dr. Elvieda Sariwati, M.Epid Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas INDIKATOR RP JMN DAN INDIKATOR RENSTRA PROMOSI KESEHATAN DAN KESEHATAN KOMUNITAS
Prioritas NASIONAL/ PROGRAM PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS/ PROYEK PRIORITAS SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN/SUMBER DATA Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 04.11.03 KP: Peningkatan Pclayanan Kesehatan dan Gizi bagi Usia Sekolah, Usia Produktif, dan Lansia serta KB dan Kespro 02 - Meningkatnya pelayanan kesehatan dan gizi bagi usia produktif 03 - Persentase fasy ankes melaksanakan pelayanan kesehatan penyakit akibat kerja Persentase Fasyankes (Puskesmas, Fasyankes Tempat Kerja, dan RS) yang memiliki dokter atau dokter spesialis yang kompeten dalam tatalaksana Penyakit Akibat Kerja (PAK)/ dugaan PAK melalui pendidikan atau pelatihan dan melakukan pelaporan surveilans penyakit akibat kerja. Jumlah fasyankes (Puskesmas, Fasyankes Tempat Kerja, dan RS) yang memiliki dokter atau dokter spesialis yang kompeten dalam tatalaksana Penyakit Akibat Kerja (PAK) atau dugaan PAK dan melakukan pelaporan penyakit akibat kerja, dibagi total fasyankes ((Puskesmas, Fasyankes Tempat Kerja, dan RS) di wilayahnya dikali 100% Pelaporan dari Dinkes Kab/Kota dan divalidasi oleh Dinkes Provinsi. Sistem pelaporan : (Aplikasi Microsite - Adaptasi SITKO) 10% 20% 30% 40% 50% 04.11 PP : Peningkatan Kesehatan dan Gizi Masyarakat
04 PN : Memperkuat Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Sains, Teknologi, Pendidikan, Kesehatan, Prestasi Olah Raga, Kesetaraan Gender, Serta Penguatan Peran Perempuan, Pemuda (Generasi Milenial dan Generasi Z), dan Penyandang Disabilitas Prioritas NASIONAL/ PROGRAM PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS/ PROYEK PRIORITAS SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN/SUMBER DATA Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 04.11 PP : Peningkatan Kesehatan dan Gizi Masyarakat 01 – Meningkatnya Kesehatan dan gizi Masyarakat berbasis siklus hidup melalui peng uatan edukasi, peningkatan kualitas layanan kesehatan dan intervensi perbaikan gizi sesuai standar, serta mencegah kematian dini dan meningkatkan harapan hidup sehat 05 - Persentase pekerja mendapatkan pelayanan kesehatan kerja Persentase pekerja (baik sektor formal dan informal) yang memperoleh pelayanan kesehatan kerja mencakup pemeriksaan kesehatan berkala/medical check up/ skrining kesehatan, termasuk faktor risiko kesehatan kerja minimal satu tahun sekali. J umlah pekerja yang memperoleh pelayanan kesehatan kerja mencakup pemeriksaan kesehatan berkala/medical check up/skrining kesehatan, termasuk faktor risiko kesehatan kerja akumulasi dalam 1 tahun berjalan, dibagi jumlah pekerja di wilayah tersebut dikali 100%. Pelaporan dari Puskesmas dan divalidasi oleh Dinkes Kab/Kota dan Provinsi. Sistem pelaporan : (Aplikasi Microsite - Adaptasi SITKO) 10% 20% 30% 40% 50%
Prioritas NASIONAL/ PROGRAM PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS/ PROYEK PRIORITAS SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN/SUMBER DATA Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 04.11.03 KP: Peningkatan Pclayanan Kesehatan dan Gizi bagi Usia Sekolah, Usia Produktif, dan Lansia serta KB dan Kespro 02 - Meningkatnya pelayanan kesehatan dan gizi ba gi usia produktif 01 - Persentase tempat kerja formal yang melaksanakan kesehatan kerja Persentase tempat kerja formal meliputi perkantoran, Perusahaan dengan jumlah pekerja lebih dari 100 orang dan tempat kerja berisiko tinggi yang memiliki SDM pengelola kesehatan kerja/K3 dan melaksanakan upaya kesehatan kerja Jumlah tempat kerja formal meliputi perkantoran, Perusahaan dengan jumlah pekerja lebih dari 100 orang dan tempat kerja berisiko tinggi yang memiliki SDM pengelola kesehatan kerja/K3 dan melaksanakan kegiatan kesehatan kerja dibagi dengan jumlah tempat