NUTRASETIKAL untuk pemanfaatan makanan menjadi obat

febysupradono2 0 views 28 slides Sep 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

nutrasetikal


Slide Content

NUTRASETIKAL KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN HIPERLIPIDIMIA

ETIOLOGI PJK Pada saat ini penyakit jantung merupakan penyakit kematian no 1 di dunia. Pada tahun 2005 sedikitnya 17,5 juta atau setara dengan 30% kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) , 60% dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung koroner (PJK). (Chakinga WHO, 2001 ) Penelitian epidemiologis akhirnya mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian dengan pengaruh keadaaan sosial, kebiasaan merokok , exercise dan sebagainya yang dapat dibuktikan faktor faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PJK antara lain : umur, kelamin , ras , geografis, keadaan sosial, perubahan masa, kolestrol ,hipertensi , merokok ,diabetes ,obesitas, aktivitas fisik, diet, perilaku dan kebiasaan lainnya, stress serta keturunan. (Djohan, 2004)

Etiologi Hiperlipidemia WHO memperkirakan Hiperlipidemia berhubungan dengan kasus penyakit jantung iskemik secara luas , serta menyebabkann kematian 4juta per tahun. Penelitian MONICA tahun 1988 menunjukkan bahwa kadar rata rata kolestrol pada wanita adalah 206,6mg/dl dan pria 199,8 mg/dl , tahun 1993 meningkat menjadi 213,0 mg/dl pada wanita dan 204,8 mg/dl pada pria. Di beberapa daerah nilai kolestrol yg sama yaitu Surabaya pada tahun 1985 sebesar 195 mg/dl , Ujung Pandang tahun 1990 sebesar 219Q mg/dl dan Malang pada tahun 1994 206,6 mg/dl. (WHO 1988)

DEFENISI PJK PJK adalah penebalan dinding dalam pembuluh darah yang akan mempersempit lumen arteri koroner dan akhirnnya mengganggu aliran darah ke otot jantung sehinngga terrjadi kerusakan dan gangguan fungsi otot jantung. Biasannya faktor resiko denngan kejadian penyakit jantung koroner pada pasien usia 45-65 tahun (Wirandoko, 2016)

Diketahui bahwa faktor resiko seseorang untuk menderita PJK ditentukan melalui interaksi 2 atau lebih faktor resiko, antara lain: faktor biologis yang tidak bisa diubah meliputi hereditas, umur lebihh dari 40 tahun, dan jenis kelamin. Sedangkan faktor biologis yang dapat diubah meliputi dislipidemia, tekanan darah, rokok, obesitas, DM, psikologis, inaktifitas fisik, diet tinggi lemak jenuh, dan kalori ( Dezta, 2011)

Hal-hal yang kemungkinn bisa terjadi akibat tindakan PJK : Komplikasi mayor antara lain : tromboemboli, infark miocard, alergi kontras seperti spasme laring, spasme bronkus, hipotensi berat atau henti jantung, aretmia berat seperti fentrikel fibrilasi dan kematian. Komplikasi minor : aritmia, alergi ringan seperti erupsi kulit, perdarahan pada tempat tusukan atau hematom, infeksi, edema paru, komplikasi jarang seperti ruptur pembuluh darah, kateter melilit, kateter putus, perforasi arteria koroner, dan nyeri daerah tusukan (Farouque, 2005 )

DEFENISI Hiperlipidemia (hiperlipoproteinemia, dislipidemia ) ialah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan kelainan (peningkatan maupun penurunan) fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kadar kolesterol total yang tinggi, kadar trigliserid yang tinggi, dan kadar kolesterol HDL yang rendah . Dalam proses terjadinya aterosklerosis, ketiganya memiliki peran yang penting dan sangat erat kaitannya satu sama lain.

