KOMPARTEMEN 1 INFUS
INTRAVENA
apt. Saftia Aryzki, M.Farm
Jurusan Farmasi
Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
FARMAKOKINETIKA 2024
Visidan Misi
Universitas Sari Mulia
Visi
“MenjadiUniversitasTerkemukaDalam
MengembangkanNilaiPotensiKekayaanLokal
UntukMenghasilkanLulusanYang Berkarakter
UnggulDan BerdayaSaingDi Tingkat Wilayah,
Nasional, Dan InternasionalTahun2030”
FARMAKOKINETIKA 2024
Misi
1.Menyelenggarakanpendidikansecaraprofesionaldan
berkesinambunganmelaluipendekatanpendidikanlintasprofesi.
2.Meningkatkankualitasdanmengembangkanpenelitianbudayadan
kekayaanhayatilokal.
3.Meningkatkankualitaspelayanandanpengabdiankepadamasyarakat
melaluipendekatankerjasamalintasprofesi.
4.Menjalinkemitraanyang intensifuntukmenunjangterwujudnya
penyelengaraantridharmaperguruantinggidanluaranyang unggul.
Visidan Misi
FakultasKesehatan
Visi
“Menjadifakultaskesehatanyang ungguldalamIlmu
Pengetahuan, TeknologidanSeni(IPTEKS) dengan
mengembangkanpotensikearifanlokaluntuk
menghasilkanlulusanyang berkarakter, inovatifdan
kreatifditingkatwilayah, nasionaldaninternasional
tahun2030”
FARMAKOKINETIKA 2024
Misi
1.Menyelenggarakan Pendidikan Yang Berkualitas Dengan
MengedepankanInterprofessionalEducation(IPE) Untuk Menghasilkan
Sumber Daya Manusia Yang KompetenDan Berdaya Saing DiBidang
Kesehatan
2.MeningkatkanKualitasPenelitiandanPublikasiIlmiahDengan
MengembangkanPotensiKearifanLokalMelaluiPendekatanLintas
Profesi(InterprofesionalCollaboration/IPC)
3.MenyelenggarakanKegiatanPengabdianKepadaMasyarakatDengan
MengaplikasikanIPTEKS MelaluiPendekatanKerjasamaLintas Profesi
4.MenjalinKerjasamaDengan Masyarakat, InstitusiPendidikan, Dan
Pemerintah Di Tingkat Wilayah, Nasional, MaupunInternasional.
Visidan Misi
ProdiFarmasi
Visi
“Menjadi program studi sarjana farmasi yang unggul
pada pharmaceutical care dan berjiwa wirausaha melalui
pendekatan interprofessional education sehingga
menghasilkan lulusan yang profesional dan mandiri pada
tahun 2030”
FARMAKOKINETIKA 2024
Misi
1.Menyelenggarakanpendidikanyangberkualitasmelaluipendekatan
InterprofesionalEducation(IPE)dengankurikulumyanginovatifuntuk
menghasilkansarjanafarmasiyangmandiridibidangkefarmasian.
2.Meningkatkanpenelitiandibidangkefarmasianyangberorientasipada
pharmaceuticalcaremelaluipendekatanInterprofesionalCollaboration(IPC)
untukpengembanganilmukefarmasian
3.Meningkatkankualitaspengabdiankepadamasyarakatdalampharmaceutical
caremelaluiInterprofesionalCollaboration(IPC)untukmengoptimalkanderajat
kesehatandanekonomimasyarakat.
4.Menjalinkemitraanditingkatwilayah,nasional,daninternasionaluntuk
meningkatkanmutupendidikandanproduktivitasprogramstudidalam
melaksanakanTriDharmaPerguruanTinggi.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswamampumemahamimodel kompartemen 1 terbuka
intravena infus serta mampu melakukan perhitungan tersebut
FARMAKOKINETIKA 2024
PENDAHULUAN
Tujuan : agar kadar obat dalam darah selalu
berada dalam kadar terapeutik.
Pada umumnyaobatdiberikansecaraberulang
selamabeberapahariataulebihlama lagi.
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan..
•Parameter yang lazim digunakan untuk mempredeksi
kadar obat di dalam darah setelah pemberian berulang
•Vd
•Klirens
•T ½ eliminasi
Setelah pemberian
dosis tunggal
Prinsip yang digunakan pada obat yang eliminasi dengan
orde 1 : superposition→mengasumsikan bahwa “pemberian
obat pertama tidak berpengaruh terhadpaprofil
farmakokinetikobat pada pemberian berikutnya →pada
pemberian obat selanjutnya nilai AUC nya= AUC pada
pemberian tunggal
Jika obat diberikan dengan
dosis dan interval konstan
→tercapai keadaan tunak
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan..
