , karena ingin memberikan dorongan agar perempuan dapat memimpin sesuai dengan anjuran dalam islam .
Islam tidak melarang perempuan untuk menjadi pemimpin , seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 30 berbunyi : وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ٣٠ ( Ingatlah ) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat , “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi .” Mereka berkata , “ Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana , sedangkan kami bertasbih memuji -Mu dan menyucikan nama -Mu?” Dia berfirman , “ Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui .”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa semua manusia itu sama , yaitu menjadi khalifah dan menciptakan kemaslahatan di muka bumi . Rasullulah SAW bersabda , “ ketahuilah , setiap kalian adalah pemimpin , dan setiap kalian bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya ”.
Setiap kalian adalah pemimpin , dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya . Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya . Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya . Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya , dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut . Seorang budak adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya , dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut . Dan seorang laki-laki adalah pemimpin atas harta bapaknya , dan akan dimintai pertanggung jawaban atasnya . Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya (H.R. Bukhori )
Hadist Riwayat Bukhari Setiap orang adalah pemimpin , dengan tanggung jawabnya masing-masing. Seorang pejabat , direktur , manajer , seorang ayah sekaligus suami , seorang ibu sekaligus istri , semua akan dimintai pertanggung jawabannya di hari akhir atas apa yang dipimpinnya .
Kriteria pemimpin menurut syariat islam Jujur Adil Tanggung Jawab Memiliki Kapasitas Keilmuan Sebagian ulama menambahkan satu kriteria lagi yaitu , harus laki-laki , sementara Sebagian ulama lain tidak mempermasalahkan jenis kelamin ( laki-laki atau perempuan ), yang penting punya potensi dan professional.
Para Sebagian ulama yang berdapat bahwa pemimpin harus laki-laki . Memahami QS. An- Nisa ’ ayat 34 secara konstektual saja , Laki-laki ( suami ) adalah penanggung jawab atas para perempuan ( istri ) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka ( laki-laki ) atas sebagian yang lain ( perempuan ) dan karena mereka ( laki-laki ) telah menafkahkan sebagian dari hartanya . Perempuan- perempuan saleh adalah mereka yang taat ( kepada Allah) dan menjaga diri ketika ( suaminya ) tidak ada karena Allah telah menjaga ( mereka ). اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُۗ وَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا ٣٤
Sedangkan pendapat yang membolehkan pemimpin perempuan , menjawab argumen pada firman Allah SWT. Surah An- Nisa ’ ayat 34 tersebut . Berdasarkan asbab al- uzulnya , ayat ini turun berkenaan dengan kasus istri Sa’ad bin Rabi’ yaitu Habibah binti Zaid bin Abi Zuhir , yang tidak taat kepada suaminya ( nusyuz ). Lalu Sa’ad menamparnya . Maka istri Sa’ad Bersama ayahnya dating mengadu kepda Nabi Muhammad SAW. Ayat tersebut turun sebab khusus , yaitu berkenaan dengan kasus tertentu , malasah keluarga , dan tidak ada kaitannya dengan keterlibatannya dengan kepemimpinan perempuan dalam hal politik .
Nama perempuan mulia di Al-Qur’an Ratu Balqis ( Pemimpin Kerajaan Saba’) Selain parasnya yang jelita , dia adalah seorang pemimpin bijaksana , dia sukses memimpin rakyatnya sehingga mereka Makmur dan sejahtera . Siti Maryam seorang perempuan terbeik sepanjang masa Asiyah binti Muzahim ( Istri Raja Fir’aun ) Asiyah adalah seorang perempuan yang dipuji karena kemandirian dan ketegasan imannya dalam melawan raja zalim , Raja Firaun
Selain ketiga nama perempuan yang disebutkan dalam Al-Qur’an, ada pula perempuan mulia sebagai representasi perempuan yang berhasil memimpin SITI KHOTIJAH Yang mendermakan seluruh harta , tenaga , dan pikirannya untuk mendukung dakwah Rasullulah SAW. SITI AISYAH Perempuan cerdas yang mampu menghapal ribuan hadist dalam waktu singkat . NUSAIBAH BIN KA’AB Perempuan yang berani berjuang di medan perang ( perisai Rasulullah SAW).