Nursepreneur dalam rangka peningkatan kualitas.pptx
aliadrian070267
6 views
24 slides
Sep 17, 2025
Slide 1 of 24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
About This Presentation
Nursepreneur dalam rangka peningkatan kualitas.pptx
Size: 126.75 KB
Language: none
Added: Sep 17, 2025
Slides: 24 pages
Slide Content
Peran Kewirausahaan Dalam Keperawatan Yusuf Aditya Rachman
Latar Belakang Fenomena entrepreneur muncul berbarengan dengan diterapkannya pasar bebas dalam bidang keperawatan dan kesehatan . Fenomena lain yang mencuat misalnya alih profesi dokter menjadi perawat di Filipina. Sekitar 6.000 dokter di Filipina sedang belajar menjadi perawat agar mereka bisa dapat pekerjaan bergaji tinggi di luar negeri , Jumlah tersebut merupakan peningkatan dari 2.000 dokter yang belajar menjadi perawat tahun lalu , kata Menkes Francisco Duque. Eksodus dokter dan perawat tersebut telah menciptakan suatu “ situasi yang mengancam ” bagi sistem perawatan kesehatan di filipina sendiri dan suatu satuan tugas telah dibentuk untuk meneliti dampaknya , Filipina membentuk tim penyusun rancangan undang-undang yang akan mewajibkan para dokter untuk berpraktik di Filipina selama paling tidak tiga sampai empat tahun sebelum mereka bisa bekerja di luar negeri . Suatu studi Universitas Filipina menemukan bahwa antara tahun 2000 hingga 2003, lebih dari 50.000 perawat Filipina pergi ke luar negeri untuk bekerja , katanya .
Abdellah mengklasifikasikan 3 tipe masalah keperawatan , yang dirangkum dalam 3 pola : 1. Kebutuhan, fisik, sosial dan emosional pasien 2. Hubungan interpersonal antara perawat dan pasien 3. Unsur biasa dari perawatan pasien yang menyangkut lingkungan fisik . John L Holland, seorang praktisi yang mempelajari hubungan antara kepribadian dan minat pekerjaan , mengemukakan bahwa ada enam tipe atau orientasi kepribadian pada manusia . 1. Tipe realistik . Menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret , yang melibatkan kegiatan sistematis , seperti mengoperasikan mesin , peralatan . 2.Tipe intelektual / investigative . Menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual , cenderung pemikir daripada pelaku 3.Tipe sosial . Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. 4.Tipe konvensional . Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya , mengolah data dengan aturantertentu 5. Tipe usaha /enterprising. Tipe ini sesuai bekerja sebagai sales, politikus , manajer , pengacara atau agensi iklan . 6.Tipeartistik . Karier yang sesuai , yaitu sebagai musisi , seniman , dekorator , penari , dan penulis .
PENGERTIAN ENTREPRENEUR Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang bermakna seseorang yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture (bisnis) yang dihubungkan dengan pengambilan resiko. Dalam konteks yang lebih luas entrepreneur disinonimkan dengan “founder” . Secara umum entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis , namun sebenarnya tidak selalu demikian . Seorang entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan jasa/produk dalam market baru, baik itu bersifat profit ataupun non profit. Prof W.Long menyebutkan istilah dari bahasa jerman “unternehmer” , dan “unternehmergeist ” yang memiliki pengertian semangat untuk gagasan baru yang menguntungkan ( spirit of entrepreneurship ). (1 ). Bahasa Indonesia, entrepreneur diartikan sebabagai orang yang pandai atau berbakat dalam membuat produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
Seorang entrepreneur adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan , mencari , dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan . Perbedaan seorang wiraswastawan dengan seorang Entrepreneur adalah Entrepreneur cenderung bermain dengan resiko dan tantangan . Artinya . Entrepreneur lebih bermain dengan cara memanfaatkan peluang-peluang tersebut . Sedangkan wiraswastawan lebih cenderung kepada seseorang yang memanfaatkan modal yang dimilikinya untuk membuka suatu usaha tertentu . Kecenderungan yang terjadi pada mahasiswa-mahasiswa yang duduk di perguruan tinggi sekarang adalah kebanyakan dari mereka lebih menginginkan pekerjaan yang mapan setelah menyelesaikan pendidikannya . Mereka tidak mau mengawali kehidupan setelah lulus dari perguruan tinggi dengan memulai sebagai Entrepreneur. Kesuksesan seseorang mereka lihat dari ukuran seberapa makmur kehidupan orang tersebut , berapa besar gaji yang diperolehnya , apakah ia sudah memiliki mobil mewah atau rumah yang indah . Padahal , sukses tidaknya seorang Entrepreneur bukan dilihat dari sudut pandang kemakmuran dan kesejahteraan seseorang saja , namun lebih dinilai dari usaha apa yang telah diperbuat dalam pekerjaannya , baik itu dengan memulai suatu usaha sendiri atau lewat pekerjaan yang digelutinya .
