NArdddddddddddddddddddddddddddddddddddd3.ppt

hinzgamgam 10 views 31 slides Sep 22, 2025
Slide 1
Slide 1 of 31
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31

About This Presentation

ddddddddddd


Slide Content

Oleh
IPDA MADAHATMA YUDHA TH,S.H
KBO SATRESNARKOBA POLRESTA YOGYAKARTA

Shabu

Saresnarkoba Polresta Yogyakarta
PENGERTIAN NARKOBA
Narkotika, Psikotropika, dan Bhn Adiktif, liputi zat alami/sintetis
yg bila dikonsumsi timbulkan rubah fungsi fisik dan psikis,
serta timbul ketergantungan.
Jika disalahguna utk tujuan diluar pengobatan, Narkoba dpt
ubah kerja syaraf otak, hingga si pemakai berfikir, berperasaan
dan berperilaku tidak normal
NARKOTIKA (UU RI NO. 35 Tahun 2009) :
Zat/obat berasal dr tanaman/non tanaman baik sintetis maupun semi sintetis
yg dpt sebabkan turun/rubah kesadaran,hilang rasa, kurangi sampai hilangkan
rasa nyeri yang dapat timbulketergantungan.
GOLONGAN I
Ilmu Pengetahuan
heroin, kokain, ganja, Ekstasi, shabu,
tembakau sintetis
GOLONGAN II
Pengobatan terakhir potensi
tinggi akibat ketergantungan
Morfin, petidin
GOLONGAN III
Pengobatan terapi potensi
ringan akibat ketergantungan
Kodenia

Satresnarkoba Polresta Yogyakarta
PSIKOTROPIKA (UU RI NO. 5 Tahun 1997) adalah :
Zat/obat baik alam, sintetis bukan Narkotika, yg berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pd susunan syaraf pusat yg sebabkan
perubahan khas pd aktifitas mental dan perilaku.
GOLONGAN IV
Pengobatan terapi
potensi ringan akibat
ketergantungan
”Lexotan, Rohypnol
Calmet (Pil koplo)”
GOLONGAN III
Pengobatan terapi
potensi ringan akibat
ketergantungan
“Luminal”
BAHAN ADIKTIF adalah :
zat atau bahan selain Narkotika, Psikotropika yang apabila disalahgunakan dapat
menimbulkan ketergantungan dan kerugian baik bagi dirinya dan/atau lingkungannya
( Minuman keras/alkohol, rokok, zat inhalan)
Psikotropika Golongan I & II
Masuk Golongan I narkotika
( sejak berlakunya
UU RI No. 35 Th 2009)

Penyalahgunaan Penyalahgunaan
NARKOBANARKOBA
Merupakan penyimpangan perilaku
seseorang yang berkaitan dengan obat-
obatan psikoaktif, akibat pola peng-
gunaan zat/obat yang bersifat patologik
(tidak sehat).
Diluar
Indikasi Medis
Tanpa
Petunjuk/Resep Dokter

Bahaya & Dampak Buruk
Mata merah, mulut terasa kering, jantung berdebar2,
menderita bronchitis/radang infeksi paru, daya tahan tubuh berkurang,
menjadi cepat marah, mengalami halusinasi, tidak peduli dg diri sendiri
maupun lingkungan, menyebabkan ketakutan kecurigaan yg berlebih,
Lambat beraktifitas, ketrampilan berbicara terganggu,
NARKOTIKA GANJA

HEROIN /putauw
Merusak otak
Merasa meriang diseluruh tubuh
Kram pada perut
Muntah muntah
Sulit Konsentrasi
Susah tidur
Demam tinggi
Mudah tersinggung dan marah
kecenderungan bunuh diri
OVER DOSIS
Bisa sebabkan kematian
Krn pusat pernafasan
di otak tertekan
& Lumpuh

Kematian dpt terjadi krn gangguan pembuluh darah
jantung, dehidrasi & pecahnya pembuluh otak
ECSTASY
Merusak otak
Merusak syaraf mata
Merusak hati
Selalu merasa ketakutan seperti ada orang
yang mengejar- ngejar
Mengeroposkan tulang dan gigi

SHABU Methamphetamine
Merusak otak
Sulit bernafas
Susah berkonsentrasi
Mual dan muntah
Gelisah
Merasa dikejar-kejar
Selalu menyebkan mimpi buruk
Hilangnya percaya diri
Sering berhalusinasi
OVER DOSIS
dpt sebabkan
kematian krn
pecahnya pembuluh
darah di otak