kerja formal meliputi perkantoran, Perusahaan dengan jumlah pekerja lebih dari 100 orang dan tempat kerja berisiko tinggi di wilayah kerja dikali 100% Sistem pelaporan : (Aplikasi Microsite - Adaptasi SITKO) N/A 25% 35 % 45% 60% 70% 04.11 PP : Peningkatan Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Prioritas NASIONAL/ PROGRAM PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS/ PROYEK PRIORITAS SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN/SUMBER DATA Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 04.11.03 KP: Peningkatan Pclayanan Kesehatan dan Gizi bagi Usia Sekolah, Usia Produktif, dan Lansia serta KB dan Kespro 02 - Meningkatnya pelayanan kesehatan dan gizi bagi usia produktif 02 - Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) yang terbentuk di tempat kerja informal Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) yang terbentuk di te mpat kerja informal dan melaksanakan upaya kesehatan kerja yang dievaluasi melalui laporan Pos UKK J umlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) yang terbentuk di tempat kerja informal dan melaksanakan upaya kesehatan kerja yang dievaluasi melalui laporan Pos UKK Sistem pelaporan : (Aplikasi Microsite - Adaptasi SITKO) 10.200 (2023) 15.000 20.000 30.000 45.000 60.000 04.11 PP : Peningkatan Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Prioritas NASIONAL/ PROGRAM PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS/ PROYEK PRIORITAS SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN/SUMBER DATA Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 04.13.05 KP : Pembudayaan Hidup Sehat dan Pengendalian Faktor Risko PTM 01- Meningkatnya upaya pemberdayaan masyarakat dalam pembudayaan hidup sehat dan pengendalian faktor risiko PTM 01 – Proporsi penduduk dengan aktivitas fisik yang cukup Persentase penduduk yang melakukan aktivitas fisik yang dianjurkan (≥150 menit) selama jangka waktu tertentu (1 minggu) terhadap penduduk berusia ≥10 tahun pada jangka waktu yang sama Jumlah responden > 10 tahun dengan aktivitas fisik cukup pada jangka waktu yang sama dalam suatu wilayah dibagi jumlah responden, dikali 100%. Sumber Data : SKI atau Survei Pe rilaku 62,6% (2023) 65% 66,10% 67,90% 69,70% 80% 02 - Persentase Penduduk dengan Literasi Kesehatan Persentase penduduk dengan skor literasi kesehatan masuk kategori ” sufficient ” dan “ excellent ”. Literasi kesehatan yang dimaksud adalah tingkat kemampuan mengakses, memahami, menilai dan menerapkan informasi kesehatan untuk mengambil keputusan yang terkait pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit dan promosi Kesehatan Nilai literasi kesehatan tiap individu diukur dengan instrument HLS-ID 16 dengan skala 0-64 selanjutnya dikategorikan sbb: Literasi kesehatan inadequate : skor 0 – 16 Literasi kesehatan problematic : 17 – 32 Literasi kesehatan s ufficient : 33 – 48 Literasi kesehatan excellent : 49 – 64 Sumber data : Survei yang menggunakan instrumen HLS-ID 16 36,3 % (2023) 38,3% 40,3% 42,3% 44,3% 46,%3 04.13. PP : Pengendalian Penyakit dan Pembudayaan Hidup Sehat
Prioritas NASIONAL/ PROGRAM PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS/ PROYEK PRIORITAS SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN/SUMBER DATA Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 04.13.05 KP : Pembudayaan Hidup Sehat dan Pengendalian Faktor Risko PTM 01- Meningkatnya upaya pemberdayaan masyarakat dalam pembudayaan hidup sehat dan pengendalian faktor risiko PTM 03 - Persentase Penduduk Menerapkan Perilaku Hidup Sehat Persentase penduduk yang menerapkan perilaku hidup sehat meliputi: aktivitas fisik, cuci tangan dengan benar, konsumsi buah dan/atau sayur, tidak merokok, cek tekanan darah minimal 1 kali dalam 1 tahun, dan cek gula darah minimal 1 kali dalam 1 tahun Jumlah responden masyarakat yang menerapkan perilaku hidup sehat sesuai DO/ jumlah total responden) x 100% Sumber data : Survei 15% (2023) 15% 19% 21% 23% 25% 04.13.05.01 PRO-P Tata Kelola Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 04.13. PP : Pengendalian Penyakit dan Pembudayaan Hidup Sehat
