Nurhadi saputra - LITERASI ASN JATIM.pdf

cenep31019 1 views 32 slides Sep 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 32
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32

About This Presentation

LITERASI lecture


Slide Content

LITERASI UNTUK
TRANSFORMASI: DARI
PENGETAHUAN
MEMBANGUN PERADABAN
Nurhadisaputra, S.sSos., M.Si.
KepalaPusat AnalisisPerpustakaandan Pengembangan
BudayaBaca
Jakarta, 11September 2025
WEBINAR ASN BELAJAR SERI 35

LITERASI MEMBANGUN PERADABAN
4

Nama Kegiatan 3
BANGSA SUMERIA (± 3.200 SM)
-Bangsa Sumeria di Mesopotamia mengembangkan
sistem tulisan paku (Cuneiform) di atas lempung
tanah liat.
-Tulisan ini digunakan untuk mencatat perdagangan,
hukum (misalnya Kode Hammurabi), dan
administrasi pemerintahan.
-Menjadi dasar bagi perkembangan hukum tertulis
dan birokrasi modern. Literasi di Mesopotamia
melahirkan konsep kota dan negara sebagai pusat
peradaban.

Nama Kegiatan 4
BANGSA MESIR KUNO (± 3.100 SM)
-Bangsa Mesir Kuno mengembangkan tulisan Hieroglif
Mesir yang digunakan dalam arsitektur piramida,
catatan medis, hingga kitab keagamaan.
-Merekam pengetahuan tentang matematika,
kedokteran, dan astronomi yang berkembang pesat
di peradaban Mesir.
-Menjadi landasan ilmu pengetahuan di dunia Barat
melalui penerjemahan teks Mesir ke bahasa Yunani
dan Arab di masa berikutnya.

Nama Kegiatan 5
Yunani Kuno (± 800 SM – 200 SM)
-Yunani Kuno dikenal sebagai pusat filsafat, seni, dan
demokrasi.
-Tokoh-tokoh seperti Plato, Aristoteles, dan Socrates
menulis karya filsafat dan politik yang memengaruhi
Eropa hingga era modern.
-Literasi filsafat Yunani melahirkan demokrasi Athena
dan tradisi berpikir kritis yang menjadi dasar ilmu
pengetahuan Barat.

Nama Kegiatan 6
Dunia Islam (± 750 – 1258 M)
-Di bawah Dinasti Abbasiyah, Baitul Hikmah di
Baghdad menjadi pusat penerjemahan dan
pengembangan ilmu pengetahuan.
-Naskah-naskah Yunani dan Persia diterjemahkan ke
bahasa Arab; muncul ilmuwan seperti Al-Khawarizmi
(matematika), Ibnu Sina (kedokteran), Al -Farabi
(filsafat).
-Pengetahuan dari dunia Islam diterjemahkan ke
bahasa Latin, memicu Renaissance Eropa.

Nama Kegiatan 7
Tiongkok Kuno (± 105 M)
-Penemuan kertas oleh Cai Lun dan teknik percetakan
awal di Tiongkok mendorong penyebaran literasi luas.
-Ajaran Konfusius dan teks-teks klasik Tiongkok
memengaruhi budaya, etika, dan sistem pendidikan
di Asia Timur.
-Tiongkok menjadi pusat peradaban dengan birokrasi
pemerintahan yang berbasis ujian (Imperial
Examination)

Nama Kegiatan 8
Eropa Modern (± 1450 – 1700 M)
-Penemuan mesin cetak Gutenberg di Jerman (1450)
membuat buku lebih murah dan terjangkau.
-Mendorong Reformasi Protestan, Renaissance, hingga
munculnya pencerahan yang melahirkan ilmu
pengetahuan modern.
-Literasi memicu lahirnya universitas modern, sains
eksperimental, dan revolusi industri.

Nama Kegiatan 9
Era Digital (Abad ke-20 hingga kini)
-Perkembangan komputer, internet, dan kecerdasan
buatan (AI) melahirkan era literasi digital dan data.
-Literasi memungkinkan masyarakat menyaring data,
memanfaatkan teknologi, dan berpartisipasi dalam
ekonomi berbasis pengetahuan.
-Melahirkan masyarakat informasi global di mana
pengetahuan menjadi sumber daya utama
pembangunan dan inovasi.