Bahaya & Dampak Buruk
• Hilangnya Kesadaran;
• Gangguan Berfikir, memandang
& menilai
• Sulit bicara, bergerak,
tdk selarasan fungsi tubuh

Gejala
• Cemas & Gelisah;
• Isomnia, Mudah muak,
Percepat denyut jantung;
• Keluarkan keringat berlebihan;
• Kejang & Keram Perut;
•Kebingungan, Histeris
Overdosis bisa sebabkan susah bernafas & bisa
sebabkan kematian
PSIKOTROPIKA
CALMLET/Alprazolam
RIKLONA

OBAYA /OBAT BERBAHAYA
TRIHEXYPHENIDYL, PIL SAPI,PIL WARNA
PUTIH YG BERTULISKAN HURUF Y

OOBAT BERBAHAYABAT BERBAHAYA ( PIL SAPI) ( PIL SAPI)

BAHAN ADIKTIF
Minuman Keras,
diketahui sebagai : pabrikan, oplosan, ciu,
 Bahaya & Dampak Buruk :
menjadi lebih emosional ( sedih, marah scr berlebihan )
bicara cadel
pandangan menjadi kabur
Sempoyongan
bisa sampai tidak sadarkan diri
gangguan untuk memusatkan perhatian
daya ingat terganggu.
Mengakibatkan kematian

KEBIJAKAN NEGARA

Penanganan Permasalahan Narkotika
Dihukum berat
dgn UU Narkotika
Dimiskinkan
dgn UU TPPU
Kekhususan Undang-Undang 35/2009 tentang
Narkotika
Pendekatan
Kesehatan
Pendekatan
Hukum
Pendekatan
Berimbang
Pencegahan
Pemberdayaan Masyarakat
Rehabilitasi
Menekan
Supply
Menekan
Demand
Pemberantasan

Pasal 54 Pasal 54
UU 35/2009UU 35/2009
Pecandu Narkotika dan Korban Pecandu Narkotika dan Korban
Penyalahgunaan Narkotika Penyalahgunaan Narkotika wajibwajib
menjalani rehabilitasi medis dan menjalani rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosialrehabilitasi sosial
Rehabilitasi
Pecandu Narkotika
orang yang menggunakan atau orang yang menggunakan atau
menyalahgunakan Narkotika dan menyalahgunakan Narkotika dan
dalam keadaan ketergantungan pada dalam keadaan ketergantungan pada
Narkotika, baik secara fisik maupun Narkotika, baik secara fisik maupun
psikis. psikis.
(Ps. 1 huruf 13)(Ps. 1 huruf 13)
Korban PenyalahgunaanKorban Penyalahgunaan
NarkotikaNarkotika
seorang yang tidak sengaja
menggunakan narkotika karena
dibujuk, diperdaya,
ditipu,dipaksa dan/atau dipaksa
untuk menggunkan Narkotika

Pasal 103
(1)(1)Hakim yang memeriksa perkara Pecandu Narkotika dapat: Hakim yang memeriksa perkara Pecandu Narkotika dapat:
a. memutus untuk memerintahkan yang bersangkutan a. memutus untuk memerintahkan yang bersangkutan
menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui
rehabilitasi jika Pecandu Narkotika tersebut terbukti rehabilitasi jika Pecandu Narkotika tersebut terbukti
bersalah melakukan tindak pidana Narkotika; atau bersalah melakukan tindak pidana Narkotika; atau
b. menetapkan untuk memerintahkan yang bersangkutan b. menetapkan untuk memerintahkan yang bersangkutan
menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui
rehabilitasi jika Pecandu Narkotika tersebut tidak rehabilitasi jika Pecandu Narkotika tersebut tidak
terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika. terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika.
(2) Masa menjalani pengobatan dan/atau perawatan bagi (2) Masa menjalani pengobatan dan/atau perawatan bagi
Pecandu Narkotika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pecandu Narkotika sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a diperhitungkan sebagai masa menjalani hukuman. huruf a diperhitungkan sebagai masa menjalani hukuman.

