PARKINSON’S DISEASE Case Report Session Fajar Aldiansyah 2110312007 Preseptor : dr. Lydia Susanti, SpN (K),M.Biomed, M.PdKed
LATAR BELAKANG
Parkinson’s Disease Penyakit degenerasi saraf otak yang berkembang secara progresif Salah satu penyakit degenerasi saraf, tertinggi kedua setelah Alzheimer United State : > 0,5 juta orang 1 Asia: 15 -328 per 100.000 orang 2 Gejala motorik : RestingTremor, Rigidity, Bradykinesia, Postural Instability. Nonmotorik: depresi, hilang sensasi penciuman, masalah pencernaan, perubahan fungsi kognitif Diagnosis: Anamnesis dan pemeriksaan fisik Terapi: Membantu mengurangi gejala
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien Nama Mariani Jenis kelamin Perempuan Umur 56 tahun No. RM 01.26.91.91 Alamat Koto Padang Pekerjaan Pensiunan Tanggal Pemeriksaan 2 1 J uli 2025
Anamnesis Seorang pasien wanita berumur 56 tahun datang ke poli Neurologi RSUP Dr. M Djamil Padang pada tanggal 21 juli 2025 dengan: Keluhan Utama: Gemetar pada kedua tangan dan kaku pada anggota gerak yang semakin memberat sejak 1 minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang Gemetar pada kedua tangan sejak 2 tahun yang lalu, gemetar dirasakan saat istirahat dan terjadi tanpa disadari, serta tidak dapat dikendalikan. Kaku pada anggota gerak sejak 1 tahun yang lalu, kekakuan dirasakan ber angsur-angsur. Pasien berjalan lebih lambat sejak 1 tahun yang lalu. Cara berjalan dengan melangkah kecil-kecil. Keluhan berbicara menjadi lambat dan volume suara lebih kecil sejak 1 tahun yang lalu. Pasien merasa tidak stabil saat berdiri lama Wajah kaku dan ekspresi minimal ada Nyeri kepala (-), mulut mencong(-), muntah(-), gangguan tidur (-)
Riwayat Penyakit Dahulu Pasien telah dikenal menderita parkinson sejak 2 tahun yang lalu Riwayat stroke, hipertensi, diabetes melitus, asam urat, dan penyakit jantung tidak ada Riwayat penyakit jiwa dan pemakaian obat antipsikotik tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama Riwayat diabetes mellitus ada pada ibu pasien. Riwayat stroke, hipertensi, , asam urat, dan penyakit jantung tidak ada
Riwayat Penyakit Pribadi dan Sosial Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. dengan aktfitas sedang. Tidak ada Riwayat merokok dan minum alkohol tidak ada
Pemeriksaan Fisik Umum Keadaan umum : sakit sedang Kesadaran : composmentis Nadi/irama : 82x/menit, teratur, kuat angkat Pernafasan : 20x/menit Tekanan darah : 139/72 mmHg Suhu : 36.5 C Turgor kulit : baik Kulit dan kuku : pucat (-), sianosis (-) Kelenjar getah bening Leher Aksila Inguinal : tidak teraba pembesaran KGB : tidak teraba pembesaran KGB : tidak teraba pembesaran KGB
Pemeriksaan Fisik Umum Thorak Paru Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : simetris kiri dan kanan : fremitus kiri sama dengan kanan : sonor : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/- Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : iktus kordis tidak terihat : iktus kordi teraba 1 jari medial linea midclavicula RIC V sinistra : batas jantung dalam batas normal : irama teratur, bising (-)
Status Neurologikus 1. Tanda rangsangan selaput otak Kaku kuduk Brudzinsky I Brudzinsky II Tanda kernig : (-) : (-) : (-) : (-) Tanda peningkatan tekanan intrakranial Pupil isokor, diameter 3mm/3mm, reflek cahaya +/+, refleks kornea +/+ Nyeri kepala Muntah proyektil : tidak ada : tidak ada
