Paparan anak jalanan - kota bandung.pptx

ALBIRU2 0 views 15 slides Sep 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

Mengenai data anak jalanan di Kota Bandung


Slide Content

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PERLINDUNGAN ANAK Disampaikan Oleh : Anjar Yusdinar , S.STP, M.Si Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AKB Provinsi Jawa Barat

Luas total: 35,378 Km 2 1.8% dari luas Indonesia Jumlah Penduduk : 50+ juta 1 7 , 8 6 % da r i populasi di I n do n esia Perbandingan Penduduk : L : 25,43 Juta Jiwa P : 24,84 Juta Jiwa POTRET PENDUDUK JAWA BARAT 16 , 08 Juta Keluarga Jabar 14,35 Juta Anak Jabar 50,34 Juta Jiwa Pend u duk Jawa Barat (29,41%) Ana k a dala h seseorang yang belum berusia 18 tahun , termasuk anak yang masih dalam kandungan

UU 35 2014 Perubahan UU 23 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 20 Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Masyarakat , Keluarga, dan Orang Tua atau Wali berke wajib an dan ber tanggung jawab terhadap penyelenggaraan Per lindung an Anak .

Komitmen Provinsi Jawa Barat dalam Kebijakan Perlindungan Perempuan dan Anak Dengan regulasi ini , Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen memperkuat sistem perlindungan perempuan dan anak melalui kebijakan yang terstruktur , layanan terpadu , serta koordinasi antara pemerintah , masyarakat , dan lembaga terkait .

Pemenuhan Hak Anak 17 SEMUA ANAK HARUS SEHAT: ASI + MP-ASI Gizi Seimbang Imunisasi Diajarkan PHBS Tidak Terpapar Rokok 4.Pendidikan dan Pemanfaatan Waktu Luang Hak Sipil dan Kebebasan Mendapatkan Akta Lahir + KIA Didampingi mengakses informasi Diarahkan berorganisasi (Forum Anak) Didengarkan suara / pendapatnya Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif Tidak dikawinkan sebelum 19 th Diasuh dengan baik Bermain di tempat yang aman Diawasi saat bermain Disekolahkan minimal 12 tahun Mengembangkan bakat anak Memanfaatkan waktu luang anak Mis: Berkreasi, mengaji, seni, dll 3.Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan

5. PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK Anak dalam situasi darurat . Anak yang berhadapan dengan hukum . Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi . Anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/ atau seksual . Anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika , alkohol , psikotropika , dan zat adiktif lainnya . Anak yang menjadi korban pornografi . Anak dengan HIV dan AIDS. Anak korban penculikan , penjualan , dan/ atau perdagangan . Anak korban kekerasan fisik dan/ atau psikis . Anak korban kejahatan seksual . Anak korban jaringan terorisme . Anak penyandang disabilitas . Anak korban perlakuan salah dan penelantaran . Anak dengan perilaku sosial menyimpang . Anak yang menjadi korban stigmatisasi dari pelabelan terkait dengan kondisi orang tuanya . Perlindungan Khusus (15 AMPK)

PRINSIP – PRINSIP PERLINDUNGAN ANAK Kepentingan Terbaik bagi Anak  semua tindakan yang menyangkut anak, maka yang terbaik bagi anak harus menjadi pertimbangan utama Non Diskriminasi  semua hak yang terkandung dalam KHA diberlakukan kepada setiap anak tanpa ada pengecualian Hak Hidup , Kelangsungan Hidup , dan Perkembangan  hak hidup yg melekat p a d a diri setiap anak harus diakui dan dijamin Menghargai Pandangan Anak  hal - hal y an g menyangkut kehidupan anak, perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan

SEKILAS ANAK JALANAN Anak jalanan merupakan fenomena nyata bagian dari kehidupan dan merupakan fenomena nyata yang menimbulkan permasalahan sosial yang komplek. Anak jalanan adalah seseorang yang berumur di bawah 18 tahun yang menggunakan atau menghabiskan seluruh waktunya dengan melakukan kegiatan di jalan untuk mendapatkan uang atau mempertahankan hidupnya Pada Tahun 2019, data Kementerian Sosial menyebutkan ada sekitar 12.000 anak jalanan di Indonesia. Data Dinas Sosial Jawa Barat pada tahun 2021, mencatat angka anak jalan di Jabar sebanyak 3.605 anak Anak- anak jalanan yang masih berusia sekolah tersebut beraktivitas sebagai pengamen , pengemis , pengelap mobil , dan penjual koran .

