pb3mat_pertemuan 4 algoritma pemrograman

halimagung3 0 views 27 slides Sep 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

materi


Slide Content

Struktur Dasar Algoritma
dan Runtunan

RUNTUNAN (1/4)
•Algoritma merupakan runtunan (sequence) satu
atau lebih instruksi, yang berarti bahwa :
1.Tiap instruksi dikerjakan satu per satu
2.Tiap instruksi dilaksanakan satu kali
3.Urutan instruksi yang dilaksanakan pemroses
sama dengan urutan aksi sebagaimana tertulis di
dalam Algoritma
4.Akhir dari instruksi terakhir merupakan akhir
algoritma

RUNTUNAN (2/4)
Runtunan yang terdiri dari 5 buah
instruksi.
Tiap instruksi dikerjakan satu per satu
secara berurutan, sesuai dengan
urutannya di dalam algoritma
Aksi 1
Aksi 2
Aksi 3
Aksi 4
Aksi 5

RUNTUNAN (3/4)
•Urutan di dalam algoritma sangat penting.
Urutan instruksi yang berbeda akan
menghasilkan hasil yang berbeda pula

RUNTUNAN (4/4)
•Contoh :
A  10 A  10
A  2 * A B  A
B  A A  2 * A
write (B) write (B)
=20 =10

Contoh Kasus 1
•Buatlah Algoritma lengkap untuk menghitung
Volume Tabung dan Luas Permukaan Tabung
•Inputan berupa nilai jari-jari tabung dan tinggi
tabung
Dimana Rumus:
Volume = 3.14 * r * r * t
Luas Permukaan = 2*(3.14*r*t)

PEMILIHAN (1/6)
•Suatu aksi akan dilakukan hanya jika
memenuhi persyaratan atau kondisi tertentu
 menganalisis kasus yang ada (menentukan
kondisi boolean : true atau false) dan menentukan
aksi yang dilakukan jika kondisi tersebut terpenuhi
(true)

PEMILIHAN (2/6)
•Simbol :
•Kasus berupa ekspresi relasional
(operator : =, <, >, <=, >=, , and, or, not)
<Kondisi>
?
TRUEFALSE

PEMILIHAN (3/6)
•Operator not digunakan untuk membuat
komplemen (hal yang berkebalikan) dari suatu
kondisi boolean
If not <ekspresi> then aksi
 aksi dilakukan jika ekspresi menghasilkan nilai
boolean false

PEMILIHAN (4/6)
•Operator and digunakan untuk menghubungkan
suatu kondisi boolean yang terdiri dari beberapa
ekspresi relasional, yang akan bernilai true jika
SEMUA ekspresi menghasilkan nilai TRUE
If <ekspresi1> and <ekspresi2> then aksi
 aksi dilakukan jika ekspresi1 bernilai true dan ekspresi2
bernilai true

PEMILIHAN (5/6)
•Operator or digunakan untuk menghubungkan suatu
kondisi boolean yang terdiri dari beberapa ekspresi
relasional, yang akan bernilai true jika SALAH
SATU/LEBIH ekspresi menghasilkan nilai TRUE
If <ekspresi1> or <ekspresi2> then aksi
 aksi dilakukan jika salah satu atau kedua ekspresi bernilai
true

PEMILIHAN (6/6)
•Penentuan kondisi boolean dan aksi yang
dilakukan bergantung pada jumlah kasus
yang terdapat pada masalah tersebut :
1.Satu kasus
2.Dua kasus
3.Tiga kasus atau lebih

Satu Kasus
if <kondisi> then
aksi
endif

Dua Kasus
if <kondisi> then
aksi1
else
aksi2
endif

Tiga atau Lebih Kasus
if <kondisi1> then
aksi1
else
if <kondisi2> then
aksi2
else
aksi3
endif
endif

Struktur Case (1/3)
•Untuk masalah dengan tiga kasus atau lebih,
struktur CASE dapat menyederhanakan
penulisan IF-THEN-ELSE yang bertingkat-
tingkat.

Struktur Case (2/3)
•Simbol :
Aksi1 Aksi1 Aksi1 Aksi1
Case 1 Case 3Case 2 Case 4

Struktur Case (3/3)
•Notasi algoritmis :
case (nama)
<kondisi1>: aksi1
<kondisi2> : aksi2
<kondisiN> : aksiN
endcase

Perulangan
•Strukutur Perulangan
Deskripsi
Read(X)
Y1
YX*Y
YX*Y
YX*Y
Write(Y)

Perulangan (2)
•Tiga ekspresi algoritma untuk pengulangan :
1.for-do
2.while-do
3.repeat-until
•Namun demikian, ketiganya memiliki komponen-komponen
pengulangan yang sama yaitu,
 
a.Kondisi pengulangan : Setiap aksi atau kumpulan aksi dikerjakan
jika memenuhi kondisi tertentu. Selama kondisi terpenuhi aksi akan
terus dikerjakan
b.Badan pengulangan : bagian aksi yang diulang
c.Nilai awal atau inisialisasi : Pemberian nilai satu atau beberapa
variabel sebelum pengulangan dilakukan.

Pengulangan For - Do
•Ada 2 macam pengulangan for-do, yaitu for-do
menaik dan for-do menurun. Berikut ini adalah
bentuk umumnya.
•For-do menaik
For varnilai_awal to nilai_akhir do
Pernyataan
•Flowchart

Pengulangan For – Do (2)
•For-do menurun
For variabelnilai_awal downto nilai_akhir do
Pernyataan 
•Flowchart

Pengulangan For – Do (3)
•Kondisi pengulangan for secara tersirat dapat
dilihat pada ni (nilai_awal) dan nf
(nilai_akhir); Nilai yang terkandung pada var
mula-mula sama dengan nilai_awal,
kemudian bertambah (berkurang) sebanyak
satu, kemudian berhenti setelah var lebih
besar (lebih kecil) nilai_akhir.

•Karakteristik pengulangan for-do
1.Aksi mula-mula dilakukan saat var=nilai_awal dan
terakhir saat var=nilai_akhir.
2.Var, nilai_awal dan nilai_akhir bertipe bilangan bulat
(integer)
3.Setiap selesai satu kali pengulangan var berubah +1
(for-do menaik) atau –1 (for-do menurun).
4.Pengulangan paling sedikit dilakukan sekali,
banyaknya pengulangan adalah selisih nilai_awal dan
nilai_akhir ditambah 1

Pengulangan While - Do
•Secara umum algoritma while adalah
 while <kondisi> do
begin
pernyataan
end
•Flowchart :

Pengulangan While - Do
•Teks algoritma dan flowchart di atas menunjukkan
bahwa ada pengecekan kondisi dulu sebelum aksi
berikutnya dilakukan. Aksi di bawah kondisi
dikerjakan jika kondisinya atau lebih tepatnya nilai
boolean kondisi bernilai benar. Jika kondisi bernilai
salah maka proses akan ‘melompat’ atau
mengerjakan aksi yang berada di luar loop.

Pengulangan Repeat - Until
•Secara umum algoritma repeat-until adalah
 repeat
aksi
until <kondisi>
•Flowchart
Tags