PAPARAN KoM SPACEPORT koreksi Kadis.pptx

space

1. PEMBANGUNAN SPACE PORT BIAK STRATEGI MENUJU SPACE ECONOMY INDONESIA JAKARTA, 31 JULI 2025

2. URGENSI PEMBANGUNAN BANDAR ANTARIKSA Bandar Antariksa Merupakan Cita- cita Lama Indonesia Bandar Antariksa Menunjang Ekonomi Baru Perspektif Ekonomi Competitive Advantages and Strategic Positioning BIAK SEBAGAI BANDAR ANTARIKSA Pemilihan Biak dan Model Partnership Mitra Potensial Studi Kasus Bandar Antariksa Negara Lain Tantangan dan Mitigasi PERLUNYA SATUAN TUGAS Aktor Tugas dan Fungsi Action plan 2 RUANG LINGKUP & TATA URUT K I C K O F F M E E T I N G

3. URGENSI PEMBANGUNAN BANDAR ANTARIKSA

4. K I C K O F F M E E T I N G BANDAR ANTARIKSA MERUPAKAN CITA-CITA LAMA INDONESIA Sampai dengan saat ini , peluncuran tidak pernah dilaksanakan di Indonesia 4

5. Dampak Langsung Peluncuran Spin-off Teknologi Multiplier Effect Ekonomi Sekitar Komersialisasi peluncuran satelit Indonesia dapat menjadi fasilitator peluncuran untuk negara-negara lain Alternatif peluncuruan yang lebih murah dibandingkan dari negara barat Transfer teknologi dan mempercepat pengembangan industry strategis nasional Peluang pengembangan roket nasional , satelit mikro , dan sistem avionik Mendorong Pembangunan infrastruktur di Papua Pelibatan tenaga kerja lokal dalam Pembangunan dan operasional Terwujudnya kawasan ekonomi baru berbasis teknologi K I C K O F F M E E T I N G BANDAR ANTARIKSA MENUNJANG EKONOMI BARU 5 Ekonomi Antariksa ( space economy ) motor pertumbuhan ekonomi global baru Ekonomi Antariksa bukan hanya sekedar peluncuran , tetapi mencakup berbagai sektor ( spin-off ), teknologi , dan dampak ekonomi regional Bandar Antariksa menjadi katalis ekonomi baru berbasis teknologi tinggi Sebagai upaya positioning Indonesia sebagai kekuatan regional di bidang Antariksa Sebagai wujud kemandirian dan kedaulatan nasional dalam pemanfaatan ruang angkasa

6. K I C K O F F M E E T I N G PERSPEKTIF EKONOMI Industri antariksa dan pasar terkait sedang berkembang di kawasan ASEAN Asia Tenggara sebagai pusat netral dalam perlombaan antariksa Meningkatnya kebutuhan peluncuran satelit karena berkembang-nya industri satelit LEO (“Low Earth Orbit”) Sangat strategis karena memberikan akses ke antariksa Peluang bisnis: Sebagai contoh, peningkatan adopsi data Pengamatan Bumi ( Earth Observation ) di seluruh kawasan ASEAN berpotensi berkontribusi tambahan US$100 miliar terhadap PDB ASEAN secara kumulatif dari tahun 2023 hingga 2030, dimana Indonesia bisa mengambil porsi terbesar [1] Data satelit yang diolah oleh AI ( Artificial Intellegence ) membuka peluang baru, diproyeksikan akan menambah $3,8 triliun ke PDB global pada tahun 2030 . [2] 1. Deloitte-SSTL Report : Space to Thrive Southeast Asia’s Space Industry on the Rise, 2025 2. World Economic Forum, “Amplifying the Global Value of Earth Observation,” May 7, 2024 Jika direalisasikan , Bandar Antariksa Biak dapat mendukung potensi di atas dan juga berkontribusi langsung sebesar US$200 juta untuk ekonomi Indonesia setiap tahun [1] 6