PENGERTIAN NURSEPRENEURS Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu “nurse’ dan “entrepreneur ”. Nurse artinya seorang perawat , sedangkan Entrepreneur sendiri memiliki berbagai pengertian dan sifat , salah satunya yang disampaikan oleh John G. Burch, Entreprenuer memiliki sifat : Berhasrat mencapai prestasi Seorang Pekerja keras Ingin bekerja untuk dirinya Mencapai kualitas Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan Optimis Berorganisasi Berorientasi kepada keuntungan
Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut : 1. Pengerahan Diri: Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri sendiri. 2. Pengasuhan Diri : Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun memilikinya . 3. Orientasi pada Tindakan : Hasrat menyala untuk memujudkan , mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide Anda menjadi kenyataan . 4. Energi Tingkat Tinggi : Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional , mental dan fisik . 5. Toleransi atas Ketidakmenentuan : Secara psikologis mampu menghadapi resiko
MEMAHAMI KATA “ENTREPRENUER” DALAM KEPERAWATAN Entrepreneur dapat merupakan proses aktualisasai diri dimana unsur keberanian dan kecerdasan seseorang diuji dalam dunia nyata . Kesiapan menanggung resiko dan kesiapan untuk kaya dengan cepat serta latihan membangun jaringan akan memberikan kepuasan tersendiri. Kata enterpreneur dalam keperawatan mengandung pengertian suatu soft skill yang dimilki perawat sehingga ia mampu merubah tantangan dan hambatan menjadi keuntungan . Perawat adalah sebuah profesi bidang kesehatan yang saat ini memiliki peran terdepan dalam memberikan tatanan pelayanan kesehatan di Indonesia. Namun tak bisa dipungkiri juga bahwa kesejahteraan seorang perawat penting sekali, agar pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dapat berhasil optimal. Di lain pihak perkembangan profesi lain di luar bidang keperawatan semakin maju semisal kedokteran, kesehatan masyarakat/ public health, dsb. karena mereka terus melakukan transformasi dan lebih cepat memodifikasi makna sebuah “profesi” itu sendiri.
PERAN KEWIRAUSAHAAN DALAM BIDANG KEPERAWATAN KIAT MENJADI NURSEPRENEUR Seorang perawat dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse intrapreneur . Seorang perawat nurse entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan wirausaha-nya sendiri atau dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan . Sebaliknya seorang perawat intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan “bisnis” dalam divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada. Menjadi seorang intrapreneur lebih aman, mendapatkan karir, dan dapat melangkah menjadi entrepreneur. Tentu saja ini berbeda dengan apa yang umumnya perawat lakukan, dan bukan bekerja di RS yang tentu saja yang secara alamiah bukan tempat “berbisnis”. Secara mudahnya lebih baik menjadi perawat intrapreneur dulu, sambil bekerja dalam satu institusi bisnis atau sambil bekerja sebagai perawat, namun memiliki usaha sampingan di bidang wirausaha. Setelah kita yakin siap, maka bisa langsung terjun dalam entrepreneurship untuk mengurus bisnis sendiri.