Status Neurologikus 3. Pemeriksaan Nervus Kranialis N. I (Olfaktorius) Kanan Kiri Subjektif Baik Baik Objektif (dengan bahan) Baik Baik N. II (Optikus) Kanan Kiri Tajam penglihatan Baik Baik Lapangan pandang Normal Normal Melihat warna Baik Baik Funduskopi Tidak dilakukan pemeriksaan
Status Neurologikus N. III (Okulomotorius) Kanan Kiri Bola mata Ortho Ortho Ptosis Tidak ada Tidak ada Gerakan bulbus Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah Strabismus Tidak ada Tidak ada Nistagmus Tidak ada Tidak ada Ekso/endotalmus Tidak ada Tidak ada Pupil Bentuk Refleks cahaya Refleks akomodasi Refleks konvergensi Bulat + + + Bulat + + +
Status Neurologikus N. VI (Abdusen) Kanan Kiri Gerakan mata ke bawah + + Sikap bulbus Ortho Ortho Diplopia Tidak ada Tidak ada N. IV (Trochlearis) Kanan Kiri Gerakan mata ke bawah + + Sikap bulbus Ortho Ortho Diplopia Tidak ada Tidak ada
Status Neurologikus N. V (Trigeminus) Kanan Kiri Motorik Membuka mulut + + Menggerakkan rahang + + Menggigit + + Mengunyah + + Sensorik Divisi oftalmika Refleks kornea Sensibilitas + + + + Divisi maksila - Sensibilitas + + Divisi mandibula − Sensibilitas + +
Status Neurologikus N. VII (Fasialis) Kanan Kiri Raut wajah Simetris Sekresi air mata + + Fisura palpebra Normal Normal Menggerakkan dahi + + Menutup mata + + Mencibir/ bersiul + + Memperlihatkan gigi + + Sensasi lidah 2/3 depan + + Hiperakusis - -
Status Neurologikus 4. Pemeriksaan Koordinasi dan Keseimbangan Cara berjalan Festinating gait Disatria (-) Romberg test Negatif Disgrafia (-) Romberg test dipertajam Tidak dilakukan Tes hidung-jari Normal Rebound Phenomen Tidak dilakukan Pronasi-supinasi Normal Tes tumit-lutut Tidak dilakukan Tes jari-jari Normal
Status Neurologikus 5. Pemeriksaan Fungsi Motorik a. Badan Respirasi spontan Duduk spontan b. Berdiri dan berjalan Gerakan spontan Tremor + Atetosis - Mioklonik - Khorea - Postural Instability +
Status Neurologikus c. Ekstremitas Superior Inferior Kanan Kiri Kanan Kiri Gerakan Aktif Aktif Aktif Aktif Kekuatan 444 444 444 444 Tropi Eutropi Eutropi Eutropi Eutropi Tonus Eutonus Eutonus Eutonus Eutonus Resting tremor + + + + Rigiditas + + + + Bradikinesia + + + +
Status Neurologikus 6. Pemeriksaan Sensibilitas Sensibiltas taktil Baik Sensibilitas nyeri Baik Sensiblitas termis Tidak dilakukan Sensibilitas kortikal Tidak dilakukan Stereognosis Tidak dilakukan Pengenalan 2 titik Tidak dilakukan Pengenalan rabaan Tidak dilakukan
Status Neurologikus 7. Pemeriksaan Refleks a. Fisiologis Kanan Kiri Kanan Kiri Kornea + + Biseps ++ ++ Barbangkis + Triseps ++ ++ Masseter + KPR ++ ++ Dinding Perut APR ++ ++ Atas ++ ++ Bulbokavernosus Tidak dilakukan Tengah ++ ++ Cremaster Tidak dilakukan Bawah ++ ++ Sfingter Tidak dilakukan
Status Neurologikus b.Patologis Kanan Kiri Kanan Kiri Lengan Tungkai Hoffmann- Tromner (-) (-) Babinski (-) (-) Chaddock (-) (-) Oppenheim (-) (-) Gordon (-) (-) Schaeffer (-) (-) Klonus paha (-) (-) Klonus kaki (-) (-)
Status Neurologikus 8. Fungsi Otonom Defekasi : Normal - Miksi : Normal - - Sekresi keringat : Normal 9. Fungsi Luhur Kesadaran CMC Tanda demensia Reaksi bicara Baik Reflek glabela - Fungsi intelek Normal Reflek snout - Reaksi emosi Normal Reflek menghisap - Reflek memegang - Reflek palmomental -
Klinis Parkinson’s Disease Diagnosis Etiologi Idiopatik Degeneratif - Topik Substansia Nigra Pars Kompacta Sekunder