Prioritas NASIONAL/ PROGRAM PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS/ PROYEK PRIORITAS SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN/SUMBER DATA Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 04.15.01 KP: Investasi Pelayanan Kesehatan Primer 01- Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan primer hingga tingkat desa dan menguatnya pemberdayaan dan partisipasi masyarakat 02- Persentase Kab/Kota dengan minimal 75% Posyandu Siklus Hidup yang Aktif Persentase Kab/Kota yang seluruh Posyandu di wilayahnya telah memiliki status aktif berdasarkan 3 kriteria yaitu Posyandu yang melakukan kegiatan hari buka setiap bulan atau sedikitnya 8 kali di akhir tahun; Memberikan pelayanan kesehatan untuk semua siklus hidup (ibu hamil, bayi, balita, remaja, dewasa, lansia); dan Memiliki minimal 5 orang kader Kab/Kota yang telah memiliki capaian 75% Posyandu memenuhi kriteria aktif melayani siklus hidup di dalam Kab/Kota tersebut dibagi total jumlah Kab/Kota, dikali 100% 18% 25% 35% 45% 6 5 % 80% 04.15 PP : Penguatan Pelayanan Kesehatan dan Tata Kelola
Draft Indikator Renstra Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Indikator DO dan Cara Perhitungan Sumber data Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 IKP 5.2 Persentase pekerja mendapatkan pelayanan kesehatan kerja Persentase pekerja (baik sektor formal dan informal) yang memperoleh pelayanan kesehatan kerja mencakup pemeriksaan kesehatan berkala/medical check up/ skrining kesehatan, termasuk faktor risiko kesehatan kerja minimal satu tahun sekali. Cara Perhitungan : J umlah pekerja yang memperoleh pelayanan kesehatan kerja mencakup pemeriksaan kesehatan berkala/medical check up/skrining kesehatan, termasuk faktor risiko kesehatan kerja akumulasi dalam 1 tahun berjalan, dibagi jumlah pekerja di wilayah tersebut dikali 100%. Denominator berasal dari jumlah pekerja berasal dari Dinas Ketenagakerjaan, DInas UMKM, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian, di wilayah masing-masing Data program (Microsite - Adaptasi SITKO) Pelapor : Puskesmas Validasi data oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Provinsi 10% 20% 30% 40% 50% IKK 5.2.1 Persentase fasilitas pelayanan kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan penyakit akibat kerja Persentase Fasyankes (Puskesmas, Fasyankes Tempat Kerja, dan RS) yang memiliki dokter atau dokter spesialis yang kompeten dalam tatalaksana Penyakit Akibat Kerja (PAK)/ dugaan PAK melalui pendidikan atau pelatihan dan melakukan pelaporan surveilans penyakit akibat kerja. Cara Perhitungan : Jumlah fasyankes (Puskesmas, Fasyankes Tempat Kerja, dan RS) yang memiliki dokter atau dokter spesialis yang kompeten dalam tatalaksana Penyakit Akibat Kerja (PAK) atau dugaan PAK dan melakukan pelaporan penyakit akibat kerja, dibagi total fasyankes ((Puskesmas, Fasyankes Tempat Kerja, dan RS) di wilayahnya dikali 100% Denominator jumlah Fasyankes (Puskesmas, Fasyankes Tempat Kerja, dan RS) berasal dari registrasi Fasyankes di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota D ata program (Microsite - Adaptasi SITKO) Pelapor : Dinas Kab/ Kota Validasi data oleh DInkes Prov 10% 20% 30% 40% 50%
