Patofisiologi Palliative Care HIV IO dan DM.pptx

HemaMalini663533 46 views 21 slides Sep 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

Diabetes in Palliative care


Slide Content

Kondisi patofisiologi pasien HIV,  Infeksi Oportunistik (IO) , dan Diabetes Melitus (DM) dengan komplikasi yang membutuhkan perawatan paliatif

Pendahuluan Penyakit seperti Penurunan fungsi kekebalan tubuh (pada HIV) yang memicu infeksi berat / Infeksi Oportunistik Gangguan gula darah kronis (pada DM) yang menyebabkan kerusakan organ, Kondisi penyakit diatas menimbulkan komplikasi terkait seperti nyeri , kelemahan , dan malnutrisi yang mengancam kualitas hidup dan fungsi tubuh pasien secara keseluruhan . 

Konsep Palliative, End-of-Life, dan Terminal Care Palliative care : bisa dimulai kapan saja sepanjang perjalanan penyakit ; bertujuan mengurangi penderitaan , mempertahankan fungsi & kemandirian . End-of-life care : diberikan saat pasien diperkirakan meninggal dalam 12 bulan . Fokus pada gejala & perencanaan akhir hayat . Terminal care : diberikan pada hari atau jam terakhir kehidupan .

Prinsip Utama Palliative Care

HIV/ AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) Patofisiologi : HIV menyerang sel T ( sel CD4 ) yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh . Virus bereplikasi dalam sel-sel ini , menyebabkan kerusakan dan penurunan jumlahnya secara drastis .  Kondisi ini membuat tubuh sangat rentan terhadap berbagai infeksi ( Infeksi Oportunistik ) dan keganasan , yang dikenal sebagai AIDS.  Mengapa Membutuhkan Perawatan Paliatif : Pasien HIV dengan stadium lanjut sering kali mengalami gejala kronis seperti nyeri , kelelahan berat , dan penurunan fungsi tubuh akibat komplikasi infeksi .  Perawatan paliatif berfokus pada manajemen gejala ini untuk meningkatkan kualitas hidup , meskipun penyakit dasarnya tidak dapat disembuhkan . 

Infeksi Oportunistik (IO) Patofisiologi : Karena sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah akibat HIV, patogen yang umumnya tidak berbahaya bagi orang sehat ( misalnya , jamur , bakteri , virus lain) dapat menyebabkan infeksi yang parah , mengancam jiwa , dan bersifat kronis , seperti pneumonia, TBC, dan infeksi jamur pada saluran pencernaan .  Mengapa Membutuhkan Perawatan Paliatif : IO dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat , sesak napas, diare kronis , dan penurunan berat badan drastis .  Perawatan paliatif diperlukan untuk mengelola gejala-gejala fisik ini dan memberikan dukungan psikologis , spiritual, dan sosial bagi pasien dan keluarganya . 

Penatalaksanaan Palliatif Pada Pasien Kondisi HIV/AIDS

Kebutuhan Palliative Care pada Pasien HIV/AIDS HIV adalah   penyakit kronis yang belum dapat disembuhkan . Tingginya angka morbiditas dan mortalitas terutama pada pasien yang: Tidak atau berhenti ART Mengalami gagal terapi (viral load tetap tinggi ) Tahun pertama setelah memulai ART Pasien HIV sering mengalami   nyeri kronis , sesak napas, fatigue, depresi , dan penyakit komorbid  (TB, kanker , penyakit kardiovaskular ).

Model Palliative Care HIV

Manfaat Palliative Care pada HIV/AIDS Kontrol gejala : nyeri , dyspnea , kelelahan , gangguan nafsu makan , depresi . Meningkatkan kualitas hidup : pasien lebih nyaman , mampu melakukan aktivitas . Dukungan psikososial : mengurangi rasa takut , meningkatkan dukungan sosial & spiritual. Efisiensi biaya : mengurangi biaya rawat inap , memperpendek lama perawatan di rumah sakit . Mendukung keluarga : edukasi , pendampingan , dan dukungan duka cita .