2. MENJADI EMPLOYER KEMUDIAN INVESTOR Menurut Robert Kiyosaki tingkatan terendah dalam bekerja menurut penghasilannya adalah Employer (pekerja), tingkatan kedua adalah owner (pemilk) dan tingkatan ketiga adalah investor (pemilik modal). Jawaban menarik yang disampaikan oleh para perawat yang bekerja di Kuwait kalau ditanyakan apakah ingin bekerja sebagai perawat kembali di Indonesia nanti (saat resign )?. Sebagaian besar mereka menjawab ”tidak”. Sehingga banyak dari mereka yang telah merintis berbagai jenis usaha bisa berhubungan dengan dunia keperawatan/kesehatan atau bahkan tidak sama sekali. Banyak teman perawat yang selalu setiap annual leave (cuti tahunan) mulai merintis bidang usaha baru, yang dikelola keluarga/teman, atau membuat kontrakan, transportasi, buka toko obat, bisnis fotocopy, makanan, property, wartel/warnet, usaha komputer, service hp, bengkel, dsb.
3. MAMPU BERPIKIR UNTUNG ( THINK BENEFIT ) DAN MERUBAH PARADIGMA BERPIKIR (CHANGE THINKING PARADIGM) Kini perawat yang berjiwa entreprenur datang. Ia menghadapi masalah yang sama. Sebongkah pohon bambu yang mengotori halaman. Muncul ide kretaifnya yang dilandasi kemampuan berpikir untung (think benefit). Maka saat melihat bongkahan pohon bambu yang terpikr adalah : 1. Ekspor tusuk gigi dengan ukiran kecil dan warna-warni 2. Tusuk sate ramah lingkungan 3. Angklung mang ujo versi rock 4. Calung millenium 5. Kentongan rumah makan kampung daun 6. Tirai bambu mahassiwa terndy 7. Meubel bambu bergaya gothic 8. Kerajinan bebek dari akr bambu
4. MAMPU MENEMUKAN PELUANG WIRA USAHA DALAM BIDANG KEPERAWATAN (SEARCH FOR BUSINESS CHANCE) Kemampuan mencari dan menemukan peluang usaha perlu dilatih terus-menerus pada diri perawat. Kemampuan ini perlu diasah. Terutama bagi perawat-perawat yang sudah bosan miskin. Buku-buku keperawatan CD-CD perkuliahan Rumah kontrakan Asrama perawat Catering perawat E Book Askep Out let pakaian dan atribut rumah sakit Instrumen Alat kesehatan Jaringan penyedia perawat ke luar negeri Toko aksesories keperawatan Sablon dan percetakan buku-buku keperawatan Restoran diet milik perawat bagi klien diabet , stroke, kanker , asma Tingginya jumlah institusi perawat di indonesia memungkinkan terbukanya peluang usaha atau bisnis di bidang
Pelatihan helper gerontik Jasa statistic for Nursing research Distributor beras bagi dosen keperawatan Internet Rental latop Rental infocus Hotel pelatihan perawat Wisma perawat Pom bensin milik perawat Aqua galon Sehat Pabrik Abocath Pabrik kateter Pabrik obat Pabrik penyediaan kapas steril Pabrik bethadin Pelatih babysister Explore Bandung for terminall illness (mobil wisata bagi pasien yang mau meninggal) Home care Pelatihan babysitter
5. MEMILKI KEMAMPUAN UNTUK BERANI MENCOBA WIRAUSAHA TERKAIT KEPERAWATAN ATAU KESEHATAN (SENSE OF TRIAL IN NURSING BUSINESS) SEGERALAH BERTINDAK “Jangan menunda hingga esok apa yang dapat Anda kerjakan hari ini.” (Benjamin Franklin) Diawal buku ini kami telah menyampaikan sebuah slogan yang wajib dijalankan setiap calon wirausaha : Praktek! Praktek! Praktek! Inilah sesuatu yang para pemimpin dalam semua bidang sepakat. Setiap pekerjaan besar – entah itu menjalankann perusahaan, penjualan tingkat tinggi, dalam sains atau pemerintahan – memerlukan orang yang berfikir untuk bertindak. Para eksekutif utama yang mencari tokoh kunci, menuntut jawaban terhadap perrtanyaan :”Apakah ia akan melaksanakan pekerjaan tersebut?” “Apakah ia akan menuntaskannya?” “Apakah ia orang yang berinisiatif?” “Dapatkah ia memberikan hasil, atau apakah ia hanya pandai omong?”Semua pertanyaan ini mempunyai satu tujuan : Mencari tahu apakah orang tersebut adalah orang yang suka bertindak ?. Gagasan yang bagus saja tidak cukup . Gagasan sederhana yang dilaksanakan dan dikembangkan , adalah seratus persen lebih baik daripada gagasan hebat yang mati karena tidak ditindaklanjuti . Tidak ada yang datang dengan hanya memikirkannya Ingatlah . Semuanya yang kita miliki di dunia ini , dari satelit hingga pencakar langit hingga makanan bayi , hanyalah suatu ide yang dilaksanakan .