Draft Indikator Renstra Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Indikator DO dan Cara Perhitungan Sumber data Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 IKK 5.2.2 Persentase tempat kerja formal yang melaksanakan kesehatan kerja Persentase tempat kerja formal dengan jumlah pekerja lebih dari 100 orang atau tempat kerja berisiko tinggi yang memiliki SDM pengelola kesehatan kerja/K3 dan melaksanakan upaya kesehatan kerja Cara Perhitungan : Jumlah tempat kerja formal dengan pekerja lebih dari 100 orang atau tempat kerja berisiko tinggi yang memiliki SDM pengelola kesehatan kerja/K3 dan melaksanakan kegiatan kesehatan kerja dibagi dengan jumlah tempat kerja formal dengan jumlah pekerja lebih dari 100 orang atau tempat kerja berisiko tinggi dikali 100% Denominator jumlah tempat kerja formal dengan jumlah pekerja lebih dari 100 orang atau tempat kerja berisiko tinggi berasal dari pemetaan Puskesmas. Penjelasan Contoh tempat kerja formal dengan pekerja > 100 seperti: perusahaan, kantor instansi pemerintah, kantor swasta dan lain-lain Contoh tempat kerja berisiko tinggi seperti: rumah sakit, laboratorium kesehatan, Puskesmas, perusahaan kimia, perusahaan smelter dan lain-lain yang dimaksud melaksanaan upaya kesehatan kerja sesuai dengan instrumen Data program (Microsite - Adaptasi SITKO) Pelapor : Puskesmas Validasi data oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Provinsi n.a 25% 35% 45% 60% 70% IKK 5.2.4 Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) yang terbentuk di tempat kerja informal Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) yang terbentuk dan terbina di tempat kerja informal Cara perhitungan: Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) yang terbentuk dan dibina pada kelompok pekerja informal Penjelasan Contoh tempat kerja informal seperti UMKM, kelompok petani, kelompok nelayan, kelompok ojek, kelompok pedagang, kelompok pengemudi angkot, dan kelompok pekerja lainnya Data program (Microsite - Adaptasi SITKO) pelapor: Puskesmas Validasi data oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Provinsi 10. 2 00 15.000 20.000 30.000 45.000 60.000
Draft Indikator Renstra Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Indikator DO dan Cara Perhitungan Sumber data Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 ISS 10 Persentase Penduduk dengan Literasi Kesehatan Persentase penduduk dengan skor literasi kesehatan masuk kategori ” sufficient ” dan “ excellent ”. Literasi kesehatan yang dimaksud adalah tingkat kemampuan mengakses, memahami, menilai dan menerapkan informasi kesehatan untuk mengambil keputusan yang terkait pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit dan promosi kesehatan Cara perhitungan: Nilai literasi kesehatan tiap individu diukur dengan instrument HLS-ID 16 dengan skala 0-64 selanjutnya dikategorikan sbb: Literasi kesehatan inadequate : skor 0 – 16 Literasi kesehatan problematic : 17 – 32 Literasi kesehatan sufficient : 33 – 48 Literasi kesehatan excellent : 49 – 64 Survei 36,3% 38,3% 40,3% 42,3% 44,3% 46,3% IKP 10.1 Persentase Penduduk yang Menerapkan Perilaku Hidup Sehat Persentase penduduk yang menerapkan perilaku hidup sehat meliputi: aktivitas fisik, cuci tangan dengan benar, konsumsi buah dan/atau sayur, tidak merokok, cek tekanan darah minimal 1 kali dalam 1 tahun, dan cek gula darah minimal 1 kali dalam 1 tahun Cara perhitungan: (Jumlah masyarakat yang menerapkan perilaku hidup sehat sesuai DO/ jumlah total peserta survei) x 100% Survei 15% 17% 19% 21% 23% 25%
Draft Indikator Renstra Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Indikator DO dan Cara Perhitungan Sumber data Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 IKK 10.1.1 Persentase sekolah yang memenuhi stratifikasi standar sekolah sehat Persentase sekolah yang memenuhi kriteria standar minimal stratifikasi sekolah sehat melalui pelaksanaan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat dalam 1 tahun terakhir Cara perhitungan: Jumlah sekolah yang memenuhi standar minimal stratifikasi sekolah sehat melalui pendidikan kesehatan, layanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah total sekolah dikali 100% Data program (Microsite) N/A 5% 10% 20% 30% 50% IKK 10.1.2 Persentase kampus sehat Presentase Perguruan Tinggi yang melaksanakan kampus sehat melalui penetapan kebijakan kampus sehat, melaksanakan edukasi kesehatan secara berkala dan skrining kesehatan dalam kurun waktu 1 tahun terakhir Cara perhitungan: (Jumlah perguruan tinggi yang mengembangkan kampus sehat dibagi dengan jumlah perguruan tinggi yang ada di Indonesia dalam kurun waktu 1 tahun) * 100% Data program (Microsite) N/A 3% 10% 15% 25% 35%