Palliative Home Care (PHC) Definisi : perawatan pasien di rumah yang meliputi aspek fisik , psikologis , sosial , spiritual untuk mempertahankan kemandirian dan kualitas hidup . Efektivitas berdasarkan systematic review (4 studi ) : Efektif mengontrol nyeri , sesak , mual , kecemasan , depresi Meningkatkan kualitas hidup pasien Tingkat kepuasan pasien & keluarga sangat tinggi (93–96%) Lebih   cost-effective   dibanding hospital-based palliative care ( biaya per hari lebih rendah : $17,99 vs $21,30) Pasien lebih banyak yang meninggal di rumah (47%) Menurunkan beban rumah sakit , sesuai konteks negara dengan sumber daya terbatas ( termasuk Indonesia).

Diabetes Melitus (DM) dengan Komplikasi Patofisiologi : DM menyebabkan kadar gula darah yang tinggi secara kronis .  Kelebihan gula darah ini dapat merusak berbagai organ dan sistem tubuh , seperti : Neuropati Diabetik :   Kerusakan saraf , terutama di ekstremitas , yang menyebabkan nyeri , kesemutan , dan mati rasa. Penyakit Ginjal Kronis ( Nefropati Diabetik ):   Kerusakan ginjal yang berujung pada gagal ginjal stadium akhir .  Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (DM vaskular ):   Peningkatan risiko penyakit jantung , stroke, dan masalah peredaran darah di kaki.  Ketoasidosis Diabetik (KAD)  /  Hiperosmolar Hiperglikemik :   Komplikasi akut yang mengancam jiwa . 

DM continue…. Mengapa Membutuhkan Perawatan Paliatif : Pasien DM dengan komplikasi sering mengalami nyeri kronis yang melemahkan , gangguan fungsi organ, dan penurunan kemampuan untuk menjaga diri .  Perawatan paliatif membantu mengelola nyeri , mual , sesak napas, dan masalah fisik lainnya , serta memberikan dukungan emosional dan spiritual untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan . 

Fokus Utama Perawatan Paliatif Diabetes dengan komplikasi 1. Manajemen Gejala : Membantu pasien mengatasi gejala fisik yang menyakitkan , seperti nyeri neuropati , sesak napas, kelelahan , atau infeksi .  2. Kesejahteraan Holistik : Menangani aspek emosional , sosial , dan spiritual pasien , termasuk memberikan dukungan bagi pasien dan keluarga .  3. Fleksibilitas Penyesuaian Glikemik : Mengubah tujuan pengendalian gula darah dari pencegahan komplikasi jangka panjang menjadi mempertahankan kualitas hidup , yang mungkin berarti menyesuaikan terapi insulin atau obat lain untuk mencegah hipoglikemia atau hiperglikemia .  4. Perencanaan Perawatan Akhir Hayat: Membantu pasien dan keluarga mendokumentasikan preferensi perawatan , membuat keputusan tentang tempat kematian yang diinginkan , dan memastikan perencanaan perawatan yang nyaman dan bermartabat . 

Pasien diabetes terutama usia lanjut Palliative care menjadi penting karena mereka sering mengalami Durasi penyakit lama Komplikasi multipel ( kardiovaskular , ginjal , neuropati , kanker ) Frailty & gangguan kognitif Tantangan : polifarmasi , hipoglikemia , hiperglikemia , beban perawatan mandiri

Perubahan Fokus Perawatan Diabetes pada Lansia Awalnya : fokus pada  kontrol ketat glukosa darah . Seiring usia & komplikasi : fokus bergeser ke   kenyamanan , keamanan , dan kualitas hidup . Target glukosa yang direkomendasikan : 6–11 mmol/L (108–198 mg/dL)   atau lebih longgar pada kondisi tertentu . Tujuan utama : mencegah hipoglikemia / hiperglikemia yang menimbulkan gejala tidak nyaman .

Strategi Implementasi

Perspektif Pasien dan Keluarga lansia dengan diabetes

Prinsip Etis dan Filosofi

Terima Kasih
Tags