•Akumulasi obat di dalam tubuh dapat diterangkan dengan rumus
Fakum=
1
1−??????
−??????.
Keterangan :
•Fakum= Faktor akumulasi obat
•k = kecepatan eliminasi
•= interval pemberian dosis
Karena :
??????
−??????.
= fraksi dosis obat yang tersisa pada akhir suatu interval pemberian obat (f), maka :
Fakum=
1
1−f
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan
Jika obat diberikan dengan :
FARMAKOKINETIKA 2024
Interval pemberian obat = t ½ eliminasi obat →besar dosis muatan = 2
kali dosis maintenance
Interval pemberian obat < t ½ eliminasi obat →terakumulasi di dalam
tubuh lebih banyak
Interal pemberian obat > t ½ eliminasi obat →terakumulasi di dalam
tubuh lebih sedikit
PEMBERIAN INFUS
INTRAVENA
Jika obatdiberikanmelalui
ruteinfusintravenadgn
kecepatan/ dosistetap→
proses masuknyaobatke
dalamdarahmerupakan
ORDE NOL
Obat dgn IT sempit →
diberikan menggunakan
pompa infus
Kelebihan metode ini :
kadar obat dalam darah
dapat diatur sesuai
keperluan individu
FARMAKOKINETIKA 2024
Hubunganantarat ½ eliminasidan
persenCssdi dalamdarah
T ½ eliminasi % pencapaianCss
1 50
2 75
3 87,5
4 93,75
5 96,88
6 98,44
7 99,2
Tabel ini menerangkan lama pemberian infus agar kadar obat di dalam
darah mencapai kadar tunak, berdasarkan harga waktu t ½ eliminasi.
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan…
Obatygdiberikansecarainfus
dgnkecepatantetapmengikuti
proses ordenol, sedangkan
kecepataneliminasimengikuti
proses ordepertama.
Perubahanjumlahobatdi dalam
tubuhsetiapsaat(dDb/dt)
selamaproses infusberlangsung
merupakankecepataninput
(Dinf) dikurangikecepatan
output (k.Db):
dDb/dt = Dinf –k.Db
DbJumlahobatdi dalamtubuh
DinfDosisataukecepataninfus
k Tetapankecepataneliminasiobat
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan..
•Karenahargak.Vd= C →makakadarobatdalamdarah
tergantungkecepatanpembersihannya(klirens) di
dalamtubuh→semakincepatklirenssemakinrendah
kadarobatdalamdarah.
•Salah satuupayaygdilakuakanagar kadarobatdalam
darahtetapsepertisemula→kenaikanklirensharus
diimbangidengankenaikandosisinfus
FARMAKOKINETIKA 2024
CONTOH SOAL
•Suatuobatdiberikanmelaluiinfusintravenadgnkecepatantetap(50 mg/jam)
kepadasubyekselama4 jam. T ½ eliminasidanVdobatberturut–turut8 jam dan
5 L. Berapakadarobatdalamdarah4 jam sejakpemberianinfus(C4)?
Jawab:
•Langkah1 : tentukanhargak
jikat ½ eliminasidiketahui, makahargak dapatdicaridaripersamaan
tersebut: t ½ el = 0,693/k
k = 0,693/t ½ el
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan..
•Berdasarkansoalsebelumnyadapatdiketahuikadartunakinfus=
115,47 mg/L →halinimenunjukkanpemberianinfusselama4 jam
belummenghasilkankadartunakdalamdarahkarenahanya
mencapai29%.
33,81/115,47 x 100% = 29%
Idealnyakadartunaksempurna(99%) akantercapaijikaobat
diinfuskanselama7 X t ½ eliminasiobat. Padacontohiniberarti56
jam.
FARMAKOKINETIKA 2024
Contoh
•Berapakahdosisinfusygharusdiberikankepadasubyek(BB 70 kg), jika
dikehendakikadartunakobatdalamdarah15 mg/L, sdgknklirensobatpada
subyektelahdiketahuisamadgn0,4 L/jam per kg BB.
•Jawab:
Dinf= Cl.Css= (0,4)(70((15)= 420 mg/jam
FARMAKOKINETIKA 2024
PENGHENTIAN INFUS SETELAH
KADAR TUNAK TERCAPAI
Ketika kadartunaktercapai→adakalanyadosisinfusyangdiberikanbelumtepatseperti
yangdiinginkan→kadarobatdalamdarahbisadibawahataudi ataskisaranterapeutik.
