Paradigma Kesehatan Lingkungan: Teori Simpul

davidlaksamanacaesar1 0 views 33 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 33
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33

About This Presentation

teori-simpul


Slide Content

PARADIGMA KESEHATAN
LINGKUNGAN
SYAFRIANI, M.KES

Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu
tentang berbagai masalah kesehatan sebagai
akibat dari hubungan interaktif antara
berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki
potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang
timbul akibat adanya perubahan-perubahan
lingkungan dengan masyarakat, serta
menerapkan upaya pencegahan gangguan
kesehatan yang ditimbulkannya
PENGERTIAN

Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara
mempelajari dan mengukur dinamika hubungan
interaktif antara penduduk dengan lingkungan
yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu
dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif
(Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as
the study of environmental factors that influence
the distribution and determinants of diseases in
human population (Cordis, 1994)
Pengertian (cont.)

Pengertian (cont.)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia  daerah aliran
sungai, daerah pantai, daerah pegunungan

Pengertian (cont.)
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat
dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara
bawahan atasan, dll

POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI
LINGKUNGAN
1.Paradigma Kesehatan Lingkungan
2.Dinamika Bahan Toksik
3.Parameter Kesehatan Lingkungan
4.Kemampuan Mengidentifikasi Population at
Risk
5.Standard Normalitas
6.Desain Studi
7.Analisis Pemajanan

1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan
lingkungan menggambarkan hubungan
interaktif antara berbagai komponen
lingkungan dengan dinamika perilaku
penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian
sehat sakit dalam suatu kawasan

PARADIGMA KESEHATAN VS LINGKUNGAN
Sumber
Perubahan
PEmbangunan
Alami
-Udara
-Air
-Makanan
-Manusia
-Vektor
MASYARAKAT
(Budaya,
Perilaku,
Gizi, dll)
SEHAT
SAKIT
UPAYA PROGRAM
KESEHATAN/NON KESEHATAN
WAHANA
TRANSMISI PENYAKIT

2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika
perjalanan suatu bahan toksik dan atau
faktor penyebab penyakit (fisik, kimia,
mikroba) yg berada dalam transmisi hingga
kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan
menentukan teknik mengukur atau analisis
pemajanan
Contoh:
Pb  udara/air/tanah/makanan  tubuh
manusia

3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai
parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai
parameter perubahan lingkungan
 TEORI SIMPUL

Melalui wahana
- Udara
- Air
- Makanan
- Tanah
- Binatang
DINAMIKA KESEHATAN LINGKUNGAN
(TEORI SIMPUL)
SUMBER AMBIENT MANUSIA DAMPAK
-Alamiah
-Penderita
penyakit
infeksi
-Industri
-Mobil
Komponen
lingkungan
berada dlm
darah, lemak,
urine,
dll
- Sehat
- Samar
- Subklinik
- Akut
A B C D

Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya
(pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen
penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen
tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa
kejadian penyakit, misal jumlah penderita
keracunan

4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION
AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent

Cara
Population at risk tidak selalu dalam satu
kawasan
Contoh: Konsumsi ikan yg tercemar logam berat

Penetapan population at risk pada
dasarnya:
Ditentukan oleh pola kinetika agent dalam
media transmisi
 Menentukan lokasi pengukuran analisis
pemajanan
4. Kemampuan mengidentifikasi population at risk (Cont.)

5. STANDAR NORMALITAS
Setiap pengukuran baik pada simpul A, B,
C maupun D harus selalu dirujuk terhadap
nilai-nilai standar normal sebagai bahan
referensi
Misal: Permenkes tentang air bersih, baku
mutu lingkungan, nilai ambang batas,
maximum acceptable concentration, dll.

6. DESAIN STUDI
Studi epidemiologi lingkungan:
Studi investigasi  mencari penyebab KLB
Studi dalam keadaan endemik  surveillance
epidemiologi
Contoh: monitoring kasus penyakit akibat
pencemaran lingkungan  sampel ikan
Dapat bersifat deskripsi  pada tiap simpul

Desain studi (Cont.)
Studi epidemiologi lingkungan:
Observasional  prospektif dan retrospektif
Eksperimental  di laboratorium atau lapangan

7. ANALISIS PEMAJANAN
Pemajanan menggambarkan jumlah
komponen lingkungan yang memiliki
potensi dampak (agent) yang diterima
atau kontak dengan tubuh dan
menimbulkan dampak
Pengukuran pemajanan sedapat mungkin
menggambarkan dosis atau jumlah yg
diterima oleh tubuh manusia

Dalam exposure assessment perlu diperhatikan:
A.Jenis agent
B.Sifat agent
C.Jumlah
D.Waktu
E.Tempat
F.Intervening variables – dalam exposure
assessment
G.Pengertian impurities (kemurnian)
7. Analisis pemajanan (Cont.)

