pembahasan/penjelasan jual beli dalam islam.pptx

ahmadfadhilrizki15 5 views 16 slides Sep 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

jual beli


Slide Content

DOSEN : AHMAD FADHIL RIZKY,MA MATA KULIAH FIQIH IBADAH Sheila Fytri Karunia SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHULUL’ULUM TANJUNG PINANG JURUSAN EKONOMI SYARIAH 2020 JUAL BELI DALAM ISLAM

PENGERTIAN Di dalam Islam arti jual beli secara bahasa adalah saling tukar menukar antara benda dengan harta benda atau harta benda dengan uang ataupun saling memberikan sesuatu kepada pihak lain, dengan menerima imbalan terhadap benda tersebut dengan menggunakan transaksi yang didasari saling ridha yang dilakukan secara umum .. Jual beli menurut syara ’ adalah tukar menukar harta dengan harta yang lain melalui tata cara yang telah ditentukan oleh hukum islam atau ‘ aqd dalam bahasa Arab.

DASAR HUKUM JUAL BELI Hukum jual beli adalah halal sedangkan riba adalah haram. Sedangkan menjual barang yang ghaib yang tidak kelihatan , maka hukumnya tidak boleh . Dan sah menjual setiap barang yang suci yang bisa dimanfaatkan ( menurut syara ’) yang dimiliki . Dan tidak sah menjual barang yang najis ( seperti arak, kotoran manusia , bangkai dll ) dan tidak sah menjual barang yang tidak ada manfaatnya ( seperti semut kaljengking dsb .)

SYARAT DAN RUKUN JUAL BELI 1. Syarat Jual Beli Syarat adalah hal-hal yang harus ada atau dipenuhi sebelum transaksi jual beli 1) Syarat Penjual dan Pembeli atau pihak yang bertransaksi ( Aqid ) adalah : a. Berakal , agar dia tidak terkecoh , orang yang gila atau bodoh tidak sah jual belinya . b. Dengan kehendak sendiri ( bukan dipaksa ), keterangannya yaitu ayat diatas tentang suka sama suka . c. Tidak mubazir ( pemboros ), sebab harta orang mubazir itu di tangan walinya , sedangkan dalam jual beli itu harus barang milik sendiri . d. Balig ( berumur 15 tahun ke atas / dewasa ), anak kecil tidak sah jual belinya , adapun anak yang sudah mengerti tetapi belum sampai pada umur dewasa , menurut pendapat sebagian para ulama mereka diperbolehkan berjual-beli barang yang kecil-kecil ; karena kalau tidak diperbolehkan sudah tentu menjadi kesulitan dan kesukaran , sedangkan agama islam sekali -kali tidak akan menetapkan peraturan yang mendatangkan kesulitan kepada pemeluknya

2) Syarat Barang yang diperjual-belikan atau objek jual beli ( Ma’qud Alaih ) a. Suci , barang najis tidak sah di jual dan tidak boleh dijadikan uang untuk dibelikan , seperti kulit binatang atau bangkai yang belum disamak ( dikuliti ). b. Ada manfaatnya , tidak boleh menjual sesuatu yang tidak ada manfaatnya . Dilarang pula mengambil tukarannya karena hal itu termasuk dalam arti menyia-nyiakan ( memboroskan ) harta yang terlarang .

c. Barang itu dapat diserahkan , tidak sah menjual suatu barang yang tidak dapat diserahkan kepada yang membeli , misalnya ikan dalam laut , barang rampasan yang masih berada di tangan yang merampasnya , barang yang sedang dijaminkan , sebab semua itu mengandung tipu daya ( kecohan ). d. Barang tersebut merupakan kepunyaan si penjual , kepunyaan yang diwakilinya , atau yang mengusahakan . e. Barang tersebut diketahui oleh si penjual dan si pembeli , zat , bentuk , kada ( ukuran ) dan sifat-sifatnya jelas , sehingga antara keduanya tidak akan terjadi kecoh-mengecoh .

c. Barang itu dapat diserahkan , tidak sah menjual suatu barang yang tidak dapat diserahkan kepada yang membeli , misalnya ikan dalam laut , barang rampasan yang masih berada di tangan yang merampasnya , barang yang sedang dijaminkan , sebab semua itu mengandung tipu daya ( kecohan ). d. Barang tersebut merupakan kepunyaan si penjual , kepunyaan yang diwakilinya , atau yang mengusahakan . e. Barang tersebut diketahui oleh si penjual dan si pembeli , zat , bentuk , kada ( ukuran ) dan sifat-sifatnya jelas , sehingga antara keduanya tidak akan terjadi kecoh-mengecoh . Ijab adalah perkataan penjual, umpanya, “saya jual barang ini sekian”. Kabul adalah ucapan si pembeli , “Saya terima (saya beli ) dengan harga sekian .