Bahkanjikasubjekmengalami keracunanmakapemberianinfusharusdihentikan→
padasaatpenghentiankadarobatdalamdarahsamadenganCss→selanjutnyakarena
tidakadamasukanobatmakakadarobatdalamdarahmenurun. Hal inidapat
diterangkanolehpersamaan:
Ct = Css. e
−k.t
Dari persamaaninidapatdihitungkadarobattiapwaktu(Ct) setelahinfusdihentikan,
jikadiketahuiCssdan k
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan..
Nilai k dapatdiketahuidaripersamaangaris lurus
antaraLn Ct terhadapwaktu, ygmana nilaik
merupakan-slope persamaanregresilinier.
Untuk mengetahui harga Css perlu
mengambil 1 sampel pada keadaan tunak
dan 1 sampel lagi setiap pasca infusi.
FARMAKOKINETIKA 2024
Contoh:
•Larutansterilobatdiberikanmelaluiinfusintravenadengankecepatantetap(5
mg/jam per kgBB) kepadasubyekdewasadgnberatbadan60 kg sampaitercapai
keadaantunak. Karenasubjekmengalamigejalaoverdosis, infusdihentikan. Pada
saatinidiketahuikadarobatdalamdarah30 mg/L. waktuparuheliminasiobat
diketahuisebesar8 jam. Berapalama waktuyang diperlukansejakpenghentian
infus, agar kadarobatdalamdarahmencapaikadartoksikminimum (KTM 15
mg/L)?
FARMAKOKINETIKA 2024
Jawab
•Jawab :
k =
0,693
t
1
2
el
=
0,693
8jam
=0,0866jam−1
Ct = Css. e
−k.t
15 mg/L = 30 mg/L . e
−0,0866.t
JikakeduapersamaandikalikanLn maka:
Ln 15 mg/L = ln30 mg/L . −0,0866.t
T = 8 jam
Waktu (t) samadengan1 x t ½ eliminasi→sehinggajikapasientidakdiinfuslagi,
kadarobatdalamdarahakanturundengansendirinyadanmencapaiKTMselama8
jam.
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan..
Jika kadartunak(Css) tidakdiketahui, hargak dan t ½ eliminasiobatditentukandengan
mengambilduasampeldarahsecaraberurutanpascainfusi, danhargak dihitungmenurut
persamaan:
k =
lnC1−lnC2
t1−t2
Dan hargat ½ eliminasidapatditentukandenganrumus:
t ½ el =
0,693
k
Berdasarkandata t ½ el dapatditentukanuntukmengoreksiwaktuparodiatas8 jam.
FARMAKOKINETIKA 2024
Contoh
•Sediaansterilobatdiinfuskandgnkecepatantetap(50 mg/jam) selama30
jam kepadasubyek. Kemudianinfusdihentikan. Berdasarkannilait ½
eliminasiygdiperolehdaripustaka, pemebrianinfusdalamwaktutersebut
sdhmencapaikadartunak. Kadar obaygsebenarnyapadasubjekinitidak
diketahui. SelanjutnyauntukmenghitungkadatCl, Vd, dank dilakukan
TDM denganmengambilsampeldarahpadasubyekpadajam ke2 danke–
6 sejakinfusdihentikandengankadarberturut–turut25 dan10 mg/L.
FARMAKOKINETIKA 2024
PENGHENTIAN INFUS SEBELUM
MENCAPAI KADAR PUNCAK
Penghentianinfussebelummencapaikadarpuncak
kemungkinandisebabkanbeberapahal, antaralain:
•Salah hitung dosis infus
•Subyek merasakan gejala overdosis
•Baterai pompa infus habis/ listrik tiba –tiba padam,
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan..
Persamaanyang menerangkan
kenaikankadarobatdalamdarah
sejakpemberianindussampai
mencapaikadarpuncak, tetapi
belummencapaikeadaantunak:
•Ct =
Dinf
k.Vd
1−e
−k.tinf
=Css.(1−
e
−k.tinf
)
Penurunan kadar obat setelah infus
dihentikan :
•Ct =
Dinf
k.Vd
e
−k.tinf
=Css.(e
−k.tinf
)
FARMAKOKINETIKA 2024
Contoh:
•Sediaansterilobat100% aktifdiinfuskandengankecepatantetap50 mg/jam
selama4 jam kepadasubyekdewasa, laluinfusdihentikan. Dari data pustaka,
diketahuiT ½ eliminasiobat6 jam, sehinggainfusiselama4 ajmbelummencapai
kadartunakpadasubyek. Jika volume distribusiobatdiketahui5 L (data pustaka),
berapakahperkiraankadarobatdalamdarahpada saatinfusdihentikan?