7. K I C K O F F M E E T I N G MILITARY & SECURITY Space-based technologies now underpin telecommunications, finance, agriculture, weather forecasting, and national security. [1] [1] Source: World Economic Forum McKinsey Report 2024 “Space: The $1.8 Trillion Opportunity for Global Economic Growth” [1] Source: World Economic Forum McKinsey Report 2024 “Space: The $1.8 Trillion Opportunity for Global Economic Growth” COMPETITIVE ADVANTAGES & STRATEGIC POSITIONING 7 LOKASI GEOGRAFIS BIAK KEAMANAN JATUHNYA ROKET POSISI GEOPOLITIK & GEOSTRATEGIS Biak dekat dengan equator Mengurangi kebutuhan bahan bakar dan menurunkan biaya peluncuran Cocok untuk berbagai tipe peluncuruan baik LEO, MEO maupun GEO Posisi Biak menghadap langsung ke Laut Pasifik Trajectory roket relative aman karena tidak mengancam penduduk dan wilayah daratan Bandar Antariksa Biak memperkuat pengarus strategis Indonesia dalam kawasan Indo- Pasifik Indonesia dapat berperan menjadi Hub-Space Launch bagi negara-negara ASEAN bahkan negara-negara barat yang mencari Lokasi peluncuruan yang lebih efisien

8. BIAK SEBAGAI BANDAR ANTARIKSA

9. PEMILIHAN BIAK & MODEL PARTNERSHIP K I C K O F F M E E T I N G Rekomendasi Strategi: Focus on Low-Cost, High-Impact Objective Source: BRIN Demonstrate capability and deliver early wins Pemilihan Biak Dekat khatulistiwa →  ~30% fuel savings  for equatorial orbit vs. higher-latitude sites ( seperti Cape Canaveral) Lintasan peluncuran di atas laut lepas →  safer for debris drop zones Existing infrastructure (Biak airstrip, seaport)  ekosistem local masih dibutuhkan namun bisa terwujud dengan dukungan pemerintah Partnership Model: Foreign/Regional Collaboration : Tawarkan insentif bagi Penyedia Layanan Peluncuran ( Launch Service Provider ) untuk menggunakan Biak ( neutral spaceport ) Domestic Collaboration : Kolaborasi antar sektor publik dan privat ( contoh : KPBU) untuk pengoperasian spaceport 9

10. MITRA POTENSIAL K I C K O F F M E E T I N G Source: BRIN 10 Aspek Rusia ( Giavkosmos+URPI ) India ( Skyroot + PT PSN) Turki (Delta V+ PT LEN) Negara Mitra/ Otoritas Antariksa Rusia/Roscosmos India/ISRO Truki/TUA G2G Agreement Ada Ada Ada Implementing agreement on spaceport development & operation In progress Belum Belum Nama/Jenis roket Soyuz/3 Stages; LOX-kerosene Vikram-2/3 stages Delta V/hybrid Kapasitas Roket 3 Ton GTO 500 kg LEO TBD Geopolitik Mempengaruhi stabilitas Kawasan (Ada kemungkinan pihak Amerika tidak setuju ) Tidak mempengaruhi stabilitas kawasan Tidak mempengaruhi stabilitas kawasan Pertama masuk orbit Mempunyai pengalaman bidang keantariksa Kelebihan : Menawarkan ToT Kekurangan : Masih dalam tahap pengembangan Kelebihan : Kekurangan : Salah satu pionir dalam bidang keantariksa Funding/status infra spaceport URPI/ dihibahkan ke BRIN Skyroot + PT PSN/ akan menjadi aset swasta yang dititipkan di BRIN Danantara dan Pemerintah Turki Pengalaman otoritas Antariksa Meluncurkan Soyus di Guyana tahun 2011-2021 Hanya meluncurkan PSLV dan GLSv dari India ( sejak 1993) Belum pernah meluncurkan satelit dengan roket sendiri Timeline spaceport Commissioning ( dengan uji peluncuran 2x) tahun 2012 Peluncuran pertaman tahun 2028 ( didahului dengan peluncuran suborbital, kelas RX300, di Pamempeuk tahun 2026) Peluncuran pertaman tahun 2028 ( didahului dengan peluncuran suborbital, kelas RX300, di Pamempeuk tahun 2026)