KONDISI LITERASI INDONESIA
#Sepekan1Buku 19

Nama Kegiatan 11
KesenjanganGender
MELEK AKSARA DEWASA DI INDONESIA (2024)
Laki-laki 97,7% perempuan 95,7%
menunjukkan disparitas kecil
namun signifikan.
KESENJANGAN GENDER
KesenjanganGender
Angka Melek Huruf (AMH) usia 15+
mencapai 96,7% pada tahun 2024.
CAPAIAN NASIONAL
KesenjanganGender
Kelompok usia lanjut dan
masyarakat perdesaan memiliki
risiko lebih tinggi tidak melek aksara.
KELOMPOK RENTAN
KesenjanganGender
Urban 98,1%, rural 94,7%
mencerminkan tantangan distribusi
akses pendidikan.
KESENJANGAN WILAYAH
Data UNESCO 2024

Nama Kegiatan 12
KesenjanganGender
CAPAIAN LITERASI SISWA INDONESIA (2024)
SD: 71,8%, SMP: 70,3%, SMA: 64,8%,
SMK: 66,0%; sebagian besar kategori
Baik atau Sedang.
PER JENJANG PENDIDIKAN 2024
KesenjanganGender
2022: 59,5% → 2023: 68,0% → 2024:
70,0% menunjukkan peningkatan
signifikan.
KENAIKAN LITERASI NASIONAL
KesenjanganGender
Peningkatan capaian mencerminkan efektivitas intervensi
kebijakan literasi nasional
TREN POSITIF
KesenjanganGender
2022: 45,2% → 2023: 62,5% →2024:
67,9% menunjukkan penguatan fondasi numerik.
KENAIKAN NUMERASI
Data UNESCO 2024

6
Studi PISA (2022) Indonesia
Indikator Literasi Membaca Siswa 15 Tahun
Rapor Pendidikan (2024)
Indikator Kemampuan Literasi Murid
Sumber: https://oecdch.art/a40de1dbaf/C108

Nama Kegiatan 14
•Berdasarkan data BPS tahun 2024, rata-rata lama sekolah penduduk Indonesia usia 15
tahun ke atas hanya mencapai 9,22 tahun, setara jenjang SMP
•10,20% yang menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.
•30,85 % yang memiliki ijazah SMA atau sederajat
•22,79 % memiliki ijazah SMP
•24,72 % memiliki ijazah SD
•Banyak dari lulusan pendidikan menengah yang tidak memiliki keterampilan yang
dibutuhkan dunia kerja dan akhirnya menerima pekerjaan bergaji rendah (perhitungan
Bank Dunia berdasarkan Sakernas). Lebih dari 55% siswa tidak mencapai kompetensi
minimum dalam literasi dan matematika, dan dalam kurikulum pendidikan yang diajarkan
cenderung tidak selaras dengan kebutuhan pasar saat ini, atau yang dipersyaratkan
Industri 5.0 (World Bank 2018)

TINGKATAN LITERASI
#Sepekan1Buku 19

MENGANALISIS
Memecah informasi ke dalam bagian-
bagian dan memahami hubungan
antarbagian.
MEMAHAMI
Menjelaskan ide atau konsep dengan kata-
kata sendiri.
MENERAPKAN
Menggunakan informasi dalam situasi
baru.
MENGINGAT
Menghafal atau mengingat kembali
informasi dasar
1
2
3
04
4
5
6
7
MENYINTESISKAN
merangkai informasi tentang sebuah
persoalan yang diperoleh dari berbagai
sumber untuk disusun menjadi satu
kesatuan yang utuh
MENCIPTA
meletakkan elemen-elemen secara
bersama dalam satu bentuk yang koheren
atau keseluruhan fungsional;
mengorganisasi kembali elemen-elemen ke
dalam pola atau struktur baruMENILAI
membuat penilaian berdasarkan kriteria
dan standar
Keterampilan Berpikir Aras Tinggi
(Higher Order Thinking Skills)
Webinar ASN Belajar Seri 35

