Occupational disease & work related disease.pptx

dayintaannisa1 3 views 25 slides Sep 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 25
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25

About This Presentation

penyakit akibat kerja


Slide Content

Occupational disease & work related disease

Penyakit Akibat kerja : Terjadi hanya diantara populasi pekerja Penyebab spesifik Ada paparan ditempat kerja merupakan hal yang penting Tercatat dan mendapat ganti Diatur kepmen no. 01/MEN/1981 Meliputi 30 jenis penyakit

Penyakit akibat hubungan kerja Terjadi pada populasi penduduk Penyebab multifaktor Paparan ditempat kerja mungkin merupakan salah satu faktor Mungkin tercatat dan mungkin tidak mendapat ganti rugi Diatur kep pres no. 22/KEPRES/1993 Meliputi 31 jenis penyakit

Penyakit akibat hubungan kerja : Menurut WHO , mungkin sebagian disebabkan oleh kondisi kerja yang kurang baik. Penyakit dapat diperberat, dipercepat atau kambuh oleh pemaparan ditempat kerja dan dapat mengurangi kapasitas kerja. Sifat perorangan, lingkungan dan faktor sosial budaya umumnya berperanan sebagai faktor risiko dan lebih umum drpd PAK

Penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan (menurut ILO) : Kanker 34 % Kecelakaan 25% Penyakit saluran pernafasan khronis 21% Penyakit kardiovaskuler 15% Lain-lain 5%

Penyakit akibat kerja, mempunyai penyebab spesifik atau asosiasi kuat pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui.

Undang-undang Permen no. 02/MEN/1980 tentang pemeriksaan kesehatan TK dalam penyelenggaraan keselamatan kerja Permen No. 02/MEN/1981 tentang kewajiban melapor PAK Permen No. 02/MEN/1988 tentang petunjuk teknis, pendaftaran pesertaan, pembayaran iuran dan pelayanan jamsostek

Keputusan menteri no. KPTS.333/MEN/1989 tentang diagnosa dan pelaporan Penyakit Akibat Kerja. Kepres RI No. 22/1993 tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja

Pengeluaran biaya untuk kecelakaan dan penyakit akibat kerja (ILO) : Penyakit muskuloskeletal Penyakit jantung Kecelakaan Penyakit saluran nafas Penyakit SSP dll

Menurut WHO Akses terhadap pelayanan kesehatan kerja yang memadai hanya 5-10% pekerja di negara berkembang dan 20-50% pekerja di negara industri. Pengawasan langsung terhadap K3 di perusahaan lemah

PAK (WHO di 5 benua): Cidera MSD (48%) Dermatosis akibat kerja (10%) Noise induced (9%) Sakit jiwa (10%) Keracunan pestisida (3%)

Workplace health hazards can cause three kinds reactions in the body Immediate or acute reactions, seperti gangguan pernafasan atau muntah yang disebabkan satu kali kejadian (chemical) dan reaksinya biasanya tidak permanen Gradual reactions, seperti asthma atau dermatitis akan lebih buruk ketika exposed over days, weeks or months. Dimana reaksinya panjang dalam waktu yang lama

3. Delayed reactions atau disease that take a long time to develop, kanker paru atau loss hearing dapat karena paparan yang lama atau karena kegiatan pekerjaan dan biasanya reaksinya diketahui lama setelah berhenti bekerja.

Gunung es PAK Banyak yang tidak dilaporkan , meliputi : Terkena tanpa gejala Ada gejala tidak berobat Berobat tidak terdiagnosa PAK Terdiagnosa PAK

Penyakit akibat kerja dapat dicegah dengan melakukan tindakan preventif ditempat kerja PAK dapat ditemukan/didiagnosa saat pemeriksaan kesehatan berkala oleh dokter dengan dasar pemeriksaan klinis, pemeriksaan kondisi lingkungan kerja

Dilakukan juga pendekatan epidemiologis (komunitas) untuk identifikasi hubungan kausal antara pajanan dan penyakit meliputi : Kekuatan asosiasi Konsistensi Spesifisitas Hubungan waktu Hubungan dosis

Pendekatan klinis (individu), untuk diagnosis penyakit akibat kerja Diagnosa klinis Pajanan yang dialami Hubungan pajanan dg diagnosa klinis Jumlah pajanan yang dialami Peranan faktor individu (genetik) Faktor lain diluar pekerjaan Diagnosis PAK atau bukan PAK

Tujuan diagnosis PAK Hak pekerja Dasar therapy Membatasi kecacatan Melindungi pekerja lain

Pajanan yang dialami : Bisa dilihat dari pajanan saat ini atau pajanan sebelumnya. Dengan melakukan deskripsi pekerjaan secara kronologis, periode waktu kerja masing-masing, apa yang diproduksi, bahan yang digunakan dan cara bekerja. Akan lebih bernilai bila ditunjang data objectif

Faktor individu : Berapa besar berperan Riwayat allergi Riwayat penyakit dalam keluarga Higiene perorangan Faktor lain diluar pekerjaan : Merokok Pajanan dirumah hobi

Contoh kasus Seorang tenaga kerja laki-laki datang dengan keluhan sesak nafas sejak 5 hr yg lalu, apa dia menderita PAK ? Pendekatan individu Tentukan dulu pajanan apa yang dialami Hubungan pajanan dengan penyakit Pajanan cukup besar

Peranan individu (apa hanya dia saja yang mengeluh) Faktor lain selain pekerjaan Apa PAK atau bukan PAK Anamnesa ini harus teliti karena PAK akan merupakan masalah yang besar didalam suatu perusahaan dan datanya harus akurat.

PAK faktor fisiologis/ergonomi Muakuloskeletal disorders (MSDs) Adanya suatu gangguan khronis pada otot, tendon dan syaraf yang disebabkan oleh penggunaan tenaga yang berulang (repetitive), gerakan cepat, beban yang tinggi, tekanan, postur janggal, vibrasi dan rendahnya temperatur.

Low Back Pain ( LBP )/ Nyeri Punggung Belakang (NPB) Suatu sindrom nyeri yang terjadi pada region punggung bagian bawah Antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor) Nyeri akut yang tajam, dalam dan langsung maupun tiba-tiba ( bila membaik dalam wkt 2-3 minggu)

Nyeri khronis yang terus menerus dan tidak berkurang dan lebih dari 3 bulan dan kadang-kadang kambuh akibat aktivitas yang sepele. LBP karena trauma (jatuh) LBP krn perubahan jaringan (osteoarthritis) LBP krn pengaruh gaya berat (gaya berat tubuh  berdiri, duduk, berjalan, pekerjaan  sikap, kehamilan juga obesitas.
Tags