Menurut ulama yang mewajibkan lafaz , lafaz itu diwajibkan memenuhi beberapa syarat : a) Keadaan ijab dan kabul berhubungan . Artinya salah satu dari keduanya pantas menjadi jawaban dari yang lain dan belum berselang lama. b) Makna keduanya hendaklah mufakat ( sama ) walau lafaz keduanya berlainan . c) Keduanya tidak disangkutkan dengan urusan yang lain, seperti katanya “ Kalau saya jadi pergi , saya jual barang ini sekian .” d) Tidak berwaktu , sebab jual beli berwaktu seperti sebulan atau setahun , tidak sah .

RUKUN JUAL BELI Rukun Jual Beli ada lima perkara Yaitu : 1. Penjual Hendaklah ia pemilik yang sempurna dari barang yang dijual atau orang yang mendapat izin menjualnya dan berakal sehat , bukan orang bodoh . 2. Pembeli Hendaklah ia termasuk kelompok orang yang diperbolehkan menggunakan hartanya , bukan orang bodoh , dan bukan pula anak kecil yang tidak mendapat izin .

3. Barang Yang Dijual Hendaklah ia termasuk barang yang dibolehkan , suci , dapat diserahterimakan kepada pembelinya dan kondisinya diberitahukan kepada pembelinya , meski hanya gambaranya saja . 4.Kalimat Transaksi Kalimat ijab dan qobul . Misalnya pembeli berkata , “ juallah barang ini kepadaku ” atau dengan sikap yang mengisyaratkan kalimat transaksi . Misalnya pembeli berkata , “ jualah pakaian ini kepada ku ”. Kemudian penjual memberikan pakaian tersebut kepadanya . 5. Adanya Kerdhoan Di Antara Keduabelah Pihak Tidak sah jual beli yang dilakukan tanpa ada keridhaan di antara keduabelah pihak berdasarkan sabda Rasullullah salallahu ‘ alaihi wasallam : “ Jual beli itu ( dianggap sah ) hanyalah dengan berdasarkan keridhaan . (H.R. Ibnu Majah )

MACAM MACAM JUAL BELI Jual beli dapat ditinjau dari berbragai segi , yaitu : 1.Ditinjau dari segi bendanya dapat dibedakan menjadi : a). Jual beli benda yang kelihatan , yaitu jual beli yang pada waktu akad , barangnya ada di hadapan penjual dan pembeli . b). Jual beli salam , atau bisa juga disebut dengan pesanan . Dalam jual beli ini harus disebutkan sifat-sifat barang dan harga harus dipegang ditempat akad berlangsung . c). Jual beli benda yang tidak ada , Jual beli seperti ini tidak diperbolehkan dalam agama Islam.

2. Ditinjau dari segi pelaku atau subjek jual beli : a). Dengan lisan , akad yang dilakukan dengan lisan atau perkataan . Bagi orang bisu dapat diganti dengan isyarat . b). Dengan perantara , misalnya dengan tulisan atau surat menyurat . Jual beli ini dilakukan oleh penjual dan pembeli , tidak dalam satu majlis akad , dan ini dibolehkan menurut syara ’.

3. Dinjau dari segi hukumnya Jual beli dinyatakan sah atau tidak sah bergantung pada pemenuhan syarat dan rukun jual beli yang telah dijelaskan di atas . Dari sudut pandang ini , jumhur ulama membaginya menjadi dua , yaitu : a). Shahih , yaitu jual beli yang memenuhi syarat dan rukunnya . b). Ghairu Shahih , yaitu jual beli yang tidak memenuhi salah satu syarat Dan rukunnya

fuqaha atau ulama Hanafiyah membedakan jual beli menjadi tiga , yaitu : Shahih , yaitu jual beli yang memenuhi syarat dan rukunnya Bathil , adalah jual beli yang tidak memenuhi rukun dan syarat jual beli , dan ini tidak diperkenankan oleh syara ’ Fasid yaitu jual beli yang secara prinsip tidak bertentangan dengan syara ’ namun terdapat sifat-sifat tertentu yang menghalangi keabsahannya

kesimpulan Dalam Islam jual beli itu diperbolehkan sebagaimana Allah berfirman di dalam Al-Qur’an “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba ”.(QS Al- baqarah : 275). Hal ini dikarenakan jual beli adalah sarana manusia dalam mencukupi kebutuhan mereka , dan menjalin silaturahmi antara mereka . Tapi , tidak semua jual beli diperbolehkan.Ada juga jual beli yang dilarang karena tidak memenuhi rukun atau syarat jual beli yang sudah disyariatkan . Rukun jual beli adalah adanya akad ( ijab kabul ), subjek akad dan objek akad yang kesemuanya mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi , dan itu semua telah dijelaskan di atas . Dan ada berbagai macam jual beli tapi kita harus mengikuti proses jual beli sesuai ajaran agama kita yaitu Agama Islam. Karena kalau tidak mengikuti sesuai yang telah disyariatkan Agama Islam maka proses jual beli itu bisa menjadi riba dan haram.

Sekian power point saya tentang materi jual beli islam yang saya dapat rangkumkan,kurang lebih nya saya mohon maaf atas kesalahan dalam penyusunan . Terima kasih . Wasalamualiakum wr.wb
Tags