PROSES PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA
PASCA PERBER
PENYALAH GUNA
NARKOTIKA
DISIDIK DENGAN
PASAL
111/112/113/114 jo.
PS 127
(ditahan)
DITUNTUT DENGAN
PASAL
111/112/113/114 jo.
PS 127
PUTUSAN HAKIM
PIDANA PENJARA
DISIDIK DENGAN
PS 127
(TIDAK DITAHAN)
DITUNTUT DENGAN
PS 127
PUTUSAN HAKIM
PIDANA PENJARA
DIANCAM
PS 127
DENGAN ANCAMAN
PIDANA MAX 4 TAHUN
DISIDIK
SEBAGAI
Perkara
Pecandu
D
I
A
S
E
S
M
E
N
DITEMPATKAN
DI LEMABAGA REHABILITASI
DITUNTUT DENGAN
PASAL 127 jo 54
Ps. 127 jo 54
PUTUSAN HAKIM
Ps 127 (2)
Ps 103
salah : diputuskan rehablilitasi
tidak bersalah : ditetapkan rehabilitasi
rekomendasirekomendasi
rencana rehabilitasirencana rehabilitasi
kadar ketergantungankadar ketergantungan

Pasal 111 ayat (1) UU RI NO 35 TH. 2009 Tentang Narkotika
“ Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Gol. I dalam bentuk tanaman,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12
(dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah)”.
Pasal 112 ayat (1) UU RI NO 35 TH. 2009 Tentang Narkotika
“ Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai,
atau menyediakan Narkotika Gol. I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.
8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah)”.
Pasal 114 (1) UU RI NO 35 TH. 2009 Tentang Narkotika
“ Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan pidana denda paling sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling
banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)”.
ASPEK YURIDIS BAGI PELAKU PENYALAHGUNA NARKOTIKA
Para pelaku baik dari pihak pengguna maupun sampai dengan tingkat yang lebih
tinggi (pengedar, bandar) diancam dengan hukuman pidana, antara lain :

Pasal 114 (2) UU RI NO 35 TH. 2009 Tentang Narkotika
“ Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara
dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 kilogram atau
melebihi 5 batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 gram, pelaku
dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling
singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 ”.
Pasal 127 ayat (1) UU RI NO 35 TH. 2009 Tentang Narkotika
“ Setiap Penyalah Guna :
Narkotika Gol. I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun;
Narkotika Gol. II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun;
Narkotika Gol.III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun”.
Pasal 131 UU RI NO 35 TH. 2009 Tentang Narkotika
“ Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana
penyalahgunaan Narkotika dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun atau
pidana denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)”.
Pasal 132 ayat (1) UU RI NO 35 TH. 2009 Tentang Narkotika
“ Percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan
Prekursor Narkotika pelakunya dipidana dengan pidana penjara yang sama sesuai dengan
ketentuan”.

•Pasal 115 (1) UU RI NO 35 TH. 2009 Tentang Narkotika
“ Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito
Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama
12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah)”.
•Pasal 115 (2) UU RI NO 35 TH. 2009 Tentang Narkotika
“ Dalam hal perbuatan membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau
melebihi 5 (lima) batang pohon beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).”.
•Pasal 116 (1) UU RI NO 35 TH. 2009 Tentang Narkotika
“ Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menggunakan Narkotika Golongan I terhadap
orang lain atau memberikan Narkotika Golongan I untuk digunakan orang lain, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah)”.
•Pasal 116 (2) UU RI NO 35 TH. 2009 Tentang Narkotika
“ Dalam hal penggunaan narkotika terhadap orang lain atau pemberian Narkotika Gol. I
untuk digunakan orang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang lain
mati atau cacat permanen, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, Atau pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3.”

 TP. NARKOTIKA : UU NO. 35 TH. 2009 TERKAIT
HARM REDUCTION
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 104
Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk
berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika.
Pasal 105
Masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

Pasal 106
Hak masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika diwujudkan dalam
bentuk:
a.mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi
tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;
b.memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan
informasi tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana Narkotika dan
Prekursor Narkotika kepada penegak hukum atau BNN yang menangani perkara
tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;
c. menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada
penegak hukum atau BNN yang menangani perkara tindak pidana Narkotika
dan Prekursor Narkotika;
d.memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang diberikan
kepada penegak hukum atau BNN;
e.memperoleh perlindungan hukum pada saat yang bersangkutan
melaksanakan haknya atau diminta hadir dalam proses peradilan.
Pasal 107
Masyarakat dapat melaporkan kepada pejabat yang berwenang atau BNN jika
mengetahui adanya penyalahgunaan atau peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika.

IKLAN MEDSOSIKLAN MEDSOS
PEMBELIPEMBELI
TRANSFER
JASA
PENGIRIMAN
TRANSAKSI
(BANDAR/PENGEDAR)

C
BANDAR
OPERATOR
MEDSOS
HP
OPERATOR PEMESAN
PEMAKAI
HP REK
LOKASI
II
LOKASI IILOKASI I
GUDANG
PELETAK
?
Tags