6. BERANI UNTUK GAGAL ( DARE TO FAILED ) Sejak ibu mengandung bayi yang dicinatainya, ia gagal menahan sakit, tetapi tetap diterusakan karena sakit tersebut suatu saat akan hilang. Saat mau melahirkan gagal untuk mendapatkan pembukaan lengkap secara cepat, tetapi tetap bertahan karena mungkin lambat laun akan lengkap, atau dokter akan memberinya pitosin drip , atau mungkin bila darurat akan dilakukan sectio caesaria . Saat anak telah lahir gagal bernafas dengan spontan tetapi tetap saja bayi itu berjuang untuk hidup karena bidan segera membersihkannya. Menjelang ia neonatus gagal mendapat bilirubin normal sehingga bayi kekuningan, tetapi bayi tenang saja karena ada sinar matahari yang bisa mengatasinya. Menjelang satu tahun ia gagal berbicara tetapi terus saja mengoceh karena sutau saat ia akan bisa menirukan suara bapaknya. Saat belajar jalan dia gagal dan terjatuh terus-terusan tetapi tetap saja belajar karena hidup memang harus terus belajar. Tidak pernah frustasi dan menganggap dirinya tidak berbakat untuk berjalan. Sampai bayi dewasa ia terus menerus didera kegagalan agar dia sempurna sebagai manusia. Bayi itu adalah kita. Kitalah calon wirausahawan sukses.
7. ”BERANI ”, MODAL AWAL ENTREPRENEUR Jadi beberapa yang menjadi landasan utama adanya kewirausahaan dalam bidang keperawatan ada beberapa sayarat yaitu sebagai berikut : Perawat Berani Mencoba Perawat Berani Merantau Perawat berani gagal Perawat Berani Sukses Perawat berani Berbeda 8. PERAWAT MEMBANGUN JARINGAN (BUILDING NETWORKING) Jaringan dan berhubungan dengan jaringan selalu merupakan fondasi kuat untuk membangun bisnis. Karena kita hidup di zaman pekerja berpengetahuan yang dioperasikan di bawah paradigma yang diarahkan oleh mutu tinggi dan hubungan baik, dasar tersebut sangat penting untuk keberhasilan. Ada beberapa cara untuk membangun jaringan antara lain sebagai berikut : Teman Adalah Asset Membangun Jejaring Kembangkan Kontak-kontak Anda
9 . MEMPRAKTEKAN PRINSIP-PRINSIP MARKETING (MARKETING PRINCIPLE) 10. BIDANG KEPERAWATAN MAMPU MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KEPUASAN KONSUMEN ATAU USER (CONSUMER & USER SATISFACTION) 11. MENUMBUHKAN PERAWAT KREATIF berani tanpil beda,kenap tidak ?, bukankah perawat dilahirkan dalam keadaan berbeda ?, berani beda itu berarti perawat memiliki jiwa entrepreneur Kreativitas: Keharusan dalam Kewirausahaa n Jangan terpaku saja melihat gemerlap perubahan! Anda, satu di antara sekian orang yang sanggup menghadirkan hal baru! Pikirkanlah hal ini sebagai kebiasaan. Karena Anda hidup dalam abad kreativitas. Kreatif adalah, kunci memenangkan kompetisi. Ada banyak konsep kreativitas. Luwes Menyikapi Peluang Jika Anda termasuk dalam golongan orang yang selalu ingin tahu, kemudian dapat melihat suatu peristiwa dan pengalaman untuk dijadikan sebuah peluang, di mana orang lain tidak melihatnya, kemudian memiliki keberanian berpikir kreatif dan inovatif, bersiaplah Anda untuk menjadi entrepreneur.