A. JENIS AGENT
Kelompok Mikroba
Kelompok Bahan Kimia
Kelompok Fisik

B. SIFAT AGENT PENYAKIT
Media interaksi atau kontak dg tubuh manusia
 air, tanah, udara atau makanan
Apakah medianya lebih dari satu?
Apakah dlm media transmisi agent penyakit
berubah sifat?
Cross contamination?

C. JUMLAH
Exposure (perkiraan jml kontak) dan dosis
Ada 5 perkiraan jumlah kontak, yaitu:
a.Perkiraan jml pemajanan eksternal secara umum 
konsentrasi agent dlm media tertentu
Contoh: Kadar CO, SO2 dan Pb di udara
b.Perkiraan jml pemajanan internal sederhana (intake)
Konsentrasi bahan dlm media dan perkiraan jml kontak
Contoh: Makan berapa kg/hari, dlm tiap kg brp
kandungan bahan berbahaya

c.Perkiraan uptake
Jml yg diabsorpsi oleh tubuh
Udara: Uptake = Ci – Ce x volume x t
Ci = konsentrasi inhaled
Ce = konsentrasi exhaled
t = time/waktu/durasi
d.Perkiraan pemajanan pada target organ

Dilakukan di laboratorium
Misal: metode neutron activation analysis
C. Jumlah (Cont.)

e.Perkiraan perilaku pemajanan
(behavioural exposure)
Dilakukan dgn memasang “alat
penangkap” parameter bahan yg hendak
ditangkap dari lingkungan
Contoh: pemasangan film badge pada
pekerja yg terpajan radioaktif
C. Jumlah (Cont.)

D. WAKTU
Berapa lama individu/masyarakat terpajan
Tiap hari? Berapa jam perhari? Bertahun-
tahun?

E. TEMPAT
Lingkungan pemukiman
Lingkungan kerja
Lingkungan tempat umum
Regional
Global

F. INTERVENING VARIABLES
Kemungkinan sumber perubahan lingkungan atau
sumber potensi dampak (agent) lain selain yg kita
pelajari
Contoh: pengamatan COHb  CO bisa berasal dari
kendaraan bermotor, asap rokok, dll.
Perlu diperhatikan:
satu sumber satu bahan pencemar: jarang ada
Satu sumber banyak bahan pencemar, misal rokok
Banyak sumber satu bahan: misalnya gas CO
Banyak sumber banyak bahan: paling banyak,
misalnya: pencemaran udara atau pencemaran sungai

G. PENGERTIAN IMPURITIES
Bahaya yg selalu diperhitungkan hanya
terhadap active ingridient.
Seharusnya bahan campurannya ikut
diperhatikan
Contoh: pestisida  ada bahan aktif,
stabilizer, pewarna, pengharum

PENILAIAN DAMPAK KESEHATAN
Merupakan pemantauan dan pengukuran
simpul C dan D
Pada dasarnya community based
Pengukuran dampak pada manusia terdiri
dari:
1.Pengukuran behavioural exposure
(simpul C)

“Alat penangkap”  menilai jumlah
kontak/exposure

Penilaian dampak kesehatan (Cont.)
2.Pengukuran bioindikator (simpul C)
Pemantauan biologik adalah pengukuran dan
penilaian tentang bahan tertentu atau hasil
metabolismenya dalam jaringan, sekresi, ekskresi,
pernafasan atau gabungan dari itu untuk
mengevaluasi pemajanan dan risiko kesehatan
dengan membandingkannya dengan nilai ambang
yang tepat
Memperkirakan berapa absorpsi bahan pencemar
dalam tubuh
Mengukur dosis internal  estimasi potensi penyakit
dan gangguan faali

Syarat pemantauan biologik:
Bahan yg diteliti atau metabolitnya tdp dlm
jaringan
Ada metode analisis yg sahih
Ada nilai ambang yang berlaku
Metode atau cara yg digunakan dapat
diterima
Penilaian dampak kesehatan (Cont.)

3.Pengukuran/identifikasi kasus/penderita
(simpul D)
Penentuan apakah seseorang merupakan
kasus (korban) yang terkena dampak  health
effect

Dengan mengumpulkan gejala patognomonis
Vonis  dokter ahli atau non dokter yg memiliki
instrumen terstandarisir
Penilaian dampak kesehatan (Cont.)
Tags