Jumlah kolestrol dalam tubuh

Terapi non farmakologi Komplikasi PJK dan Hiperlipidemia Berhenti merokok Berat badan optimal melakukan aktivitas sedang selama 30-60 menit 3-4x/ minggu Diet dengan mengkonsumsi makanan dengan kadar kolestrol rendah atau lemak dengan saturasi rendah

Pengaturan makanan penyakit jantung BAHAN MAKANAN DIANJURKAN DIBATASI DIHINDARI Sumber karbohidrat Sumber hidrat arang: nasi, nasi tim, bubur roti gandum, macaroni, jagung, kentang, ubi dan talas, havermout, sereal Mie, roti putih, ketan, kue-kue, cake, biskuit, pastries, gula Sumber protein hewani Daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, putih telur, susu rendah lemak Daging tanpa lemak 1x per mg, ayam 3x per mg, bebek, sarden dan kuning telur 1x per minggu Daging berlemak, jeroan, sosis, daging asap, gajih, otak, kepiting, kerang, keju, susu full krim

lanjutan BAHAN MAKANAN DIANJURKAN DIBATASI DIHINDARI Sumber protein nabati Tempe, tahu, kacang hijau, kedelai Kacang tanah, kacang bogor, maksimal 25 gr Kacang merah, oncom, kacang mente sayuran Sayuran yang tidak menimbulkan gas: bayam, buncis, labu kuning, Sayuran yang dapat menimbulkan gas: kol, kembang kol, lobak, Buah-buahan Buah-buahan atau sari buah: jeruk, apel, pepaya Buah yang dapat menimbulkan gas dan tinggi lemak makanan Kopi, teh kental, minuman mengandung soda Lain-lain Berbumbu tajam (pedas, asin,asam), bumbu olahan yang mengandung natrium

Contoh menu makanan penyakit jantung PAGI SIANG MALAM Nasi tim, ikan pindang, orak-arik wortel, teh manis encer Selingan : juice pepaya Nasi tim, daging bumbu tomat, oseng-oseng tempe, sayur bening bayam, buah: jeruk manis Selingan: slada, pepaya Nasi tim, ayam panggang bumbu kecap, pepes tahu, cah sayuran, buah: pisang ambon

Tujuan diet Mengurangi beban kerja jantung Menormalkan berat badan Memenuhi kebutuhan gizi pasien Mencegah/mengurangi cairan tubuh Mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah

Syarat diet Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal Protein 0,8 g/kg BB ideal/hari Lemak 25-30% dari kebutuhan energi, 7% lemak jenuh dan 10-15% lemak tidak jenuh Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium dan magnesium jika tidak dibutuhkan Garam rendah, 3-5 g/hari, jika disertai hipertensi Makanan yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas Serat cukup untuk menghindari konstipasi

Pengaturan makanan hiperlipidemia BAHAN MAKANAN DIANJURKAN DIBATASI DIHINDARI Sumber karbohidrat Beras merah, roti gandum, macaroni, jagung, kentang, ubi dan talas, sereal Kue-kue, cake, biskuit, pasteries, gula Sumber protein hewani Ayam, bebek tanpa kulit, ikan segar, susu nonfat Daging tanpa lemak, udang dan kuning telur Daging berlemak, otak, limpa, ginjal, hati, usus, babat, cumi, sarden kaleng

lanjutan BAHAN MAKANAN DIANJURKAN DIHINDARI Sumber protein nabati Tempe, tahu, oncom dan kacang-kacangan (kacang hijau, kacang tanah) Sayuran Semua jenis sayuran Buah-buahan Semua jenis buah-buahan lemak Yang mengandung lemak tak jenuh dalam jumlah sesuai kebutuhan : minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan; minyak kacang tanah, minyak kelapa, minyak jagung, minyak kedelai Yang mengandung lemak jenuh : minyak yang berasal dari hewan : lemak sapi, babi, kambing, susu full cream, cream, keju, mentega Lain-lain Minuman yang mengandung alkohol : arak, bir dan soft drink

Contoh menu makanan kolesterol PAGI SIANG MALAM Nasi, pepes ikan, oseng tempe + kacang panjang Jam 10.00 (selingan) : asinan buah + sayur Nasi, ayam panggang, tahu bacem, sayur asam, apel Jam 16.00 (selingan) : puding buah Nasi, ikan bumbu kuning, perkedel tahu, cah sayuran, jeruk Jam 21.00 (selingan) : susu rendah lemak

Tujuan diet Menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida dalam darah Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk

Syarat diet Energi disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik. Jumlah energi dibatasi pada pasien yang gemuk Protein 10-20% dari energi total Lemak kurang dari 30% energi total, diutamakan lemak tidak jenuh. Kolesterol 200-300 mg/hari Karbohidrat 50-6-% energi total Serat lebih dari 25 g/hari

Pengontrolan kolestrol

Sumber kolestrol

Makanan Yg dianjurkan

Makanan yg dihindari

TERIMAKASIH
Tags