BENTUK-BENTUK KEKERASAN Kekerasan Seksual Penelantaran Kekerasan Fisik Kekerasan Psikis Eksploitasi PENELANTARAN ANAK Merupakan tindakan yang dilakukan orang tua yang mengabaikan kebutuhan anak dan melakukan pembiaran jika anak melakukan sesuatu yang membahayakan Tidak memberi makanan sehat & bergizi Tidak memberikan pakaian dan tempat tinggal yang layak Tidak diberi kesempatan bermain Tidak diijinkan sekolah Tidak memberikan kasih sayang Tidak memberikan perhatian Tidak mendengar pendapat anak Meninggalkan anak yang masih kecil sendirian di rumah tanpa pengasuh Dan lain-lain EKSPLOITASI ANAK Segala aktivitas yang ditujukan untuk memanfaatkan tubuh anak untuk kepentingan orang dewasa , memanfaatkan tenaga anak di atas 3 jam per hari dan terus menerus , dan memanfaatkan keluguan anak untuk kepentingan orang dewasa Anak yang dilacurkan Pornografi anak Anak yang digunakan untuk memancing rasa iba Perkawinan anak Anak dijual untuk membayar hutang Memecah batu dan pekerjaan terburuk bagi anak lainnya Dan lain-lain

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUNCULNYA ANAK JALANAN Permasalahan : Kekerasan terhadap anak jalanan Kekerasan dan eksploitasi Penggunaan Narkoba Tindakan kriminal

HAK MENDAPATKAN PENGASUHAN “Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri , kecuali jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir ”. “Dalam hal Orang Tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya, atau karena suatu sebab tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya , maka kewajiban dan tanggung jawabnya dapat beralih kepada keluarga , yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ”

Pendekatan Ekologi dalam Perlindungan Anak Faktor-faktor yang mempengaruhi anak tersebut tersusun dalam lingkaran-lingkaran yang berlapis yang meliputi orang tua dan pengasuh yang merupakan lingkaran yang paling dekat dengan anak , diikuti oleh keluarga dan keluarga besar , teman sebaya dan orang dewasa lainnya , serta masyarakat luas dan berbagai sistem lainnya seperti sistem kesehatan , pendidikan , sosial , dan sistem mata pencaharian Dengan memperhatikan pendekatan ekologi , kita perlu memfokuskan penanganan kita pada tiga tingkatan yakni tingkat mikro , mezzo, dan makro . Penanganan di tingkat mikro berfokus pada individu dan keluarga . Penanganan di tingkat mezzo berfokus pada kelompok-kelompok kecil dan menengah seperti lingkungan tempat tinggal , sekolah , dan organisasi lainnya . Penanganan di tingkat makro berfokus pada sistem yang lebih luas seperti sistem kesehatan , pendidikan , mata pencaharian , sistem sosial , kebijakan dan sistem lainnya . Inti dari pendekatan ekologi yakni , seorang anak akan dipengaruhi oleh lingkungannya dalam proses perkembangannya

Aspek Aktor atau Kelembagaan yang Terlibat dalam Penanganan Anak Jalanan

Ruang Bersama Indonesia Pengalaman-pengalaman baik yang dilaksanakan KemenPPPA (DRPPA/KRPPA), K /L, Pemda, dan masyarakat sipil dalam pembangunan berbasis desa perlu dilanjutkan, ditingkatkan dan disinergikan dengan pendekatan kolaboratif . # PerempuanBerdaya AnakTerlindungi Desa damai Kampung Moderasi ProKlim Desa cerdas Sekolah Pembaharu Desa Energi berdikari Kampung Dolanan Kampung berkemajuan Kampung wisata Tanokoer Adalah gerakan kolaboratif dari seluruh elemen masyarakat dengan para pemangku kepentingan berbasis desa/ kelurahan , bersinergi menyelenggarakan program berperspektif perempuan dan anak , berdasarkan kearifan lokal secara holistik, integratif dan berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 .”

HATUR NUHUN Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat
Tags