Draft Indikator Renstra Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Indikator DO dan Cara Perhitungan Sumber data Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 IKK 10.1.3 Persentase kabupaten/kota dengan minimal 75% Posyandu siklus hidup yang aktif Persentase Kab/Kota yang seluruh Posyandu di wilayahnya telah memiliki status aktif berdasarkan 3 kriteria yaitu Posyandu yang melakukan kegiatan hari buka setiap bulan atau sedikitnya 8 kali di akhir setahun; Memberikan pelayanan kesehatan untuk semua siklus hidup (ibu hamil, bayi, balita, remaja, dewasa, lansia); dan Memiliki minimal 5 orang kader. Cara perhitungan: Kab/Kota yang telah memiliki capaian 75% Posyandu memenuhi kriteria aktif melayani siklus hidup di dalam Kab/Kota tersebut dibagi total jumlah Kab/Kota, dikali 100% Data program (Microsite) 18% 25% 35% 45% 65% 80% IKK 10.1.4 Persentase kader posyandu strata madya Persentase Kader Posyandu telah mengikuti peningkatan keterampilan dasar kader dan telah lulus penilaian minimal 4 dari 5 kelompok keterampilan (pengelolaan posyandu, layanan ibu, balita, usia sekolah remaja, dewasa dan lansia). Cara perhitungan: Jumlah kader Posyandu telah mengikuti keterampilan dasar dan lulus minimal 4 kelompok keterampilan dibagi jumlah seluruh kader posyandu) * 100% Microsite 1,6% 10% 20% 30% 40% 50%
Draft Indikator Renstra Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Indikator DO dan Cara Perhitungan Sumber data Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 IKK 10.1. 5 Persentase kabupaten/kota yang melakukan kampanye kesehatan (Pembudayaan Germas) Persentase kabupaten/kota melaksanakan kampanye/gerakan perilaku hidup sehat minimal 8 kali per tahun dengan melibatkan lintas sektor/swasta/dunia usaha/ormas/UKBM/mitra potensial lainnya Cara perhitungan: Kab/Kota yang sudah melakukan kampanye kesehatan (Pembudayaan Germas) dibagi seluruh kab/kota yang ada dikalikan 100% Microsite 16.54% 40% 50% 60% 70% 80% ISS 11 Proporsi penduduk dengan aktivitas fisik cukup Persentase penduduk usia ≥10 tahun melakukan aktivitas fisik ≥150 menit dalam 1 minggu Aktivitas fisik yang dimaksud adalah aktivitas intensitas sedang dan berat seperti: jalan, jogging, lari, sepeda, senam, bulutangkis, olahraga lain, Cara perhitungan: Jumlah Penduduk usia ≥10 tahun dengan Aktivitas Fisik Cukup dibagi Jumlah Penduduk usia ≥10 tahun dikalikan 100% Survei 62,6% (2023) 65% 66,10% 67,90% 69,70% 80%
Draft Indikator Renstra Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Indikator DO dan Cara Perhitungan Sumber data Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 IKP 11.1 Presentasi Kabupaten/Kota yang menggerakan masyarakat melakukan aktivitas fisik sesuai standar Persentase Kabupaten/kota yang menyelenggarakan penggerakan masyarakat (usia ≥ 10 tahun) untuk beraktivitas fisik sesuai standar minimal 4 kali dalam setahun Cara perhitungan: Jumlah Kabupaten/Kota yang menggerakan masyarakat melakukan aktivitas fisik sesuai standar dibagi jumlah seluruh Kab/kota x100% Komdat kesmas, microsite na 25% 35% 45% 60% 80%
Draft Indikator Renstra Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas Indikator DO dan Cara Perhitungan Sumber data Baseline Target 2025 2026 2027 2028 2029 IKK 11.1.1 Persentase kabupaten/kota memiliki kebijakan meningkatkan aktivitas fisik Kabupaten/kota yang memiliki (Perda/Surat Keputusan/Surat Edaran/Surat Perintah dari Bupati/ Walikota atau Kepala Dinas) yang mendukung peningkatan aktivitas fisik. Cara perhitungan: Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki kebijakan aktivitas fisik dibagi jumlah seluruh kabupaten/kota)x100% Komdat kesmas, microsite na 50% 55% 65% 75% 85%