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan
•k =
0,693
t
1
2
el
=
0,693
6
=0,1155/??????????????????
•Ct =
Dinf
k.Vd
1−e
−k.tinf
•C4 =
50mg/jam
0,1155/jam.5L
1−e
−0,1155.4
= 32 mg/L
Jadi kadar obat dalam darah saat infus dihentikan adalah 32 mg/L (ini merupakan angak
perkiraan) →untuk mengetahui kadar sebenarnya perlu pengambilan sampel darah.
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan
Berapa perkiraan kadar obat dalam darah 12 jam sejak infus dihentikan?
C12= C4.e
−k.tinf
C12= 32 mg/L.e
−0,1155.12
= 8 mg/L
Cara lain untuk menghitung :
12 jam →2 x t1/2 el→berdasarkan tabel jumlah obat yang tereleminasiadalah 75% atau
75% x 32 mg/L = 24 mg/L
jika yang tereliminasi adalah 24 mg/L, maka jumlah obat yang ada di dalam
darah adalah :
32 mg/L –24 mg/L = 8 mg/L
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan..
•Untuk membentuk suatu garis lurus / mencari nilai k dari nilai slope maka rumus
Ct =
Dinf
k.Vd
1−e
−k.tinf
di lnkan di kedua sisi menjadi :
lnCt =ln
Dinf
k.Vd
1−e
−k.tinf
-k.tpi
•Dengan nilai intersippada sumbu y = ln
Dinf
k.Vd
1−e
−k.tinf
•Dalam praktiknya penetapan harga k pada individu lazimnya dilakukan dengan
mengambil satu sampel darah pada saat infus dihentikan, dan satu sampel darah lgpada
sembarang waktu sesudah infus dihentikan.
k =
lnC1−lnC2
t1−t2
FARMAKOKINETIKA 2024
Contoh soal
Masih dengan soal yang sama:
•Pada saat infus dihentikan ternyata kadar obat dalam darah (C1) yang ditemukan 20 mg/L dan bukan 32 mg/L
(terjadinya perbedaan mwnunjukkanketidaksesuaian antara disposisi obat pada subyek terhadap nilai
populasi) →solusi mencari satu kadar obat di sembarang waktu sesudah infus dihentikan. Misalnya sampel
darah yang diambil 6 jam setelah infus dihentikan (C2) = 10 mg/L, maka harga k sebenarnya adalah :
k =
ln20−ln10
6−0
=0,1155/??????????????????
Harga Vd?
Vd=
Dinf
k.??????�
1−e
−k.t
=
50
0,1155.20
1−e
−0.1155.4
=8??????
Harga Cl?
Cl= Vd.k= 8.0,1155 = 0,924 L/jam
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan..
•Karena nilai k, Vd, dan Clsudah diketahui →dapat dirancang dosis infus yang
tepat sesuai subjek tsb. Misalnya dikehendaki kadar tunak obat (Css) 45 mg/L,
maka dosis infus yang diperlukan adalah :
Dinf= Cl.Css= 0,924.45= 41,58 mg/jam
FARMAKOKINETIKA 2024
PEMBERIAN INFUS DAN DOSIS
MUATAN INTRAVENA
•Pemberian obat secara infus akan mencapai keadaan tunak →jika lama pemberiannya
mencapai 5 –7 kali t ½ eliminasi obat
•Lama pencapaian kadar tunak akan menjadi masalah jika :
•Onsetdikendakicepat, tetapi
•T ½ eliminasi panjang
Pencapaian kadar terapetikakan terlambat
Solusi : pemberian infus didahului dengan pemberian dosis
muatan (loadingdose, primingdose, atau initialbolusdose)
FARMAKOKINETIKA 2024
Lanjutan..
•2 cara menghitung dosis muatan :
1.Mengetahui kisaran terapetik suatu obat dan Vddari pustaka →tentukan kadar
tunak yang diinginkan (umumnya di tengah –tengah kisaran terapetik)
DL = Css.Vd
2.Dengan menggunakan persamaan :
DL =
Dinf
k
Perhitungan ini menggunakan data t ½ eliminasi (bisa didaptkan dari pustaka)
FARMAKOKINETIKA 2024