17
DAMPAK LITERASI UNTUK SOSIAL -EKONOMI
Dampak Literasi Rendah
Kompetensi dan upah rendah
Biaya tinggi untuk perbaikan
Karakter
Biaya tinggi untuk peningkatan
kesehatan
Biaya tinggi untuk mengatasi
kriminalitas
Penurunan angka kemiskinan &
pengurangan kesenjangan
Ekonomi makin kuat,
terbuka pilihan pekerjaan, &
lebih produktif
Lebih banyak terlibat dalam
kegiatan komunitas
Peningkatan kesejahteraan
individual
Dampak Literasi Tinggi
World Report: Issue of Literacy & Its Consequences (2010) Sumber : literacyworldwide.org/takeaction
17

MANFAAT LITERASI UNTUK TRANSFORMASI INDIVIDU
1.Literasi membuka wawasan dan memperkaya pengetahuan
2.Literasi melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis.
3.Literasi mendorong kreativitas dan inovasi.
4.Literasi memperkuat keterampilan komunikasi
5.Literasi membentuk karakter pembelajar sepanjang hayat
Tansformasi individu melalui literasi akan menciptakan manusia yang cerdas, kritis,
kreatif, beretika, dan berdaya saing tinggi. Inilah modal utama untuk membangun
masyarakat yang inklusif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global di era
digital dan pengetahuan

LITERASI UNTUK TRANSFORMASI SOSIAL
1.Literasi menjadi sarana untuk membangun kesadaran kritis masyarakat.
2.Literasi mendorong partisipasi sosial dan demokrasi.
3.Literasi berperan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat
4.Literasi memperkuat kohesi sosial dan toleransi
5.Literasi akan lahirkan komunitas pembelajar di akar rumput
Literasi untuk transformasi sosial tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi
juga membangun masyarakat yang inklusif, partisipatif, inovatif, dan berkeadilan
sosial. Transformasi ini akan memperkuat ketahanan sosial sekaligus mendorong
kemajuan bangsa secara berkelanjutan

LITERASI UNTUK TRANSFORMASI BANGSA
1.Literasi menjadi katalisator pembangunan sumber daya manusia
2.Literasi mendukung transparansi dan tata kelola pemerintahan yang baik.
3.Literasi berperan dalam penguatan ekonomi bangsa.
4.Literasi menjadisaranapelestarianbudayadan identitasbangsa
Transformasi bangsa melalui literasi membutuhkan strategi komprehensif yang
melibatkan semua pemangku kepentingan: pemerintah, lembaga pendidikan,
komunitas literasi, media, sektor swasta, dan masyarakat luas. Program literasi harus
dirancang tidak hanya untuk meningkatkan minat baca, tetapi juga memperkuat
kecakapan hidup (life skills), pemanfaatan teknologi informasi, dan pemberdayaan
masyarakat berbasis pengetahuan

MANFAAT LITERASI
KesenjanganGender
Jika anak di seluruh dunia belajar membaca, 171 juta orang akan keluar
dari kemiskinan - setara dengan populasi Spanyol, Italia dan UK.
ANGKA KEMISKINAN MENURUN
–Jepang dengan Tingkat literasi 99%, memiliki Tingkat kematian bayi
paling rendah, yaitu 2 dari 1000 kelahiran
–Selama 4 dekade terakhir, angka kematian balita berkurang seiring
meningkatnya literasi perempuan
-Penambahan 1 tahun sekolah akan meningkatkan penghasilan
pribadi hingga 10%
-Tidak ada negara yang mencapai pertumbuhan ekonomi yang
cepat dan berkelanjutan tanpa minimal 40% masyarakatnya dapat
membaca dan menulis
ANGKA KEMATIAN RENDAH
EKONOMI LEBIH KUAT

KesenjanganGender
–Di UK, 78% Masyarakat literat merasa puas dengan hideupnya
–50% ibu berpendidikan lebih memungkinkan untuk memberikan
imunisasi pada anaknya dari pada yang tidak berpendidikan
–Orang dewasa dengan kemampuan membaca, memahami konteks
dan memanfaatkan informasi Kesehatan lebih bahagia
KESEJAHTERAAN & KEBAHAGIAAN
DIRI MENINGKAT
-Orang literat lebih banyak terlibat secara sosial dan memiliki potensi
lebih besar untuk dipili sebagai pemimpin
-Peningkatan literasi orang dewasa berkorelasi dengan peningkatan
di serikat buruh, aksi komunitas dan kehidupan politik nasional
PARTISIPASIF MASYARAKAT TINGGI