Terapi Umum Edukasi mengenai perjalanan klinis penyakit, tatalaksana, dan perubahan gaya hidup Edukasi penyakit parkinson tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan Edukasi penyakit parkinson kronik degeneratif, obat hanya untuk mengurangi gejala Terapi rehabilitasi dan fisik 3x seminggu selama 30-40menit
Terapi Khusus Levodopa tab 3x1 PO Trihexyphenidyle (THP) tab 2mg 3x1 PO Pramifrol tab 3x1 PO
Prognosis Quo ad vitam Dubia Quo ad functionam Dubia Quo ad sanactionam Dubia
3 Diskusi Kasus
Seorang pasien wanita berumur 56 tahun datang ke poli Neurologi RSUP Dr. M Djamil Padang pada tanggal 21 juli 2025 dengan keluhan utama gemetar pada kedua tangan dan kaku pada anggota gerak Gemetar pada kedua tangan sejak 2 tahun yang lalu, gemetar dirasakan saat istirahat dan terjadi tanpa disadari, serta tidak dapat dikendalikan. Kaku pada anggota gerak sejak 1 tahun yang lalu, kekakuan dirasakan ber angsur-angsur. Pasien berjalan lebih lambat sejak 1 tahun yang lalu. Cara berjalan dengan melangkah kecil-kecil. Keluhan berbicara menjadi lambat dan volume suara lebih kecil sejak 1 tahun yang lalu. Pasien merasa tidak stabil saat berdiri lama Wajah kaku dan ekspresi minimal ada Nyeri kepala (-), mulut mencong(-), muntah(-), gangguan tidur (-) https:// www.youtube.com/shorts/tkbM29OCGlk
Usia pasien 56 tahun pada usia lanjut → proses neurodegeneratif Penyakit parkinson meningkat lima kali hingga sepuluh kali lipat pada usia dekade 5 hingga dekade 3. Pasien ini berusia 56 tahun memiliki faktor risiko mengalami parkinson. Penyakit Parkinson disebabkan oleh degenerasi neuron dopaminergik di substansia nigra pars compacta (SNc) yang memproyeksikan ke striatum (nukleus kaudatus dan putamen).
Kehilangan dopamin → gangguan regulasi ganglia basalis, yang berperan dalam kontrol gerakan. Dua jalur utama jalur langsung (direct pathway) berfungsi memfasilitasi gerakan → Dopamin dari SNc merangsang jalur langsung melalui reseptor D1 di striatum Jalur tidak langsung (indirect pathway) berfungsi menghambat gerakan → menghambat jalur tidak langsung melalui reseptor D2 di striatum sehingga mengurangi hambatan terhadap gerakan
Resting tremor Penurunan dopamin Peningkatan aktivitas nukleus subtalamikus (STN) meningkatkan aktivitas globus pallidus interna menghambat talamus mengurangi input eksitatorik ke korteks motorik gangguan gerakan spontan. Kehilangan dopamin → hiperaktivitas neuron kolinergik → pelepasan asetilkolin. Globus pallidus dan talamus berperan dalam mengontrol ritme gerakan halus perubahan inhibisi di ganglia basalis → osilasi ritmis di nukleus ventral intermedius (VIM) talamus diteruskan ke korteks motorik. Tremor ritmik dengan frekuensi 4–6 Hz Karakteristik resting tremor pada Parkinson frekuensi rendah (4–6 Hz) terjadi saat otot dalam keadaan istirahat menghilang saat gerakan volunter memburuk saat stres atau kecemasan tipe "pill-rolling tremor"
Rigidity Penurunan dopamin GPi hiperaktif menghambat talamus mengurangi eksitasi ke korteks motorik peningkatan aktivitas refleks spinal Penurunan dopamin hiperaktivitas neuron kolinergik meningkatkan pelepasan asetilkolin Meningkatkan kontraksi otot yang berlebihan Gangguan kontrol pada ganglia basalis hilangnya inhibisi terhadap interneuron di medula spinalis hipereksitasi motor neuron α peningkatan tonus otot secara konstan. Karakteristik rigiditas pada Parkinson Rigiditas tipe "Cogwheel" (roda gigi) Rigiditas tipe "Lead-pipe" Terjadi di otot fleksor dan ekstensor.
