DAFTAR ISI
I. INRODUCTION
1.Pengelompokan Barang
2.Sifat Barang
3.Pelayanan Jasa Barang
II. SISPRO PELAYANAN KAPAL DAN BARANG
III. KEGIATAN PELAYANAN BARANG
1.Kegiatan Pelabuhan Pembongkaran
2.Kegiatan Pelabuhan Pemuatan
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN BONGKAR MUAT
1.Kegiatan Bongkar Muat (Tujuan / Sasaran Pokok Kegiatan B/M)
2.Pelaksanaan Kegiatan Bongkar Muat
A. Pra Rencana Kegiatan
B. Kegiatan di Dermaga.
C. Kegiatan Penumpukan
3.Usaha Pengendalian Bongkar Muat
4.Peralatan Bongkar Muat
V. GAMBARAN TANGGUNG JAWAB ATAS BARANG YANG DI BONGKAR/DIMUAT DI PELABUHAN
VI. PUNGUTAN JASA BARANG
VII. KINERJA PELAYANAN BARANG
VIII.PENUTUP.
INTRODUCTION
BARANG
Semua jenis barang
muatan kapal yang
dibongkar/dimuat dari
dan ke kapal
BARANG ANTAR
PULAU
Barang yang diangkut dari pelabuhan asal ke
pelabuhan tujuan dalam wilayah Indonesia
BARANG
EKSPOR/IMPOR
Barang yang diangkut dari pelabuhan asal luar
negeri ke pelabuhan tujuan dalam wilayah
Indonesia atau sebaliknya.
BARANG DALAM
KEMASAN
Barang yang menggunakan kemasan, petikemas
(container), atau menggunakan pallet dan Unitized
BARANG TIDAK
DALAM
KEMASAN
Barang dalam bentuk urai, antara lain Break Bulk
Cargo, Bag Cargo, Barang Curah Cair, Barang
Curah Kering termasuk Hewan.
1.PENGELOMPOKAN
BARANG
2. SIFAT BARANG
Jenis barang yang mempunyai sifat mudah rusak atau dapat mencemarkan barang
lain apabila ditumpuk/disusun pada lokasi yang berdekatan
Contoh :
Garam, terasi, gaplek, bungkil kopra, kulit, kertas bekas, belerang, pupuk, semen,
besi, baja dan barang logam atau batangan lainnya.
BARANG
MENGGANGGU
Barang yang dikelompokkan oleh Internationale Maritime Organization (IMO)
sebagai barang yang dapat menimbulkan bahaya ledakan, kebakaran, meracuni
terhadap muatan lain ataupun itu sendiri dan mengancam lingkungan sekitarnya.
Contoh :
Corrosive, Radio Active, Poison Gas, Explosive, Inflamable Liquid dll
BARANG
BERBAHAYA
Jenis barang yang mempunyai sifat merusak, khususnya terhadap fasilitas
pelabuhan.
Contoh :
Besi Tua, Kayu Log, Batubara dll
BARANG
MERUSAK
3.PELAYANAN JASA BARANG
PELAYANAN JASA DERMAGA
1.Menyiapkan perlengkapan dan peralatan B/M ke tepi dermaga
atau mengembalikannya ke tempat semula.
2.Mengangkat muatan dari sisi lambung kapal atau tongkang ke
tepi dermaga atau sebaliknya.
3.Menempatkan atau memindahkan muatan dari tepi dermaga ke
lokasi penumpukan barang (Gudang atau Lapangan
Penumpukan)
PELAYANAN JASA
PENUMPUKAN
FUNGSI
1.Mencegah terjadinya idle time bagi kapal.
2.Menyiapkan waktu yang diperlukan,
antara lain diakibatkan : keterlambatan
penyelesaian dokumen, penyelesaian
kewajiban pembayaran jasa pelabuhan,
penyelesaian dokumen ke pabean.
penyelesaian port clearence dll.
3.Tempat pengumpulan barang yang akan
dimuat ke kapal sehingga dapat dicegah
terjadinya kapal menunggu muatan.
GUDANG
LAPANGAN
PENUMPUKAN
Salah satu fasilitas
pelabuhan untuk
menunjang proses
pemindahan barang dari
angkutan laut ke darat
atau sebaliknya.