Kebutuhan fisiologis ( physiological) Kenikmatan pertama menjadi seorang nursepreneur adalah keleluasaan finansial untuk memenuhi kebutuhan fisiologis agar dapat bertahan hidup . Pada hirarki yang paling bawah ini , seorang nursepreneur dapat memenuhi kebutuhan makanan , tidur , minum , seks , dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan fisik badan . Kenikmatan yang akan sulit didapatkan dengan hanya menjadi perawat biasa yang saat ini masih terus memperjuangkan kesejahteraan Hidup
2. Kebutuhan keamanan (safety) Kenikmatan pada tingkat kedua menjadi seorang nursepreneur ialah rasa aman dalam diri . Baik keamanan secara harfiah ( keamanan dari perampok , orang jahat , dan lain-lain), maupun keamanan secara finansial ataupun hal lainnya . Rasa aman akan tercipta ketika nursepreneur memulai dan mengembankan bisnisnya . Mereka akan merasakan dampak yang lebih besar bagi hidup mereka dalam jangka waktu yang panjang . Pada akhirnya , seorang nursepreneur tidak perlu khawatir akan masa depannya
3. Kebutuhan kasih sayang / sosial ( love/belonging) Kenikmatan pada tingkat ketiga menjadi seorang nursepreneur ialah kesempatan memberi kebermanfaatan bagi orang lain. Emosi menjadi “ pemain ” utama dalam hirarki ketiga ini.Perasaan menyenangkan yang dimiliki pada saat kita dapat memberikan kebermanfaatan bagi sekitar , ikut menyejahterakan orang lain, serta menciptakan lapangan kerja baru adalah kenikmatan tersendiri dari terpenuhi kebutuhan sosial ini .
4. Kebutuhan percaya diri ( esteem) Kenikmatan pada tingkat keempat menjadi seorang nursepreneur ialah kepercayaan diri yang tinggi . Menjadi nursepreneur berarti mereka akan menjadi pribadi yang tangguh dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.Dengan modal rasa percaya diri yang tinggi , mereka berdiri di atas kaki sendiri , membangun usaha sendiri , hingga akhirnya sukses Kenikmatan yang tertuang pada hirarki pada tahap keempat dalam piramida kebutuhan Abraham Maslow ini biasanya muncul setelah ketiga kebutuhan yang lebih mendasar sudah terpenuhi . Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa kebutuhan semacam ini dapat muncul tanpa harus memenuhi ketiga kebutuhan yang lebih mendasar
5. Kebutuhan aktualisasi diri ( self-actualization) Kenikmatan tertinggi menjadi seorang nursepreneur ialah tercapainya potensi puncak dalam mengaktualisasi diri . Pada hirarki ini , biasanya seseorang akan berhadapan dengan ambisi untuk menjadi seseorang memiliki kemampuan lebih . Seperti mengaktualisasikan diri untuk menjadi seorang ahli dalam bidang ilmu tertentu , atau hasrat untuk mengetahui serta memenuhi ketertarikannya akan suatu hal . Umumnya , kenikmatan ini akan muncul bila seseorang merasa seluruh kebutuhan mendasarnya sudah terpenuhi.Lahan bisnis yang ditekuni oleh seorang nursepreneur tidak lain adalah sarana untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri . Mereka sangat sadar keberhasilan mereka sangat ditentukan oleh keleluasan mengerjakan hal-hal yang disukai . Tidak mungkin seseorang memulai bisnis pribadi di bidang yang tidak disukainya