OMA menu-akan penyakit yang terjadi di telling tengah.pptx

oMA

1. PENYAKIT TELINGA TENGAH OMA KULIAH SUBPROGRAM III TITIEK H. AHADIAH DEP/SMF THT-KL FK UNAIR/ RSU D Dr SUTOMO SURABAYA

2. Otitis media can not be viewed as solely as a health issue. It’s implication are far greater, impacting on EDUCATION, and consequently EMPLOYMENT, ECONOMIC & SOCIAL STATUS (NSW Department of education and training)

3. PENYAKIT TELINGA TENGAH Kelainan tuba Eustachius : oklusi , patulus Otitis media Otosklerosis Timpanosklerosis Kelainan kongenital ( atresia , agenesis) Trauma Neoplasma

4. OTITIS MEDIA OTITIS MEDIA ( SUPURATIF ) AKUTA (OMA) OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIKA (OMSK) OTITIS MEDIA EFUSI OTITIS MEDIA TB OTITIS MEDIA ADESIF

5. OTITIS MEDIA AKUTA Definisi : infeksi akut dengan supurasi pada mukosa telinga tengah Anak-anak lebih sering , faktor anatomi tuba, imunitas, posisi menyusu (bayi) Riwayat ISPA sebelumnya

6. Anatomy and Physiology Infant vs adult The Difference in the angle of the Eustachian tube in the infant and adult

7. ETIOLOGI Streptokokus pnemoni (27-52%) Hemofilus influensa (16-52%) Moraksela kataralis (2-15%) Lain-lain : Stafilokokus aureus Streptokokus piogenes Kuman gram negatif

8. Pathogenesis Etiology and pathogenesis of otitis media are multifactorial

9. PATOGENESIS

10. PATOGENESIS FAKTOR : infeksi bakteri dan disfungsi tuba Eustachius 5 stadium Stadium I ( oklusi tuba Eustachius ) Stadium II (pre supurasi / hiperemis ) Stadium III ( supurasi = bombans ) Stadium IV ( perforasi ) Stadium V ( resolusi )

11. STADIUM I-II ISPA u dim tuba Eustachius  obstruksi  vakum kavum timpani (MT retraksi)  permeabilitas vaskuler meningkat  hydrops ex vacuo transudasi /efusi minimal (MT sedikit hiperemi tetap retraksi)

12. STADIUM III Infasi bakteri  supurasi : MT hiperemi dan bombans

13. STADIUM IV Supurasi  nekrosis pada lokus minoris MT pars tensa  perforasi  sekresi pada MAE

14. STADIUM V Supurasi berhenti  kering namun MT tetap perforasi  apabila proses penyembuhan baik MT menutup kembali (1-4 minggu)

15. Gejala klinik Sesuai dengan stadium Stadium I dan II : telinga penuh , pendengaran sedikit menurun , kadang-kadang otalgi Stadium III: otalgi hebat , demam , pendengaran kurang . Pada anak / bayi : menangis hebat , muntah , diare , kejang Stadium IV : otore , pendengaran kurang Stadium V : pendengaran kurang

16. TERAPI Tindakan parasintesis / miringotomi pd stadium supurasi Antibiotika : Amoksisilin Toilet MAE : H2O2/ kapas / alat penghisap Simtomatik : antipiretik / analgesik , antihistamin , dekongestan bila Rinitis

17. ACUTE OTITIS MEDIA History of disease Physical examination Low risk AOM High risk AOM Observation protocol Resolve Persist No bulging tympanic membrane Bulging tympanic membrane Myringotomy First line antibiotic Persist Third line antibiotic Persist Second line antibiotic Myringotomy, tube insertion, adenoidectomy Persist Improve Follow up Not recurrent Recurrent Prophylaxis antibiotic Management AOM in Indonesia

18. Stadium I-II Stadium III Parasintesis / miringotomi Stadium IV Stadium V Stadium Gambar Penanganan Konservatif Observasi Toilet telinga !!! > 2 mg

19. Komplikasi Mastoiditis akuta Intrakranial : meningitis, serebirtis Paresis N VII

20. Tanda + Gejala Komplikasi Udim + nyeri Retro aurikuler Demam Nyeri kepala Kaku kuduk Paresis N VII Ataxia Penurunan GCS

21. Prognosis + 80% resolusi spontan Terjadi OME : st kataral Terjadi OM S K : st perforasi yang tidak sembuh