SISPRO PELAYANAN KAPAL & BARANG
PERUSAHAAN
PELAYARAN
PERUSAHAAN
BONGKAR/MUAT
PERUSAHAAN
EMKL
PELABUHAN III
PPSA/P2T
PELAYANAN
TEKNIS
PELAYANAN KAPAL
4.KAPAL SANDAR/BERANGKAT
5. PENGAWASAN/PENGENDA-
LIAN OPERASIONAL MELA-
LUI SUPERVISI OPERASI (SO)
PELAYANAN BARANG
1
1
2
3
1.PERMINTAAN PELAYANAN KAPAL DAN BARANG
2.RENCANA/PENETAPAN PELAYANAN KAPAL DAN
KEGIATAN B/M
3.KAPAL SANDAR
4.PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL
MELALUI SUPERVISI OPERASI (SO)
5.LAPORAN
KETERANGAN :
KEGIATAN PELAYANAN BARANG
STEVEDORING CARGODORING RECEIVING/DELIVERY
1.KEGIATAN PELABUHAN
PEMBONGKARAN
PELAKSANAAN KEGIATAN BONGKAR MUAT
DAN PENGGUNAAN PERALATAN BONGKAR MUAT
PERALA
TAN
BURUH
METODE/
SYSTEM
TUJUAN/SASARAN POKOK KEGIATAN B/M
1.MELAKSANAKAN B/M SECEPATNYA (PRODUKTIF)
Kesiapan alat B/M, Ketrampilan Buruh, Peranan Supervisor, Stowage Plan
yang baik, Kesiapan Barang, Kemasan Barang, Kesiapan Dokumen dll.
2.MENGHINDARI RESIKO KERUSAKAN TERHADAP BARANG,
PERALATAN DAN KECELAKAAN KERJA SERENDAH MUNGKIN
Pengawasan daro foreman kapal secara efektif, penggunaan alat yang
tepat, kapasitas daya angkat derek (SWL).
3.MELAKSANAKAN SELURUH PERENCANAAN B/M SEBAGAIMANA
TERTERA PADA STOWAGE – PLAN
Pembacaan stowage-plan harus tepat, Stowage Plan dikonsultasikan lagi
dengan pihak kapal (perwira muatan)
4.MENGHASILKAN STABILITAS KAPAL YANG AMAN
Perencanaan B/M secara tepat, pengaturan truck ballast di kapal,
pengikatan muatan, pemilihan route dll.
5.MENGHINDARI TERJADINYA LONG HATCES (KELAMBATAN
KEBERANGKATAN KAPAL), OVER HATCHES (TERPISAHNYA
SEBAGIAN KECIL MUATAN DIPALKA LAIN) DAN LONG DISTANCE
(TERBAWANYA MUATAN YANG SEHARUSNYA DI BONGKAR DI
PELABUHAN SEBELUMNYA)
1.KEGIATAN BONGKAR
MUAT
2. PELAKSANAAN
KEGIATAN BONGKAR
MUAT
1.Satu jam sebelum shift dimulai : buruh, peralatan dan perlengkapan B/M
harus sudah disiapkan disisi kapal.
2.Pintu gudang dibuka dan ruang penumpukan telah di siapkan termasuk
pengemudi/driver.
3.Sebelum buruh dan petugas stevedoring naik ke kapal harus diperhatikan
tangga kapal harus terpasang dengan baik dan di pasang jala-jala.
4.Lubang-lubang pembuangan atau sirkulasi pada sisi kapal ke arah
dermaga telah diberi penutup.
5.Semua derek kapal yang akan digunakan telah disiapkan (oleh ABK) dan
Hook (Ganco) muatan telah tergantung dengan baik.
6.Penutup palka yang dapat dibuka secara mekanik dibuka oleh ABK.
7.1 Jam sebelum shift dimulai buruh sudah siap di kapal dan di dermaga
termasuk petugas cheker (kerani).
8.Sebelum memulai kegiatan foreman perlu mengetahui stabilitas kapal
yang ada dan memperhatikan kekencangan tros-tros kapal.
A.PRA RENCANA KEGIATAN
B.KEGIATAN DI DERMAGA
1.Jarak antara sisi dermaga atau sisi kapal dengan lokasi penumpukan
harus sedekat mungkin.
2.Sepanjang jarak transfering harus bebas dari hambatan dan mudah dilalui
oleh kendaraan dan peralatan bantu mekanik.
3.Peralatan transfering harus bebas dari hambatan dan mudah dilalui oleh
kendaraan dan peralatan bantu mekanik.
4.Peralatan transfering harus dalam kondisi yang baik.
5.Driver harus mempunyai ketrampilan yang baik.
6.Pemilihan dan peralatan mekanik harus disesuaikan dengan type dan
kapasitas yang dibutuhkan.