Nama Kegiatan 23
PERAN ASN DALAM LITERASI 1. Role Model: Memberi Teladan
•ASN harus menunjukkan perilaku literat dalam keseharian.
•Contoh: ASN yang aktif belajar, diskusi, mengikuti pelatihan, atau
berbagi ilmu pada rekan kerja yang akan menginspirasi budaya
literasi di lingkungan kerja.
2. Penggerak: Menginisiasi Kegiatan Literasi
•ASN tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga penggerak
program literasi, baik di kantor maupun masyarakat.
•Contoh: menginisiasi kelompok belajar, atau kegiatan berbagi
ilmu dengan masyarakat sekitar.
3. Agen Perubahan: Meningkatkan Pelayanan Publik Berbasis
Pengetahuan
•ASN yang literat menggunakan data, riset, dan informasi untuk
membuat kebijakan atau layanan publik lebih tepat sasaran.
•Contoh: penggunaan data untuk menyusun layanan berbasis e-
government, atau inovasi pelayanan publik yang lebih
transparan dan inklusif.

PROGRAM PENGUATAN BUDAYA BACA DAN LITERASI
PERPUSTAKAAN NASIONAL
#Sepekan1Buku 19

Program/Kegiatan Pendukung Terwujudnya Budaya Baca dan
Kecakapan Literasi Masyarakat
TPBIS BANTUAN
BUKU
BERMUTU
KKN
TEMATIK
LITERASI
RELAWAN
LITERASI
PENGUATAN
PEMBERDAYA
AN
PERPUSTAKAA
N

TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS
INKLUSI SOSIAL
Program Tranformasi Perpustakaan Berbasis
Inklusi Sosial (TPBIS) mendorong perpustakaan
untuk menjadi sarana reproduksi pengetahuan ke
dalam aksi nyata untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat

BANTUAN BUKU BERMUTU
Pemberian 1.000 buku bermutu untuk
10.000 perpustakaan
desa/ kelurahan/TBM disertai dengan
pembinaan kepada unit perpustakaan
penerima bantuan

KKN TEMATIK LITERASI
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia,
bekerja sama dengan Kementerian
Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dan
perguruan tinggi mitra menghadirkan
program strategis : KKN Tematik Literasi.
KKN Literasi merupakan bentuk nyata
pengabdian kepada masyarakat yang
berfokus pada penguatan budaya baca
dan kecakapan literasi. Lokus program
difokuskan pada perpustakaan desa dan
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) .
Mahasiswa hadir tidak hanya sebagai
fasilitator, tetapi sebagai penggerak
perubahan sosial berbasis literasi.

RELAWAN LITERASI MASYARAKAT
Relawan Literasi Masyarakat (Relima) merupakan
program yang diinisiasi Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia (Perpusnas) sebagai bentuk
komitmen dalam membangkitkan budaya baca
dan meningkatkan kecakapan literasi. Program ini
bertujuan mengoordinasikan gerakan literasi agar
tidak berjalan secara sporadis, melainkan dalam
satu arah dan semangat bersama.

Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah/Madrasah, Perguruan Tinggi,
Perpustakaan Desa/TBM
30
Output
terbentuk kelompok
kolaboratif & rancangan
kegiatan pemberdayaan.
Dampak Jangka Pendek
“Langkah kecil hari ini melahirkan semangat
baru, jejaring kolaborasi, dan rancangan aksi
nyata yang siap menggerakkan budaya
baca di sekolah, desa, dan perguruan tinggi.”
PENGUATAN PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN
“Dari jejaring yang terbentuk lahir kolaborasi
berkelanjutan, budaya literasi yang makin kuat,
dan perpustakaan yang bertransformasi
menjadi pusat inovasi serta motor perubahan
menuju bangsa yang berdaya dan sejahtera.”
Dampak Jangka Panjang

Nama Kegiatan 31

Terima kasih
Tags