11. K I C K O F F M E E T I N G STUDI KASUS BANDAR ANTARIKSA NEGARA LAIN Medium Size Launch Pad: Pilihan Strategis untuk Memulai Case Study: Rocket Lab's Launch Complex 1, Mahia, NZ Dua launch pads dengan luas area 3.6 Ha Fasilitas Pendukung : Mampu mengakomodasi roket dengan masa 13 ton yang dapat mengorbitkan muatan seberat 300 kg ke orbit rendah (LEO) Dua buah cleanroom di kelas kemurnian 100K untuk pemrosesan satelit Fasilitas launch vehicle assembly Penyimpanan bahan bakar dan oksidator LOx / kerosene Range Control Center Durasi pengembangan : 8 bulan survey dan ~10 bulan konstruksi (Des 2015 – Sept 2016). Google Earth 11

12. K I C K O F F M E E T I N G TANTANGAN & MITIGASI Google Earth 12 Challenges Solution/Mitigation Budget constraints; High upfront costs Start with cost-effective missions ; partner internationally; PPP models, foreign JVs Political inconsistency Enshrine space policy in law ; build bipartisan consensus Dependency on foreign tech Balance partnerships with domestic capability-building Incomprehensive planning (project failure) Concrete staging plans with strong PMO and long-term oriented ; technical consultancy from international partners Competition (India, China) Focus on  equatorial advantage Risk of failure Start with  suborbital tests , then orbital Brain drain Provide local opportunities and competitive salaries Lack of expertise Training programs with ISRO/NASA/ESA/JAXA Local resistance Comprehensive and holistic approach ; community development (schools, public facilities, etc.); continuous stakeholder engagement Security TNI AU (threats detection- radar), TNI AD, TNI AL, Polisi

13. PERLUNYA PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS

14. K I C K O F F M E E T I N G AKTOR Google Earth 14

15. K I C K O F F M E E T I N G TUGAS DAN FUNGSI Google Earth 15

16. K I C K O F F M E E T I N G ACTION PLAN Google Earth 16 Pembentukan Satuan Tugas Pendekatan sosial masyarakat lokal ( dampak ekonomi dan lingkungan ) Penyusunan planning ( Concrete staging plans with strong PMO and long-term oriented; technical consultancy from international partners ) termasuk budget dan risiko

17. K I C K O F F M E E T I N G ROAD MAP Google Earth 17 Tahapan Milestones 2025 Update National Space Policy (and relevant domestic regulation); De velop project scheme; Fo rmalize international partnerships; Development of technical design; Establish Environmental & Social Assessment and Plan (E&S/AMDAL) 2026-2027 Begin development of a  smallsat launch site  (similar to  Rocket Lab’s Mahia, NZ ); Develop SEZ (KEK) in the area ; refurbish supporting facilities by local authorities and community development 2027-2028 Establish Biak launch site; Maiden launch of smallsats (EO/IoT capabilities); Incubate 25+ space-tech startups 2028–2040 Target for regional leadership (with in-country manufacturing capabilities); Begin development of indigenous micro-launcher ; Space economy contributes 1% of GDP 2040–2045 Expand for  medium-lift rockets  and/or support  heavy-lift & crewed missions  (long-term vision to compete with other spaceports like  French Guiana ); Participate in more complex space missions ; Lead ASEAN space policy development

18. K I C K O F F M E E T I N G SATUAN TUGAS Google Earth 18 Pembangunan Bandar Antariksa Biak akan melibatkan lebih dari 20 K/L, sehingga dibutuhkan Satuan Tugas yang dapat mewadahi koordinasi antar K/L Mendukung percepatan Pembangunan Bandar Antariksa Monitoring pencapaian sasaran dalam setiap tahapan road map.

19. SEKIAN & TERIMA KASIH