2
merupakan implementasi konkret dari MTN, yang bertujuan untuk menemukenali,
mengembangkan, dan mengapresiasi bakat seni budaya siswa dari seluruh Indonesia.
Lingkup MTN di bidang seni budaya mencakup lima bidang utama yang menjadi prioritas,
yaitu: (1) seni rupa & kriya, (2) seni pertunjukan & teater, (3) musik, (4) film, dan (5)
bahasa & sastra.
FLS3N 2025 diselenggarakan pada 47 cabang lomba meliputi 15 cabang lomba di tingkat
pendidikan dasar, 15 cabang lomba di tingkat pendidikan menengah, dan 17 cabang
lomba bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Pelaksanaan seleksi FLS3N 2025
dilaksanakan secara bertahap dimulai dari pendaftaran hingga babak final dan bertingkat
dimulai dari seleksi di tingkat Satuan Pendidikan, tingkat Wilayah (Kabupaten/Kota dan
Provinsi), dan tingkat Nasional.
Untuk hal tersebut maka diperlukan panduan teknis pelaksanaan FLS3N 2025 sebagai
acuan bagi seluruh pihak yang terlibat, termasuk panitia, juri, peserta, guru, pelatih,
operator sistem aplikasi ajang talenta, komunitas, petugas dinas pendidikan, dan pihak
lainnya guna memastikan setiap tahapan berjalan sesuai prinsip terstandar, transparan,
dan akuntabel. Panduan ini diharapkan dapat mendukung penyelenggaraan FLS3N 2025
yang efektif, efisien, dan profesional, sekaligus menjadi dasar bagi ajang talenta seni di
masa depan yang relevan dengan kebutuhan zaman dan mendukung terciptanya
generasi muda Indonesia yang unggul, kreatif, dan berdaya saing tinggi dalam bidang
seni budaya.
B. DASAR HUKUM
Rujukan yang mendasari pelaksanaan Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional
(FLS3N) 2025 sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78);
2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 297);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 104);