7.Pengaturan dan pendayagunaan buruh yang tepat, dll
C.KEGIATAN PENUMPUKAN
OPERASI PENUMPUKAN
Kegiatan penumpukan/penimbunan
barang dalam gudang/lapangan
penumpukan
SKALA
WAKTU
JANGKA PANJANG
2-3 TAHUN
JANGKA PENDEK
2-3 MINGGU
PERENCANAAN OPERASI PENUMPUKAN
BERAPA BANYAK BARANG YANG MEMBUTUHKAN TEMPAT PENUMPUKAN
DATA YG DIPERLUKAN UNTUK MERENCANAKAN TEMPAT PENUMPUKAN :
•Jumlah dan Jenis Barang yang di B/M
•Jumlah Barang tersebut yang diangkut langsung
•Jenis Fasilitas penumpukan yang diperlukan
•Perhitungan kasar luas ruangan yang diperlukan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JENIS TEMPAT PENUMPUKAN :
•Jenis Barang
•Kemasan/Pembungkus
•Lama Waktu di Tempat Penumpukan
•Stuffing dari Barang tersebut.
•Tindakan Pencegahan (Keamanan).
3.USAHA PENGENDALIAN BONGKAR MUAT
USAHA UNTUK MENGETAHUI DAN MENILAI APAKAH PEKERJAAN
BONGKAR MUAT SUATU KAPAL SUDAH DILAKSANAKAN SESUAI
DENGAN YANG DIRENCANAKAN.
JIKA TERJADI PENYIMPANGAN DI ADAKAN LANGKAH-LANGKAH
PERBAIKAN.
PENGENDALIAN BONGKAR MUAT DILAKSANAKAN MELALUI :
•OPERATION PLANNING
•TIME SHEET
PENGENDALIAN = PENGAWASAN + TINDAKLANJUT
STEVEDORING CARGODORING RECEIVING/
DELIVERY
A B
C
D
E
F
Tanggung Jawab
PBM
Tanggung Jawab
PBM
Tanggung
Jawab
Pelabuhan Tanggung Jawab
PBM
Tanggung Jawab
Pemilik Barang/
EMKL
GAMBARAN TANGGUNG JAWAB ATAS BARANG
YANG DI BONGKAR/DIMUAT DI PELABUHAN
Kecuali
Gudang KSO
PUNGUTAN JASA PELAYANAN BARANG
A.KEGIATAN DI DERMAGA
1.Setiap barang yang di bongkar/dimuat dari atau ke kapal/tongkang yang
bertambat maupun tidak bertambat di tambatan yang lokasi kegiatannya
berada di dalam daerah lingkungan kerja atau daerah lingkungan kepentingan
pelabuhan.
2.Barang dari tongkang yang dimuat ke kapal yang sedang bertambat pada
tambatan tanpa melalui dermaga atau sebaliknya, dikenakan tarif pelayanan
jasa dermaga sebesar 50% dari tarif yang berlaku.
3.Barang yang sifatnya mengganggu dikenakan tambahan 50% dari tarif yang
berlaku sedang barang berbahaya dikenakan tambahan sebesar 100% dari
tarif yang berlaku.
B.KEGIATAN PENUMPUKAN
1. BARANG YANG DI BONGKAR DARI KAPAL
(IMPOR DAN BONGKAR ANTAR PULAU)
Masa : Sampai dengan hari ke –5
dikenakan tarif pelayanan jasa penumpukan 1 hari dari tarif
yang berlaku dan hari ke 6 sampai hari ke 10 di hitung perharinya
sebesar tarif yang berlaku
Masa II: hari ke 11 dan seterusnya dihitung
perharinya sebesar 200% dari tarif yang berlaku.
2. BARANG YANG DI MUAT DARI KAPAL
(EKSPOR DAN MUAT ANTAR PULAU)
Masa : Sampai dengan hari ke –7
dikenakan tarif pelayanan jasa penumpukan 1 hari dari tarif
yang berlaku dan hari ke 8 sampai hari ke 14 di hitung perharinya
sebesar tarif yang berlaku
Masa II: hari ke 15 dan seterusnya dihitung
perharinya sebesar 200% dari tarif yang berlaku.
KINERJA PELAYANAN BARANG
BERTH THROUGHPUT
SHED THROUGHPUT
YARD THROUGHPUT
BTP = JUMLAH B/M MELALUI DERMAGA
PANJANG DERMAGA
STP = JUMLAH BARANG MELALUI GUDANG
LUAS GUDANG EFEKTIF
YTP = JUMLAH BARANG MELALUI LAPANGAN PENUMPUKAN
LUAS LAPANGAN PENUMPUKAN EFEKTIF