Postural Instability Hilangnya refleks postural sulit menyesuaikan postur tubuh terhadap perubahan posisi rentan jatuh keseimbangan terganggu → langkah kompensasi atau mengayunkan tangan untuk menyeimbangkan diri. Respons ini lambat, lemah, atau bahkan tidak terjadi jatuh ke belakang (retropulsi) APA adalah mekanisme otomatis tubuh dalam menyesuaikan postur sebelum bergerak. Penurunan atau keterlambatan APA Sulit mengatur postur sebelum bergerak lebih mudah kehilangan keseimbangan Karakteristik Postural Instability Gangguan refleks keseimbangan Retropulsi Kesulitan mengubah posisi Penurunan ayunan lengan saat berjalan Gaya berjalan "festinasi" Freezing of gait
Bradikinesia Hiperaktivitas GPi Penurunan input eksitasi ke korteks motorik Kesulitan dalam memulai dan menjalankan gerakan Menghasilkan gerakan yang lambat dan kurang energi. Kesulitan dalam inisiasi gerakan sehingga membutuhkan lebih banyak usaha untuk memulai gerakan. Gerakan awal mungkin normal, tetapi menjadi lebih lambat. Pengurangan amplitudo gerakan (hypometria motorik) yaitu gerakan menjadi kecil dan kurang efisien. Ayunan lengan saat berjalan berkurang, wajah menjadi kurang ekspresif (hipomimia), mikrografia (tulisan tangan menjadi kecil dan sulit terbaca), kesulitan dalam gerakan berulang.
Resting tremor (+) Rigiditas (+) Bradikinesia (+) Postural Instability (+) Keluhan motorik TRAP pada pasien parkinson disebabkan oleh terjadinya degenerasi sel dengan hilangnya neuron dopaminergik yang terpigmentasi di pars compacta substansia nigra di otak serta diikuti dengan ketidakseimbangan sirkuit motor ekstrapiramidal.
Romberg Test Tujuan : Untuk menilai fungsi proprioseptif dan keseimbangan sensorik , terutama dari kolumna posterior medula spinalis dan sistem vestibular . Cara Melakukan : Minta pasien berdiri tegak, kaki dirapatkan, pandangan ke depan Posisi tangan menyilang di badan Observasi dengan mata terbuka selama 30 detik Lalu minta pasien menutup mata Amati apakah pasien stabil atau goyah
Kriteria diagnosis penyakit Parkinson Movement Disorder Society 10 dan UK Parkinson’s Disease Society Brain Bank’s 9 TERAPI
Perjalanan Klinis Perjalanan klinis penyakit Parkinson menurut Hoehn dan Yahr
Algoritma Penatalaksanaan Algoritma penatalaksanaan penyakit Parkinson 6
Movement Disorders Overview of Movement and Cerebellar Disorders - Neurologic Disorders - MSD Manual Professional Edition (msdmanuals.com)
Tatalaksana Rehabilitasi Fisioterapi Terapi IRR (Infra Red Radiation) Terapi latihan ROM exercise Latihan berjalan Frenkel’s exercise Latihan keseimbangan Senam Parkinson Home program Terapi okupasi Terapi wicara
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo , including icons by Flaticon and infographics & images by F Terima kasih